Abstract
This research endeavors to contribute to the rapidly evolving landscape of technology-driven payment systems, with a focus on Indonesia. The primary objective is to design and develop a mobile application for a cryptocurrency digital wallet integrated with Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). The methodology involves utilizing Webservice for seamless implementation and Android Studio Framework for efficient mobile application development. The results showcase the successful creation of a mobile application that enables cryptocurrency owners to convert virtual assets into Indonesian Rupiah for various transactions, including purchasing mobile credits, electricity tokens, travel tickets, and other payments. The evaluation underscores the feasibility and practicality of the proposed solution, emphasizing the potential for increased ease, speed, and efficiency in transaction processing. This research opens avenues for further exploration and implementation of cryptocurrency-based payment systems, addressing the evolving needs of the digital economy in Indonesia and potentially serving as a model for global applications.
Highlights :
-
Seamless Implementation: The research successfully employs Webservice for the integration of a cryptocurrency digital wallet with QRIS, ensuring a smooth and efficient transaction process.
-
Android Studio Framework: The use of the Android Studio Framework demonstrates the applicability and versatility of established tools in developing a robust and user-friendly mobile application for cryptocurrency transactions.
-
Efficiency in Digital Transactions: The designed mobile application enables cryptocurrency owners to convert virtual assets to Indonesian Rupiah, enhancing transaction speed, ease, and overall efficiency in various financial interactionKeywords: Cryptocurrency, E-Wallet, QRIS Integration, Mobile Application, Digital Transactions.
Keywords : Cryptocurrency, E-Wallet, QRIS Integration, Mobile Application, Digital Transactions.
Pendahuluan
Kita akan melihat kemajuan pesat dalam teknologi informasi pada tahun 2022 yang akan memungkinkan banyak teknologi yang sebelumnya tidak dapat dibayangkan. Saat ini sedang dikembangkan layanan baru yang berfungsi sebagai penerus uang elektronik (juga dikenal sebagai uang elektronik atau uang elektronik) dan dompet digital (juga dikenal sebagai dompet digital atau e-wallet) untuk meningkatkan kemampuan teknologi pembayaran digital. Orang dapat menyimpan sejumlah uang tertentu dalam aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat, seperti ponsel, dengan dompet digital ini. Keuntungan membayar dari banyak aplikasi dompet digital populer di Indonesia, seperti OVO, GoPay, Dana, Doku, dan LinkAja, adalah fungsi, kenyamanan, dan keamanan. Setelah transaksi dinyatakan berhasil dan bukti otomatis ditambahkan ke catatan transaksi nasabah, pembayaran dilakukan dengan beberapa langkah mudah.
Crypto adalah salah satu isu terpanas saat ini. Mata uang digital yang dibuat menggunakan teknologi blockchain disebut cryptocurrency. Blockchain adalah aplikasi publik transparan yang menggunakan jaringan komputer berbagi, database mandiri sebagai media penyimpanan, dan teknologi kriptografi untuk mengenkripsi semua pembayaran digital[1].
Sebagai regulator Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), bank Indonesia membutuhkan suatu sistem yang dapat menggabungkan berbagai metode dan instrumen pembayaran di seluruh negeri. Bank Indonesia telah mengadopsi QRIS (Quick Response Indonesia Standard), kode QR yang dirancang oleh regulator bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), untuk memudahkan transaksi pembayaran digital di Indonesia. Kode QR dikembangkan dengan tujuan mendukung sistem pembayaran digital yang aman serta meningkatkan efisiensi dan inklusi keuangan digital di kalangan masyarakat.
Mengembangkan prototipe dompet digital ini untuk menghubungkan pemilik aset kripto dengan e-wallet seperti QRIS. Dengan QRIS, pemilik aset kripto dapat mengubah aset mereka ke rupiah, yang merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia, dan nilai dari konversi kripto tersebut dapat digunakan untuk membayar transaksi.
Metode
A. Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini, metode prototipe digunakan, yang merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Prototype adalah metode pengembangan aplikasi yang melibatkan pembuatan desain atau model untuk menguji ide aplikasi atau proses kerja. Model prototipe ini menawarkan pendekatan terbaik untuk memastikan efisiensi algoritma, adaptasi diri ke sistem operasi, atau bentuk yang harus diimplementasikan melalui interaksi manusia dan mesin[2].
Untuk memulai, gambar prototype dimulai dengan menganalisis dan memetakan kebutuhan pengguna. Pengembang dan pengguna bersama menentukan tujuan pembuatan software dan setiap persyaratan. Setelah itu, desainer menunjukkan aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Pada tahap ini, analisis dilakukan untuk memastikan apakah konsep sistem prototipe yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam skenario ini, aset kripto akan dikonversi ke rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, dan pemilik aset kripto dapat menggunakan nilai konversi ini dengan QRIS untuk melakukan transaksi pembayaran.
Dalam kebanyakan kasus, model prototype terdiri dari empat langkah yang harus diikuti atau dilakukan oleh perancang[3], yaitu :
1. Analisis Kebutuhan
Penulis dapat mengetahui masalah yang sedang mereka hadapi. Untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan sistem, penulis mengumpulkan data dengan mengamati mata uang virtual, metode prototipe, Android Studio, dan mengamati serta membandingkan beberapa contoh sistem yang hampir serupa.
Penulis juga menggunakan metode studi pustaka, yang merupakan metode pengumpulan data, dengan tujuan menemukan data dan informasi melalui dokumen-dokumen yang dapat membantu proses penulisan.[4]. penulis mengumpulkan data dengan membaca buku, modul, majalah, dan literatur lainnya dari perpustakaan atau internet, dan menggunakannya sebagai bahan referensi untuk mendukung proses pengembangan aplikasi atau terkait dengan penelitian Anda.
2. Membuat desain atau Model
Penulis membuat jadwal rencana pelaksanaan dan desain ini setelah menganalisis persyaratan terkait permohonan izin usaha. menggunakan berbagai bahasa PHP, HTML, CSS, dan kerangka kerja.
Perancangan ini menggunakan pemodelan yang terdiri dari diagram aktivitas, diagram use case, dan diagram kelas. Pemodelan ini juga digunakan dalam perancangan database, di mana struktur catatan logis dan diagram hubungan entitas digunakan.
3. Pengujian Model
Ini adalah langkah terakhir dari model prototype ini dan bertujuan untuk mendapatkan jawaban dan membuat pemohon izin perkantoran puas dengan sistem yang dibuat. Proses ini harus dilakukan secara bertahap.
Hasil dan Pembahasan
A. Perancangan Sistem
Untuk memberikan gambaran tentang sistem baru atau sistem yang diusulkan, perancangan sistem biasanya dilakukan dengan menggunakan pemodelan UML (Unified Modelling Language), yang mendefinisikan elemen-elemen penting dari desain sistem informasi yang rinci.
Use Case adalah contoh interaksi antara pengguna dan sistem. Hubungan antara pengguna dan aktivitas yang dapat mereka lakukan dalam suatu aplikasi digambarkan dalam use case diagram. Peran pengguna dalam interaksi dengan sistem digambarkan dalam use case diagram ini[5]
Pada gambar Use Case Digaram diatas User dapat mengakses menu aplikasi secara keseluruhan, berikut tabel penjelasannya :
No | Use Case | Description |
1 | Cryptocurrency | Ketika menu Cryptocurrency di akses maka akan tampil berupa informasi yang berisi info Cryptocurrency |
2 | Dompet | Ketika menu Dompet diakses maka akan tampil info Cryptocurrency dandompet penyimpanan asset Cryptocurrency |
3 | QRIS | Ketika menu QRIS diakses maka akan tampil scan reader untuk pembayaran QRIS |
4 | Transaksi | Ketika menu Transaksi diakses maka akan tampil riwayat transaksi |
5 | Profil | Ketika menu Profil diakses maka akan tampil identitas diri dan setting aplikasi |
B . Implementasi Antar Muka
1. Tampilan Cryptocurrency
Pada halaman Cryptocurrency, user diminta untuk memilih modul menu sesuai kebutuhan. Pada halaman ini terdapat menu dompet, Qris, aktifitas dan profil. Gambar 3 menunjukkan tampilan halaman cryptocurrency.
2. Tampilan Menu Dompet
Pada halaman dompet, aplikasi menampilkan saldo dari mata uang crypto yang sudah di ubah menjadi mata uang rupiah dan juga kurs mata uang virtual cryptocurrency. Gambar 4 menunjukkan tampilan halaman Dompet.
3. Tampilan Menu QRIS
Pada halaman QRIS user dapat memindai kode QR yang tersedia di kasih sebagai alat pembayaran. Gambar 5 menunjukkan tampilan halaman QRIS.
4. Tampilan Menu Aktifitas
Pada halaman Aktifitas, aplikasi menampilkan data aktifitas pembayaran. Data ini berisi status pembayaran berhasil maupun gagal, kapan tanggal pembayaran dilakukan, berapa jumlah pembayaran. Gambar 6 menunjukkan tampilan halaman Aktifitas.
5. Tampilan Menu Profil
Pada halaman profil, aplikasi menampilkan profil diantaranya profil pengguna, Bahasa, kode promo, pertanyaan, syarat dan perjanjian. Gambar 7 menunjukkan tampilan halaman profil.
Simpulan
Hasil evaluasi di atas menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil membuat aplikasi mobile yang dapat membuat dompet digital cryptocurrency. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Perancangan dan pembuatan aplikasi mobile dompet digital Cryptocurrency integrasi dengan Qris dapat diimplementasikan menggunakan Webservice
- Framework Android Studio dapat digunakan untuk membuat aplikasi mobile ini.
saran
Berdasarkan diskusi dan temuan di atas, berikut adalah beberapa rekomendasi:
- Penelitian lebih lanjut harus dilakukan tentang cara mengimplementasikan aplikasi dalam sistem operasi tertentu, seperti Android dan iOS.
- Aplikasi mobile dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur keamanan seperti sensor retina dan login sidik jari.
References
- I Putu Putrayana Wardana, “e-ISSN 2716-2753 Journal of Informatics Engineering and Technology (,” vol. 01, no. 1, pp. 42–49, 2020.
- S. M. Prasetiyo, “Perancangan Aplikasi Pemantau Harga Cryptocurrency Secara Realtime Berbasis Android Dengan Menggunakan Metode Prototype,” vol. 1, no. 07, pp. 952–962, 2022.
- E. Meilinda, R. Sabaruddin, and D. Fitriani, “Model Prototype Sebagai Metode Pengembangan Perangkat Lunak Pada Sistem Informasi Pengaduan Umum (Studi Kasus : Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat),” J. Khatulistiwa Inform., vol. 9, no. 2, pp. 86–91, 2021, doi: 10.31294/jki.v9i2.11753.
- Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2005.
- D. S. Purnia, R. Ratningsih, M. Surahman, and W. Agustin, “Implementasi Metode Prototyping Pada Rancang Marketplace Rumah Kost Berbasis Mobile,” EVOLUSI J. Sains dan Manaj., vol. 9, no. 1, pp. 1–11, 2021, doi: 10.31294/evolusi.v9i1.10145.