Rina Eka Safitri (1), Arum Fatayan (2)
General Background: Reading skills are a fundamental component of language learning in elementary education, particularly for developing students’ cognitive and affective abilities. Specific Background: Poetry, as a distinct literary form, demands specialized techniques for interpretation and expression, making it a challenging yet valuable medium in language instruction. Knowledge Gap: However, students often struggle with poetic comprehension and expression due to the lack of effective pedagogical strategies tailored to poetry reading. Aims: This study aims to analyze the implementation and effectiveness of the IMOD (Imitation Model) method in enhancing the poetry reading skills of fifth-grade elementary students. Results: Using a qualitative case study approach involving classroom observations, interviews, and documentation, the research found that IMOD significantly improved students' engagement and interpretative performance, especially for poems themed "my teacher", "my mother", and "my father". Novelty: The novelty of this research lies in demonstrating the practical integration of modeling techniques in poetry instruction, which fosters active participation and expressive reading among students despite limited learning facilities. Implications: These findings highlight the necessity of innovative and experiential teaching models in language education and suggest that structured imitation can be a powerful tool to cultivate poetic literacy in young learners.Highlight :
IMOD (Imitation Model) method effectively enhances students’ poetry reading skills through modeling by teachers.
The approach increases student engagement despite limited learning facilities.
Implementation involves clear planning, expressive reading, and overcoming technical and performance challenges.
Keywords : Poetry, Imod Method, Indonesian Language Learning, Elementary School, Reading Skills
Bahasa adalah cara untuk berinteraksi yang digunakan untuk berbicara, melakukan tugas, dan menyeruakan atau mengajukan pendapat. Bahasa adalah komponen utama masyarakat dan alat komunikasi. Dalam situasi di mana bahasa sangat penting, baik secara lisan maupun tertulis, saya menemukan bahwa orang-orang di lingkungan saya menggunakan bahasa yang tidak tepat atau tidak wajar saat berbicara kepada orang lain. Di sekolah dasar, peserta didik diajarkan Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis adalah empat aspek berbahsa bahasa Indonesia. Mereka juga diajarkan bagaimana menggunakan bahasa sesuai dengan masing-masing aspek. Kemampuan membaca sangat penting agar peserta didikdapat memahami instruksi yang diberikan baik secara verbal dan tulisan. Membaca memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena membantu seseorang mendapatkan wawasan, pengetahuan, dan ilmu dari materi yang dibaca. Selain itu, membaca membuat seseorang menjadi lebih dewasa secara mental dan fisik karena banyak pesan yang dapat dipetik dari isi yang dibaca.(Hurustyanti, 2014). Puisi adalah salah satu jenis sastra. Puisi memiliki banyak jenis, struktur, dan komponen. Pada waktunya, puisi juga berkembang. Seperti yang dinyatakan Riffateree (1978:1), puisi selalu mengalami perkembangan dan revolusi selera. (Hasminur et al., 2023)
Konsep bentuknya puisi misalnya, sekarang lebih bebas dan tidak lagi diatur oleh struktur karangan yang ketat. Tidak diragukan lagi, puisi memperhatikan bunyi diksi yang membentuknya. Burn juga mengatakan bahwa kemampuan membaca adalah keterampilan yang harus dimiliki masyarakat yang maju. Pendidikan membaca sangat penting untuk pendidikan di sekolah, dan ini berlaku untuk semua bidang studi, bukan hanya untuk pelajaran bahasa Indonesia. Ini karena aktivitas membaca menyediakan sebagian besar pengetahuan yang dipelajari peserta didik.(Alpian & Yatri, 2022). Karena proses belajar-mengajar terdiri dari berbagai tindakan guru dan peserta didik yang berkorelasi satu sama lain dalam lingkungan pendidikan untuk mencapai maksud. Oleh karena itu, untuk membantu pembelajaran berlangsung dengan baik, menurut Djamarah, Metode pembelajaran adalah cara untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan oleh guru dalam kegiatan kelas harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah kelas berakhir. Puisi adalah karya di mana kata -kata indah digunakan, dan keindahan puisi ditentukan oleh kata apa yang dipilih, jenis yang diucapkan (dalam hal ini "pilihan", yaitu apakah itu ditulis dalam prosodi, atau sebaliknya), atau pola suara dan ketukan yang diproduksi oleh karya sastra. Keterampilan bahasa sangat penting dalam meningkatkan kemampuan membaca puisi bagi peserta didik yang tidak memahami dasar
-dasar puisi membaca. Membaca puisi merupakan hal yang Fungsi guru sebagai pendidik dan pembimbing di kelas sangat penting karena sulit bagi peserta didik Sekolah Dasar. (Arsyad, 2017). "Imod" adalah akronim dari imitasi model, dan merupakan salah satu metode pembelajaran membaca puisi. Imitasi, juga dikenal sebagai meniru, adalah proses pemikiran anak untuk melakukan tindakan atau gerakan seperti model. Ini melibatkan indra sebagai penerima rangsangan dan kemampuan gerakan motorik. Karena proses ini memerlukan pemahaman bahasa dan pemahaman pemikiran orang lain, diperlukan kemampuan kognisi tingkat tinggi. Dalam hal ini, pendidik berfungsi sebagai contoh dalam pengajaran di kelas. (Waruhu & Putra, 2020). Untuk membaca puisi secara efektif, seseorang harus memperhitungkan tiga faktor kunci: 1) memahami puisi itu sendiri; 2) menggambarkan dan menghargai perasaan atau esensi penyair untuk menyampaikan makna kepada pembaca; 3) Mengekspos diri pada kualitas atau intonasi suara (untuk nyaring) dan suara tinggi saat membaca. (Syuroyah et al., 2022). Metode Imod, juga dikenal sebagai "pemodelan" atau "modelling", adalah upaya untuk memberikan contoh tindakan atau perilaku yang berkaitan dengan materi dan aktivitas pemblajaran. Oleh karena itu, peserta didik belajar melalui pemodelan bukan hanya mendengarkan dan mencatat adalah pengalaman langsung.
Dalam penelitian saya, peserta didik di sekolah dasar kelas 5 ditemukan sebagai pelajar yang sangat antusias. Namun, fasilitas yang tersedia sangat minim dan belum memadai. Meskipun demikian,
mereka menunjukkan semangat yang tinggi dalam proses belajar, dan sekolah tersebut telah melaksanakan pembacaan puisi dengan pendekatan yang berbasis imod dengan cukup baik.
Menurut Aristhi dan Manuaba (2020), Salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan guru untuk membaca puisi adalah model pembelajaran yang mereka gunakan. Model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya puisi, harus dipilih oleh guru dengan cara yang lebih inovatif, efektif, dan menyenangkan...(Fitriani et al., 2023)
Hasil penelitian di sekolah dasar puisi tema guruku, ibuku, dan ayahku dapat memahami isi dan menghayati puii dengan baik. sehingga tujuan dari kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod di kelas V sekolah dasar adalah untuk menumbuhkan kepedulian dan tindakan nyata untuk mempertahankan keaktifan peserta didik.
Beberapa penelitian terdahulu telah melakukan penelitian yang relevan dengan kemampuan membaca puisi berbasis imod. Penelitian ini melibatkan beberapa penulis, termasuk (Lestari & Hadaming, 2024),(Hapsari, 2022)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod di sekolah dasar melakukan pembalajaran Bahasa Indonesia dengan baik dan peserta didik kelas V dapat menguasainya, meskipun beberapa peserta belum dapat menguasainya dengan baik.
Menurut informasi yang didapatkan dari wawancara dengan guru kelas V, kegiatan membaca puisi berbasis imod ini melaksanakan kegiatan berupa pembuatan puisi mengunakan akribut yang di sesuaikan dengan tema puisi yang sudah di tentukan oleh wali kelas seperti puisi sedih yang bertema “ibuku “,”guruku”,’’ayahku’’
Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk mengkaji analisis kemampuan membaca puisi berarbasis imod bertema guruku di sekolah dasar karena untuk memastikan seberapa efektif penerapan kemampuan membaca puisi berbasis imod. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang proses perencanaan, pelaksanaan, dan kendala analisis kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod di kelas V Sekolah Dasar. Dengan demikian, peneliti akan dapat mengetahui secara langsung bagaimana kemampuan membaca puisi berbasis imod diterapkan di sekolah dasar kelas V.
Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan untuk menjelaskan fakta dan kejadian terkini menggunakan data kualitatif. (Sugiyono, 2015) Penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif berupaya untuk menyelidiki dan menjelaskan fenomena atau realitas sosial atau menyajikan gambaran menyeluruh tentang lingkungan sosial. Sedangkan jenis penelitiannya berupa studi kasus. Menurut Yunus (2010:264) dalam artikel (Assyakurrohim et al., 2022) dalam penelitian studi kasus, objek yang diteliti menyajikan isu-isu secara menyeluruh, terperinci, dan komprehensif untuk memberikan gambaran utuh tentang sesuatu dalam arti bahwa data penelitian dianalisis secara menyeluruh dan terpadu. Oleh karena itu, penelitian studi kasus bersifat eksploratif. Fokus utama studi kasus ini adalah masalah yang diangkat sebagai kasus yang diteliti secara cermat untuk mengungkap kesimpulan yang mendasari penelitian tersebut.
Menurut Yunus (2010:264) dalam artikel (Assyakurrohim et al., 2022) menggambarkan dalam penelitian studi kasus, objek yang diteliti menyajikan permasalahan secara rinci, mendalam, dan menyeluruh untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu hal dalam arti data yang dikumpulkan untuk penelitian diperiksa secara utuh dan terpadu. Oleh karena itu, penelitian studi kasus bersifat eksploratif. Studi kasus ini berfokus pada masalah yang diangkat sebagai kasus dan dipelajari secara menyeluruh untuk menemukan hasil yang mendasari peristiwa tersebut. Tujuan peneliti studi kasus adalah untuk menyelidiki hal-hal yang tidak terlihat sehingga mereka dapat melihatnya. Dengan
demikian, proses meneliti atau memahami suatu kasus sekaligus mencari hasil yang disebut sebagai studi kasus. Jika penelitian dilakukan sesuai dengan tahapan yang direncanakan, maka Penelitian akan berjalan lancar dan mencapai tujuan.
Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data di mana pertanyaan diajukan kepada. subjek penelitian yang meliputi 3 peserta didik dan Guru Kelas 5 dan Wakil Kepala Sekolah. Didukung dengan observasi untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dilaksanakan. Fakta yang tersimpan dalam bentuk arsip foto, video juga digunakan untuk mengumpulkan informasi selain observasi dan wawancara.
Analisis data kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan model analisis yang dibuat oleh Miles dan Huberman (1984) dalam (Sugiyono, 2014) untuk memberikan gambaran hasil data penelitian Selanjutnya, data direduksi, didistribusikan, dan ditarik kesimpulan dan diverifikasi. Analisis ini digunakan pada data yang berupa teks, gambar, atau rekaman suara. Proses pengodean, juga dikenal sebagai coding, meliputi identifikasi tema atau kategori dalam data. Kategorisasi adalah proses mengelompokkan data berdasarkan tema yang serupa. Interpretasi: Memberikan makna atau interpretasi untuk kategori yang telah dibentuk. Penyajian Temuan: Menampilkan hasil analisis
Figure 1. Model Analisis
Menurut temuan dari analisis data melalui penggunaan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menarik diskusi tentang analisis kemampuan membaca puisi yang didasarkan pada imod dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V sekolah dasar.
mencangkup di bawah ini :
Analisis kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod pada pembelajran bahasa Indonesia kelas V di sekolah dasar. dilakukan dengan tema guru ku ,ayahku,ibuku berjalan dengan lancar dan baik. Salah satu kegiatan yang diselesaikan adalah kegiatan kemmpuan membaca puisi dengan tema guru ku , ayah ku , dan ibu ku , yang difokuskan pada peserta didik agar lebih memahami denga nada nya puisi berbasis imod yang sudah di lakukan di pembalajaran bahasa Indonesia.
Dalam pelaksanaan kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V, perencanaan menjadi aspek yang sangat krusial. Berdasarkan hasil wawancara, proses perencanaan ini dimulai dengan pengenalan isi dari puisi dan Langkah-Langkah puisi bertujuan untuk membekali guru dalam pemahaman mendalam mengenai puisi berbasis imod tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah berkomitmen untuk memastikan setiap guru memiliki pengetahuan yang cukup sebelum melaksanakan kegiatan membaca puisi berbasis imod. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa pada tahap perencanaan kegiatan membaca puisi berbasis imod pada pembelajaran bahasa Indonesia di SD ini termasuk masih dalam tahap awal. Sebagaimana yang telah tercantum dalam Panduan Pengembangan bahwa yang menjadi kriteria dalam tahap awal perencanaan kemampuan membaca puisi berbasis imod adalah sebagai berikut:
1)Pendidikan memiliki prosedur untuk merencanakan dan menerapkan pelatihan membaca puisi berbasis imod
2)Ide tentang pembelajaran membaca puisi berbasis imod yang sudah digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
3)Pendidikan mejalankan kegiatan membaca puisi berbasis imod imod internal (tidak melibatkan pihak luar)
Perencanaan dalam membaca puisi tersebut di bagi menjadi 3 yaitu :(Kosasih, n.d.)
1)Pembaca puisi harus berbicara dengan jelas. Lafal adalah ucapan seseorang yang ditulis atau diucapkan. Puisi harus dibaca dengan huruf dan kata-kata yang jelas. Pastikan tidak tertukar dengan huruf atau kata-kata lain. Apabila pembaca dapat membaca puisi dengan tepat melafalkan kata atau kalimat, makna puisi akan tersampaikan kepada pendengar dan puisi akan terdengar indah dan jelas.
2)Menggunakan tekanan yang tepat pada kata atau kalimat dalam puisi adalah cara membaca puisi yang baik. Tekanan dimaksudkan untuk menegaskan kata-kata tertentu.
3)Sangat penting untuk membaca puisi karena variasi nada menghidupkan maknanya. Intonasi adalah variasi nada. Inti dari kalimat adalah melodinya. Ada berbagai macam intonasi, seperti berita, tanya, perintah, dan seru, yang menyebabkan maksud kalimat berbeda
Tahap persiapan kegiatan untuk kemampuan membaca puisi berbasis imod di kelas bahasa Indonesia dasar ini dilakukan dengan pemilihan tema, tujuan, sasaran kegiatan, metode dan alur kegiatan Perencanaan tersebut dilakukan melalui forum diskusi bersama wakil kepala sekolah dan guru wali. Sehingga menunjukkan adanya upaya kolaboratif dan sistematis dalam memastikan keberlangsungan dan efektivitas pelaksanaan kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod di sekolah dasar. Bagi guru manfaat membaca puisi berbasis imod ini memberi peluang bagi guru untuk mengembangkan kompetensi atau potensinya dengan ada nya pembelajaran bahasa Indonesia berbasis imod terbuka bersama guru lainnya untuk melakukan pembelajaran tersebut. Pemilihan tema ini telah ditentukan oleh guru wli kelas yang berkaitan dan sesuai dengan contoh topik yang dikembangkan di pembelajaran bahasa Indonesia. Berkaitan dengan pemilihan tema, tema yang diambil di tahun pelajaran 2024/2025 ini yaitu ‘guru ku, ibu ku dan ayah ku’ sangat relevan dengan ada nya pembahasan yang ada di pembelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan yang direncanakan menggabungkan teori dengan situasi dunia nyata. Rencana pembelajaran disesuaikan dengan hasil siklus sebelumnya untuk memastikan bahwa proses dan hasil pembelajaran dapat mencapai tujuan.(Herlina et al., 2016)
Perencanaan analisis kegiatan membaca puisi berbasis imod kelas V menunjukkan pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif. Berdasarkan hasil wawancara, dalam proses perencanaan guru melakukan survei lingkungan untuk mengidentifikasi masalah nyata yang dihadapi. Perencanaan guru akan memberikan asesmet membaca puisi sebelum pembelajaran atau tek puisi yang akan di praktikan secara langsung Untuk peserta didik yang berada di kelas V sekolah dasar, guru juga memberikan persiapan yang memungkinkan siswa memahami puisi yang disampaikan oleh wali kelas.
Tahap pelaksanaan dalam analisis kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod Menurut hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah, di mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD, kegiatan membaca puisi dilaksanakan setiap pembelajaran berlangsung di kelas. Kebijakan seperti mewajibkan seluruh peserta didik mengikuti pembelajaran membaca puisi secara berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod di kelas V ditentukan dalam format jadwal yang sudah di berikan dari temuan wawancara dengan guru kelas V, terungkap bahwa kegiatan membaca puisi berbasis imod dapat dilakukan secara pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan ini menandakan bahwa pelaksanaan membaca puisi berbasis imod tidak harus dalam
bentuk kegiatan terpisah, tetapi dapat diintegrasikan ke dalam mata Pelajaran bahasa Indonesia. sebagai contoh Ketika guru ada nya waktu luang dalam pembelajaran lain nyam aka waktu tersebut dapat di manfaatkan untuk kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia salah satu nya yaitu membaca puisi berbasis imod. Pelaksanaan tersebut guru sebelum pembelajaran di mulai memberikan tebak-tebak tentang isi puisi dan tema puisi yang akan di laksanakan. Salah satu komponen Kemampuan membaca menjadi penting dalam kehidupan masyarakat modern karena dapat menyebarkan informasi dan pesan sangat penting.(Fatayan et al., 2022).
Pelaksanaan dalam membaca puisi berbasis imod :(Andari, 2023)
1)Mimik/Ekspresi: Cara puisi diungkapkan atau diungkapkan dengan mempertimbangkan maksud, gagasan, dan perasaannya disebut ekspresi.
2)Pantomimik atau penampilan fisik: Gerakan anggota tubuh disebut pantomimik. Ini dinilai berdasarkan tingkah laku, kinerja, atau interaksi peserta didik.
3)Irama juga dapat dipengaruhi oleh tekanan puisi, jeda, atau waktu yang digunakan pembaca untuk menghentikan suara.
Mencari makna di balik kata-kata adalah tujuan utama membaca puisi. Puisi menggambarkan pengalaman manusia dengan bahasa yang indah dan metaforis, dan membacanya dapat membantu kita memahami dan menghargai bahasa. Membaca puisi juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa kita dan imajinasi kita. Dengan kata lain, membaca puisi dapat membantu kita menjadi orang yang lebih sadar bahasa dan emosi. (Noer, 2022)
Ada beberapa tujuan membaca puisi sebagai berikut : (Sellavia & Nurefendi Fradana, 2024)
1)Peserta didik memiliki kemampuan untuk membawakan puisi dengan cara yang sangat ekspresif.
2)Bergantung pada kemampuan kreatif.
3)Memiliki kemampuan untuk menyampaikan makna puisi dan memiliki daya tarik yang kuat. Tujuan untuk belajar membaca puisi tidak dapat diterima jika tidak disertai dengan kemampuan membaca yang baik.
Tahap kendala dalam analisis kegiatan kemampuan membaca puisi berbasis imod kelas V di sekolah dasar Sebagai hasil dari wawancara dengan wakil kepala sekolah, diketahui bahwa kegiatan membaca puisi menghadapi kendala. Peserta didik tidak menguasai puisi yang baru saja dipelajari dan juga mengalami kecanggungan saat membaca puisi berbasis imod yang telah diberikan oleh guru.Ada beberapa kendala yang di hadapi kelas V di sekolah dasar sebagai berbagai berikut:(Fathurohman, 2023)
1)Suara kadang-kadang tidak jelas sepenuhnya dalam beberapa video karena masalah teknis seperti alat perekam yang tidak berfungsi dengan baik saat membuat video. Karena praktik membaca puisi difilmkan, kendala teknis seperti ini menjadi masalah. Ini terutama berlaku untuk menilai ekspresi seperti senang, susah, atau gelisah karena ketidaksesuaian dapat menyebabkan masalah.
2)Ketika seseorang membaca puisi dengan cepat, hal ini berdampak pada ekspresi tiap kata, simbol, dn maknanya. Menghayati dengan kecepatan ini harus menghasilkan olah rasa, olah jiwa, dan pemaknaan yang lebih mendalam.
3)Membaca puisi seperti membaca biasa saja tanpa pesan yang ingin disampaikan kepada pendengarnya.
4)Latar tempat puisi dibaca tidak sesuai dengan suasananya. hal Ini mengganggu bahwa pemaknaan puisi karena latarnya bertentangan dengan makna atau pesan yang ingin disampaikan kepada pendengarnya.
Seorang guru harus mengatasi dua tantangan saat mengajar puisi.
Ada dua kendala yang harus diatasi oleh seorang guru saat mengajar puisi membaca. Ada faktor peserta didik, yang menunjukkan bahwa bahkan ketika guru telah menggunakan teknik imod secara luas dalam pengajaran mereka, beberapa peserta didik mungkin masih gagal untuk menyelesaikan dan
mengikuti pelajaran. Pengaruh guru masih dianggap kurang kreatif dan inovatif daripada mengajar membaca puisi, karena faktor guru. Menggunakan dukungan dari metode imod. Meskipun menggunakan metode IMOD, guru menghadapi hambatan dalam mengajarkan cara membaca puisi karena fasilitas sekolah yang tidak memadai dan sifat yang tidak menarik bagi peserta didik.(Chaeder Muthahar & Fatonah, 2024)
Analisis kemampuan untuk membaca puisi yang didasarkan pada imod. meningkatkan tahap perencenaan dan pelaksanaan, dan mengatasi kesulitan membaca puisi berbasis imod. Peserta didik di sekolah dasar lebih aktif membaca puisi dan berkompetisi satu sama lain. Ini ditunjukkan dengan pemilihan tema puisi dan pertimbangan dari penelitian relavan. Karena sekolah tersebut baru saja mengambil kelas Bahasa Indonesia, mereka tidak ikut serta dalam perlombaan di luar sekolah. Terbukti bahwa metode IMOD dapat meningkatkan kemampuan peserta didik Sekolah Dasar untuk membaca puisi secara lebih menarik, bermakna, dan kontekstual. Meskipun ada beberapa hambatan teknis dan ekspresif dengan metode ini, pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat.
Sekolah harus memberikan pelatihan yang lebih baik kepada guru tentang metode IMOD sehingga mereka dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan kreatif. Peserta didik harus lebih terlibat dalam lomba membaca puisi atau kerja kelompok yang berbasis IMOD, dan guru harus diberikan workshop khusus tentang ekspresi, pantomimik, dan penghayatan puisi untuk membantu mereka membimbing peserta didik mereka dengan lebih baik. Selain itu, sekolah harus meningkatkan ketersediaan teknologi yang mendukung kegiatan membaca puisi, seperti ruang untuk kamera, mikrofon, dan perekaman.
Saya ucapkan terimakasi kepada wali kepala sekolah sudah mengijinkan saya untuk penelitian di sekolah dasar sukamanah dan wali kelas bapak adi yang sudah memberikan waktu nya untuk meneliti kelas V yang saya meneliti tentang kemampuan membaca puisi berbasis imod untuk peserta didik kelas v terimakasi sudah membantu selama penelitian anak-anak nya sangat aktif dan ceria semangat nya luar biasa
Alpian, V. S. and Yatri, I., "Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Sekolah Dasar," Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 4, no. 4, pp. 5573–5581, 2022. [Online]. Available: [https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3298]
Andari, N. T., "Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi dengan Menggunakan Media Audio Visual," Sarasvati, vol. 5, no. 1, pp. 82, 2023. [Online]. Available: [https://doi.org/10.30742/sv.v5i1.2918]
Arsyad, "Kemampuan Membaca Puisi," Bab 2 Kajian Teori, vol. 7, no. 1, pp. 16–72, 2017. [Online]. Available: [http://www.joi.isoss.net/PDFs/Vol-7-no-2-2021/03_J_ISOSS_7_2.pdf]
Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A. and Afgani, M. W., "Metode Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif," Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, vol. 3, no. 1, pp. 1–9, 2022. [Online]. Available: [https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1951]
Chaeder Muthahar, S. M. and Fatonah, K., "Analisis Kesulitan Membaca Puisi pada Siswa Kelas IVA SD Rabbaniyyun Islamic School Jakarta Timur," Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, vol. 9, 2024.
Fatayan, A., Frilia, A. and Fauziah, M. P., "Pengaruh Minat Baca terhadap Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar," Jurnal Basicedu, vol. 6, no. 2, pp. 2694–2700, 2022. [Online]. Available: [https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2474]
Fathurohman, I., "Evaluasi Penilaian Ekspresi Keterampilan Membaca Puisi pada Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar," Jurnal Educatio FKIP UNMA, vol. 9, no. 2, pp. 515–521, 2023. [Online]. Available: [https://doi.org/10.31949/educatio.v9i2.2993]
Fitriani, Rahman, A. and Pagarra, H., "Penerapan Model Pembelajaran Somatic, Audiotory, Visual, and Intellectual (SAVI) dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Kelas IV SD," Jurnal Metafora Pendidikan, vol. 3, no. 2, pp. 1–10, 2023. [Online]. Available: [https://ojs.nubinsmart.id/index.php/nsj]
Hapsari, W. S. P., "Kemampuan Membaca Puisi pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Batanghari Kabupaten Lampung Timur," Indonesian Research Journal on Education, vol. 2, no. 1, pp. 224–231, 2022. [Online]. Available: [https://doi.org/10.31004/irje.v2i1.262]
Hasminur, H., Faizah, H., Elmustian, E. and Syafrial, S., "Penerapan Pembelajaran Musikalisasi Puisi Berbasis Calempong terhadap Kemampuan Membaca Puisi," Journal on Education, vol. 5, no. 2, pp. 1877–1886, 2023. [Online]. Available: [https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.828]
Herlina, R., Iswara, P. D. and Kurniadi, Y., "Penerapan Metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) Berbantuan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Puisi," Pena Ilmiah, vol. 1, no. 1, pp. 881–890, 2016. [Online]. Available: [http://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/article/view/2878]
Hurustyanti, H., "Teknik Pemodelan untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Sekolah Dasar," Jurnal Bahasa dan Sastra, vol. 1, 2014. [Online]. Available: [https://jurnal.lppmstkipponorogo.ac.id/index.php/JBS/article/view/21]
Kosasih, E., Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemendikbud, n.d.
Lestari, A. A. and Hadaming, H., "Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dalam Membaca Puisi melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas V SD Inpres Hartaco Indah Kota Makassar," CJPE: Cokroaminoto Journal of Primary Education, vol. 7, 2024.
Noer Zannah, F., "Kemampuan Membaca Puisi Peserta Didik Kelas IIA SDN 1 Karangsari Kabupaten Banyuwangi di Era New Normal," Perspektif Ilmu Pendidikan, vol. 36, no. 2, pp. 115–128, 2022. [Online]. Available: [https://doi.org/10.21009/pip.362.3]
Sellavia, R. and Nurefendi Fradana, A., "Pengaruh Metode Role Playing terhadap Keterampilan Membaca Puisi di Sekolah Dasar," Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, vol. 10, no. 2, pp. 1762–1768, 2024. [Online]. Available: [https://doi.org/10.30605/onoma.v10i2.3606]
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2014.
Syuroyah, D., Nuralizza, T., Sabillah, T. Y. and Kurnia, M. D., "Kendala Membaca Puisi dan Strategi Model Cooperative Script," Action Research Literate, vol. 6, no. 1, pp. 14–19, 2022. [Online]. Available: [https://doi.org/10.46799/arl.v6i1.92]
Waruhu, E. and Putra, R., "Penerapan Metode Imod dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa Sekolah Dasar," Jurnal Pendidikan Dasar, vol. 10, no. 1, pp. 308–314, 2020.