Development of a Website-Based Activity and Cash Information System for Mosque Management: A Case Study of Al-Hikmah Mosque
Innovation in Computer Science
DOI: 10.21070/ijins.v24i.934

Development of a Website-Based Activity and Cash Information System for Mosque Management: A Case Study of Al-Hikmah Mosque


Pengembangan Sistem Informasi Kegiatan dan Kas Berbasis Website untuk Pengelolaan Masjid: Studi Kasus di Masjid Al-Hikmah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Activity and Cash Information System Al-Hikmah Mosque Mosque Management Website-Based System Waterfall Model

Abstract

This research focuses on the development of a website-based activity and cash information system for mosque management, aiming to overcome the inefficiency of using printed pamphlets for announcing religious activities. The study adapts the waterfall development model to design the system, with questionnaire testing using a Likert scale to evaluate the system's effectiveness. The case study was conducted at Al-Hikmah Mosque in Sidoarjo, involving 8 mosque administrators and 2 mosque imams. The results indicated that the software functions as expected, providing an efficient and accurate means of disseminating mosque activity and cash information, reducing the need for manual notifications. The system received a total score of 72.25% and was considered eligible for use.

Highlights:

  • Mosques serve as important centers for Islamic da'wah and religious activities.
  • Traditional methods of announcing activities, such as printed pamphlets, can be costly and inefficient.
  • The development of an activity and cash information system can help mosques streamline their communication and financial management processes.

Pendahuluan

Masjid adalah salah satu tempat beribadah umat Muslim, masjid juga bersifat untuk titik pusat umum dakwah Umat Islam [1]. Masjid tidak saja ruang untuk sholat umat Muslim, masjid serikali juga dijadikan tempat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. Dengan adanya kegitan-kegiatan keagamaan tersebut, takmir sering menggunakan pamflet cetak untuk pengumuman kegiatan tersebut. Hal tersebut seringkali kurang efektif dan efisien, karena jika sering adanya kegiatan pihak takmir masjid mungkin harus sering mencetak pamflet secara terus menerus dan membuat pengeluaran masjid pun menjadi banyak, padahal dengan uang tersebut bisa di alihkan ke keperluan lain di masjid. Lain hal dengan kegiatan, uang masuk dimasjid sering diumumkan ketika sholat jum’at, dan jamaah hanya bisa mendengar tanpa tahu akan angka secara transparannya. Pembukuan hanya diketahui oleh pihak pengurus masjid, dan jamaah seringkali ingin mengetahui bagaimana uang jamaah dipakai untuk kepentingan masjid dan lainnya.

Mengatasi hal itu, maka dibuatlah sistem informasi kegiatan dan kas masjid studi kasus: Masjid Al-Hikmah Candi Sidoarjo. Hal ini dibangun dengan menggabungkan teknologi modern dan kepentingan jamaah yang ingin sekali menambah wawasan soal agamanya, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan di masjid pada jamaah, dan menyampaikan informasi pemasukan keuangan pada masjid tersebut. Peranan teknologi informasi yang sangat penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi di era seperti sekarang ini [2]. Sistem ini akan mempermudah pengurus masjid pada saat membuat acara kegiatan dan mengurangi biaya pengeluaran seperti: pembuatan pamflet, banner dan juga selebaran. Dengan adanya sistem informasi masjid ini diharapkan mampu mempermudah pengurus masjid pada saat membuat acara kegiatan dan mengelola kas masjid.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Masjid Al-Hikmah Candi Sidoarjo proses pemberitahuan kegiatan dan kas masjid masih dilakukan secara manual. Proses kegiatan masih menginformasikan melalui pamflet, banner, dan juga selebaran. Kemudian kas masjid, pihak pengurus masih mengumumkan melalui pengeras suara berulang kali.

Metode

Dalam penelitian perancangan sistem informasi kegiatan dan kas masjid berbasis website ini mengadaptasi model pengembangan waterfall yaitu metode pengembangan SDLC terlebih utama yang difungsikan untuk pengolahan software. Susunan untuk metode waterfall berlaku bersambung berawal dari prosedur rencana, uraian, konstruksi, dan pelaksanaan pada sistem. SDLC yaitu langkah - langkah kinerja yang dikerjakan oleh analisis sistem dan programmer dalam membuat sistem informasi dan metode dalam memperbesar sistem itu.

Figure 1.Pengembangan Model Waterfall

Perancangan Flowchart Sistem

Flowchart sistem dari sistem informasi kegiatan dan kas masjid Al – Hikmah Candi Sidoarjo dapat dilihat pada Gambar 2.

Figure 2.Flowchart Sistem Untuk Admin / Pengurus Masjid

Gambar 2 adalah flowchart sistem informasi kegiatan dan kas Masjid Al-Hikmah Candi Sidoarjo. Dimana proses dapat dilakukan setelah admin membuka URL web Masjid yang telah dibuat. Kemudian untuk Admin harus melakukan Admin untuk dapat melakukan manajeman data. Proses akan melakukan pengecekan apakah data username dan password yang dimasukkan sesuai, jika tidak maka admin perlu melakukan proses registrasi. Jika ya maka web akan menampilkan tampilan utama web Masjid. Selanjutnya admin dapat menginpput data kas Masjid. Setelah itu admin dapat menginputkan data acara kegiatan Masjid. Web akan menyimpan semua perubahan data yang dilakukan admin.

Figure 3.Flowchart Sistem Untuk Jamaah

Gambar 3 adalah flowchart sistem informasi kegiatan dan kas Masjid Al-Hikmah Candi Sidoarjo. Dimana proses dapat dilakukan setelah jamaah memasukkan URL web Masjid yang telah dibuat. Setelah itu jamaah dapat melihat Acara kegiatan yang akan diselenggarakan oleh Masjid. Kemudian jamaah dapat melihat data kas masjid.

DFD (Data Flow Diagram)

Data Data Flow Diagram sistem informasi kegiatan dan kas Masjid Al-Hikmah Candi Sidoarjo dapat dilihat pada Gambar 4.

Figure 4.Data Flow Diagram (DFD)

Gambar 4 merupakan DFD sistem informasi kegiatan dan kas Masjid Al Hikmah Candi Sidoarjo. Admin / pengurus masjid dapat mengakses semua data baik itu data kegiatan maupun data kas. Sedangkan jamaah hanya dapat melihat data kegiatan dan data kas masjid.

ERD (Entity Relationship Diagram)

Figure 5.Entity Relationship Diagram

Relasi Antar Tabel

Figure 6.Tabel Relasi Database

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Halaman Login

Figure 7.Tampilan Login

Halaman Register

Figure 8.Tampilan Register

Halaman Dashboard Admin

Figure 9.Tampilan Dashboard Admin

Halaman Dashboard User

Figure 10.Tampilan Dashboard User

Halaman Informasi Kegiatan

Figure 11.Tampilan Informasi Kegiatan

Halaman Tambah Kegiatan

Figure 12.Tampilan Tambah Kegiatan

Halaman Hapus Kegiatan

Figure 13.Tampilan Hapus Kegiatan

Halaman Edit Kegiatan

Figure 14.Tampilan Edit Kegiatan

Halaman Informasi Kas

Figure 15.Tampilan Informasi Kas

Halaman Tambah Kas

Figure 16.Tampilan Tambah Kas

Halaman Edit Kas

Figure 17.Tampilan Edit Kas

Halaman Profile Admin

Figure 18.Tampilan Profile Admin

Hasil Pengujian

Pengujian sistem pada penggunaan sistem informasi kegiatan dan kas masjid berbasis web pada Masjid Al – Hikmah Candi Sidoarjo. Dimana pengujian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan data. Penanganan kesalahan, maupun melalui pengujian kepuasan pengguna terhadap fungsionalitas sistem yang dibuat. Pengujian kepuasan pengguna dilakukan menggunakan skala likert. Dimana skala likert digunakan untuk melakukan penilaian berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh pengguna aplikasi selama masa percobaan. Kuesioner dilakukan pada 8 pengurus masjid dan 2 imam masjid yang ada di Masjid Al – Hikmah Candi Sidoarjo. Para narasumber ini merupakan orang yang sudah mencoba mengoperasikan sistem infomasi kegiatan dan kas berbasis web pada Masjid Al – Hikmah Candi Sidoarjo. Berikut adalah hasil dari kuesioner yang telah dibagikan pada 8 pengurus dan 2 imam masjid yang ada di Masjid Al – Hikmah Candi Sidoarjo.

No Pertanyaan Tingkat Kepuasan
1 2 3 4
1 Apakah web yang dibuat sesuai dengan kegunaannya? 1 1 1 7
2 Apakah menu pada web sudah berjalan dengan baik? 1 8 1
3 Apakah web dapat melihat, mengubah, dan menambah data? 1 9
4 Apakah menu yang tersedia mudah dipahami? 1 6 3
5 Apakah fungsi – fungsi pada web berjalan dengan semestinya? 1 9
6 Apakah mudah untuk mengenali menu – menu dalam web? 1 7 2
7 Apakah cara penggunaan web cukup mudah? 1 9
8 Apakah web dapat membuat info yang akurat? 1 7 2
9 Apakah mudah untuk mempelajari sistem informasi kegiatan dan kasMasjid Al-Hikmah? 1 9
10 Apakah tampilan sistem sederhana dan menarik? 8 2
Jumlah 7 24 34 33
Jumlah Skor 7 48 102 132
Jumlah Keseluruhan Skor 289
Persentase (%) 72.25
Table 1.Hasil Kuesioner

Hitungan angka pengamatan ialah hitungan mulai angka tiap – tiap biji ujaran hasil peninjauan yang dikali banyak angka berdasar skala likert. Nilai terbesar adalah nilai terbesar yang dikalikan pada skala likert dikali dengan hasil banyak soal, hingga 4 x 10 = 40. Hitungan nilai yang diduga adalah nilai terbesar yang dikali pada banyaknya para koresponden, hingga 10 x 40 = 400. Kalkulasi prosentasi kepantasan dari data para ahli (tabel 4.1) memakai formula sebagai berikut :

Figure 19.Rumus Menghitung Skor Observasi

Sementara persentase kepantasan dari para profesional ialah sebagai berikut:

Figure 20.Rumus Persentase Kelayakan

Keseluruhan angka pengamatan dari data profesional software sejumlah 289 (72.25%) dari nilai yang diduga yakni 400 (100%). Beralaskan hasil dari persentase keseluruhan nilai tersebut masuk di kategori Layak.

Pembahasan

Setelah sistem informasi kegiatan dan kas masjid pada Masjid Al – Hikmah Candi Sidoarjo berhasil dilakukan maka hal yang sleanjutnya dilakukan adalah melakukan pelatihan kepada pengurus masjid yang akan menggunakan sistem tersebut. Pelatihan dilakukan secara serentak sehingga semua pengurus yang akan menggunakannya dapat memahami sistem yang dibuat secara bersama – sama. Setelah diadakan pelatihan dengan mengenalkan sistem informasi kegiatan dan kas masjid ini, pengurus dapat lebih paham dan bisa menjalankan sistem tanpa bantuan dari pengambang sistem informasi tersebut.

Selanjutnya dilakukan proses evaluasi yang dilakukan dengan melakukan pengisian kuesioner oleh pengurus masjid. Kuesioner ini diberikan pada pengurus yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya. Pengurus yang mengisi kuesioner ini terdiri dari 8 pengurus masjid dan 2 imam masjid. Dimana pada kuesioner tersebut pertanyaan pertama membahas tentang kesesuaian sistem dengan kegunaannya. Pertanyaan kedua membahas tentang menu sistem yang berjalan dengan baik. Pertanyaan ketiga membahas tentang menu dapat melakukan proses melihat, mengubah, dan menambah data. Pertanyaan keempat membahas tentang menu yang mudah dipahami. Pertanyaan kelima membahas tentang fungsi – fungsi pada sistem berjalan dengan semestinya. Pertanyaan keenam membahas tentang kemudahan mengenali menu – menu didalam sistem. Pertanyaan ketujuh membahas tentang kemudahan penggunaan sistem. Pertanyaan kedelapan membahas tentang keakuratan informasi pada sistem. Pertanyaan kesembilan membahas tentang kemudahan mempelajari sistem yang telah dibuat. Pertanyaan terakhir membahas tentang tampilan sistem yang sederhana dan menarik.

Hasil kuesioner yang diharapkan berdasarkan banyaknya narasumber, butir pertanyaan, dan tingkat kepuasaaan adalah 10 orang semua memilih tingkat kepuasan 4 sehingga jumlah keseluruhan skor adalah 400. Namun kenyataannya, pada pertanyaan pertama tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 3 memiliki banyak 1, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 7. Pada pertanyaan kedua tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 0, tingkat kepuasan 3 memiliki banyak 8, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 1. Pada pertanyaan ketiga tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 9, tingkat kepuasan 3 memiliki banyak 0, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 0. Pada pertanyaan keempat tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 6, tingkat kepuasan 3 memiliki banyak 0, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 3. Pada pertanyaan kelima tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 0, tingkat kepuasan 3 memiliki banyak 9, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 0. Pada pertanyaan keenam tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 0, tingkat kepuasan 3 memiliki banyak 7, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 2. Pada pertanyaan ketujuh tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 0, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 0, tingak kepuasan 3 memiliki banyak 1, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 9. Pada pertanyaan kedelapan tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 1, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 0, tingak kepuasan 3 memiliki banyak 7, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 2. Pada pertanyaan kesembilan tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 0, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 0, tingak kepuasan 3 memiliki banyak 1, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 9. Pada pertanyaan kesepuluh tingkat kepuasan 1 memiliki banyak 0, tingkat kepuasan 2 memiliki banyak 8, tingak kepuasan 3 memiliki banyak 0, dan tingkat kepuasan 4 memiliki banyak 2.

Dari hasil kuesioner tersebut maka dapat dihitung jumlah untuk setiap tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan 4 memiliki jumlah 33. Tingkat kepuasan 3 memiliki jumlah 34. Tingkat kepuasan 2 memiliki jumlah 24. Tingkat kepuasan 1 memiliki jumlah 7. Kemudian dihitung jumlah skor dengan mengalikan jumlah dengan tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan 4 memiliki jumlah skor 132. Tingkat kepuasan 3 memiliki jumlah skor 102. Tingkat kepuasan 2 memiliki jumlah skor 48. Tingkat kepuasan 1 memiliki jumlah skor 7. Berdasarkan jumlah skor tersebut maka didapatkan jumlah keseluruhan skor yaitu 289. Terakhir dihitung persentase untuk mengetahui kelayakan sistem absensi yang telah dibuat yaitu 72.25%. Berdasarkan hasil dari persentase total skor tersebut termasuk dalam kategori Layak.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem informasi kegiatan dan kas berbasis website untuk pengelolaan masjid, khususnya studi kasus di Masjid Al-Hikmah, Sidoarjo, efektif mengatasi masalah penggunaan pamflet cetak yang kurang efisien dalam mengumumkan kegiatan keagamaan. Sistem informasi ini memberikan solusi yang lebih efisien dan akurat dalam menyebarkan informasi kegiatan dan kas masjid, sehingga mengurangi biaya pencetakan pamflet dan memungkinkan dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan lainnya di dalam masjid. Selain itu, penggunaan metode pengembangan waterfall dalam perancangan sistem terbukti berhasil dalam menciptakan sistem yang sesuai dengan harapan pengguna dan dapat diadopsi secara layak. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya penerapan teknologi informasi dalam lingkungan keagamaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan masjid. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengadaptasi sistem informasi serupa pada masjid-masjid lainnya dan melibatkan lebih banyak pihak dalam pengujian dan evaluasi sistem untuk memastikan kesuksesan dan keberlanjutannya dalam mendukung aktivitas keagamaan.

References

  1. D. Malliza, H. S. Hadi, A. T. Aulia, "Implementasi Model Waterfall Dalam Perancangan Sistem Surat Perintah Perjalanan Dinas Berbasis Website Dengan Metode SDLC," MAROSTEK: Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains, vol. 1, no. 1, pp. 24-35, 2022.
  2. D. R. A. Pradhana, D. K. Saputro, J. Maulindar, "Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Manajeman Keuangan Dan Infaq Masjid Berbasis Web," Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Bisnis, pp. 108–121, Jun. 2022.
  3. D. N. Akbar, A. Elanda, and D. N. Rahayu, “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Masjid Berbasis Web Menggunakan Laravel Pada Masjid Al Akbar,” inotek, vol. 2, no. 1, pp. 77–88, May 2022, doi: 10.35969/inotek.v2i1.221.
  4. E. Haryono, I. M. Lina, Endaryono, "Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Masjid Berbasis Java Pada Masjid Al-Ikhlas Pondok Aren," JRAMI (Jurnal Riset dan Aplikasi Mahasiswa Informatika), vol. 01, no. 03, E-ISSN: 2715-8756, 2020.
  5. F. Sipakkar, "Website Penjualan Sepatu Online Berbasis XAMPP," Undergraduate Thesis, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2017.
  6. H. Saputro, "Modul Pembelajaran Praktek Basis Data (MySQL)," Universitas Dian Nuswantoro, 2012.
  7. H. Haryoko, "Aplikasi Specification Maker Berbasis Web Pada AMC Computer Shop Yogyakarta," Undergraduate Thesis, AMIKOM, 2010.
  8. Y. Kustiyahningsih, D. R. Anamisa, "Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL," Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
  9. A. -B. b. Ladjamudin, "Analisis dan Desain Sistem Informasi," Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
  10. M. Mahpud, R. Taufiq, and S. B. Lestari, “Perancangan Sistem Informasi Kas Masjid Menggunakan Metode Waterfall,” Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu), vol. 3, no. 0, Mar. 2022, doi: 10.31000/sinamu.v3i0.6054.
  11. A. Mauluddin, "Aplikasi Web Browser Menggunakan Metode URL (Universal Resource Locator) Pada Sistem Operasi Windows," Jurnal Informasi, vol. 5, 2011.
  12. N. A. Rizki, F. D. T. A. Nanda, "Database System (Sistem Basis Data)" Lecture Notes, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, 2019.
  13. N. Latifah, "Perancangan Aplikasi Pengelolaan Kas Masjid," Jurnal Disprotek, vol. 8, no. 2, 2017, doi: 10.34001/jdpt.v8i2.539.
  14. N. A. Pratiwi, "Rancang Bangun Sistem Informasi Kegiatan dan Prestasi Berbasis Website Pada Program Studi Kimia Universitas Cokroaminoto Palopo," Undergraduate Thesis, Univesitas Cokroaminoto Palopo, 2020.
  15. A. Prayitno, Y. Safitri, "Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis," Indonesian Journal on Software Engineering, vol. 1, no. 1, 2015.
  16. S. Masripah, "Penerapan Pengujian Alpha dan Beta Pada Aplikasi Penerimaan Siswa Baru," J. Swabumi, vol. 8, pp. 102-105, 2020.
  17. T. I. Wardana, E. Wibowo, "Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Masjid," Journal:eArticle, Universitas Ahmad Dahlan, 2013.