Pendahuluan
Dunia industri manufaktur keberhasilan suatu proses produksi sangat dipengaruhi oleh mesin-mesin produksi[1] yang digunakan. Proses pemotongan logam atau di sebut juga dengan proses pemesinan[2] ialah salah satu proses penting dalam industry manufaktur, bahkan proses pemesinan tersebu[3]t telah menjadi inti dari industry manufaktur sejak revolusi industri. Coolant mempunyai kegunaan yang khusus dalam proses permesinan. Coolant juga berfungsi untuk melindungi benda kerja dan komponen mesin dari korosi Pada mekanisme pembentukan beram/tatal beberapa jenis pendingin[4], [5] mampu menurunkan rasio pemampatan tebal tatal/beram yang mengakibatkan menurunnya gaya potong. Selain itu pada kecepatan potong tinggi memerlukan pendingin[6] dengan daya pendingin yang besar[7]. Pada daerah kontak anatara pemakanan dan bidang insert terjadi gesekan yang cukup besar[7]. Dalam penggunaanya, cairan pendingin dipengaruhi juga oleh material[8] teknik yang di machining. yang akan di uji meliputi Water coolant [9]VME 265 , Air blow, dan Cutting oil SAE 5 W-20 pada material SUS 304[10] di mesin CNC bubut CIAMIX type GSK 980 TDC[11] menggunakan insert tools Kyocera TNMG 160404 MQ TNMG 331 MQ[12]. Macam-macam cairan coolant yaitu Water cooland, Airblow, dan Cutting Oil[13] terhadap hasil produksi dengan menggunakan insert tools dalam penyayatan material SUS 304 di mesin CNC bubut[14].
Metode
Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Metode kuantitatif ini dapat dilakukan dengan metode survey dan metode eksperimen. Dalam penelitian tentang pengaruh Water coolant, Air blow, dan Cutting oil terhadap hasil produksi menggunakan insert tools pada mesin CNC bubut dalam penyayatan material Stainless Steel SUS 304, penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk menjelaskan hubungan jenis-jenis coolant terhadap ketahanan insert tools, peneliti harus melakukan kontrol dan pengukuran perbandingan yang teliti terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Lokasi penelitian berada di PT. WIDJAYA TEKNIK ENGINEERING, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufacture packaging yang menggunakan material stainless steel 304 untuk pengerjaan part mesin. Penelitian ini juga menggunakan studi literatur untuk mengetahui hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori relevan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal penelitian, skripsi, tesis, dan artikel. Selain itu, dilakukan observasi lapangan untuk memahami permasalahan yang ada di tempat penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah..
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengujian
1. Menentukan putaran spindle penelitian ke-1 (gambar 1)
Figure 1. Benda Kerja Ø 38
Material = Ø 38 dengan cutting speed ditentukan 0.1 mm/rpm (di ubah ke m/rpm). Maka, nilai Rpm yang akan di gunakan.
Figure 2.
Jadi nilai Rpm yang di gunakan ialah sebesar 838,083 rpm.
Setelah mengetahui kecepatan putar, selanjutnya kita masukan ke dalam table guna menjadi data variabel awal pengujian. Dan juga supaya menjadi acuan bukti penyamaan permasalahan dalam pengujian pengaruh macam-macam coolant terhadap hasil produksi menggunakan insert tools TNMG di mesin CNC Bubut.
Jenis Coolant | Type Insert Tools | Kecepatan putar ( Rpm ) | Cutting speed |
Water coolant | TNMG 160408 MA TST 5080 | 838.083 rpm | 0.1 mm/putaran |
Cutting Oil | TNMG 160408 MA TST 5080 | 838.083 rpm | 0.1 mm/putaran |
Air blow | TNMG 160408 MA TST 5080 | 838.083 rpm | 0.1 mm/putaran |
Figure 3. Hasil Spesimen Ø 30
Dari sub program pengerjaan di atas di dapatkan hasil penelitian sebagai berikut:
Analisa Hasil Penelitian ke -1
a.Analisa waktu pengerjaan (cycle time)
Figure 4.
Ket.
1.CT= Cycle time
2.L= Panjang penyayatan
3.Feed = Kecepatan penyayatan
4.Rpm = Kecepatan putar
Data ke -1 :
1.Material awal = Ø 38
2.Material akhir = Ø 30
3.Panjang penyayatan = 20 mm
4.Kecepatan penyayatan = 0.1 mm/putaran
5.Kecepatan putar = 838 rpm
6.Angka penyayatan = 0.5 mm dalam jari-jari.
Perhitungan :
Tebal penyayatan keseluruhan
= D1 – D2
= 38 – 30
= 8 mm
Banyak penyayatan
= Tebal penyayatan keseluruhan
Angka penyayatan x 2
= 8
0.5 x 2
= 8 kali penyayatan
Cycle time 1 kali penyayatan.
CT1= L + Save point
Feed x rpm
= 20mm + 2 mm
0.10 mm/put x 838 rpm
= 0.2625 menit atau 15.75 detik
Cycle time Retrack.
CTR=L+ Save Point
Feed x rpm
= 20mm + 2 mm
100 mm/put x 838 rpm
= 0.000 2625 menit atau 0.0157 detik
Cycle time pengerjaan
=(CT1 x 8 kali) + (CTR x 8kali)
=(0.2625 x 8) + (0.0002625 x 8)
=2,102 menit atau 126,12 detik
2. Menentukan putaran spindle penelitian ke -2
Figure 5. Benda Kerja Ø22
Material = Ø22 dengan cutting speed ditentukan 0.1 mm/rpm (di ubah ke m/rpm). Maka, nilai Rpm yang akan di gunakan.
Figure 6.
Jadi nilai Rpm yang digunakan untuk uji ke -2 ialah sebesar 1447,596 rpm.
Setelah mengetahui kecepatan putar, selanjutnya kita masukan ke dalam table guna menjadi data variabel awal pengujian. Dan juga supaya menjadi acuan bukti penyamaan permasalahan dalam pengujian pengaruh macam-macam coolant terhadap hasil produksi menggunakan insert tools TNMG di mesin CNC Bubut
Jenis Coolant | Type Insert Tools | Kecepatan putar (Rpm) | Cutting speed |
Water coolant | TNMG 160408 MA TST 5080 | 1447,596 rpm | 0.1 mm/putaran |
Cutting Oil | TNMG 160408 MA TST 5080 | 1447,596 rpm | 0.1 mm/putaran |
Air blow | TNMG 160408 MA TST 5080 | 1447,596 rpm | 0.1 mm/putaran |
Figure 7. Hasil Spesimen Ø 14
Dari data ke -2 ini, bisa kita lihat perbedaan di diameter awal material dan kecepatan putar (rpm) yang berbeda dari sebelumnya. Oleh karena itu, penulisan sub program pun juga kita sesuaikan berdasarkan data awal dari penelitian ke -2.
Analisa Hasil Penelitian ke -2
a. Analisa waktu pengerjaan (cycle time)
Figure 8.
Ket.
1. CT = Cycle time
2. L = Panjang penyayatan
3. Feed = Kecepatan penyayatan
4. Rpm = Kecepatan putar
Data ke -2 :
1. Material awal = Ø 22
2. Material akhir = Ø 14
3. Panjang penyayatan = 20 mm
4. Kecepatan penyayatan = 0.1 mm/putaran
5. Kecepatan putar = 1447 rpm
6. Angka penyayatan = 0.5 mm dalam jari-jari.
Perhitungan :
Tebal penyayatan keseluruhan
= D1 – D2
= 22 – 14
= 8 mm
Banyak penyayatan
Figure 9.
Cycle time 1 kali penyayatan.
Figure 10.
Cycle time Retrack.
Figure 11.
Cycle time pengerjaan
=(CT1 x 8 kali) + (CTR x 8 kali)
=(0.152 x 8) + (0.000152 x 8)
=1,217 menit atau 73,02 detik
3. Menentukan putara spindle penelitian ke-3
Figure 12. Benda Kerja Ø16
Material = Ø16 dengan cutting speed ditentukan 0.1 mm/rpm (di ubah ke m/rpm). Maka, nilai Rpm yang akan di gunakan.
Figure 13.
Jadi nilai Rpm yang digunakan ialah sebesar 1990,445 rpm.
Setelah mengetahui kecepatan putar, selanjutnya kita masukan ke dalam table guna menjadi data variabel awal pengujian. Dan juga supaya menjadi acuan bukti penyamaan permasalahan dalam pengujian pengaruh macam-macam coolant terhadap hasil produksi menggunakan insert tools TNMG di mesin CNC Bubut.
Jenis Coolant | Type Insert Tools | Kecepatan putar (Rpm) | Cutting speed |
Water coolant | TNMG 160408 MA TST 5080 | 1990,445 rpm | 0.1 mm/putaran |
Cutting Oil | TNMG 160408 MA TST 5080 | 1990,445 rpm | 0.1 mm/putaran |
Air blow | TNMG 160408 MA TST 5080 | 1990,445 rpm | 0.1 mm/putaran |
Figure 14. Hasil Spesimen Ø 8
Dari pengerjaan di atas di dapatkan hasil penelitian sebagai berikut:
Analisa Hasil Penelitian ke -3
Analisa waktu pengerjaan (cycle time)
Figure 15.
Ket.
1. CT = Cycle time
2. L = Panjang penyayatan
3. Feed = Kecepatan penyayatan
4. Rpm = Kecepatan putar
Data ke -3 :
1. Material awal = Ø16
2. Material akhir = Ø 8
3. Panjang penyayatan = 20 mm
4. Kecepatan penyayatan = 0.1 mm/putaran
5. Kecepatan putar = 1990 rpm
6. Angka penyayatan = 0.5 mm dalam jari-jari.
Perhitungan :
Tebal penyayatan keseluruhan
= D1 – D2
= 16 – 8
= 8 mm
Banyak penyayatan
Figure 16.
Figure 17.
Cycle time 1 kali penyayatan.
Figure 18.
Cycle time Retrack.
Figure 19.
Cycle time pengerjaan
=(CT1x 8 kali) + (CTR x 8kali)
=(0.110 x 8) + (0.000110 x 8)
=0,884 menit atau 53,093 detik
4. Pengujian kekerasan
Pada percobaan uji kekasaran pada shaft Stainlees steel type SUS 304 Dengan gaya yang sudah ditentukan pengujian dilakukan dan dapat diketahui pada tabel 4.
No. | Material | Jenis Coolant | Rpm Mesin CNC | CT Cycle Time | Hasil Dimensi | Hasil Kekasaran (µm) |
1 | SUS 304 Ø38 | Water Coolant | 838 | 126,12 detik | Ø30 | 1,591 |
2 | SUS 304 Ø22 | Water Coolant | 1447 | 73,02 detik | Ø14 | 1,125 |
3 | SUS 304 Ø16 | Water Coolant | 1990 | 53,093 detik | Ø8 | 0,657 |
4 | SUS 304 Ø38 | Airblow | 838 | 126,12 detik | Ø30 | 0,748 |
5 | SUS 304 Ø22 | Airblow | 1447 | 73,02 detik | Ø14 | 1,156 |
6 | SUS 304 Ø16 | Airblow | 1990 | 53,093 detik | Ø8 | 0,286 |
7 | SUS 304 Ø38 | Cutting Oil | 838 | 126,12 detik | Ø30 | 0,452 |
8 | SUS 304 Ø22 | Cutting Oil | 1447 | 73,02 detik | Ø14 | 1,177 |
9 | SUS 304 Ø16 | Cutting Oil | 1990 | 53,093 detik | Ø8 | 2,355 |
Figure 20. Grafik Hasil Uji Kekasaran Spesimen SUS 304 Ø38, Ø22 dan Ø16 Dengan Water Coolant.
Figure 21. Grafik hasil uji kekerasan SUS 304Ø38, Ø22 dan Ø16 Dengan Airblow.
Figure 22. Grafik Hasil Uji Kekasaran Spesimen SUS 304 Ø38, Ø22 dan Ø16 Dengan Cutting Oil.
Figure 23. Grafik Hasil Nilai Kecepatan Pengerjaan Spesimen Dengan Water Coolant, Airblow (Tekanan Udara)
Dari penelitian tersebutbenda kerja dengan material stainless steel sus 304 menggunakan water coolant, cutting oil, dan air blow dan insert tools tnmg 160408 ma tst 5080 di kecepatan putar dan kecepatan penyayatan yang berbeda sangat mempengaruhi dengan hasil uji kekasaran pada benda kerja.
Simpulan
kecepatan putar mempengaruhi Water coolant, Cutting oil, dan Air blow terhadap hasil produksi. Hal itu di buktikan berdasarkan hasil produksi dari segi ukuran, waktu dan visual yang berbeda-beda di setiap penelitian yang dilakukan. Selain meningkatkan waktu pengerjaan, Kecepatan putar berpengaruh juga meningkatkan dan menurunkan kualitas hasil produksi suatu jenis coolant tertentu. hasil pengujian kekasaran bahwa penggunaan coolant berbeda maka menghasilkan tingkat kekasaran yang berbeda juga. Padahal, di 2 penelitian lainnya di kecepatan putar 838 rpm dengan diameter Ø30 dan 1990 rpm, dengan diameter Ø16 coolant jenis cutting oil lebih unggul ketimbang coolant jenis Air blow.