The Influence of Online Learning Communication Toward Students Achievement
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v21i.834

The Influence of Online Learning Communication Toward Students Achievement


Pengaruh Komunikasi Pembelajaran Daring Terhadap Capaian Hasil Belajar Siswa

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Learning courage the influence of communication student learning achievement

Abstract

The covid19 pandemic has forced the world of education, especially in terms of learning, to adapt a little to new methods, namely learning boldly or online. Learning boldly can be done at home with the help of apps like zoom, or google meet. In practice, courageous learning communication that is often encountered encounters many obstacles such as the internet network, the material presented and others. Many problems that occur in learning with the bold method (online) for students and teaching staff are the basis for this research to be written. The method used in this research is quantitative, using total sampling for sampling and distributing questionnaires in collecting data. The sample in this study was 50 students at LBB Lentera Cendekia. The result of this research is that there is an influence of learning communication which has a positive influence on the achievement of student learning outcomes. This is evidenced by the R value which is 0.666 and the courageous learning at LBB Lentera Cendekia is equal to zero, meaning that it does not affect the achievement of student learning outcomes.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan peran penting dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Karena pendidikan adalah salah satu aspek dalam mepersiapkan dan membentuk anak di massa yang akan datang, agar menghasilkan generasi yang cerdas dan berprestasi. Apabila suatu negara memiliki sistem pendidikan yang bagus serta anak dapat mengikuti perkembangan yang ada maka negara tersebut bisa berpotensi menjadi negara yang maju. Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan terbagi menjadi dua yaitu pendidikan internal dan external. Pendidikan internal adalah Pendidikan yang wajib diterima oleh setiap warga negara Indonesia di sekolah, dan telah di tentukan oleh undang – undang Pendidikan Nasional No. 2/1989. Adapun pendidikan nonformal yaitu pendidikan yang dilakukan di luar sekolah. Pada dasarnya anak – anak berfikir bahwa mendapatkan pendidikan di bangku sekolah (Pendidikan formal) saja cukup. Akan tetapi setelah lulus sekolah, siswa banyak merasakan bahwa apa yang didapatkan dari sekolah tidak cukup karena pemahaman kurang detail dan mendalam. Para pelajar di masa sekarang sangat kesulitan menerima pelajaran yang didapat di sekolah karena banyaknya perubahan yang ada setiap tahunnya antara lain perubahan kurikulum, penambahan mata pelajaran di dalam Ujian Nasional, kurangnya prestasi akademik yang di miliki, yang berakibat pelajar kesulitan berkonsentrasi dalam belajar dan tidak bisa menyesuaikan perkembangan yang ada.[1]

Jasa Pendidikan Lembaga bimbingan belajar sangat membantu orang tua maupun pelajar. Karena pelajar dapat lebih fokus untuk mengikuti materi yang di berikan oleh pengajar dan jumlah murid yang lebih sedikit di dalam ruangan. Pelajar juga dapat menanyakan pelajaran yang kurang dipahami di sekolah karena suatu materi pelajaran akan mudah diingat apabila dipelajari secara berulang – ulang. Akan tetapi dengan maraknya Lembaga bimbingan belajar yang semakin banyak baik dari Lembaga bimbingan belajar dan Lembaga bimbingan private membuat orang tua harus lebih selektif untuk memilihkan Lembaga bimbingan belajar yang memiliki kualtias terbaik untuk sang anak. Karena jika Lembaga tersebut tidak sesuai dengan kemauan sang anak, maka semangat belajar anakpun akan menurun. Dengan begitu para pemilik Lembaga bimbingan belajar berlomba – lomba memberikan fasilitas terbaik agar pelajar memiliki kepuasaan tersendiri telah memilih Lembaga tersebut.[2] Kepuasan pelajar begitu penting untuk dipertahankan karena akan berdampak bagaimana Lembaga tersebut bisa membuat pelajar betah dan memiliki nilai tersendiri dimata masyarakat. Lupioyadi mengemukakan Bahwa “Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa yang diterima dan diharapkan”.[3] Yang berarti tingkat kepuasan pelajar memiliki perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan diharapkan. Kepuasan akan tercapai apabila pelajar merasakan apa yang didapat ketika mengikuti pembelajaran disebuah LBB sesuai dengan kenyataan yang diperoleh. Kualitas pelayanan jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan (pelajar) serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan (pelajar). Harapan peserta didik pada dasarnya sama dengan yang lainnya seperti yang seharusnya diberikan lembaga bimbingan belajar. Akan tetapi, pada kenyataannya masih terdapat beberapa Lembaga bimbingan belajar dalam memberikan pelayanan tidak sesuai dengan isi yang mereka iklankan melalui brosur atau online. Contohnya, diiklan tertulis, “Fasilitas yang dimiliki Lembaga tersebut memiliki tempat dan pengajar yang sudah optimal” namun kenyataannya fasilitas yang diberikan jauh dari harapan pelajar. Mengukur dimensi kualitas pelayanan jasa seperti, bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Kehandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Daya tanggap (responsibility), yaitu keinginan para staff dan karyawan untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Dan empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen (pelajar).

Memasuki awal tahun 2020 seluruh dunia mengalami pandemic yaitu COVID-19 yang mengakibatkan beberapa aktivitas masyarakat dibatasi agar tidak menimbulkan percepatan penyebaran virus tersebut, terutama pendidkan belajar mengajar baik disekolah maupun Lembaga bimbingan belajar. Menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 Pada tanggal 24 maret 2020, tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Kebijakan tersebut diantaranya isolasi, social and physical distancing serta pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga masyarakat tetap berada dirumah, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran online (daring/jarak jauh) dilaksanakan dalam lingkungan keluarga. Pada penelitian ini ingin melihat seberapa berpengaruh komunikasi yang diberikan oleh tenaga pengajar kepada peserta didik dalam mencapai hasil pembelajaran.[4]

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang proses analisis datanya berupa data ststistik. Ada beberapa perhitungan dalam penelitian kuantitatif yang terkait jumlah populasi dan sampel yang digunakan. Selain itu juga terdapat proses pengisian kuesioner sebagai media pendukung dalam proses pencarian data penelitian.[5] Dalam penelitian kuantitatif ini mempunyai sebuah skala pengukuran yang biasanya dipakai untuk menentukan sebuah penilaian dari pernyataan-pernyataan yang akan diajukan kepada responden. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan asosiatif. pendekatan asosiatif merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan sebab akibat antara satu variabel independen (X) yakni “Pengaruh Komunikasi” dengan variabel dependen (Y) yakni “Capaian Hasil Belajar Siswa” dengan menggunakan hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistika yang digunakan untuk menguji variabel (X) terhadap variabel (Y).[6]

Penelitian ini berlokasi di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Lentera Cendekia yang berada di Jalan Gubeng Kertajaya IX B Dalam No.15, RT.004/RW.05, Airlangga, Kec. Gubeng, Kota Surabaya. Dengan total populasi 50 orang yakni para siswa atau peserta didik yang tergabung dan tercatat dalam Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Lentera Cendekia Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuisioner atau angket dan observasi lapangan.[7]

Hasil dan Pembahasan

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha adalah tolak ukur atau patokan yang digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada.[8] Apabila koefisien Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliabel. Berikut hasil Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS Statistics 26.0 For Windows :

Variabel Cronbach’s AlphaN of Items Keterangan

Pengaruh Komunikasi 0,6330,6 Reliabel

Capaian Hasil Belajar Siswa 0,6160,6 Reliabel

Berdasarkan tabel output di atas, diketahui ada N of Items (banyaknya item atau butir pernyataan kuisioner) masing-masing secara berurutan ada 0,6. Dengan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing secara berurutan yaitu 0.633 dan 0.616, kedua-duanya menunjukkan nilai lebih besar 0.218, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan kuisioner untuk variable Pengaruh Kualitas Capaian Hasil Belajar Siswa dinyatakan reliabel atau konsisten.

Pada penelitian ini uji validitas menggunakan korelasi bivariate dengan bantuan SPSS Statistics 26.0 For Windows. Jumlah responden yang digunakan untuk menguji validitas berjumlah 50 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan nilai r tabel 0.2656 (untuk persamaan pertama) serta nilai r tabel 0.514 (untuk persamaan kedua). Kriteria pengujian apabila nilai pearson correlation < r tabel maka item pernyataan dikatakan tidak valid, sedangkan apabila nilai pearson correlation > r tabel maka item pernyataan dikatakan valid. Berikut hasil uji validitas dengan bantuan SPSS Statistics 20 For Windows :

Item PernyataanPearson Correlationr – tabelKeterangan

1.2060.2656Valid

2.0470.2656Valid

3.0480.2656Valid

4.1280.2656Valid

5.1080.2656Valid

6-.0940.2656Tidak Valid

710.2656Valid

8-.0140.2656Tidak Valid

9.2190.2656Valid

10.0830.2656Valid

11.1950.2656Valid

12.1950.2656Valid

13.297*0.2656Valid

Pada tabel x dapat diketahui bahwa semua pernyataan variabel Variabel Pengaruh Komunikasi (pada Persamaan Pertama) dikatakan valid 11 dan tidak valid 2 dikarenakan nilai pearson correlation atau nilai r hitung lebih besar dan lebih kecil dari nilai r tabel 0.2656. Semua item pernyataan dapat digunakan sebagai data dalam penelitian.

Item PernyataanPearson Correlationr – tableKeterangan

1.0280.2656Valid

2-.0590.2656Tidak Valid

3.282*0.2656Valid

410.2656Valid

5-.2300.2656TidakValid

6.1080.2656Valid

7.1540.2656Valid

Pada tabel dapat diketahui bahwa semua pernyataan variabel Capaian Belajar Siswa (pada Persamaan Kedua) dikatakan valid 5 dan tidak valid 2 dikarenakan nilai pearson correlation atau nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel 0.514. Semua item pernyataan dapat digunakan sebagai data dalam penelitian.

Penelitian ini terdiri 2 variabel, yaitu X variabel bebas dan Y variabel terikat. Yang dimana variabel X memiliki 5 indikator, yakni Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, Efek. Dan variabel Y Capaian Hasil Belajar Siswa. Pada variabel (x) atau Pengaruh Komunikasi menunjukkan bahwa 50 responden memberikan nilai untuk indicator komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek dengan rata – rata 85,5%, dengan demikian pengaruh komunikasi dalam kategori yang baik. Sedangkan pada variabel (y) capaian hasil belajar menunjukkan bahwa 50 responden untuk capaian hasil belajar siswa dengan jumlah presentase 597,5% dan nilai rata – rata 85,4% dengan ini keputusan capaian belajar siswa termasuk kategori baik.

Pada uji validitas dapat diketahui bahwa dari tiga belas item pernyataan yang tergabung dalam variabel Y, dua diantaranya teridentifikasi “Tidak Valid”. Hal ini karena nilai Person Correlation atau nilai r hitung dari dua item pernyataan tersebut berjumlah lebih kecil daripada r tabel 0,2656. Sehingga hanya ada total 11 data yang valid pada variabel X. Sedangkan, pada tabel Variabel Y juga ditemukan dua item pernyataan yang masuk dalam kategori “Tidak Valid”. Hal ini juga dipengaruhi oleh nilai Pearson Correlation atau nilai r hitung lebih kecil daripada r-tabel 0.2656. Sehingga hanya ada total 5 item pernyataan yang termasuk kategori “Valid” pada variabel Y, dan Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha semua variabel diatas 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa indicator yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate
1 0.666a 0.443 0.431 1.53304
Table 1.Uji Hipotesis Model Summary

Pada hasil tabel diatas diketahui bahwa nilai R Square menunjukkan hasil 0.443 atau 44,3%. Hal tersebut diartikan pengaruh (X) dan (Y) sebesar 44,3%, sedangkan sisanya 55,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Syarat antara hubungan antar variabel baik atau tidak bisa dilihat jika nilai R Square diatas 50% artinya baik dan jika dibawah 50% artinya belum baik.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam penelitian ini, analisis regresi linear sederhana difungsikan guna melihat pengaruh antara variabel X (Komunikasi pembelajaran daring) dan variabel Y (Hasil capaian belajar siswa)[9]. Hasil dari analisis regresi linear sederhana yang sudah peneliti bedah menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

Model Unstandardized B Coefficients Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig.
1 (Constant) 4.848 3.092 1.568 0.123
Y 0.429 0.069 0.666 6.178 0.000
Table 2.Coefficient a

Berdasar pada tabel yang ada diatas, maka dibuat persamaan linear sederhana sebagai berikut:

“Y = 4.848 + 0.429X + e”

Persamaan linear tersebut bisa diartikan:

  1. Konstanta sebesar 4.848 dinyatakan bahwa jika variabel independent dianggap konstan, maka nilai dari Hasil Capaian Belajar Siswa sebesar 4.848
  2. Koefisien regresi variabel Komunikasi Pembelajaran Daring bernilai positif sebesar 0.429. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh positif antara Komunikasi Pembelajaran Daring terhadap Hasil Capaian Belajar Siswa.

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang dipergunakan normal atau tidak.[10] Data yang baik adalah data yang normal, pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Kriteria Uji Kolmogrov-Smirnov adalah sebagai berikut :

  1. Jika Pvalue (Asymp.sig) > 0.05 maka data dinyatakan normal.
  2. Jika Pvalue (Asymp.sig) > 0.05 maka data dinyatakan tidak normal.
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parameters Mean 0.00000
Std. Deviaton 1.51731365
Absolute 0.116
Positive 0.83
Negative -116
Test Statistic 116
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.90c
Table 3.One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Pvalue (Asymp.sig) 0.09 dari variabel adalah > 0.05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan normal.

Uji Hipotesis ( Uji T)

Uji parsial adalah uji statistik untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat [11]. Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara sendiri- sendiri. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai pada tabel. Apabila Ttabel > Thitung dengan singkat signifikan dibawah 5% maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan sebaliknya[12]. Hasil uji secara parsial yang didapatkan pada penelitian ini sebagai berikut:

Variabel T hitung >/< T tabel Slg. (Pvalue) Keputusan Keterangan
Hasil Capaian Belajar Siswa 6.178 > 0.666 0.000 < 0.05 H1 diterima Signifikan
Table 4.Uji T

Pada tabel diatas dapat diartikan bahwa pengaruh komunikasi pembelajaran secara daring terhadap hasil capaian belajar siswa di LBB Cendekia didapatkan T hitung sebesar 6.178 dengan Sig 0.000 karena nilai Sig yang didapat < tingkat Sig.a yakni 0.05, maka H1 diterima. Hal ini berarti hipotesis yang berbunyi Pembelajaran daring di LBB Lentera Cendekia sangat berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa

Uji F (Uji Simultan )

Uji F bertujuan untuk mencari apakah variabel independen secara bersama – sama (stimultan) mempengaruhi variabel dependen[13]. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Tingakatan yang digunakan adalah sebesar 0.5 atau 5%, jika nilai signifikan F < 0.05 maka dapat diartikan bahwa variabel independent secara simultan mempengaruhi variabel dependen ataupun sebaliknya (Ghozali, 2016). Uji simultan F (Uji Simultan) digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara bersama – sama atau simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Model Sum Of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 89.690 1 89.690 38.163 .000b
Residual 112.810 48 2.350
Total 202.500 49
Table 5.ANOVA a
  1. Dependent Variable: Capaian
  2. Predictors: (Constant), Pengaruh

Pada tabel diatas diperoleh Fhitung sebesar 38,163 dengan nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitunng lebih besar dari Ftabel 0,666 dan nilai sig lebih kecil dari 0,05. Dengan ini H0 ditolak dan H1 diterima. Yang berarti memiliki pengaruh komunikasi (X) terhadap capaian hasil belajar siswa (Y) di Lembaga Bimbingan Belajar Lentera Cendekia.

Uji Koefesien Determinasi (R 2 )

Koefesien determinasi adalah alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel. Koefesien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dan model regresi dalam variabel terikat. Semakin tinggi nilai determinasi makan akan semakin baik juga. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Berikut hasil perhitungan menggunakan SPSS.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate
1 .666a .443 .431 1.53304
Table 6.Model Summary

Dari output diatas diketahui nilai Rsquare sebesar 0,431. Nilai ini mengandung arti bahwa Pengaruh Komunikasi (X) terhadap Capaian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 43,1% sedangkan 56,9% capaian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar pengaruh komunikasi.

Dari hasil penyajian data yang dibedah peneliti menggunakan aplikasi SPSS, menunjukkan bahwa Pengaruh komunikasi pembelajaran daring di LBB Lentera Cendekia terhadap capaian hasil belajar siswa sebesar 0.666, yang dapat diartikan terdapat pengaruh kontribusi dengan nilai 43.1%. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pengaruh disebabkan karena beberapa hal atau faktor sehingga dalam capaian hasil belajar siswa yang ada di LBB Lentera Cendekia didapati jumlah nilai persentase tersebut. Penggunaan komunikasi pembelajaran secara daring dapat berpengaruh secara kognitif, hal mendasar yang dapat menjadi contoh adalah penyampaian materi pengajar yang mudah dipahami oleh siswa dan materi yang disampaikan pengajar LBB Lentera Cendekia saat pembelajaran daring telah tersampaikan secara baik. Tidak hanya itu, pada indicator afektif dan psikomotorik siswa juga dapat menjadi faktor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar selama menggunakan system belajar daring.

Simpulan

Berdasarkan pada penelitian yang telah peneliti uraikan serta paparkan diatas, maka dapat ditarik beberapa catatan kesimpulan, yakni:

  1. Terdapat pengaruh komunikasi pembelajaran daring mempunyai pengaruh positif terhadap capaian hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai R yakni sebesar 0,666.
  2. Kontribusi pada komunikasi pembelajaran daring terhadap capaian hasil belajar siswa sebesar 43,1%.
  3. Hipotesis yang dapat diterima yakni H1 yang berbunyi Pembelajaran daring di LBB Lentera Cendekia sama dengan nol artinya berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa.

References

  1. Aini Zumratul. 2019. Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, Rejang Lebong.
  2. Audina Rafika. 2019. Strategi Komunikasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Proses Belajar Mengajar di SD Muhammadiyah 20. Medan.
  3. Effendy. Dedy Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
  4. Haki Luqman. 2015. Pengaruh Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Matholi'ul Huda 02 Troso Jepara..
  5. Marlena Mela. 2021. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 22 Kota Bengkulu.
  6. Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  7. Muryaningsi Sismi. 2021. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Kecerdasan Sosial Dalam Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa SD di Kelurahan Pagar Dewa, Bengkulu.
  8. Naomu Lely. 2021. Pola Komunikasi Antara Guru Dengan Peserta Didik Selama Covid-19 Secara Daring (Studi Kasus di MI Sabilarosyad Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi). Ngawi.
  9. Sahira Nur. 2019. Pengaruh Komunikasi Guru Dengan Siswa Terhadap Perilaku Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Negeri 15 Bone. Bone
  10. Shen Shadiqien. 2020. Efektivitas Komunikasi Virtual Pembelajaran Daring Dalam Masa PSBB (Studi kasus pembelajaran jarak jaruh produktif siswa SMK Negeri 2 Banjarmasin), Banjarmasin.
  11. Uchyono, Effendi Onong. 1986. Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek. Bandung: Remaja Karya