The Role of Justice Collaborators in Narcotics Crime Prosecution
View Article

Keywords

Justice Collaborators
Narcotics Crimes
Legal System
Organized Crime
Law Enforcement

How to Cite

Silaban, R., & Poernomo, G. (2024). The Role of Justice Collaborators in Narcotics Crime Prosecution. Indonesian Journal of Innovation Studies, 25(1), 10.21070/ijins.v26i1.987. https://doi.org/10.21070/ijins.v26i1.987

Abstract

This article examines the significance of Justice Collaborators in the legal process, particularly in narcotics cases. With the evolution of crime, especially organized narcotics crime, the introduction of Justice Collaborators has become a pivotal component in the criminal justice system. This study explores the concept of Justice Collaborators, their roles, legal protections, and the impact of their participation in legal proceedings. Utilizing a qualitative approach, the research analyzes various legal documents, court decisions, and statutory provisions related to Justice Collaborators in Indonesia. The findings indicate that Justice Collaborators play a crucial role in unveiling complex criminal activities and assisting law enforcement in investigation and prosecution. The study also highlights the legal and physical protections offered to these individuals, emphasizing their importance in dismantling organized crime networks. The implications of these findings suggest a need for further refinement in legal provisions concerning the selection and protection of Justice Collaborators, ensuring their effective utilization in the judicial process.
Highlights:

  1. Justice Collaborators are instrumental in uncovering complex criminal activities, particularly in organized narcotics crime.
  2. The legal system provides both physical and legal protections to Justice Collaborators, ensuring their safety and cooperation.
  3. The involvement of Justice Collaborators necessitates ongoing refinement in legal provisions for their selection, protection, and use in legal processes.

Keywords: Justice Collaborators, Narcotics Crimes, Legal System, Organized Crime, Law Enforcement

https://doi.org/10.21070/ijins.v26i1.987
View Article

References

L. N. R. Gultom, Studi Komparatif Antara Justice Collaborator Dengan Whistleblower Dalam Tindak Pidana Korupsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2018.

N. N. R. D. Lestari, A. A. S. L. Dewi, and I. M. M. Widyantara, “Justice Collaborator dalam Pengungkapan Kasus Tindak Pidana Pembunuhan,” J. Analog. Huk., vol. 5, no. 1, pp. 8–13, 2023.

F. Wijaya, Whistle Blower Dan Justice Collaborator Dalam Perspektif Hukum. Jakarta: Penaku, 2012.

G. Jardan, I. Ismansyah, and N. Mulyati, “Perlindungan Hukum Terhadap Justice Collaborator Dalam Mengungkap Tindak Pidana Narkotika Ditinjau Dari Asas Keadilan,” UNES J. Swara Justisia, vol. 7, no. 2, p. 451, Jul. 2023, doi: 10.31933/ujsj.v7i2.356.

R. Amin, Perlindungan Hukum Justice Collaborator dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia: Studi Perkara Tindak Pidana Narkotika. Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020.

B. M. R. Mentari, “Saksi Pidana Pembunuhan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan Hukum Islam,” Al-Ishlah J. Ilm. Huk., vol. 23, no. 1, pp. 1–38, May 2020, doi: 10.56087/aijih.v23i1.33.

N. Afifah, I. Kamalludin, and Y. Bariki, “Politik Hukum Progesif Dalam Perkembangan Justice Collaborator Sebagai Upaya Penegakan Keadilan Berimbang Di Indonesia,” J. Crepido J. Mengenai Dasar-Dasar Pemikir. Huk. Filsafat dan Ilmu Huk., vol. 4, no. 2, pp. 114–126, Nov. 2022, doi: 10.14710/crepido.4.2.114-126.

D. O. Ariyanti and N. Ariyani, “Model Pelindungan Hukum Terhadap Justice Collaborator Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia,” J. Huk. Ius Quia Iustum, vol. 27, no. 2, May 2020, doi: 10.20885/iustum.vol27.iss2.art6.

Bastrian, Urgensi Saksi Pelaku Yang Bekerjasama (Justice Collaborator) Dalam Pengungkapan Pelaku Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia. Palembang: Universitas Sriwijaya, 2018.

G. Z. Tahitu, “Keberadaan Saksi Mahkota Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia,” Lex Crim., vol. IV, no. 1, 2015.

W. A. Dunga, “Implementasi UU Perlindungan Saksi dan Korban di Kota Gorontalo,” Mimb. Huk. - Fak. Huk. Univ. Gadjah Mada, vol. 21, no. 2, p. 298, Feb. 2012, doi: 10.22146/jmh.16270.

A. J. Karso, Peran, Fungsi, Kedudukan Kepolisian Dalam Pemerintahan, Penegakan Hukum Dan Kolaborasi Dalam Pemberantasan Korupsi Di Indonesia. Yogyakarta: Zahir Publishing, 2021.

M. F. Akbar and D. A. Wicaksono, “The Reform Of Corruption Eradication In Indonesia: The Prismatic Law In The Recent Context,” Mimb. Huk. - Fak. Huk. Univ. Gadjah Mada, vol. 25, no. 1, p. 178, Apr. 2013, doi: 10.22146/jmh.16111.

U. A. Syafii, Perlindungan Hukum Oleh Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (Lpsk) Dan Implikasinya Terhadap Peran Justice Collaborator Dalam Mengungkap Kejahatan. Semarang: UIN Walisongo, 2023.

D. Aji, A. Tampubolon, H. Citra, R. Bayu, and H. Antoni, “Analisis Terkait Justice Collaborator Sebagai Faktor Yang Meringankan Sanksi Pidana Richard Eliezer,” Khirani J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 1, no. 2, 2023.

I. Rahmawati, Kewenangan Hakim Terhadap Pembatalan Saksi Justice Collaborator Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 32/Pid.Sus/TPK/2016/PN.Jkt.Pst). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020.

B. Derek, “Pelaku Tindak Pidana Korupsi Sebagai Justice Collaborator Menurut Hukum Pidana Di Indonesia,” Lex Soc., vol. 5, no. 5, 2017, doi: https://doi.org/10.35796/les.v5i5.17702.

F. Wahyuni, Dasar-Dasar Hukum Pidana Di Indonesia. Tangerang: PT Nusantara Persada Utama, 2017.

D. Darmini, “Pelaksanaan Diversi Pada Sistem Peradilan Anak,” Qawwam, vol. 13, no. 1, pp. 43–63, Dec. 2019, doi: 10.20414/qawwam.v13i1.1436.

M. Rahmawati et al., Peluang dan Tantangan Penerapan Restorative Justice dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Jakarta: Institute for Criminal Justice Reform, 2022.

S. Wahyuningsih Yulianti, “Kebijakan Penegakan Hukum terhadap Kejahatan Kekerasan Seksual Kepada Anak dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia,” Amnesti J. Huk., vol. 4, no. 1, p. 17, 2022, [Online]. Available: https://doi.org/10.37729/amnesti.v4i1.1399

H. Usman, “Analisis Perkembangan Teori Hukum Pidana,” J. Ilmu Huk. Jambi, vol. 2, no. 1, 2011.

Sholehudin, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

A. Inderaputra, M. Huda, and E. Syahruddin, “Pertimbangan Yuridis Tentang Pengetatan Syarat Dan Tata Cara Pemberian Remisi Terhadap Narapidana Extra Ordinary Crime Khususnya Narkotika,” Palar Pakuan Law Rev., vol. 7, no. 2, pp. 548–558, Dec. 2021, doi: 10.33751/palar.v7i2.4580.

M. Dahru and dan A. M. Guntara Deny, “Implementasi Pemberian Remisi Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIa Karawang Dihubungkan Dengan Permenkumham Nomor 7 Tahun 2022,” J. Ilm. Wahana Pendidik., vol. 9, no. 12, pp. 89–101, 2023.

D. A. Mokorimban, “Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pengakan Hukum Pidana Di Indonesia,” Lex Crim., vol. II, no. 1, 2013.

S. N. Tuage, “Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Dan Korban Oleh Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (LPSK),” Lex Crim., vol. II, no. 2, 2013.

S. Natalia, “Perlindungan Hukum terhadap Saksi dan Korban oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (Lpsk),” Lex Crim., vol. 2, no. 2, 2013.

A. T. Kinanti, Analisis Pemberian Remisi Kepada Narapidana Narkoba Dalam Perspektif Undang-Undang Pemasyarakatan. Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2023.

I. A. Tan, Analisis Yuridis Terhadap Putusan Hakim Tentang Justice Collaborator Di Luar Ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 4 Tahun 2011 (Studi Kasus Putusan No. 920 K/Pid.Sus/2013). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2023.

I. W. P. S. Aryana, “Justice Collaborator Dalam Penegakan Tindak Pidana Korupsi,” Yust. J. Huk., vol. 12, no. 1, pp. 1–13, 2018, [Online]. Available: https://media.neliti.com/media/publications/3230-ID-justice-collaborator-dalam-tindak-pidana-korupsi.pdf

S. Bakhri, Pembaruan Hukum Pidana. Tangerang Selatan: UM Jakarta Press, 2019.

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...