Abstract
This research focuses on developing an information system to address the issue of long queues and patient discomfort in health services at hospitals or clinics. The study utilizes the waterfall method, applying sequential and systematic stages in software development. The result is an online queue information system accessed through a website, enabling patients to register online and view real-time doctor appointments from the comfort of their homes. The system aims to reduce waiting times and improve patient satisfaction in obtaining healthcare services.
Highlights:
- Development of a website-based online queue information system to address queueing issues in health services.
- Utilization of the waterfall method in the sequential and systematic software development process.
- The system's positive impact on reducing waiting times and improving patient satisfaction in accessing healthcare services.
Pendahuluan
Rumah Sakit atau Klinik sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat membutuhkan internet sebagai salah penunjang pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk pengoptimalkan kepuasan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan[1]. Kepuasan pelayanan mempengaruhi citra positif dalam keberhasilan pelayanan masyarakat yang baik sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan Rumah sakit atau Klinik dalam melakukan pelayanan kesehatan [2].
Salah satu kondisi yang sering diamati ketika datang ke rumah sakit atau klinik adalah garis memanjang tak beraturan yang sedang menunggu untuk mendapatkan giliran, fenomena ini disebut antrian. Antrian adalah kegiatan atau aktivitas menunggu untuk mendapatkan jasa atau pelayanan, salah satu nya yang sering terjadi di Rumah Sakit atau Klinik[3]. pasien harus menunggu dengan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. terkadang pasien seperti ibu dan anak atau lansia membatalkan pemeriksaan dikarenakan tidak sabar untuk menunggu antrian pemeriksaan[4].
Hal ini disebabkan proses awal dari pelayanan kesehatan yaitu pendaftaran yang dilakukan secara manual dimana pasien harus mendaftarkan dan mengisi data diri yang selanjutnya admin akan menuliskan disebuah buku khusus administrasi pasien[5]. Setelah mengantri, mendaftar, dan mendapatkan nomor antrian, Pasien harus menunggu untuk dapat melakukan pemeriksaan sesuai poli tujuan. Antrian pasien yang menumpuk serta tempat ruang tunggu pemeriksaan yang terbatas menjadi permasalahan yang harus segera diatasi agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik serta pasien mendapatkan pelayanan yang nyaman[6].
Klinik dan Rumah Bersalin Delta Mutiara adalah salah satu Klinik Kesehatan yang berada di wilayah Sidoarjo. Klinik dan RB Delta Mutiara adalah Klinik dengan Faskes 1, artinya klinik dengan fasilitas kesehatan tingkat 1 yang digunakan untuk pasien BPJS mendapatkan pelayanan kesehatan pertama sebelum mendapatkan rujukan untuk berobat di rumah sakit. terdapat beberapa pelayanan yang disediakan yaitu Poli, Ultrasonografi (USG) dan Unit Gawat Darurat (UGD) serta Kamar Rawat Inap dan Farmasi. Terbatasnya Dokter dan fasilitas untuk pasien giliran pemeriksaan yang membuat terjadinya antrian. Hal ini kadang membuat menumpuknya pasien diruang tunggu akibatnya kondisi tidak kondusif di dalam dan luar klinik.
Maka dari permasalahan tersebut peneliti membuat sebuah sistem informasi antrian online pada Klinik. Sistem informasi adalah salah satu cara untuk mengatasi antrian yang sering terjadi di semua pelayanan kesehatan dan Informasi Publik[7]. Website dapat digunakan sebagai media untuk membuat sebuah sistem informasi untuk pelayanan kesehatan sebagai cara untuk mengatasi antrian dalam sebuah pelayanan di rumah sakit, ataupun Klinik[8].
Dalam penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Antrian Online Pada Klinik” penulis memanfaatkan teknologi informasi dan internet untuk membangun sebuah sistem, yang berguna untuk membantu mengatasi antrian dalam suatu pelayanan kesehatan dirumah sakit ataupun klinik yang dapat diakses dengan mudah dimana saja dan kapan saja oleh pasien. Sehingga memudahkan pasien untuk tidak mengantri lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Metode Penelitian
Pada tahapan ini, penulis melakukan beberapa tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan untuk tercapainya sebuah tujuan penelitian. Tahapan yang dilakukan penulis yaitu:
Metode Pengumpulan Data
Observasi
Observasi dapat membuktikan gambaran yang baik dalam teknik pengumpulan data jika dibandingkan dengan yang lainya. Observasi dilakukan pada saat jam operasional Klinik berlangsung[9].
Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan Staf yang bekerja yang menghasilkan poin sebagai berikut :
Studi Pustaka
Kebutuhan informasi untuk penelitian dapat diambil dari berbagai sumber yang relevan seperti, buku, jurnal ilmiah, dan karya ilmiah. Metode Pengembangan Sistem
Dalam pembangunan sistem yang paling penting adalah metode yang digunakan peneliti menggunakan metode waterfall pada sistem informasi antrian. Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin model SDLC (Software Development Life Cycle) sering disebut model sekuensial linier (Sequential linear) atau alur hidup klasik (Classic life Cycle). Menggunakan metode waterfall untuk pendekatan alur hidup perangkat lunak secara berurut [10].
Tahapan pada proses pengembangan sistem ini menggunakan waterfall yaitu:
- Analisa kebutuhan
- Pengkodingan
- Pengujian
- Pendukung dan pemeliharaan
Perancangan Sistem
Pada tahapan perancangan sistem adalah tahapan awal dalam peneliti membangun sebuah website. perancangan sistem dibangun berdasarkan studi kasus terkait dengan kebutuhan pengguna (user) akan sistem yang dibuat.
Flowchart
Flowchart adalah bagan yang menampilkan alur atau proses sistem bekerja. Dalam pembuatan sistem ini. flowchart yang dibuat yaitu flowchart proses ketika user sedang menjalankan sebuah sistem.
ERD
ERD diagram pada gambar di atas memiliki 5 entitas yaitu admin, pasien, antrian, jadwal dokter dan Poli. Setiap entitas memiliki field-field yang berbeda, contohnya entitas pasien memilki field nama, umur, tanggal lahir, alamat, golongan darah, nomor KTP, nomor BPJS, berat badan, tinggi badan, dan status pasien.
Hasil dan Pembahasan
Tampilan Website
Halaman Log In
Sebelum melakukan pendaftaran dan mengunjungi website Klinik, Jika pasien belum mempunyai akun, dapat melakukan pendaftaran dengan klik tuatan daftar.
Pada tampilan ini pasien akan otomatis ketika setelah melakukan login. Tampilan pada dashboard menunjukkan form pendaftaran untuk pasien sebelum datang mendapatkan nomer antrian pada form pendaftaran.
Menampilkan antrian untuk pasien yang akan berobat, terdapat menu untuk mendaftar dan terdapat konfirmasi kedatangan yang akan menampilkan kode QR. Kode QR tersebut yang nantinya dapat digunakan untuk print kertas antrian atau dapat discan melalui alat ataupun melalui smartphone.
Menu jadwal dokter menampilkan jadwal dokter yang akan datang dan tersedia, sehingga sebelum pasien melakukan pendaftaran dapat melihat langsung dokter dan poli mana yang akan dipilih.
Data diri pasien otomatis dapat muncul dan tersimpan dalam database ketika pasien melakukan pendaftaran, data pasien diinputkan yang berguna sebagai data keperluan administrasi jika diperlukan.
Gambar 9 adalah halaman login dari admin.
Menampilkan beranda admin yang otomatis muncul ketika admin baru saja login yang terdapat fitur antrian. Admin sebagai petugas Klinik dapat melakukan monitoring antrian yang sedang berjalan atau terjadi.Contohya admin dapat memulai kembali antrain atau melanjutkan antrian ke nomor berikutnya.
Menampilkan data antrian pasien yang sudah masuk dan mendapatkan nomor antrian.
Pada halaman ini admin dapat menambahkan data dokter
Menampilkan interface admin yang bertugas menginput data jadwal yang selanjutnya akan ditampilkan di interface user.
Menampilkan data poli yang dapat diubah datanya oleh admin.
Menampilkan data pasien yang sudah terdaftar pada sistem dan jika kesalahan data atauun ada perubah data, admin dapat melakukan perubahan data dengan memilih button edit. Secara otomatis nanti ketka perubahan data telah dilakukan oleh admin secara otomatis akan terupdate pada profil pasien.
Pengujian Black-box
Pengujian black-box adalah salah satu pengujian untuk mengetahui apakah semua sistem telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsi tanpa harus penguji mengerti tentang pemogrmanan. Keberhasilan dari pengujian Blackbox dapat dilihat dari kepuasan pengguna, scenario, dan rancangan [11].
Kasus | Skenario | Hasil yang diharapkan | Hasil |
Halaman Login | Mengisi Form email dan password | Masuk ke halaman utama | Berhasil |
Halaman Dashboard | Masuk lalu memilihmenu yang tersedia pada halaman dashboard | Menampilkan dashboard user | Berhasil |
Halaman Home | Menekan halaman homeuntuk melakukan pendaftaran | Menampilkan form pendaftaran | Berhasil |
Halaman Antrian | Menekan halaman antrian, untuk melihatantrian | Menampilkan halaman antrian, | Berhasil |
Halaman Jadwal Dokter | Memilih menu jadwal dokter untuk melihatjadwal yang akan datang | Menampilkan menu jadwal dokter | Berhasil |
Halaman Profil Pasien | Menuju ke halamanprofl pasien untuk melihat profil pasien | Menampilkan form profil atau data diri | Berhasil |
Log out user | Keluar | User dapat log out dari sistem | Berhasil |
Halaman Login Admin | Admin mengisi username dan password | Admin dapat masuk ke sistem , admin dapat melakukan perubahan awal nomor antrian pasien dan dapat memantau jalan nyaantrian | Berhasil |
Halaman Data Antrian admin | Menuju ke halaman data antrian | Admin dapat mengelola data antrian pasien dan menambahkan dataantrian pasien | Berhasil |
Halaman Data Dokter | Menekan ke halamandata antrian | Admin menginput datadokter | Berhasil |
Halaman Data Poli | Admin memilih data poli | Admin dapatmenambahkan poli baru dan mengelolah poli | Berhasil |
Halaman Data Jadwal Dokter | Admin memilih data jadwal dokter | Admin menginut data jadwal dokter | Berhasil |
Kesimpulan
Pengembangan sistem informasi antrian berbasis website untuk layanan kesehatan di rumah sakit dan klinik dapat efektif mengatasi masalah antrian yang panjang dan ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Dengan menerapkan metode waterfall, tahapan pengembangan dilakukan secara berurutan dan sistematis, menghasilkan sistem informasi yang memungkinkan pendaftaran pasien secara online dan akses jadwal dokter secara real-time dari rumah. Hal ini membantu mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya penerapan teknologi informasi dalam sektor kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan. Penelitian lebih lanjut dapat difokuskan pada evaluasi penggunaan sistem ini dalam skala lebih luas dan pada aspek keamanan data pasien untuk memastikan kesuksesan dan keberlanjutannya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
References
- S. S. Ekawati and H. Andriani, “Strategi Bauran Pemasaran Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu Pada Masa Pandemi Covid-19,” J. Med. utama, vol. 03, no. 02, pp. 2073–2083, 2022.
- I. H. Ramadhan and S. E. Suprajang, “Analisis Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien di Klinik Mitra Husada Kecamatan Wates Kabupaten Blitar,” Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN), vol. 3, no. 2, pp. 138–148, 2018.
- S. U. Nikmah , “Analisis Sistem Antrian Dengan Disiplin Pelayanan Prioritas (Studi Kasus di Zahra Loundry Semarang),” Undergraduates Thesis, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2016.
- I. Labolo and F. Suleman, “Penerapan Teknologi Mobile untuk Request Nomor Antrian Pasien pada Praktek Dokter Spesialis dan Dokter Umum,” J. Inform. Upgris, vol. 4, no. 2, pp. 123–126, 2019, doi: 10.26877/jiu.v4i2.3129.
- R. Asmara and D. Saputra, “E-Registrasi Dan Sistem Antrian Pasien Pada Praktek Dokter Di Apotik,” J- Click, vol. 6, no. 2, pp. 201–207, 2019.
- N. M. Bustani, A. J. Rattu, and J. S. M. Saerang, “Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara,” J. e-Biomedik, vol. 3, no. 3, 2015, doi: 10.35790/ebm.3.3.2015.10456.
- D. F. Saputri and T. Mildawati, “Implementasi Layanan E-Health Dalam Meningkatkan Kinerja Surabaya,” J. Ilmu Dan Ris. Akunt., vol. 9, no. 9, pp. 1–16, 2020.
- A. D. A. Putra, A. Hidayatulloh, A. Setyawardhana, and T. I. J. Kusumawati, “Sistem Informasi Administrasi dan Data Rekam Medis Pasien Pada Klinik Soleh Ali Berbasis Web,” Inf. Syst. Dev., vol. 5, no. 2, pp. 37–41, 2020.
- C. Taurusta and Y. Findawati, Buku Ajar Rekayasa Perangkat Lunak. Umsida Press, 2018. doi: 10.21070/2018/978-602-5914-09-6.
- M. Islah, A. Rosadi, and T. Haryanti, “Rancang Bangun Aplikasi Nomer Antrian Berbasis Web (Studi Kasus: Kecamatan Sukolilo),” Computing Insight : Journal of Computer Science, vol. 3, no. 1, Jul. 2021, doi: http://dx.doi.org/10.30651/ci:jcs.v3i1.9134.
- R. Parlika, T. A. Nisaa’, S. M. Ningrum, and B. A. Haque, “Studi Literatur Kekurangan dan Kelebihan Pengujian Black Box,” Teknomatika, vol. 10, no. 02, pp. 131–140, 2020.