Login
Section Innovation in Education

Character Education Values in the Novel Sanggarguri for High School Literature Learning

Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Sanggarguri untuk Pembelajaran Sastra di SMA
Vol. 27 No. 1 (2026): January:

Sri Ayu Fazlina (1), Saharudin (2), Aswandikari (3), Ahmad Sirulhaq (4), Burhanudin (5), Johan Mahyudi (6)

(1) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Mataram, Indonesia
(2) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Mataram, Indonesia
(3) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Mataram, Indonesia
(4) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Mataram, Indonesia
(5) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Mataram, Indonesia
(6) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Mataram, Indonesia
Fulltext View | Download

Abstract:

Background: Character education is a fundamental component of formal education, particularly in addressing moral and social challenges among students in contemporary society. Specific background: Literary texts grounded in local culture provide concrete representations of character values through narratives, traditions, and social interactions, as reflected in the novel Sanggarguri by Lalu Agus Fathurrahman. Knowledge gap: Previous studies on Sanggarguri have largely emphasized cultural and symbolic dimensions, while systematic analysis of character education values in relation to high school literature learning remains limited. Aims: This study aims to identify character education values embedded in the novel Sanggarguri and to describe their use within high school literature learning. Results: The analysis reveals five dominant values: respect, responsibility, tolerance, cooperation, and courage, manifested through characters’ attitudes, cultural rituals, and moral decision-making. Novelty: This study positions Sanggarguri as a local literary text that integrates Sasak cultural wisdom with character education values. Implications: The findings support the use of local novels as contextual teaching materials for high school literature learning, particularly in developing moral awareness, empathy, and cultural understanding in line with curriculum objectives.


Highlights


  • Identification of five core character education values in Sanggarguri.




  • Representation of Sasak local wisdom through literary narratives and traditions.




  • Suitability of the novel for high school literature learning contexts.




Keywords

Character Education, Novel Sanggarguri, Sasak Culture, High School Literature Learning, Local Wisdom

Downloads

Download data is not yet available.

References

Radarlombok.co.id, “Perang kampung Ketara dan Segala Anyar, satu orang tewas,” Feb. 2, 2024. [Online]. Available: https://radarlombok.co.id/perang-kampung-ketara-dan-segala-anyar-satu-orang-tewas.html

Radarlombok.co.id, “Viral video tawuran pelajar SMA di Lombok Timur,” Aug. 9, 2024. [Online]. Available: https://radarlombok.co.id/viral-video-tawuran-pelajar-sma-di-lombok-timur.html

T. Lickona, Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Mengajarkan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab, trans. Juma A. W. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

K. P. Nasional, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011.

B. Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.

H. Asyari, “The semiotic study on Sasak Sufism reflected in a novel Sanggarguri by Lalu Agus Fathurrahman,” International Journal of Linguistics, Literature and Culture, vol. 3, no. 5, pp. 1–10, 2017, doi: 10.21744/ijllc.v3i5.542.

S. Maryam, “Eksistensi Sufisme Sasak dalam novel Sanggarguri dan perannya dalam kehidupan masyarakat di Pulau Lombok,” Genta Bahtera: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, vol. 4, no. 1, pp. 34–48, 2018, doi: 10.47269/gb.v4i1.44.

R. J. Alfanani, “Representasi sufistik suku Sasak dalam novel Sanggarguri karya Lalu Agus Fathurrahman pada era digital,” Jentera: Jurnal Kajian Sastra, vol. 11, no. 1, pp. 1–10, 2022, doi: 10.26499/jentera.v11i1.581.

L. Y. Aman, Saharudin, dan M. Khairussibyan, “Wujud budaya Sasak dalam novel Sanggarguri: Kajian antropologi sastra,” Mabasan, vol. 16, no. 2, pp. 243–260, 2022, doi: 10.62107/mab.v16i2.534.

Saharudin, Aswandikari, dan M. S. Qodri, Horizon Ilmu-Ilmu Budaya, cet. 1. Yogyakarta: Adab Press, 2023.

Saharudin, Aswandikari, S. Musaddat, M. S. Qodri, dan W. Wahyuni, “Penguatan pemahaman karya sastra dengan setting budaya Sasak-Lombok pada MGMP Bahasa Indonesia tingkat SMA di Lombok Timur,” Jurnal Pepadu, vol. 4, no. 4, pp. 507–512, 2023, doi: 10.29303/pepadu.v4i4.3606.

C. N. Irma, “Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ibuk karya Iwan Setyawan,” Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, vol. 11, no. 1, pp. 14–22, 2018, doi: 10.26858/retorika.v11i1.4888.

M. Karmila dan F. Meliasanti, “Nilai pendidikan karakter dalam novel Tiga Matahari karya Prito Windiarto,” Jurnal Educatio FKIP Unma, vol. 7, no. 4, pp. 2067–2075, 2021, doi: 10.31949/educatio.v7i4.1731.

R. Andriyani, “Nilai pendidikan karakter dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dan relevansinya bagi pendidikan karakter remaja,” Disertasi Doktor, IAIN Ponorogo, 2021.

A. Aimmah, “Analisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Janji karya Tere Liye dan relevansinya dengan pendidikan agama Islam,” Disertasi Doktor, IAIN Ponorogo, 2022.

L. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ed. revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

J. W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

L. A. Fathurrahman, Sanggarguri. Yogyakarta: Merdeka Media, 2014.

M. B. Miles dan M. Huberman, Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1992.

L. Muharir, Pesantren, Tuan Guru dan Semangat Perubahan Sosial. Yogyakarta: Bening Pustaka, 2016.

M. H. Zuhdi, “Kearifan lokal suku Sasak sebagai model pengelolaan konflik di masyarakat Lombok,” Mabasan, vol. 12, no. 1, pp. 64–85, 2018.