Muhammad Fajar Rasyiid Siregar (1), Siti Halimah (2), Yusnaili Budianti (3)
General Background: Moral character (akhlak) formation in students is a critical objective in Islamic education, requiring both cognitive and affective engagement. Specific Background: Visual and spiritual educational methods, such as graphic design and dhikr practices, are increasingly recognized for their potential to influence students' behavior and values. Knowledge Gap: However, empirical research examining the combined effects of these methods on moral character, particularly in Islamic boarding school settings, remains limited. Aim: This study aims to investigate the influence of exemplary learning through graphic design and dhikr practices on the moral character of students at Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin. Results: Utilizing a quantitative approach with simple and multiple regression analyses, the study found that graphic design-based learning contributed 22.5%, dhikr practices 21.1%, and both simultaneously 41.6% to the development of students’ moral character, with model significance confirmed via F-test. Novelty: The integration of visual and spiritual pedagogies provides a novel framework for moral education. Implications: These findings suggest that educators in Islamic boarding schools should adopt holistic approaches, combining visual and spiritual methods, to effectively nurture moral character in students.
Highlights:
Combines visual and spiritual methods for character education.
Graphic design and dhikr significantly influence students’ akhlak.
Recommends integrated approaches in Islamic boarding schools.
Keywords: Exemplary Learning, Graphic Design, Dhikr Practices, Moral Character, Islamic Education
Dengan semakin kompleksnya tantangan moral di kalangan remaja serta keterbatasan efektivitas metode pembelajaran akhlak yang bersifat konvensional, diperlukan pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan zaman sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai keislaman. Meskipun pentingnya pendidikan akhlak telah banyak dikaji, riset yang secara eksplisit menggabungkan kekuatan media visual berbasis desain grafis dengan praktik spiritual seperti dzikir dalam satu kesatuan model pembelajaran masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis dan dzikir terhadap akhlak santri di Pondok Pesantren Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada pendekatannya yang mengintegrasikan aspek kognitif (pemahaman nilai melalui media visual), afektif (penghayatan nilai melalui dzikir), dan psikomotor (pembiasaan perilaku melalui praktik rutin) dalam satu desain intervensi yang utuh. Pendekatan ini tidak hanya menyesuaikan dengan karakteristik generasi digital, tetapi juga memperkuat internalisasi nilai melalui pengalaman belajar yang holistik . Dengan demikian, penelitian ini relevan dengan fokus jurnal pada inovasi pembelajaran dan pendidikan karakter.
.
Gambar 2. Prosedur Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis (X₁) dan pembelajaran keteladanan melalui berzikir (X₂) terhadap akhlak santri (Y) di Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin, baik secara parsial maupun simultan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel bebas, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap akhlak santri, meskipun besaran pengaruhnya masih tergolong rendah hingga sedang.
Temuan ini mengindikasikan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis visual memiliki pengaruh yang lebih dominan dalam membentuk perilaku akhlak siswa dibandingkan pendekatan pedagogi spiritual. Visual Learning memungkinkan siswa untuk lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral melalui media gambar, video, animasi, dan representasi visual lainnya yang bersifat konkret dan menarik secara kognitif maupun emosional. Sementara itu, meskipun kontribusi Spiritual Pedagogy lebih kecil secara persentase, peranannya tetap signifikan dalam membentuk kesadaran spiritual dan moral siswa, karena pendekatan ini menyentuh aspek afektif dan transendental yang tidak dapat dijangkau oleh media visual semata. Dengan demikian, kedua variabel tersebut saling melengkapi dalam upaya membentuk akhlak siswa secara menyeluruh, dan temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pendekatan visual dan spiritual dalam praktik pendidikan yang holistik dan bermakna.
Hal ini bisa dilihat pada grafik yang menunjukkan bahwa variabel Visual Learning (X₁) memberikan kontribusi sebesar 56% terhadap peningkatan perilaku akhlak siswa, sementara variabel Spiritual Pedagogy (X₂) menyumbang sebesar 44%
Gambar 3. Kontribusi X₁ dan X₂ terhadap Peningkatan Perilaku Akhlak
Berdasarkan tabel hasil regresi sederhana antara variabel keteladanan melalui praktik berzikir (X₂) terhadap akhlak santri (Y) di atas, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,211 atau 21,1%, yang berarti bahwa variabel X₂ mampu menjelaskan 21,1% variasi yang terjadi pada akhlak santri. Sisanya sebesar 78,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model ini. Nilai t_hitung sebesar 7,489 jauh lebih besar dibandingkan t_tabel sebesar 1,701 pada taraf signifikansi 5%, dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 < 0,05, yang mengindikasikan bahwa hubungan antara X₂ dan Y bersifat signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keteladanan melalui praktik berzikir memberikan kontribusi yang bermakna terhadap pembentukan akhlak santri, meskipun besar pengaruhnya masih tergolong sedang.
Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui bahwa secara simultan variabel pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis (X₁) dan praktik berzikir (X₂) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akhlak santri (Y) di Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F<sub>hitung</sub> sebesar 4,391 yang lebih besar dari F<sub>tabel</sub> sebesar 3,35 pada taraf signifikansi 5%, serta nilai signifikansi (Sig.) di bawah 0,05. Persamaan regresi berganda yang diperoleh adalah Ŷ = 86,025 + 0,136X₁ + 0,119X₂, dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,416 atau 41,6%. Ini berarti bahwa kombinasi kedua variabel independen tersebut mampu menjelaskan 41,6% variasi dalam akhlak santri, sedangkan sisanya sebesar 58,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Temuan ini mengindikasikan bahwa pendekatan pembelajaran yang menggabungkan keteladanan visual melalui desain grafis dan pembiasaan spiritual melalui zikir cukup efektif dalam membentuk akhlak positif pada santri secara kolektif.
Berdasarkan hasil analisis regresi baik secara parsial maupun simultan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis dan praktik berzikir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan akhlak santri di Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin. Secara parsial, masing-masing variabel memberikan kontribusi yang berarti terhadap perkembangan akhlak, meskipun masih tergolong rendah secara individu. Pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis berkontribusi sebesar 22,5%, sedangkan praktik berzikir menyumbang 21,1% terhadap variabel akhlak. Namun demikian, ketika kedua pendekatan ini digabungkan dalam model regresi berganda, kontribusinya meningkat menjadi 41,6%, menunjukkan bahwa pendekatan terpadu memiliki pengaruh yang lebih kuat dan lebih efektif dalam pembentukan karakter.
Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan penelitian dapat ditegaskan bahwa pembelajaran keteladanan, baik melalui media visual seperti desain grafis maupun melalui pembiasaan spiritual seperti berzikir, berpengaruh signifikan terhadap akhlak santri. Meskipun masih terdapat faktor lain yang turut membentuk akhlak dan tidak diteliti dalam penelitian ini, hasil ini menegaskan pentingnya pendekatan yang integratif dan kontekstual dalam pendidikan akhlak di lingkungan pesantren. Strategi pembelajaran yang menggabungkan elemen visual dan spiritual dapat menjadi solusi inovatif yang relevan dan efektif untuk menumbuhkan karakter yang baik pada santri [13].
Penelitian ini menghasilkan bahwa pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap akhlak santri di Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin. Meskipun nilai koefisien determinasi hanya sebesar 22,5%, yang berarti sebagian besar variabel lain di luar X₁ masih memengaruhi akhlak santri, namun pengaruh X₁ tetap terbukti nyata secara statistik. Hal ini dibuktikan dengan nilai t sebesar 8,524 yang jauh melebihi t tabel 1,701 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan desain grafis sebagai media penyampaian keteladanan terbukti efektif dalam memberikan dorongan positif terhadap perilaku dan sikap santri. Bentuk visual dari pesan keteladanan kemungkinan besar memberikan stimulus yang lebih mudah dipahami dan diingat oleh santri, sehingga berdampak pada peningkatan akhlaknya.
Selain itu, pembelajaran melalui praktik berzikir juga menunjukkan hasil yang serupa, di mana pengaruhnya terhadap akhlak santri mencapai 21,1%. Meskipun kontribusinya terhadap total variansi juga tergolong rendah, namun secara statistik tetap signifikan, dengan nilai t sebesar 7,489 > 1,701 (t tabel). Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan spiritual melalui aktivitas rutin berzikir berperan dalam menguatkan karakter akhlak santri. Aktivitas zikir yang dilakukan secara konsisten dapat memengaruhi kedalaman hati, memperkuat kesadaran moral, dan mendorong santri untuk menampilkan perilaku yang lebih santun, tenang, serta lebih terkendali. Hal ini menegaskan bahwa pendekatan batiniah tetap relevan dan kuat dalam pendidikan karakter di lingkungan pesantren.
Ketika kedua variabel digabungkan dalam model regresi berganda, hasil yang diperoleh menunjukkan pengaruh simultan yang lebih kuat terhadap akhlak santri, yaitu sebesar 41,6%. Persamaan regresi berganda yang terbentuk adalah Ŷ = 86,025 + 0,136X₁ + 0,119X₂, dengan nilai F hitung sebesar 4,391 yang lebih besar dari F tabel 3,35 pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti bahwa kombinasi antara pembelajaran keteladanan berbasis desain grafis dan praktik zikir mampu secara bersama-sama memberikan kontribusi yang lebih optimal dalam membentuk akhlak santri. Meskipun pengaruhnya belum dominan, namun nilai kontribusi yang mendekati setengah dari total variansi memperlihatkan bahwa strategi pembelajaran yang integratif – memadukan media visual dan pendekatan spiritual – dapat menjadi solusi yang cukup efektif dalam membentuk karakter santri secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menjawab tujuan utama bahwa pembelajaran keteladanan melalui media desain grafis maupun praktik zikir sama-sama memiliki pengaruh terhadap pembentukan akhlak santri, baik secara parsial maupun simultan. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi; yang satu menstimulus pemahaman secara kognitif dan visual, sementara yang lain memperkuat aspek spiritual dan emosional. Dalam praktiknya, model pembelajaran keteladanan yang menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai spiritual layak untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai metode pendidikan karakter di lembaga pendidikan Islam, terutama di lingkungan pesantren seperti Rubath Adz-Dzikra Lil Mu’minin.
Bagian Atas Formulir
Bagian Bawah Formulir
[1]D. Liana and M. Mardiah, “Pemikiran Amirulloh Sarbini dan Ahmad Khusaeri tentang Pendidikan Akhlak Remaja,” AL-LIQO J. Pendidik. Islam, vol. 5, no. 01, pp. 97–119, 2020, doi: 10.46963/alliqo.v5i01.147.
[2]G. Sari and F. Nazib, “Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah (Penelitian Deskriptif Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Al-Khoiriyyah III Karangpawitan),” J. Pendidik. Agama Islam, vol. 1, no. 2, p. 38, 2023, doi: 10.52434/jpai.v1i2.2612.
[3]M. T. P. Aprianto, D. Kuswandi, and Y. Soepriyanto, “Memperkuat Keterampilan Berpikir Kreatif Melalui Model Pembelajaran Proyek Berlandaskan Metode Design Thinking,” JKTP J. Kaji. Teknol. Pendidik., vol. 6, no. 3, p. 132, 2023, doi: 10.17977/um038v6i32023p132.
[4]F. Ferihana and A. S. Rahmatullah, “Pembentukan Adab Santri Berbasis Keteladanan Guru di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Yogyakarta,” Al Qalam J. Ilm. Keagamaan dan Kemasyarakatan, vol. 17, no. 5, p. 3627, 2023, doi: 10.35931/aq.v17i5.2689.
[5]bps.go.id, “Jenis Kejahatan yang Dilakukan Anak-Anak (Usia 18 tahun ke Bawah), 2020-2021,” bps.go.id.
[6]bps.go.id, “Jenis Kejahatan yang Dilakukan Anak-Anak (Usia 18 tahun ke Bawah), 2022,” bps.go.id.
[7]Z. Hasan and Z. Zubairi, “Strategi Dan Metode Pebelajaran Akidah Akhlak,” TARQIYATUNA J. Pendidik. Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah, vol. 2, no. 1, pp. 38–47, 2023, doi: 10.36769/tarqiyatuna.v2i1.312.
[8]A. P. A. Santoso, R. Auliyah, R. Irfi, D. Sumantri, and A. Asis, “Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Strategi Cooperative Learning,” J. Kependidikan Islam, vol. 9, no. 1, p. 8, 2019.
[9]N. N. Sari and Y. Miaz, “Pengaruh Penggunaan Media Peta Berbasis Multimedia Interaktif terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar,” J. Basicedu, vol. 3, no. 3, pp. 929–934, 2019.
[10]S. Tjahyadi and W. Antonio, “Analisa Pengaruh Desain Grafis pada Konten Media Sosial terhadap Daya Tarik Pengguna dari Generasi Z di Kota Batam,” J. Educ., vol. 5, no. 3, pp. 9523–9539, 2023, doi: 10.31004/joe.v5i3.1825.
[11]E. Latifah, “PERAN EKONOMI SYARIAH DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DI INDONESIA,” TARIIZ J. Ekon. dan Bisnis Islam, vol. 1, no. 03, pp. 108–120, 2022, doi: 10.62668/attariiz.v1i03.275.
[12]Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Cetakan ke. Bandung: Alfabeta, 2021.
[13]A. Takdare, A. P. Darmawan, C. Damayanti, and ..., “Ketertarikan Siswa Pada Materi Desain Grafis Dalam Mengajar Online,” J. Desain-Kajian …, no. 2, pp. 102–106, 2021, [Online]. Available: http://www.interstudi.edu/journal/index.php/journaldesain/article/view/1231%0Ahttp://www.interstudi.edu/journal/index.php/journaldesain/article/viewFile/1231/189
[1] D. Liana and M. Mardiah, “Pemikiran Amirulloh Sarbini dan Ahmad Khusaeri tentang Pendidikan Akhlak Remaja,” Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 5, no. 01, pp. 97–119, 2020, doi: 10.46963/alliqo.v5i01.147.
[2] G. Sari and F. Nazib, “Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah (Penelitian Deskriptif Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Al-Khoiriyyah III Karangpawitan),” Jurnal Pendidikan Agama Islam, vol. 1, no. 2, p. 38, 2023, doi: 10.52434/jpai.v1i2.2612.
[3] M. T. P. Aprianto, D. Kuswandi, and Y. Soepriyanto, “Memperkuat Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Model Pembelajaran Proyek Berlandaskan Metode Design Thinking,” JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, vol. 6, no. 3, p. 132, 2023, doi: 10.17977/um038v6i32023p132.
[4] F. Ferihana and A. S. Rahmatullah, “Pembentukan Adab Santri Berbasis Keteladanan Guru di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Yogyakarta,” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, vol. 17, no. 5, p. 3627, 2023, doi: 10.35931/aq.v17i5.2689.
[5] Badan Pusat Statistik (BPS), “Jenis Kejahatan yang Dilakukan Anak-Anak (Usia 18 Tahun ke Bawah), 2020–2021,” bps.go.id, 2021. [Online]. Available: https://www.bps.go.id
[6] Badan Pusat Statistik (BPS), “Jenis Kejahatan yang Dilakukan Anak-Anak (Usia 18 Tahun ke Bawah), 2022,” bps.go.id, 2022. [Online]. Available: https://www.bps.go.id
[7] Z. Hasan and Z. Zubairi, “Strategi dan Metode Pembelajaran Akidah Akhlak,” Tarqiyatuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah, vol. 2, no. 1, pp. 38–47, 2023, doi: 10.36769/tarqiyatuna.v2i1.312.
[8] A. P. A. Santoso, R. Auliyah, R. Irfi, D. Sumantri, and A. Asis, “Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Strategi Cooperative Learning,” Jurnal Kependidikan Islam, vol. 9, no. 1, p. 8, 2019.
[9] N. N. Sari and Y. Miaz, “Pengaruh Penggunaan Media Peta Berbasis Multimedia Interaktif terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar,” Jurnal Basicedu, vol. 3, no. 3, pp. 929–934, 2019.
[10] S. Tjahyadi and W. Antonio, “Analisa Pengaruh Desain Grafis pada Konten Media Sosial terhadap Daya Tarik Pengguna dari Generasi Z di Kota Batam,” Jurnal Educatio, vol. 5, no. 3, pp. 9523–9539, 2023, doi: 10.31004/joe.v5i3.1825.
[11] E. Latifah, “Peran Ekonomi Syariah dalam Mendukung Terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia,” Tariiz: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, vol. 1, no. 03, pp. 108–120, 2022, doi: 10.62668/attariiz.v1i03.275.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. ke-1, Bandung: Alfabeta, 2021.
[13] A. Takdare, A. P. Darmawan, C. Damayanti, et al., “Ketertarikan Siswa pada Materi Desain Grafis dalam Mengajar Online,” Jurnal Desain: Kajian Desain Komunikasi Visual, no. 2, pp. 102–106, 2021. [Online]. Available: http://www.interstudi.edu/journal/index.php/journaldesain/article/view/1231
[14] E. Pramudita, Upaya Penanaman Nilai-Nilai Spiritual Keagamaan melalui Kegiatan Rutinan Zikir Ratib Al-Haddad dalam Membentuk Akhlak Santri di Pondok Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo, Ph.D. dissertation, IAIN Ponorogo, 2021.
[15] S. A. Azzahro, Internalisasi Pendidikan Agama Islam dalam Upaya Membangun Karakter Santri di Pondok Pesantren Assyafiiyah Durisawo Ponorogo, Ph.D. dissertation, IAIN Ponorogo, 2023.