Delgio Liem Sorongan (1), Quido C Kainde (2), Sondy C Kumajas (3)
Background: Employee performance assessment requires structured and transparent systems to support objective decision-making in modern organizations. Specific Background: PT. Mitra Jaya Samudera still employs manual assessment procedures, causing delays and subjective evaluation outcomes. Knowledge Gap: Existing studies seldom address decision support systems tailored to processing-division characteristics in fishery-based industries. Aims: This study develops a web-based decision support system using the Simple Additive Weighting method to determine the best employees in the Processing Division. Results: The system automates normalization, scoring, and ranking across five criteria—discipline, responsibility, productivity, cooperation, and standard operating procedure compliance. Black Box Testing shows a 100% functional success rate, while User Acceptance Testing reports 95% user satisfaction. Novelty: The system integrates division-specific criteria, interactive visualization, and a structured database architecture customized for operational workflows in fish processing environments. Implications: The system provides practical support for transparent evaluation, faster managerial decisions, and scalable implementation for broader human resource management practices.
• Automated web-based system calculates employee ranking using Simple Additive Weighting.
• Performance evaluation uses five structured and division-specific assessment criteria.
• System achieved complete functional success and high user acceptance.
Decision Support System, Simple Additive Weighting, Performance Appraisal, Web-Based System, Rapid Application Development
Implementation Of A Web-Based Decision Support System For Determining The Best Employees Using The Simple Additive Weighting Algorithm In The Processing Division Of Pt. Mitra Jaya Samudera
Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Berbasis Web Menggunakan Algoritma Simple Additive Weighting Pada Devisi Prosesing Pt. Mitra Jaya Samudera
Delgio Liem Sorongan1), Quido C Kainde2), Sondy C Kumajas3)
1)Program Studi Teknik Informatika, Universitas Negeri Manado, Indonesia
2)Program Studi Teknik Informatika, Universitas Negeri Manado, Indonesia
3)Program Studi Teknik Informatika, Universitas Negeri Manado, Indonesia
iamdelgio1229@gmail.com 1 ) , quidokainde@unima.ac.id 2 ) , sondykumajas@unima.ac.id 3 )
Abstract . Increasingly tight industrial competition demands companies to have a measurable, efficient, and transparent employee performance appraisal system. PT. Mitra Jaya Samudera has been using manual methods in assessing employee performance, so it often faces obstacles in the form of subjectivity and delays in decision making. This study develops a web based Decision Support System (DSS) for determining the best employees by applying the Simple Additive Weighting (SAW) method. The advantage of this research lies in the integrating of the SAW method into a web based system using the Rapid Application Development (RAD) approach, which allows the assessment calculation process to be carried out automatically, quickly, and accurately. This system assesses performance based on five main criteria; discipline, responsibility, productivity, cooperation, and compliance with SOPs. The test results show that all system functions run according to user needs (100% success in Black Box Testing) and the user satisfaction level reaches 95% based on User Acceptance Testing (UAT). This achievement proves that the developed system has high quality in terms of functionality, reliability, and ease of use. Scientifically, this research contributes to the application of multicriteria decision-making methods in the context of human resource management, as well as providing a practical implementation model for web-based DSS that can be adapted by other companies to improve the objectivity and efficiency of employee performance assessment.
Keywords : Decision Support System; SAW; Performance Appraisal; Web; Rapid Application Development .
Abstrak. Persaingan industry yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk memiliki system penilaian kinerja karyawan yang terukur, efisien, dan trasnparan. PT. Mitra Jaya Samudera selama ini masih menggunakan metode manual dalam menilai kinerja karyawan, sehingga sering menghadapi kendala berupa subjetivitas dan keterlambatan dama pengambilan keputusan. Penelitian ini mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis web untuk penetuan karyawan terbaik dengan menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW). Keunggulan penelitian ini terletak pda integrasi metode SAW ke dalam system berbasis web menggunakan pendekatan Rapid Application Development (RAD), yang memungkinkan proses perhitungan oenilaian dilakukan secara otomatis, cepat dan akurat. System ini menilai kinerja berdasarkan lima kriteria utama: disiplin, tanggung jawab, produktivitas, kerjasama, dan kepatuhan terhadap SOP. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh fungsi system berjalan sesuai kebutuhan pengguna (100% keberhasilan pada Black Box Testing) dan tingkat kepuasan pengguna mencapai 95% berdasarkan User Accceptance Testing (UAT). Capaian ini membuktikan bahwa system yang dikembangkan memiliki kualitas tinggi dalam aspek fungsionalitas, keandalan, dan kemudahan penggunaan. Secara ilmiah, peneltian ini berkontribusi dalam penerapan metode pengambilan keputusan multikriteria pada konteks manajemen sumber daya manusia, serta memberikan model implementasi praktis SPK berbasis web yang dapat diadaptasi oleh perusahaan lain untuk meningkatkan objectivitas dan efisiensi penilaian kinerja karyawan.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan; SAW; Penilaian Kinerja; Web; Rapid Application Development .
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, persaingan antar perusahaan semakin ketat dan kompetitif. Hal ini mendorong setiap organisasi untuk terus meningkatkan kualitas dari berbagai aspek, termasuk produk, layanan, dan terutama sumber daya manusianya. Salah satu langkah strategis yang dapat diambul dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses penentuan karyawan terbaik. Pemilihan karyawan terbaik tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap kinerja, tetapi juga berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas dan efektivitas kerja secara keseluruhan. Karyawan dengan performa unggul dapat menjadi aset penting bagi perusahaan, bahkan berpotensi sebagai calon pemimpin masa depan yang memiliki integritas dan dedikasi tinggi terhadap visi perusahaan
Namun, pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang belum memiliki sistem penilaian karyawan yang optimal dan terstruktur. Penilaian yang dilakukan secara manual sering kali menimbulkan sejumlah permasalahan, seperti subjektivitas, ketidaktepatan dalam pemberian nilai, hingga ketidakefisienan waktu dalam proses pengambilan keputusan Selain itu, system manual juga tidak mampu secara efektif mengelolah data karyawan dalam jumlah besar, sehingga pihak manajemen dalam melakukan evaluasi yang akurat dan berkelanjutan. Untuk itu, dibutuhkan sebuah system pendukung keputusan yang dapat membantu menilai kinerja karyawan secara objectif, terukur, dan sistematis.
PT. Mitra Jaya Samudera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perikanan, di mana kinerja karyawan sangat berperan dalam menunjang kelancara proses produksi, pengelolah, dan distribusi hasil perikanan. Mengingat pentingnya kontribusi karyawan dalam rantai operasional perusahaan, maka penilaian terhadap karyawan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Penilaian yang objektif dan berbasis data sangat diperlukan agar keputusan yang diambil, seperti pemberian penghargaan, promosi jabatan, atau pelatihan lanjutan, benar-benar didasarkan pada kinerja actual Saat ini, proses penilaian karyawan di PT. Mitra Jaya Samudra masih dilakukan secara manual, yang menimbulkan berbagai tantangan, seperti ketidakefisienan dalam pengolahan data, potensi bias dalam penilaian, dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan suatu system berbasis teknologi yang mampu membantu proses penilaian secara otomatis dan trasnparan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah membangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis web. Menurut (Nugraha & Halim Musyidin, 2024) SPK mempunyai fungsi dalam membantu pengambul keputusan dengan menyediakan informasi yang relevandari data yang telah diproses, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efisien dan tepat saat menghadapi masalah, baik yang bersifat semi terstruktur maupun tidak terstruktur.
Sistem berbasis web memiliki berbagai keunggulan, di antaranya dapat diakses kapan saja dan di mana saja, mampu menyimpan dan mengelola data dalam jumlah besar, serta mendukung visualisasi hasil penilaian dalam bentuk yang lebih informatif. Untuk menunjang kinerja SPK ini, metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting (SAW) . Metode SAW merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang dikenal sederhana namun efektif. Metode ini bekerja dengan menghitung jumlah terbobot dari nilai masing-masing kriteria setelah melalui proses normalisasi. Nilai akhir dari setiap alternatif (dalam hal ini, karyawan) akan menentukan peringkat karyawan berdasarkan performa mereka secara keseluruhan.
Menurut penelitian Metode SAW mampu menghasilkan keputusan yang akurat dan logis karena mempertimbangkan semua kriteria penilaian secara proporsional sesuai dengan bobot kepentingannya. Selain itu, SAW juga banyak digunakan dalam berbagai studi pengambilan keputusan karena tingkat kemudahan implementasinya serta fleksibilitasnya dalam berbagai konteks penilaian.
Kebaruan (Novelty) dari penelitian ini terletak pada penerapan Sistem Pendukung Keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web menggunakan algoritma SAW yang difokuskan pada Divisi Processing PT. Mitra Jaya Samudra, yang memiliki karakteristik operasional berbeda dibandingkan divisi lain maupun objek penelitian sebelumnya. System ini tidak hanya menilai kinerja berdasarkan indikator umum seperti kehadiran dan produktivitas, tetapi juga mempertimbangkan kriteria spesifik yang relevan dengan proses pengolahan hasil perikanan, seperti ketepatan waktu, kualitas hasil kerja, serta kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja. Selain itu, system ini dilengkapi denga fitur visualisasi hasil penilaian interaktif dan penyimpanan data berbasis database, yang belum banyak diiplementasikan dalam penlitian serupa.
Dengan mengembangkan system SPK berbasis web menggunakan metode SAW, diharapkan PT. Mitra Jaya Samudera dapat memiliki alat bantu yang andal dalam menentukan karyawan terbaik. System ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penilaian, tetapi juga memperkuat prinsip keadilan, transparansi, dan akuntabilitas dalam manajemen sumber daya manusia. Selain itu, langkah ini juga merupakan bagian dari transformasi digital perusahaan menuju tata kelola SDM yang lebih modern dan adaptif terhadap perubahan teknologi.
Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama 3 bulan dimulai dari bulan februari hingga saat ini, dimulai dari tahap analisis kebutuhan hingga pengujian dan penyusunan laporan hasil penelitian.
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Mitra Jaya Samudera yang beralamat di anembo nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Telefox (0438)30889.
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode:
Data dikumpulkan melalui kajian pustaka terhadap jurnal, artikel, dan buku yang relevan mengenai metode SAW (Simple Additive Weighting), kriteria penilaian karyawan, dan pengembangan sistem berbasis web.
Dilakukan wawancara dengan HRD perusahaan untuk menentukan kebutuhan sistem, kriteria penilaian karyawan, dan bobot setiap kriteria.
Observasi dilakukan untuk memahami proses penilaian karyawan yang berjalan saat ini dan mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan melalui sistem.
Penelitian ini menggunakan metode RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat lunak. RAD bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi. Pada akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang berubah secara cepat RAD menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem 7 dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna dan selanjutnya disingkirkan. Dalam pengembangan sistem informasi normal, memerlukan waktu minimal 180 hari, namun dengan menggunakan metode RAD, sistem dapat diselesaikan dalam waktu 30-90 hari. Model RAD memiliki 3 tahapan sebagai berikut: Dalam metode RAD terdapat lima tahap yang terlibat, berikut ini adalah tahapannya.
Gambar Metode RAD
Referensi Gambar
Dalam fase ini pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuantujuan tersebut. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data oleh peneliti apa saja kebutuhan dan informasi yang dibutuhkan pengguna.
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.
Pada fase implementasi ini penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan.
Sistem yang dikembangkan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Penentuan Karyawan Terbaik berbasis web untuk Divisi Processing PT. Mitra Jaya Samudera dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem ini berfungsi untuk menerima input nilai karyawan pada lima kriteria utama (Disiplin, Tanggung Jawab, Produktivitas, Kerjasama, Kepatuhan SOP), melakukan normalisasi dan perhitungan SAW, lalu menampilkan peringkat karyawan secara otomatis. Sistem dapat diakses melalui web browser dan memiliki modul: autentikasi (login), manajemen user, input data karyawan, input nilai penilaian, perhitungan SAW, dan laporan/ekspor hasil.
Use Case Diagram merupakan salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan interaksi antara sistem dan actor
Gambar 2 Use Case Diagram
Berikut adalah deskripsi dari masing-masing aktor yang terlibat dalam sistem:
Tabel 1 Deskripsi Aktor
Deskripsi berikut menjelaskan fungsi dan alur dari masing-masing use case yang terdapat dalam sistem.
Tabel 2 Deskripsi Use Case Login
Tabel 3 Deskripsi Use Case Kelola Data Karyawan
Tabel 4 Deskripsi Kelola Kriteria dan Bobot
Tabel 5 Deskripsi Use Case Input Data Absensi dan Produksi
Tabel 6 Deskripsi Use CSE Penilaian Superviso r
Tabel 7 Deskripsi Use Case Perhitungan SAW
Tabel 8 Deskripsi Use Case Melihat Hasil dan Peringkat
Diagram aktivitas merupakan gambaran alur kerja atau urutan aktivitas yang terjadi pada sistem. Diagram ini menunjukkan interaksi antara pengguna dan sistem dalam menjalankan proses tertentu, mulai dari awal hingga akhir.
Dalam sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Berbasis Web dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW), terdapat dua aktivitas utama, yaitu proses Penilaian Supervisor dan proses Perhitungan SAW.
Gambar 3 Diagram Aktivitas Penilaian Supervisor
Diagram aktivitas penilaian supervisor menggambarkan proses yang dilakukan oleh Supervisor dalam memberikan penilaian terhadap karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh Admin.
Proses dimulai ketika Supervisor melakukan login ke sistem, kemudian memilih periode penilaian serta karyawan yang akan dinilai.
Selanjutnya, sistem menampilkan form penilaian yang berisi daftar kriteria. Supervisor mengisi nilai pada setiap kriteria (misalnya skala 1–5) dan menyimpan hasilnya. Sistem kemudian memvalidasi data penilaian tersebut, dan apabila semua kriteria telah diisi, maka data disimpan ke dalam basis data serta muncul notifikasi bahwa penilaian berhasil disimpan.
Jika terdapat kriteria yang belum diisi, sistem akan menampilkan pesan peringatan agar Supervisor melengkapi nilai terlebih dahulu.
Diagram aktivitas perhitungan SAW menjelaskan alur proses sistem dalam menghitung nilai akhir dan menentukan peringkat karyawan terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).
Proses dimulai ketika Admin atau sistem secara otomatis memicu perhitungan. Sistem kemudian mengambil data penilaian dari supervisor dan data bobot dari admin.
Sebelum perhitungan dilakukan, sistem memeriksa kelengkapan data. Apabila data sudah lengkap, maka sistem melakukan proses normalisasi berdasarkan jenis kriteria (benefit atau cost), kemudian mengalikan hasil normalisasi dengan bobot yang telah ditentukan.
Setelah itu, sistem menghitung total skor untuk setiap karyawan dan mengurutkannya untuk menentukan peringkat karyawan terbaik.
Hasil perhitungan disimpan dalam basis data dan ditampilkan pada dashboard hasil.
Jika data belum lengkap, sistem akan menampilkan pesan peringatan agar admin melengkapi data terlebih dahulu.
Berikut adalah rancangan Enity Relationshop Diagram (ERD) dari system pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web menggukan metode SAW.
Gambar 4. Diagram Aktivitas Perhitungan SAW
Berdasarkan diagram ERD yang telah dirancang, sistem ini terdiri dari beberapa entitas utama yang saling berhubungan, yaitu Karyawan, Kriteria, Penilaian, Supervisor, Admin, Absensi, dan Perhitungan_SAW.
Setiap entitas memiliki peran serta atribut tertentu yang mendukung proses pengolahan data dalam sistem.
Entitas ini menyimpan data seluruh karyawan yang menjadi objek penilaian, seperti id_karyawan, nama_karyawan, jabatan, divisi, dan status. Entitas ini berperan sebagai pusat dari sistem karena terhubung langsung dengan entitas lain seperti Penilaian, Absensi, dan Perhitungan_SAW.
Entitas ini menyimpan data kriteria yang digunakan dalam proses penilaian, meliputi id_kriteria, nama_kriteria, jenis, dan bobot. Setiap kriteria memiliki bobot tertentu yang menjadi dasar dalam perhitungan metode SAW. Admin dapat menambah, mengubah, atau menghapus kriteria sesuai kebutuhan sistem.
Entitas ini menyimpan data hasil penilaian karyawan oleh supervisor. Atribut yang dimiliki meliputi id_penilaian, id_karyawan, id_kriteria, id_supervisor, dan nilai. Nilai yang tersimpan pada entitas ini menjadi data utama yang akan digunakan oleh sistem untuk melakukan proses perhitungan SAW.
Entitas ini menyimpan informasi mengenai supervisor yang memberikan penilaian terhadap karyawan. Atribut yang dimiliki antara lain id_supervisor, nama_supervisor, username, dan password. Setiap supervisor dapat memberikan penilaian terhadap beberapa karyawan sesuai dengan divisi atau tanggung jawabnya.
Entitas ini digunakan untuk menyimpan data pengguna dengan hak akses sebagai administrator. Atribut yang dimiliki adalah id_admin, nama_admin, username, dan password. Admin memiliki wewenang dalam mengelola data kriteria, bobot, dan melakukan proses perhitungan SAW untuk menentukan hasil akhir penilaian.
Entitas ini berfungsi untuk mencatat jumlah kehadiran setiap karyawan pada periode tertentu. Atribut yang digunakan meliputi id_absensi, id_karyawan, periode, dan jumlah_hadir. Data dari entitas ini dapat menjadi salah satu komponen penilaian kinerja karyawan.
Entitas ini menyimpan hasil akhir dari proses perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Atribut yang dimiliki yaitu id_hitung, id_karyawan, nilai_normalisasi, skor_akhir, dan peringkat.
Data ini akan menjadi dasar bagi sistem untuk menampilkan hasil akhir berupa peringkat karyawan terbaik pada setiap periode penilaian.
Hubungan antar entitas pada ERD menggambarkan bagaimana data saling terhubung di dalam sistem, antara lain:
Wireframe merupakan rancangan visual sederhana yang menggambarkan struktur dan elemen utama dari setiap halaman pada sistem sebelum tahap implementasi dilakukan. Rancangan ini membantu pengembang dalam menentukan tata letak, alur interaksi pengguna, serta elemen yang diperlukan untuk mendukung fungsi sistem. Berikut merupakan rancangan wireframe dari sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Berbasis Web dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW).
Gambar 6 Halaman Login
Halaman login merupakan tampilan pertama yang diakses oleh pengguna saat membuka sistem. Halaman ini terdiri dari dua bagian: bagian kiri berisi form login dan bagian kanan berisi ilustrasi pendukung yang menggambarkan aktivitas kerja. Pengguna harus memasukkan email dan kata sandi untuk dapat mengakses sistem sesuai perannya (admin atau supervisor).
Gambar 7 Halaman Dashboard
Halaman dashboard merupakan tampilan utama setelah pengguna berhasil login sebagai admin. Dashboard menampilkan ringkasan informasi sistem, seperti jumlah karyawan, jumlah kriteria, total penilaian, serta daftar karyawan terbaik berdasarkan hasil perhitungan SAW.
Gambar 8 Halaman Penilaian Supervisor
Halaman ini digunakan oleh supervisor untuk memberikan nilai kepada karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Supervisor memilih nama karyawan dan kriteria, lalu memasukkan nilai sesuai dengan hasil observasi.
Gambar 9 Halaman Hasil Karyawan Terbaik
Halaman ini digunakan untuk menampilkan hasil akhir dari proses perhitungan metode SAW. Admin dapat melihat daftar karyawan terbaik beserta nilai dan peringkat yang diperoleh.
Tahap implementasi merupakan proses menerjemahkan hasil perancangan sistem ke dalam bentuk aplikasi yang dapat dijalankan oleh pengguna. Pada tahap ini, sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman dan basis data yang telah dirancang sebelumnya. Tujuan dari tahap implementasi adalah untuk memastikan seluruh rancangan sistem, mulai dari struktur database, alur proses, hingga tampilan antarmuka, dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Gambar 10 Halaman Login
Halaman login merupakan tampilan awal yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pada halaman ini, pengguna diharuskan untuk melakukan proses autentikasi terlebih dahulu dengan memasukkan alamat email dan kata sandi yang telah terdaftar di dalam sistem.
Tampilan halaman login dirancang dengan antarmuka yang sederhana dan mudah dipahami. Bagian kiri halaman berisi form login yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu kolom untuk menginput email dan kolom untuk memasukkan password. Tepat di bawahnya terdapat tombol “Log in” yang berfungsi untuk memproses data autentikasi pengguna. Apabila pengguna belum melakukan login atau data yang dimasukkan tidak sesuai, sistem akan menampilkan pesan peringatan berwarna merah bertuliskan “Silakan login terlebih dahulu” sebagai indikasi bahwa pengguna harus memasukkan data dengan benar. Sementara itu, pada bagian kanan halaman ditampilkan ilustrasi aktivitas kerja karyawan di area industry pengolahan ikan,
Ilustrasi ini menggambarkan konteks nyata dari system yang dikembangkan yaitu, membantu pihak perusahaan dalam melakukan penilaian terhadap karyawan yang bekerja dibidang tersebut. Secara keseluruhan, halaman login ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek kemudahan penggunaan (usability), kejelasan informasi, dan kesesuaian dengan tema system. Penggunaan warna biru memberikan kesan profesional dan formal, sementara tata letak dua kolom (form dan ilustrasi) membantu pengguna untuk fokus pada area input tanpa mengurangi estetika tampilan.
Gambar 11 Halaman Dashboard
Halaman dashboard merupakan tampilan utama yang muncul setelah pengguna berhasil melakukan proses login ke dalam sistem. Dashboard berfungsi sebagai pusat informasi dan kontrol bagi admin untuk melihat ringkasan data serta hasil penilaian yang telah dilakukan dalam sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW).
Pada bagian atas halaman terdapat header dengan nama sistem “SPK Karyawan Terbaik” dan identitas instansi yaitu Divisi Prosesing – PT. Mitra Jaya Samudera. Di sisi kanan header terdapat menu navigasi cepat yang berisi tautan menuju halaman Data Karyawan, Kriteria, Penilaian, dan Hasil Ranking, serta menu akun pengguna (admin). Bagian kiri halaman menampilkan menu navigasi vertikal yang terdiri atas beberapa menu utama, yaitu Dashboard, Data, Matriks, Nilai Preferensi, dan Logout. Menu ini berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam berpindah antarhalaman tanpa perlu kembali ke halaman awal.
Bagian utama (konten) dashboard menampilkan beberapa komponen informasi penting, yaitu:
Selain itu, dashboard juga menampilkan daftar Top 3 Karyawan terbaik berdasarkan nilai perhitungan metode SAW. Nama karyawan ditampilkan secara berurutan dari nilai tertinggi ke nilai terendah, lengkap dengan skor prefensinya. Di bahawnya, terdapat Ranking Chart berbentuk diagram batang yang menampilkan berbandingan nilai SAW antar karyawan untuk mempermudah analisis visual.
Secara keseluruhan, halaman dashboard dirancang dengan tampilan yang bersih, responsif, dan informatif. Penggunaan warna biru muda memberikan kesan profesional dan konsisten dengan tema sistem. Dashboard ini membantu admin dalam memantau kondisi data, meninjau hasil perhitungan karyawan terbaik, serta mengelola sistem dengan lebih efisien dan terstruktur.
Gambar 12 Halaman Karyawan
Halaman Data Karyawan merupakan tampilan yang digunakan oleh admin untuk mengelola daftar karyawan yang menjadi objek penilaian dalam sistem pendukung keputusan. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan, menambah, mengubah, dan menghapus data karyawan yang terdaftar pada divisi tertentu, dalam hal ini Divisi Prosesing di lingkungan perusahaan.
Pada bagian atas halaman terdapat judul “Tabel Karyawan” yang diikuti dengan deskripsi singkat mengenai fungsi halaman tersebut, yaitu menampilkan data karyawan yang akan dievaluasi. Di bawahnya terdapat form sederhana dengan label “Tambah Karyawan Divisi Prosesing” yang berisi satu kolom input teks untuk memasukkan nama karyawan baru, serta tombol Simpan berwarna biru yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam sistem. Bagian bawah halaman menampilkan tabel berisi daftar karyawan yang telah terdaftar. Tabel tersebut terdiri dari kolom nomor, nama, dan aksi. Kolom nomor menunjukkan urutan data, sedangkan kolom nama menampilkan nama lengkap setiap karyawan. Kolom aksi menyediakan dua tombol, yaitu: tombil edit berwarna kuning, digunakan untuk memperbarui atau mengubah informasi karyawan yang telah ada. Tombol hapus berwarna merah, digunakan untuk menghapus data karyawan dari daftar.
Secara visual, halaman ini dirancang dengan antarmuka yang bersih dan mudah digunakan. Menu navigasi tetap ditampilkan di sisi kiri layar agar pengguna dapat berpindah ke halaman lain seperti Dashboard, Matriks, atau Nilai Prefensi tanpa meninggalkan halaman utama. Dengan adanya halaman data karyawan ini, admin dapat memastikan bahwa seluruh data karyawan yang menjadi objek penilaian selalu terbarui dan valid. Selain itu, pengelolaan data karyawan secara digital ini membantu mempercepat proses input dan mengurangi resiko kesalahan dalam pengolahan data.
Gambar 13 Halaman Edit Karyawan
Halaman Edit Karyawan merupakan bagian dari fitur pengelolaan data karyawan yang digunakan oleh admin untuk memperbarui informasi karyawan yang telah terdaftar di dalam sistem. Halaman ini berfungsi untuk melakukan perubahan terhadap data yang sudah ada, seperti memperbaiki nama karyawan, menyesuaikan jabatan, atau memperbarui data lainnya apabila terdapat kesalahan pada saat input awal.
Pada tampilan halaman, bagian atas menampilkan judul “Edit Karyawan” untuk memberikan informasi kepada pengguna bahwa halaman ini digunakan untuk melakukan proses pembaruan data. Di bawahnya terdapat form sederhana dengan label “edit data”, yang berisi kolom input Nama Karyawan yang secara otomatis menampilkan data lama dari karyawan yang akan diperbarui. Admin dapat langsung mengubah isi kolom tersebut sesuai kebutuhan, kemudian menekan tombol submit untuk menyimpan perubahan ke dalam database. Tampilan halaman ini tetap menggunakan gaya antarmuka yang konsisten dengan halaman lainnya, yaitu desain yang bersih, sederhana, dan mudah dipahami. Navigasi utama tetap tersedia di sisi kiri layar, berisi menu Dashboard, Data, Matrik, Nilai Preferensi, dan Logout, sehingga admin tetap dapat berpindah halaman dengan mudah tanpa harus kembali ke menu utama.
Selain itu, bagian atas halaman menampilkan identitas sistem “SPK Karyawan Terbaik” beserta nama instansi PT. Mitra Jaya Samudera oada bilah hijau, menunjukkan bahwa aplikasi ini merupakan system resmi perusahaan yang digunakan untuk mendukung proses penilaian kinerja karyawan. Dengan adanya halaman edit karyawan ini, admin dapat melakukan pembaruan data secara langsung tanpa perlu menghapus dan menambahkan data baru. Hal ini membuat proses pengelolaan data menjadi lebih efisien, menampilkan kesalahan input, dan memastikan bahwa seluruh informasi karyawan dalam system selalu akurat dan terbaru.
Gambar 14 Halaman Bobot dan Kriteria
Halaman Kriteria – Divisi Prosesing merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik pada PT. Mitra Jaya Samudera. Halaman ini menampilkan data kriteria yang digunakan sebagai dasar dalam proses penilaian kinerja karyawan di divisi Prosesing.
Pada halaman ini terdapat tabel berjudul “Tabel Kriteria Divisi Prosesing” yang berfungsi untuk menampilkan daftar kriteria, simbol, bobot, dan atribut dari masing-masing kriteria. Kolom “Simbol” digunakan untuk memberikan kode pada setiap kriteria, seperti C1 hingga C5. Kolom “Kriteria” menunjukkan nama dari masing-masing aspek penilaian, sedangkan kolom “Bobot (%)” menampilkan persentase tingkat kepentingan dari setiap kriteria terhadap hasil akhir penilaian. Kolom “Atribut” menjelaskan jenis kriteria yang digunakan, yaitu benefit, yang berarti semakin tinggi nilainya maka semakin baik.
Kriteria yang digunakan pada divisi Prosesing terdiri dari lima aspek penilaian, yaitu: Disiplin dengan bobot 22%, Tanggung Jawab dengan bobot 25%, Produktivitas dengan bobot 12%, Kerjasama dengan bobot 17% ,Kepatuhan Terhadap SOP dengan bobot 24 Total keseluruhan bobot kriteria adalah 100% yang menunjukkan bahwa pembobotan telah disesuaikan secara proporsional untuk digunakan dalam proses perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting(SAW). Selain itu, setiap baris pada tabel dilengkapi dengan tombol edit yang memungkinkan admin atau direktur untuk mengubah data kriteria sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya halaman ini, pengguna system dapat dengan mudah melakukan pengelolaan data pembaruan data kriteria yang menjadi dasar perhitungan nilai prefensi dan pwnwtuan karyawan terbaik di divisi Prosesing.
Gambar 15 Halaman Edit Kriteria dan Bobot
Edit Kriteria dan Bobot pada Divisi Prosesing berfungsi untuk mengubah data kriteria yang sudah tersimpan dalam sistem. Fitur ini memungkinkan admin atau direktur untuk memperbarui informasi mengenai nama kriteria, bobot, serta atribut sesuai kebutuhan penilaian karyawan.
Ketika tombol “Edit” pada salah satu baris tabel ditekan, sistem akan menampilkan form pengeditan yang berisi data kriteria yang dipilih. Pada form tersebut, pengguna dapat melakukan perubahan terhadap beberapa komponen, antara lain:
Setelah perubahan dilakukan, pengguna dapat menekan tombol Simpan untuk memperbarui data pada database. Sistem kemudian akan menampilkan pesan konfirmasi bahwa perubahan data berhasil disimpan, dan tabel kriteria akan diperbarui secara otomatis sesuai hasil edit. Dengan adanya fitur Edit Kriteria ini, pengguna sistem dapat dengan mudah menyesuaikan bobot dan jenis kriteria sesuai kondisi dan kebutuhan terbaru perusahaan, sehingga proses pengambilan keputusan dalam menentukan karyawan terbaik menjadi lebih fleksibel dan akurat
Gambar 16 Halaman Matrik Penilaian
Halaman Matrik merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan yang berfungsi untuk mengelola dan menghitung nilai alternatif karyawan berdasarkan setiap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Halaman ini menjadi tahap awal dalam proses perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), yaitu pada proses penyusunan matriks keputusan (X) dan matriks ternormalisasi (R).
Selanjutnya, terdapat bagian Isi Nilai Alternatif, yang digunakan untuk memasukkan nilai penilaian setiap karyawan berdasarkan kriteria tertentu. Komponen yang tersedia antara lain:
Dengan adanya halaman ini, pengguna sistem (admin atau direktur) dapat memasukkan nilai penilaian setiap karyawan secara sistematis dan terstruktur. Data yang dimasukkan pada tahap ini akan digunakan untuk membentuk matriks keputusan (X) yang kemudian diolah menjadi matriks ternormalisasi (R), sehingga sistem dapat menghasilkan nilai preferensi akhir dan menentukan karyawan terbaik berdasarkan hasil perhitungan metode SAW.
Gambar 17 Halaman Nilai Prefrensi
Halaman Nilai Preferensi (P) merupakan tahap akhir dalam proses perhitungan sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting(SAW). Pada halaman ini, system menampilkan hasil perhitungan akhir dari seluruh karyawan (alternative) yang telah dinilai berdasarkan kriteria yang ada.
Nilai prefensi (P) diperoleh dari hasil penjumlahan antara matriks ternormalisasi (R) dengan vector robot (W) untuk setiap kriteria. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan nilai akhir yang menunjukkan tingkat kelayakan atau performa masing-masing karyawan. Semakin tinggi niai prefensi yang diperoleh, maka semakin baik kinerja karyawaban tersebut dibandingkan dengan karyawan lainnya.
Pada tampilan halaman, terdapat tabel berjudul “Tabel Nilai Preferensi (P)” yang terdiri dari beberapa kolom, yaitu:
Selain itu, terdapat tombol Export PDF yang berfungsi untuk menyimpan atau mencetak hasil nilai preferensi dalam bentuk dokumen PDF. Fitur ini memudahkan admin atau direktur dalam melakukan dokumentasi dan pelaporan hasil penilaian.
Dari tabel yang ditampilkan pada gambar, diperoleh nilai preferensi sebagai berikut:
A1 = 0.7297, A2 = 0.7809, A3 = 0.9448, A4 = 0.7195
Nilai tertinggi terdapat pada alternatif A3, yang berarti karyawan dengan kode A3 memiliki kinerja terbaik dan menjadi kandidat utama untuk ditetapkan sebagai karyawan terbaik di Divisi Prosesing PT. Mitra Jaya Samudera. Secara keseluruhan, halaman Nilai Preferensi berfungsi untuk menampilkan hasil akhir perhitungan sistem dan menjadi dasar pengambilan keputusan dalam menentukan peringkat karyawan terbaik secara objektif dan terukur.
Gambar 18 Halaman Hasi Export PDF
Gambar tersebut menampilkan hasil akhir dari sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).
Pada tampilan tersebut, terlihat tabel dengan judul “Daftar Peringkat Karyawan Terbaik” yang berisi urutan karyawan berdasarkan nilai akhir hasil perhitungan SAW. Tabel tersebut terdiri dari kolom No, Nama, dan Nilai SAW.
Kolom No menunjukkan peringkat karyawan berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah. Kolom Nama menampilkan nama-nama karyawan yang telah dinilai menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Kolom Nilai SAW berisi hasil akhir dari proses perhitungan SAW, yang menunjukkan tingkat kelayakan masing-masing karyawan. Nilai-nilai tersebut merupakan hasil dari proses perhitungan yang dimulai dari penilaian setiap karyawan berasarkan kriteria yang telah ditentukan, kemudian dinormalisasi, dan dihitung menggunakan rumus SAW untuk mendapatkan nilai prefensi.
Hasil akhir ini menunjukkan peringkat karyawan berdasarkan performa mereka secara keseluruhan, yang dapat digunakan oleh pihak perusahaan sebagai bahasan pertimbangan dalam menentukan penghargaan atau penilaian kinerja karyawan terbaik.
Pengujian sistem dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh fungsi pada sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) telah berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa hasil perhitungan yang dilakukan sistem sudah sesuai dengan logika metode SAW.
Pengujian sistem dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh fungsi dalam sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengujian juga bertujuan untuk memverifikasi bahwa hasil perhitungan metode SAW yang dihasilkan sistem sesuai dengan rumus dan logika perhitungan yang telah ditetapkan pada tahap perancangan.
Metode yang digunakan dalam tahap ini adalah User Acceptance Testing (UAT) dan pengujian fungsional (Blackbox Testing).
Pengujian dilakukan langsung oleh pengguna (admin dan supervisor) untuk memastikan bahwa sistem mudah digunakan, fitur berjalan dengan benar, serta tampilan sesuai dengan rancangan.
Pengujian ini berfokus pada hasil keluaran sistem berdasarkan input yang diberikan, tanpa melihat proses internal dari kode program. Setiap fitur diuji berdasarkan fungsi utamanya, seperti login, input data, perhitungan SAW, dan hasil akhir.
Pengujian dilakukan menggunakan metode Black Box Testing, yaitu teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada fungsi sistem tanpa memperhatikan struktur internal kode program. Menurut Pressman (2015), pengujian black box bertujuan untuk memastikan bahwa sistem dapat menjalankan fungsi-fungsi yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan pengguna (requirement specification). Metode ini menilai validitas input dan output sistem, sehingga dapat diketahui apakah sistem telah berperilaku sebagaimana mestinya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa setiap fungsi sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah ringkasan hasil pengujian terhadap fitur-fitur utama:
Tabel 9 Black Box
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode Black Box Testing, seluruh fungsi utama dalam sistem berjalan dengan baik sesuai hasil yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) telah memenuhi kebutuhan fungsional pengguna (fuctional requirement).
Secara teoritis, hasil ini juga sejalan dengan standar kualitas perangkat lunak menurut ISO 25010 yang mencakup aspek funcyional suitability dan reliability, di mana system dinyatakan baik jika mampu menjlankan setiap fungsi dengan benar, konsisten, dan tanpa kesalahan yang signifikan. Dengan demikian, hasil pengujian ini membuktikan bahwa system telah memenuhi kriteria kualitas dari sisi fungsi dan keandalan.
Pengujian berikutnya dilakukan menggunakan metode User Acceptance Testing (UAT), yaitu tahap akhir dalam pengujian perangkat lunak yang berfokus pada penerimaan sistem oleh pengguna akhir. Menurut Sommerville (2016), UAT dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan telah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan dapat diterima secara operasional oleh pengguna.
Tabel 10 User Acceptance Testing (UAT)
Berdasarkan hasil pengujian dengan metode User Acceptance Testing (UAT), dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berbasis web dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) telah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Seluruh aspek pengujian memperoleh hasil sesuai harapan dengan tingkat kepuasan pengguna mencapai lebih dari 95%.
Hasil ini juga mengacu pada teori kualitas sistem informasi menurut DeLone dan McLean (2003), yang menyatakan bahwa keberhasilan sistem informasi diukur dari kualitas Sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kepuasan oengguna (user satisfaction). Dalam kontkes ini, system yang dikembangkan telah memenuhi ketiga indikator tersebut; system berjalan dengan cepat dan stabil, informasi hasil perhitungan akurat, serta pengguna merasa puas dengan kemudahan dan tampilan system.
Dengan demikian, hasil pengujian baik dari sisi teknis (Black Box Testing) maupun penerimaan penggunaan (UAT) menunjukkan bahwa system layak digunakan secara operasional di lingkungan PT. Mitra Jaya Samudra dan mampu mendukung proses pengambilan keputusan secara efektif, efisien, dan objektif.
Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan salah satu metode dalam sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik berdasarkan kriteria tertentu. Pada sistem ini, metode SAW diterapkan untuk menentukan karyawan terbaik berdasarkan nilai penilaian yang diberikan oleh supervisor terhadap sejumlah kriteria penilaian kinerja. Proses perhitungan metode SAW dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
Tabel 11 Kriteria
Setiap kriteria memiliki bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatifnya terhadap penilaian keseluruhan.
Berdasarkan hasil penilaian supervisor terhadap empat orang karyawan, diperoleh data penilaian seperti pada tabel berikut:
Tabel 12 Matrix Keputusan
Normalisasi dilakukan untuk menyeragamkan nilai setiap kriteria sehingga dapat dibandingkan secara adil. Rumus normalisasi yang digunakan adalah:
Hasil normalisasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13 Normalisasi Matriks Keputusan
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai preferensi untuk setiap karyawan dengan menggunakan rumus:
Hasil Perhitungan sebagai beikut :
Berdasarkan nilai preferensi yang diperoleh, hasil peringkat karyawan terbaik ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 15 Hasil Akhir dan Peringkat Karyawan
Berdasarkan hasil perhitungan metode SAW, diperoleh bahwa Samuel Sitorus memiliki nilai preferensi tertinggi yaitu 1.00, sehingga dinyatakan sebagai karyawan terbaik periode ini. Hasil perhitungan sistem menunjukkan nilai yang identik dengan perhitungan manual, yang berarti bahwa proses implementasi metode SAW dalam sistem telah berjalan dengan benar. Peringkat yang dihasilkan juga menunjukkan bahwa sistem mampu memberikan hasil yang objektif, karena seluruh proses dilakukan berdasarkan nilai numerik dan bobot kriteria yang telah ditetapkan tanpa adanya campur tangan subjektif dari penilai.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk penentuan karyawan terbaik berbasis web menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) pada PT. Mitra Jaya Samudera, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini membuktikan bahwa sistem yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kualitas perangkat lunak yang baik, yaitu fungsionalitas, keandalan, efisiensi, dan kepuasan pengguna.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak manajemen dan seluruh staf PT. Mitra Jaya Samudera, khususnya pada Divisi Prosesing, atas dukungan dan kerja samanya selama proses penelitian ini berlangsung. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, serta masukan yang sangat berharga. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teknologi informasi dan penerapan sistem pendukung keputusan di lingkungan industri.
Graselita, A., and B. Saquera, “Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan terbaik dengan metode SAW (Studi kasus PT. Focus Distribution Nusantara Surabaya) berbasis desktop,” Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika, vol. 1, no. 1, 2017.
Arifin, M. Z., and H. Sasana, “Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan,” Transekonomika. Available: https://transpublika.co.id/ojs/index.php/Transekonomika
.
Kurniawan, A., and R. R. Santika, “Pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) pada perusahaan investasi emas,” Jurnal Informatika Universitas Pamulang, vol. 5, no. 2, p. 167, 2020, doi: 10.32493/informatika.v5i2.5265.
Hermansyah, D., and F. P. Sihotang, “Sistem pendukung keputusan penentuan staf marketing terbaik menggunakan metode SAW,” JTSI, vol. 3, no. 2, 2022.
Nugraha, A. M. P., and I. Halim Mursyidin, “Sistem pendukung keputusan penilaian kinerja guru menggunakan metode SAW,” Bit-Tech, vol. 7, no. 1, pp. 174–183, 2024, doi: 10.32877/bt.v7i1.1608.
Lase, D., and T. S. Alasi, “Penerapan web untuk pengolahan data pegawai kantor desa menggunakan bahasa pemrograman PHP dan UML,” Jurnal Sari Mutiara Indonesia, vol. 9, no. 1, 2024. Available: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7
Irawan, Y., S. Hang, and T. Pekanbaru, “Decision support system for employee bonus determination with web-based Simple Additive Weighting (SAW) method in PT. Mayatama Solusindo,” Journal of Applied Engineering and Technological Science, vol. 2, no. 1.
Pernando Hutagaol, F., and J. Hakim Lubis, “Penerapan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam pemilihan handphone bekas,” Bulletin of Information Technology (BIT), vol. 2, no. 2, pp. 63–68, 2021.
Sinaga, B. S., and F. Riandari, “Implementation of decision support system for determination of employee contract extension method using SAW,” Journal of Computer Networks, vol. 2, no. 2, 2020.
Rahmatika, H. K., and D. Gunawan, “Sistem rekomendasi menu untuk coffee shop menggunakan algoritma association rule mining,” The Indonesian Journal of Computer Science, vol. 14, no. 1, 2025, doi: 10.33022/ijcs.v14i1.4598.
Pujiady, E. N. F., A. D. Prasetia, and A. Andria, “Rancang bangun sistem informasi arsip digital catatan sipil Kabupaten Magetan berbasis website menggunakan metode Waterfall,” Hello World Jurnal Ilmu Komputer, vol. 4, no. 1, pp. 25–48, 2025, doi: 10.56211/helloworld.v4i1.705.
R. S. Pressman, Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 8th ed. New York, NY, USA: McGraw-Hill Education, 2015.
I. Sommerville, Software Engineering, 10th ed. Boston, MA, USA: Pearson, 2016.
W. H. DeLone and E. R. McLean, “The DeLone and McLean model of information systems success: A ten-year update,” Journal of Management Information Systems, vol. 19, no. 4, pp. 9–30, 2003.
Wahyuni, R., Y. Irawan, and S. Hang Tuah Pekanbaru, “Web-based employee performance assessment system in PT. Wifiku Indonesia,” Journal of Applied Engineering and Technological Science, vol. 1, no. 2.