Pendahuluan
Di era kecanggihan teknologi sekarang ini, kegiatan belajar sudah tidak terpaku pada media pembelajaran berbasis buku teks sebagai sumber materi. Untuk itu perlu dihadirkannya pembaharuan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan sebagai metode pedagogis bukanlah fenomena yang asing lagi (Hamilton et al., 2021). Teknologi digital dapat memberikan dampak positif terhadap pembelajaran siswa (Wekerle et al., 2022). Namun, guna meningkatkan hasil belajar siswa bukan hanya sebatas pada jenis teknologi apa yang digunakan, melainkan bagaimana teknologi tersebut digunakan (Chien et al., 2016). Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa penggunaan teknologi di zaman yang serba canggih saat ini bukanlah hal yang sulit di manfaatkan dalam dunia pendididikan asalkan Lembaga Pendidikan memiliki kesadaran untuk memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa ditambah dengan dukungan dari pemerintah yang harusnya menjadi bagian dari kemajuan Pendidikan.
Penelitian ini selaras dengan fokus jurnal pada inovasi media pembelajaran di pendidikan keagamaan Salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan adalah adalah multimedia pembelajaran. Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran tidak hanya memfasilitasi akses untuk menjelajah informasi dan menjadi sumber belajar, melainkan juga mengembangkan keterampilan teknologi siswa dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan (Prihandini et al., 2023). Jika disertai dengan multimedia pembelajaran yang tepat, teknologi dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien karena memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dengan materi pembelajaran, sehingga mengarah pada peningkatan hasil belajar yang optimal (Yetti et al., 2021). Oleh karena itu, selain sarana pembelajaran peran guru sangatlah penting mendukung langkah awal memulai pergerakan pemanfaatan teknologi, yang mana guru di harapkan mampu menguasai multimedia pembelajaran agar dapat mentransfer ilmu secara maksimal dengan adanya multimedia pembelajatan di harapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan dengan hasil belajar siswa yang maksimal.
Aplikasi iSpring Suite adalah salah satu pilihan multimedia pembelajaran yang bisa membantu pengembangan pembelajaran yang efektif dan efisien. Suryani et al. (2024) menjelaskan iSpring Suite adalah salah satu solusi perangkat lunak e-learning yang dibuat untuk memudahkan dalam pembuatan materi pembelajaran yang menarik dan interaktif. Lockwood dalam Suryani et al. (2024) menjelaskan kelebihan aplikasi iSpring Suite dengan perangkat lunak lainnya adalah kaya akan fitur dan memungkinkan penggunanya menciptakan konten yang beragam tanpa membutuhkan keterampilan teknis yang mendalam. Karena guru dapat menggabungkan berbagai kompenen multimedia yang beragam, termasuk teks, gambar, audio, video, dan animasi dengan perangkat ini. Dengan menggunakan iSpring Suite sebagai alat dalam menyampaikan informasi atau pesan (dalam hal ini adalah materi pembelajaran) diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
iSpring Suite terhubung dengan program Microsoft Powerpoint sehingga mudah digunakan (Khotimah, 2019). Selain membuat materi, guru dapat membuat soal latihan dengan berbagai jenis pertanyaan menarik seperti benar atau salah, pilihan ganda, jawaban singkat, mencocokkan, dan lainnya dengan perangkat ini. Beberapa format, termasuk HTML5, SCORM, dan MP4 dapat digunakan untuk publikasi materi yang telah dibuat (Suryani et al., 2024). Aplikasi iSpring Suite dapat dikonversi ke dalam format Flash tanpa memerlukan perangkat lunak tambahan, seperti Adobe Flash Player.
Aplikasi iSpring Suite juga dapat digunakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, salah satunya adalah Akidah Akhlak. Sebagai bagian dari Pendidikan Agama Islam, Akidah Akhlak sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Diharapkan siswa mampu berperilaku terpuji dan menjauhkan diri dari perbuatan keji demi terciptanya insan yang Islami dan tercapainya tujuan pembelajaran, yang dalam hal ini ditentukan oleh hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya, antuasiasme siswa dalam mempelajari Akidah Akhlak masih tergolong rendah, yang berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Hal ini dapat disebabkan oleh metode yang kurang menarik, penjelasan pendidik yang kurang memadai sehingga konsep materi yang abstrak sulit dipahami oleh siswa, dan kurangnya kreativitas dalam proses pembelajaran (Syarifudin & Iskandar, 2022).
Penelitian ini dilakukan di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan yang beralamat di Jalan Perjuangan, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Seluruh populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan. Berdasarkan pengamatan awal peneliti, ditemukan permasalahan yaitu rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII pada pembelajaran Akidah Akhlak. Diketahui banyak siswa belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 70. Setelah melakukan observasi dan wawancara, diketahui bahwa hasil belajar siswa yang rendah disebabkan oleh pengetahuan secara teoritis yang lebih banyak mereka dapatkan selama proses pembelajaran, mencatat materi sebagai pegangan siswa dikarenakan hanya guru yang memiliki buku paket, pembelajaran identik dengan metode ceramah yang mana menjadikan guru sebagai pemberi materi sehingga pembelajaran terbatas pada pemberian pengetahuan (transfer of knowledge) dan kurangnya interaksi dengan siswa yang pada akhirnya siswa jenuh dan tidak teratrik pada pembelajaran tersebut.
Pembelajaran yang seperti ini kecil kemungkinan bagi siswa untuk mengaplikasikan apa yang diperolehnya di kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran konvensional yang hanya mengandalkan ceramah dan tidak menggunakan bantuan multimedia pembelajaran lainnya akan menghasilkan pembelajaran yang pasif, tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan akan partisipasi aktif dan pengembangan keterampilan siswa (Kulachai et al., 2025). Kondisi pembelajaran yang seperti ini sering kali membebankan siswa untuk menyerap sejumlah besar informasi, namun keterlibatan mereka kurang dalam pembelajaran karena kurangnya interaktivitas (Sharma et al., 2023). Oleh karena itu, pentingnya meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena keterlibatan siswa pada pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar (Zitha et al., 2023).
Dari permasalahan yang ada, dapat dipahami bahwa di era sekarang guru sudah seharusnya mengembangkan kompetensi mengajarnya dengan memanfaatkan serta mengintergrasikan media pembelajaran berbasis teknologi dalam proses mengajar, dengan tujuan untuk mengatasi sesuatu hal yang menghambat hasil belajar siswa. Sejalan dengan sabda Rasulullah Saw yang menggunakan cara untuk menghindari rasa bosan dalam penyampaian ilmu, adapun bunyi hadisnya:
Figure 1.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berktata, telah menggambarkan kepada kami Sufyan dari Al A’msyi dari Abu Wa’il dari Ibnu Mas’ud berkata, bahwa Nabi Saw selalu memilah-milah hari yang tepat bagi kami untuk memberikan nasihat, karena khawatir rasa bosan akan menghinggapi kami (HR. Bukhori No.66).
Menurut hadis ini, Rasulullah Saw menghindari kebosanan dengan selalu mempertimbangkan aspek waktu dan mempertimbangkan keadaan para sahabatnya ketika memberikan nasihat. Dengan menggunakan cara yang bertahap dalam mengajarkan suatu ilmu dan mengawali dengan kemudahan, niscaya akan lebih memikat hati dan menumbuhkan kecintaan yang lebih besar pada ilmu yang sedang dipelajari (Al Asqalani, 2007). Adapun korelasinya pada penelitian ini ialah dengan penggunaan multimedia pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif, sehingga mengurangi rasa bosan dan meningkatkan efektivitas dalam penyampaian materi.
Penelitian sebelumnya juga telah meneliti bagaimana penggunaan aplikasi iSpring Suite mempengaruhi hasil belajar siswa. Shofiyani & Saifullah (2023) menemukan bahwa mengintegrasikan Microsoft PowerPoint dengan media pembelajaran iSpring Suite dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aswaja. Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Mato et al. (2024) menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran iSpring Suite secara positif dan signifikan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sedangkan menurut penelitian Khotimah (2019), pembelajaran menjadi lebih menarik ketika materi pembelajaran iSpring Suite yang diintegrasikan secara efektif melalui tampilan audio visual. Kontennya juga lebih mudah dipahami sehingga dapat menginspirasi siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Penelitian ini juga didasari dengan teori multimedia pembelajaran yang dikemukakan oleh Richard E. Mayer. Menurut Mayer (2009) penggunaan multimedia yang memadukan teks, audio, gambar, animasi, dan video menjadikan pembelajaran lebih efektif sehingga dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Teori ini didasarkan pada kemampuan peserta didik yang dapat lebih memahami penjelasan ketika materi disajikan dalam bentuk kombinasi antara verbal dan visual dibanding penyampaian secara verbal semata.
Dalam konteks pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan, multimedia pembelajaran berbasis aplikasi seperti iSpring Suite dapat diterapkan untuk menyampaikan materi melalui kombinasi teks, gambar, video, animasi dan suara. Ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep abstrak pada materi dengan cara yang lebih konkret dan menarik, yang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar mereka. Menggunakan ilustrasi dalam menjelaskan materi, bersama dengan penjelasan verbal yang disesuaikan, akan memperkuat pembelajaran dibandingkan dengan hanya menggunakan teks atau ceramah. Berdasarkan teori Mayer, instruksi pembelajaran yang dirancang dengan baik menggunakan multimedia dapat meningkatkan keterlibatan siswa, pemrosesan kognitif, dan pemahaman konten, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan hasil belajar.
Namun, penelitian terkait penggunaan aplikasi iSpring Suite pada pembelajaran Akidah Akhlak di jenjang Madrasah Tsanawiyah belum banyak dilakukan. Selain itu, studi sebelumnya umumnya berfokus pada pembelajaran umum dan menggunakan metode penelitian berbasis pengembangan sebuah produk. Dengan adanya gap pada penelitian ini dapat memberikan kontribusi baru dalam mengeksplorasi aplikasi iSpring Suite pada kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kuantitatif eksperimen, Novelty study ini terletak pada dimana peneliti akan menguji variabel multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman belajar yang nyata kepada siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka, temuan penelitian ini juga diharapkan untuk menjadi panduan bagi para pendidik dalam mengembangkan lingkungan belajar yang produktif dan efektif melalui penggunaan media pendukung dalam kegiatan pembelajaran
Merujuk dari latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan, ditentukan rumusan permasalahan pada penelitian ini, yaitu “apakah terdapat pengaruh multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan?”.
Metode
Figure 2. Skema Alur Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, metode ini dilaksanakan dengan melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel independen (perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkontrol (Sugiyono, 2023). Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design, yang merupakan suatu desain yang melibatkan kelompok kontrol, namun tidak sepenuhnya mampu mengendalikan variabel-variabel eksternal yang dapat memengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2023). Sedangkan jenis desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, menurut Sugiyono (2023) desain penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menerima perlakuan melalui penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite pada mata pelajaran Akidah Akhlak, dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite.
Pretest | Treatment | Posttest |
O1 | X | O2 |
O3 | O4 | |
Penelitian ini dilakukan di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan, yang terletak di Jalan Perjuangan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian yang dilaksanakan pada 24 Maret-9 Mei 2025, melibatkan sebanyak 64 siswa kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan yang merupakan populasi penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel jenuh¸ yaitu dengan menjadikan setiap anggota dari populasi sebagai sampel pada penelitian ini.
Berdasarkan metode dan desain yang diterapkan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, yang dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pretest (sebelum materi diajarkan) dan posttest (setelah materi diajarkan) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan 15 soal pilihan ganda. Sebelum instrumen yang telah disusun digunakan, sebaiknya dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu (Arikunto, 2018), yang mencakup validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data, khususnya rata-rata hasil pretest dan posttest.
Analisis reliabilitas Cronbach’s Alpha merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa suatu instrumen pengukuran memberikan hasil yang konsisten dan dapat dipercaya. Dalam dunia penelitian sosial, pendidikan, dan psikologi, instrumen yang tidak reliabel akan menghasilkan data yang bias dan kesimpulan yang keliru. Oleh karena itu, penggunaan tidak hanya sekadar prosedur statistik, tetapi bagian integral dari proses validasi instrumen penelitian.
Selanjutnya, dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai analisis prasyarat untuk memastikan bahwa data memenuhi asumsi-asumsi yang diperlukan untuk pengolahan dengan metode statistik, serta uji-t untuk pengujian hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Swasta Swdaya. Semua data yang diperoleh akan diolah menggunakan perangkat lunak statistik SPSS Versi 26.
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis Uji Instrumen Penelitian
Untuk memastikan keabsahan sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, dilakukan pengujian validitas. Dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Versi 26, sebanyak 20 soal tes objektif pilihan ganda diujikan pada 27 orang siswa untuk menentukan validitasnya dengan korelasi product moment (Pearson). Dengan ketentuan jika r_hitung>r_tabel maka soal dianggap valid; sebaliknya apabila r_hitung<r_tabel, maka soal dianggap tidak valid.
Figure 3. Perbandingan rata rata
Nomor soal | R hitung | R tabel | Keterangan |
---|---|---|---|
1. | 0,439 | 0,413 | Valid |
2. | 0,406 | 0,413 | Tidak Valid |
3. | 0,845 | 0,413 | Valid |
4. | 0,570 | 0,413 | Valid |
5. | 0,517 | 0,413 | Valid |
6. | 0,546 | 0,413 | Vald |
7. | 0,503 | 0,413 | Valid |
8. | 0,433 | 0,413 | Valid |
9. | 0,031 | 0,413 | Tidak Valid |
10. | 0,512 | 0,413 | Valid |
11. | 0,503 | 0,413 | Valid |
12. | 0,406 | 0,413 | Tidak Valid |
13. | 0,095 | 0,413 | Tidak Valid |
14. | 0,438 | 0,413 | Valid |
15. | 0,796 | 0,413 | Valid |
16. | 0,332 | 0,413 | Tidak Valid |
17. | 0,729 | 0,413 | Valid |
18. | 0,461 | 0,413 | Valid |
19. | 0,662 | 0,413 | Valid |
20. | 0,781 | 0,413 | Valid |
Sumber: Hasil Analisis Data Menggunakan Software IBM SPSS Versi 26
Tabel 4 mengindikasikan dari 20 pertanyaan, 15 pertanyaan terindikasi ”valid” dan 5 pertanyaan ”tidak valid”. Maka,15 soal yang ”valid” tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.
Reliabilitas merupakan uji instrumen selanjutnya, yang digunakan untuk menilai konsistensi suatu instrumen. Rumus Cronbach’s alpha digunakan dalam pengujian penelitian ini, dan menyatakan bahwa sebuah instrumen reliabel jika nilai α > 0,06 dan tidak reliabel jika α < 0,06.
Reliability Statistics | |
---|---|
Cronbach's Alpha | N of Items |
.865 | 15 |
Sumber: Hasil Analisis Data Menggunakan Software IBM SPSS Versi 26
Tabel 4 hasil perhitungan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Versi 26, nilai α yang diperoleh adalah 0,865, yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari 0,06, yang mengimplikasikan bahwa instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel.
Melalui uji kesukaran soal, 11 soal terkategorikan “sedang”, 3 soal terkategorikan “mudah”, dan 1 soal terkategorikan “sulit”, hasil ini diperoleh dari analisis dengan menggunakan SPSS Versi 26 dan diinterpretasikan dengan diagram.
Figure 4. Persentase uji kesukaran soal
Terakhir, uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif setiap siswa saat menjawab soal. Berdasarkan analisis daya pembeda yang dilakukan menggunakan SPSS Versi 26 dan diinterpretasikan dalam bentuk diagram, dari 15 butir soal, 4 soal terkategorikan “baik” dan 11 butir soal terkategorikan “baik sekali”.
Figure 5. Persentase uji daya pembeda soal
B. Analisis Data Hasil Penelitian
Kelas eksperimen dan kelas kontrol, masing-masing terdiri dari 32 siswa, dianalisis berdasarkan hasil pretest dan posttest. Kelas VIII-2 berfungsi sebagai kelas eksperimen yang menerima perlakuan menggunakan multimedia pembelajaran iSpring Suite, sedangkan kelas VIII-1 berperan sebagai kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan. Deskripsi data siswa disajikan dalam tabel distribusi statistik.
Descriptive Statistic | |||||
---|---|---|---|---|---|
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
Pre Test Kelas Eksperimen | 32 | 20 | 87 | 53.72 | 16.209 |
Post Test Kelas Eksperimen | 32 | 47 | 100 | 70.88 | 15.525 |
Pre Test Kelas Kontrol | 32 | 20 | 80 | 48.72 | 15.062 |
Post Test Kelas Kontrol | 32 | 33 | 87 | 56.78 | 12.923 |
Sumber: Hasil Analisis Data Menggunakan Software IBM SPSS Versi 26
Berdasarkan tabel 6, kelas eksperimen memiliki nilai pretest tertinggi 87 dan terendah 20, dengan rata-rata 53,72 dan standar deviasi 16,209. Nilai tertinggi yang dicapai untuk posttest adalah 100 dan terendah 47, dengan rata-rata 70,88 dan standar deviasi 15,525. Sementara itu, kelompok kontrol mendapatkan nilai pretest tertinggi 80 dan terendah 20, menghasilkan rata-rata 48,72 dengan standar deviasi 15,062. Pada posttest, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 87 dan terendah 33, dengan rata-rata 56,78 dan standar deviasi 12,923.
Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan apakah data penelitian (pretest-posttest) terdistribusi secara normal atau tidak, dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk. Adapun kriteria keputusannya apabila nilai (Sig.) > 0,05 maka diputuskan data berdisitribusi normal.
Test of Normality | ||||
---|---|---|---|---|
Shapiro Wilk | ||||
Hasil Belajar Siswa | Kelas | Statistic | df | Sig. |
Pre Test Kelas Eksperimen | .966 | 32 | .402 | |
Post Test Kelas Eksperimen | .937 | 32 | .063 | |
Pre Test Kelas Kontrol | .967 | 32 | .425 | |
Post Test Kelas Kontrol | .961 | 32 | .301 | |
Lilliefors Significance Correction |
Sumber: Hasil Analisis Data Menggunakan Software IBM SPSS Versi 26
Seperti yang ditunjukkan oleh output Shapiro-Wilk pada kelas eksperimen yang memiliki nilai Sig. pretest 0,402 dan posttest 0,063 dan kelas kontrol yang memiliki nilai Sig. pretest 0,425 dan posttest 0,301. Demikian, tabel 5 menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi secara normal. Karena menunjukkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didapatkan melalui tes (pretest-posttest) memiliki nilai Sig. > 0,05.
Tahap selanjutnya, untuk menentukan apakah varians data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen (sama), maka dilakukan uji homogenitas. Varians data yang dimaksud adalah sebaran hasil pretest-posttest masing-masing kelas. Aplikasi IBM SPSS Versi 26 digunakan untuk melakukan uji ini dengan kriteria pengujian guna memastikan homogenitas data dalam penelitian ini, yaitu apabila nilai Sig. > 0,05 maka varians data kelompok bersifat homogen, sebaliknya jika nilai Sig. < 0,05 maka varians data kelompok tidak homogen (sama).
Test of Homogeneity of Variances | |||||
---|---|---|---|---|---|
Levene Statistics | df1 | df2 | Sig. | ||
Hasl belajar siswa | Based on Mean | .480 | 3 | 124 | .697 |
Based on Median | .407 | 3 | 124 | .748 | |
Based on Median and with adjusted df | .407 | 3 | 121.302 | .748 | |
Based on trimmed mean | .477 | 3 | 124 | .699 |
Sumber: Hasil Analisis Data Menggunakan Software IBM SPSS Versi 26
Merujuk pada tabel 8 bahwa varians data pretest-posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen (sama), sesuai dengan tabel 6, yang menunjukkan nilai Levene statistics pada Based on Mean sebesar 0,480 dan siginifikansi sebesar 0,697, yang mana keduanya lebih besar dari 0,05.
Setelah melalui tahap analisis prasyarat dan diputuskan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik. Uji hipotesis yang digunakan adalah Independent Sample T Test, yang dibantu oleh aplikasi IBM SPSS Versi 26. Kriteria keputusan uji ini adalah sebagai berikut:
H_(0 ): Jika nilai (Sig.) > 0,05, maka penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite tidak memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan.
H_(1 ) : Jika nilai (Sig.) < 0,05, maka penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan.
Figure 6. Tabel Uji Hipotesis
Sumber: Hasil Analisis Data Menggunakan Software IBM SPSS Versi 26
Tabel 9 menunjukkan hasil uji hipotesis tepatnya dengan uji Independent Sample T Test mengacu pada output Equal variances assumed mengindikasikan tingkat signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Maka, ini menunjukkan bahwa H_(0 )ditolak dan H_(1 )diterima. Dengan kata lain, penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan.
Pembahasan
Penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite ini merupakan upaya untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan lebih bermakna. iSpring Suite merupakan platform digital yang diciptakan untuk bisa dimanfaatkan oleh guru dalam memberikan materi pembelajaran yang lebih menarik. Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran tidak hanya memfasilitasi akses untuk menjelajah informasi dan menjadi sumber belajar, melainkan juga mengembangkan keterampilan teknologi siswa dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan (Prihandini et al., 2023). Jika disertai dengan multimedia pembelajaran yang tepat, teknologi dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien karena memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dengan materi pembelajaran, sehingga mengarah pada peningkatan hasil belajar yang optimal (Yetti et al., 2021). Oleh karena itu, selain sarana pembelajaran peran guru sangatlah penting mendukung langkah awal memulai pergerakan pemanfaatan teknologi, yang mana guru di harapkan mampu menguasai multimedia pembelajaran agar dapat mentransfer ilmu secara maksimal dengan adanya multimedia pembelajatan di harapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan dengan hasil belajar siswa yang maksimal.
Banyaknya fitur-fitur yang disediakan oleh aplikasi iSpring Suite memberikan kesempatan kepada guru untuk mendesain materi pembelajaran semenarik mungkin yang mampu mengkombinasikan berbagai macam elemen seperti audio, teks, gambar, video hingga menyediakan berbagai macam fitur kuis seperti pilihan ganda, true or false, esai, dan lainnya. Setelah mendesain materi ajar guru dapat mengekspor materi tersebut ke berbagai format salah satunya adalah HTML 5 yang mana format ini adalah format berbentuk aplikasi sehingga materi pembelajaran yang telah dibuat dapat diakses oleh siswa di gawai masing-maisng tanpa berbantuan akses internet.
Juraev (2019) berpendapat bawah iSpring Suite adalah satu program aplikasi yang memiliki penilaian tinggi. Software ini ideal untuk digunakan sebagai multimedia e-learning yang dapat menyajikan konten interaktif apabila digunakan dalam proses pembelajaran, serta dapat mengonversi file PPT, PPTX, PPS, dan PPSX ke dalam format HTML 5 dan Flash.
Bersumber dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diketahui adanya peningkatan secara signifikan pada hasil belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Swadaya Batang Serangan pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan aplikasi iSpring Suite. Peningkatan ini ditunjukkan melalui perbedaan hasil belajar yang signifikan antara dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang masing-masing diberi perlakuan berbeda. Soal pretest-posttest diberikan kepada masing-masing kelas untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi Akidah Akhlak ”Rasul Ulul Azmi”. Perlakukan diberikan kepada kelas eksperimen, yang dalam hal ini kelas yang diberi kesempatan untuk belajar Akidah Akhlak melalui aplikasi iSpring Suite. Sebaliknya, aplikasi iSpring Suite tidak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas kontrol.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen adalah 70,88, sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata 56,78. Perbedaan ini mengindikasikan bahwa penggunaan aplikasi iSpring Suite berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis deskriptif tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Akidah Akhlak meningkat dengan aplikasi iSpring Suite. Lebih lanjut, pengujian hipotesis menggunakan Independent Sample T Test mengacu pada output Equal variances assumed menghasilkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, serta nilai t_hitung sebesar 3,947 > t_tabel sebesar 1,998. Dengan begitu, dapat diputuskan bahwa H_(1 )yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh, diterima dan H_0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh, ditolak.
Sehubungan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syarif et al. (2024) yang temuannya mengungkapkan adanya pengaruh dari penggunaan media iSpring Suite terhadap hasil belajar. Menurut Wirayani et al. (2024) media pembelajaran memegang peranan penting dalam menunjang efektivitas proses pembelajaran. Sejalan dengan salah satu firman Allah Swt., yang menjelaskan terkait dengan media pembelajaran, yaitu dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 31:
Figure 7.
Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” (Al-Baqarah/2:31). (Terjemahan Kemenag 2019).
Dalam penjelasan tafsirnya, pada ayat ini dipahami makna “nama-nama (benda)” yang dimaksud merupakan media yang Allah gunakan dalam memberikan pengajaran kepada Nabi Adam. Dalam konteks multimedia, berbagai jenis media (teks, gambar, audio, video) dapat digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks. Hal ini sejalan dengan cara Allah mengajarkan Adam, di mana pengetahuan disampaikan dengan cara yang komprehensif. Dengan begitu, proses belajar tidak selalu membutuhkan penjelasan atau instruksi langsung, melainkan dapat melibatkan siswa dalam mengembangkan keterampilan yang mereka miliki saat ini hingga keterampilan tersebut pada akhirnya menjadi matang dan memberikan berbagai pengetahuan (Shihab, 2002).
Salah satu media yang dimaksud adalah iSpring Suite, yang terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran serta berkontribusi positif terhadap peningkatan hasil belajar. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sousa et al. (2017) bahwa multimedia pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan sensorik dan menarik perhatian serta minat. Temuan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran merupakan kebutuhan esensial dalam proses pendidikan, yang harus didukung oleh kompetensi profesional guru dalam mengelola dan mengintegrasikan teknologi secara optimal. Untuk mencapai kompetensi profesionalnya tersebut, guru harus memenuhi dan mempersiapkan dirinya sehingga dapat memfasilitasi proses pembelajaran dan membimbing siswa, dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Odundo et al., 2018). Selain keterampilan, guru abad ke-21 juga perlu menguasai berbagai karakteristik. Mereka harus mampu menciptakan kelas yang berpusat pada siswa dan mengadaptasi pengajaran yang dipersonalisasi (Suresman et al., 2023).
Sejalan dengan teori yang dikemukakan Mayer (2009) penggunaan multimedia yang memadukan teks, audio, gambar, animasi, dan video menjadikan pembelajaran lebih efektif sehingga dapat berpengaruh pada proses belajar dan hasil belajar siswa. Teori ini didasarkan pada kemampuan siswa yang dapat lebih memahami penjelasan ketika materi disajikan dalam bentuk kombinasi antara verbal dan visual dibanding penyampaian secara verbal semata. Banyak penelitian yang mengungkapkan keunggulan multimedia pembelajaran, antara lain meningkatkan motivasi belajar membantu siswa memahami materi dengan lebih jelas dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Nusir et al., 2013; Wu & Tai, 2016).
Berdasarkan analisis di atas yang menunjukkan adanya pengaruh yang siginifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui penggunaan aplikasi iSpring Suite, peningkatan hasil belajar siswa tersebut diketahui dari hasil tes yang diberikan sebelum perlakuan dan setelah diberikan perlakuan, serta pengamatan peneliti terhadap siswa pada saat mengajarkan materi menggunakan aplikasi iSpring Suite juga menunjukkan sikap siswa yang responsif pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa diberikan kemudahan dalam mengakses materi yang disajikan secara rinci dan menarik, dilengkapi dengan video pembelajaran, serta pengerjaan kuis yang langsung mereka akses dari aplikasi tersebut bahkan mereka dapat melihat hasil secara langsung dari kuis yang mereka kerjakan. Sejalan dengan Willis (2017) yang menjelaskan bahwa pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik, jika dilaksanakan dengan benar, dapat menghasilkan hasil pembelajaran yang luar biasa. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak seharusnya terbatas pada penggunaan satu jenis media saja. Keengwe et al. (2008) menyatakan bahwa penerapan teknologi multimedia menjamin penyampaian instruksi di kelas yang produktif, menarik, memotivasi, interaktif, dan berkualitas, serta mampu memenuhi berbagai kebutuhan para pembelajar. Inti dari pernyataan di atas adalah penggunaan aplikasi iSpiring Suite merupakan salah satu bukti persiapan pembelajaran yang di siapkan oleh guru sebelum memulai pembelajaran dengan di laukkan nya persiapan ini diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang dapat menarik kembali fokus peserta didik sehingga suasana belajar menjadi lebih interaktif dan melibatkan peran peserta didik sebagai target utama yang harus memahami bahan ajar atau materi yang di ajarkan sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan begitu peluang mencapai tujuan dari pembelajaran akan semakin besar yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan menghasilkan output peserta didik yang berkualitas.
Di era kemajuan teknologi saat ini, pentingnya teknologi dan aplikasi multimedia dalam pendidikan sebagai alat bantu mengajar atau belajar tidak dapat diabaikan begitu saja (Abdulrahaman et al., 2020). Guan et al. (2018) menjelaskan bahwa pentingnya teknologi multimedia bagi pendidikan, sejalan dengan Noetel et al. (2022) bahwa kualitas konten pada desain multimedia sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Dengan demikian, guru dituntut untuk mampu beradaptasi serta berinovasi dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Penggunaan multimedia pembelajaran yang tepat dalam pengajaran mengubah lingkungan belajar dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik (Coleman et al., 2016).
Ketergantungan pada buku sebagai satu-satunya media pembelajaran cenderung menghambat terciptanya suasana belajar yang interaktif dan dapat menyulitkan siswa dalam memahami materi yang bersifat abstrak, hal ini karena pengumpulan informasi menggunakan secara konvensional lebih sulit terutama jika menyangkut minat dan preferensi anak-anak, pada akhirnya berpotensi berdampak negatif terhadap capaian hasil belajar siswa (Molina et al., 2018). Dengan demikian, penggunaan multimedia pembelajaran iSpring Suite dapat menjadi sarana bagi guru untuk mendesain materi ajar yang menarik, menghidupkan suasana belajar, dan membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Karena kenyataan nya metode ceramah yang di terapkan dalam sebagian besar mata pelajaran di sekolah dapat menimbulkan kejenuhan terhadap siswa maka dari itu perlunya inovasi dan kreativitas untuk mengupayakan peningkatan minat belajar siswa agar tidak mengalami kejenuhan.
Kesimpulan
Penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite ini merupakan upaya untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan lebih bermakna. selain sarana pembelajaran peran guru sangatlah penting mendukung langkah awal memulai pergerakan pemanfaatan teknologi, yang mana guru di harapkan mampu menguasai multimedia pembelajaran agar dapat mentransfer ilmu secara maksimal dengan adanya multimedia pembelajatan di harapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan dengan hasil belajar siswa yang maksimal. Peningkatan kualitas guru dapat di upayakan melalui program pelatihan dan pembinaaan. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh melalui tes, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran berbasis aplikasi iSpring Suite memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII di MTs Swasta Swadaya Batang Serangan. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran iSpring Suite dapat menjadi sarana strategis dalam menunjang hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak.