Analysis of Sidoarjo Health Office Instagram Content as a Covid-19 Information Media
Innovation in Pandemic Mitigation
DOI: 10.21070/ijins.v22i.840

Analysis of Sidoarjo Health Office Instagram Content as a Covid-19 Information Media


Analysis Content Instagram Dinkes Sidoarjo Sebagai Media Informasi Covid-19

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Content Analysis Instagram Covid-19 Media Information

Abstract

This study aims to determine the semantic content analysis on Instagram @dinkes_sidoarjo as a medium of information on covid-19 for the people of Sidoarjo in August 2021. The research is based on the popular social media, namely Instagram. regarding covid-19. This makes the post and caption on Instagram @dinkes_sidoarjo whether it has become a medium of information for the people of Sidoarjo. This research method uses qualitative and data collection in the form of documentation as many as 18 posts. This data analysis uses semantic content analysis, which is analyzed by designation, characterization, and statement analysis. The results show that @dinkes_sidoarjo is more directing the reader and is more about discussing the map of the spread of covid-19 in an area which was repeated 132 times in August 2021. This can be interpreted that as a medium of information @dinkes_sidoarjo in his post does not discuss covid-19 education and Covid-19 vaccination activities as an effort to reduce the risk of transmission in August 2021

Pendahuluan

Coronavirus adalah virus yang ditularkan secara zoonosiz (antara hewan dan manusia) yang dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, Penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut hingga kematian, gejala ini muncul dalam 2-14 hari setelah terpapar virus Covid-19 [1]. Covid-19 hadir di Indonesia pada awal tahun 2020 bulan maret, Indonesia sendiri merupakan negara berkembang juga menjadi negara terpadat keempat di dunia yang memiliki resiko yang cukup tinggi dan dapat diprediksi akan melewati masa yang cukup sulit dari ancaman virus Covid-19 dibandingkan negara lainnya [2] salah satu provinsi di Indonesia yakni Jawa Timur tepatnya pada Kabupaten Sidoarjo tercatat ada 25.818 kasus positif covid-19, 24.418 orang sembuh dari covid-19, 6.675 ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan 965 orang yang meninggal karena virus Covid-19 ini [3]. Hingga saat ini tindakan pemerintah Kota Sidoarjo mengandalkan media sosial sebagai media informasi online. Meski masih banyak warga Sidoarjo masih belum aktif bermedia sosial dan seharusnya pemerintah melakukan sosialisasi dengan pendekatan bersama instasi pemerintah yang lebih rendah yakni RT dan RW mengenai cepat tanggap dalam pencegahan covid19 dan melakukan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak [4]. Pembuatan akun instagram sendiri tentu memiliki tujuan yang tidak hanya sebagai media informasi melainkan menjadi media yang dapat terjadi adanya komunikasi du arah antara pengirim dengan penerima pesan tanpa adanya batas waktu maupun ruang, seperti halnya pada platfrom instagram Dinas Kesehatan Sidoarjo (@dinkes_sidoarjo).

Peran platfrom media sosial instagram juga dapat membangun brand awareness bagi suatu lembaga pada para masyarakat yang saat ini gemar menggunakan media sosial sebagai pencari utama media informasi yang melalui unggahan foto maupun video dengan menyertakan caption pada postingan tersebut agar dapat memperjelas penyebaran informasi melalui sosial media. Sudah banyak saat ini instagram lembaga resmi kesehatan yang menggunakan media sosial ini, seperti @sehatsurabayaku, @call112surabaya, @dinkes_sidoarjo, @dinkesmalangkab dan lain sebagainya. Lonjakan Covid-19 di Indonesia terjadi pada tanggal 26 April 2020 meningkat sebanyak 8.882 kasus dan menyebar di 34 provinsi dengan 282 kabupaten/kota yang terdampak serta angka kematian hingga mencapai 8,365% [5] salah satu provinsi di Indonesia yakni provinsi Jawa Timur terjadi pada bulan Juni hingga Agustus 2021 contohnya pada Kabupaten Sidoarjo tercatat pada bulan Agustus 2021 mengalami lonjakan angka kasus positif covid-19 yakni sebanyak 24. 427 kasus, hal ini menjadikan akun instagram resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo ini menjadi acuan masyrakat sebagai media informasi mengenai covid-19. Berbeda dengan tindakan penanggulangan virus Covid-19 di Kota Surabaya, pemerintah di Kota Surabaya penyebaran informasi mengenai virus ini terbilang cepat melalui media social instagram @sehatsurabayaku selain itu pada platform media social instagramnya juga tidak hanya membahas mengenai kegiatan vaksinasi gratis saja melainkan juga membahas perkembangan virus covid-19, membahas ppkm pada bulan Agustus 2021, cara menghindari virus covid-19, bahkan kegiatan swab test gratis yang diadakan pemerintah kota Surabaya pada bulan Juni 2021. Jika dibandingkan dengan Kabupaten Sidoarjo hanya membahas mengenai peta sebaran daerah/wilayah yang terkena virus covid-19, dan tindakan vaksinasi juga pada kolom komentar di setiap postingan @dinkes_sidoarjo masih ada beberapa ditemukan adanya komunikasi sepihak pada kolom komentar dan pada fitur instagram DM, hal ini menyebabkan tujuan pembuatan akun instagram belum tercapai.

Pada penelitian ini peneliti akan menganalisis isi secara semantik. Analisis isi merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari serta menganalisa komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif pada suatu pesan. Sedangkan menurut [6] analisis isi merupakan pengidentifikasian secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi. analisis isi menurut Krippendorf secara semantik dikarenakan peneliti tidak mengklasifikasi menurut sebab atau akibatnya seperti penghitungan beberapa kali suatu kata yang diucapkan dan dapat mengakibatkan munculnya sikap suka terhadap sesuatu tertentu. Sedangkan analisis semantik mengklasifikasikan tanda menurut maknanya. pada analisis isi semantik ini terdiri tiga analisis yakni Analisis penunjukan yakni menunjukkan berapa frekuensi pengulangan kata pada suatu tanda, kemudian di analisis pensifatan, analisis pensifatan menjelaskan dari suatu tanda memiliki pensifatan yang seperti ditunjukkan pada analisis penunjukkan kemudian di analisis pernyataannya sesuai dengan frekuensi penunjukkan dan pensifatannya [7].

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan meneliti “Content Analysis Instagram @dinkes_sidoarjo Sebagai Media Informasi Covid-19 (StudiDeskriptifPadaKurunBulanAgustus 2021)”.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode ini bertujuan untuk memahami apa fenomena yang dialami oleh suatu subjek penelitian misalnya, persepsi, motivasi, perilaku, tindakan , dan sebagainya. Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan data yang berupa kata-kata tertulis maupun secara lisan dari informan yang telah dipilih dan menggunakan dokumentasi dalam pengumpulan data. Metode ini berusaha memahami dan mengartikan suatu kejadian dalam interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu dan menurut perspektif peneliti sendiri [8]. Penelitian ini menggunakan model pendekatan content analysis media kualitatif. Model ini banyak digunakan untuk meneliti sebuah dokumen yang berupa teks, gambar, simbol, dan sebagainya untuk memahami suatu konteks sosial tertentu. Analisis isi kualitatif bersifat sistematis, namun tidak sekaku seperti analisis isi kuantitatif. Analisis isi ini lebih berfokus pada metode analisis yang integratif dan lebih konseptual guna mengidentifikasi, menemukan, menganalisa, dan mengolah dokumen untuk memahami makna, signifikasi dan relevansinya.Subjek pada penelitian ini yakni instagram @dinkes_sidoarjo sebagai akun media informasi covid-19 dan objek penelitian dalam penelitian ini adalah informasi mengenai covid-19 pada instagram @dinkes_sidoarjo.

Pada penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data primer ini adalah analisis isi studi deskriptif instagram @dinkes_sidoarjo sebagai akun media informasi covid-19 di bulan Agustus 2021. Sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah sebagai pelengkap data primer yang digunakan sebagai acuan referensi yang relevan dengan penelitian ini, data sekunder didapat melalui studi literatur dan buku-buku mengenai komunikasi hingga informasi yang didapati lebih valid dan peneliti menggunakan data sekunder sebagai pendamping data primer. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Menurut [9] dokumen merupakan catatan peristiwa yang ada di masa lampau, dokumen dapat juga berbentuk foto, sketsa, arca, video, dan sebagainya. Pada penelitian ini peneliti akan mendokumentasi seluruh konten instagram @dinkes_sidoarjo mengenai permasalahan covid-19 pada periode bulan Agustus 2021 yang menjadi populasi pada penelitian ini. Data penunjang lainnya dapat diperoleh melalui perpustakaan dan sebagainya. Menurut [10] analisis data tidak bisa dilakukan begitu saja, melainkan dengan alat analisis yang dapat menentukan cara menganalisis, menjelaskan serta menyimpulkan data yang telah diperoleh kemudian data tersebut digunakan sebagai pemahaman sebuah penemuan. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode ContentAnalysis yang lebih merujuk ke analisis semantik, pada metode ini hal pertama yang dilakukan yakni mengklarifikasi dan memilah data yang digunakan sesuai dengan penelitian.

Pada analisis data juga digunakan sebagai pengolahan data serta penafsiran data, analisis data juga merupakan sebuah rangkaian kegiatan penelaah, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui analisis isi pada instagram @dinkes_sidoarjo sebagai media informasi covid-19 bagi masyarakat sidoarjo pada bulan Agustus 2021 yakni sebanyak 18 postingan. Dalam tahap analisis data peneliti memilah konten yang berkaitan dengan pandemi covid-19 kemudian dilanjutkan dengan mengatur urutan data dan mengorganisasikan dalam sebuah pola, kategori dan satuan uraian dasar yang tercantum pada kolom yakni analisis penunjukkan, analisis pensifatan dan analisis pernyataan. Kolom tersebut berisikan konten ig @dinkes_sidoarjo kemudian mencari makna dari masing masing uraian tersebut. Kemudian ketiga analisis data tersebut ditinjauk dari unit konteks yang melatarbelakangi postingan dan caption Instagram @dinkes_sidoarjo.

Hasil dan Pembahasan

Dalam analisis semantik di Instagram @dinkes_sidoarjo pada kurun waktu bulan Agustus 2021 menunjukkan makna yang memfokuskan pada kosakata “ Covid-19 “ sebanyak 24 kali dalam ketiga analisis yakni analisis petunjukkan, pensifatan dan pernyataan jika ditinjau dari segi unit konteks kosakata “Covid-19” dikatakan penyakit yang berbahaya dikarenaka menyerang sistem pernafasan dan sistem imun pada tubuh penderita. Covid-19 sendiri lebih mudah menyerang orang tua dan lansia dikarenakan sistem imun yang dihasilkan sangat minim, tidak menutup kemungkinan bayi hingga remaja pun dapat tertular penyakit ini. Gejala umumnya ditandai dengan demam,batuk kering, rasa lelah, sakit tenggorokan, hidung tersumbat hingga hilangnya indra penciuman dan perasa. Virus ini juga lebih beresiko atau berbahaya pada seseorang yang menderita penyakit jantung, diabetes, dan darah tinggi. Maka dari itu perlu adanya kesadaran masyarakat akan memperhatikan protokol kesehatan yang diberlakukan agar dapat mengurangi resiko penularan.

Namun pada bulan Agustus 2021 lonjakan kasus aktif covid-19 semakin bertambah mulai dari orang yang tersuspect hingga seseorang yang telah terkonfirm mengidap virus ini. Pada instagram @dinkes_sidoarjo juga menekankan dan memfokuskan pada kata “ Suspect “ dan “ Confirm “ yang diulang sebanyak 132 kali pada postingan pemberitaannya pada bulan Agustus 2021, hal ini menunjukkan bahwa kasus lonjakan covid-19 terus bertambah pada tiap harinya. Jika pada kosakata “ Suspect “ dan “ Confirm “ dalam ketiga analisis yakni penunjukkan, pensifatan dan pernyataan jika ditinjau dari unit konteksnya didefinisikan sebagai pertanda bahaya, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran pada masyarakatdalam mencari informasi dan mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya menghindari atau mencegah tertularnya virus covid-19 melalui udara dan kontak fisik pada kurun bulan Agustus 2021 di Kabupaten Sidoarjo. Protokol kesehatan meliputi 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak yang harus diterapkan pada zona wilayah yang harus diwaspadai pada pemberitaan pemerintahan setempat. Apabila ada masyarakat yang tersuspect atau terkonfirm tertular virus ini harus melakukan karantina mandiri terlebih dahulu sebagai upaya mengurangi resiko penularan pada masyarakat yang tidak tertular.

Selain itu pokok pemberitaan pada akun instagram @dinkes_sidoarjo juga menekankan pada kata “Kabupaten Sidoarjo” sebagai inti dari penelitian ini. Kosa kata Kabupaten Sidoarjo diulang sebanyak 26 kalidalam ketiga analisis yakni analisis petunjukkan, pensifatan dan pernyataan jika ditinjau dari segi unit konteks kosakata “Kabupaten Sidoarjo” dalam postingan instagram @dinkes_sidoarjo memaparkan peta sebaran covid-19 terupdet melalui warna zona yang tertera. Warna zona di suatu daerah atau wilayah dibagi menjadi beberapa warna, yakni hijau, kuning, oranye, merah hingga hitam semakin pekat warna zona yang ditunjukkan maka semakin bahaya penularan covid-19 pada daerah atau wilayah tersebut. Pada postingan pemberitaan pada kurun bulan Agustus 2021 wilayah Kabupaten Sidoarjo mulai dari tanggal 3 Agustus 2021 hingga akhir bulan Agustus 2021 status warna zona masih pada posisi oranye dan merah. Pada status warna zona ini dikatakan menjadi daerah atau wilayah yang akan darurat covid-19, dan masyarakat Sidoarjo harus melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) efek dari Psbb dapat mempengaruhi kegiatan di lingkungan sekolah, lingkungan kerja hingga keagamaan. Hal ini diperlukannya kesadaran masyarakat akan waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Pada pertengahan Agustus 2021 menurut postingan pemberitaan @dinkes_sidoarjo Kabupaten Sidoarjo lebih sering memposting ajakan vaksinasi gratis bagi warga Sidoarjo yang diadakan oleh puskesmas terdekat sebagai upaya mengurangi resiko penularan mulai dari remaja, ibu hamil, hingga lansia. Hal ini terjadi penekanan pada kosakata “Vaksin” dan “Vaksinasi” yang diulangi sebanyak 51 kali pada bulan Agustus 2021 dalam ketiga analisis yakni analisis petunjukkan, pensifatan dan pernyataan jika ditinjau dari segi unit konteks kosakata “Vaksin” dan “ Vaksinasi” didasari oleh mulai adanya kesadaran masyarakat akan bahayanya virus covid-19 yang dapat menyebabkan kematian. Vaksin sendiri memiliki jenis yang berbeda yakni Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, dan Pfizer, namun @dinkes_sidoarjo lebih banyak memposting kegiatan vaksinasi gratis ini menggunakan jenis vaksin berupa Astrazeneca dan Moderna. Di Kabupaten Sidoarjo bukti vaksin atau vaksinasi bahkan sebagai syarat berpergian keluar kota sebagai upaya mengurangi resiko penularan covid-19 pada masyarakat, selain itu Kabupaten Sidoarjo juga membatasi kegiatan vaksinasi untuk menghindari kerumunan yang dapat menyebabkan meningkatnya kasus covid-19. Pada postingan pemberitaan instagram @dinkes_sidoarjo juga memperingati kepada warga Sidoarjo bahwa Dinas Kesehatan Sidoarjo tidak pernah melakukan pendaftaran secara offline atau di tempat karena akan menyebabkan kerumunan yang dapat menularkan covid-19 semakin cepat. Selain itu pada instagram @dinkes_sidoarjo juga menjelaskan pada akhir bulan Agustus 2021 telah melampaui target yang hanya ada 687 kasus angka positif di Kabupaten Sidoarjo

Simpulan

Dalam instagram @dinkes_sidoarjo menyimpulkan bahwa secara semantik postingan pembertitaan instagram @dinkes_sidoarjo lebih mengarahkan pembaca dan lebih membahas mengenai peta sebaran covid-19 di suatu wilayah saja dimana terdapat warga yang tersuspect dan terkonfirm covid-19 yang diulangi sebanyak 132 kali pada kurun bulan Agustus 2021, sedangkan jika disandingkan dengan berita covid-19 memiliki banyak pembahasan yakni edukasi mengenai covid-19, kegiatan vaksinasi gratis, sosialisasi protokol kesehatan dan pemberitaan yang mengenai covid lainnya. Hal ini dapat dimaknai bahwa sebagai media informasi instagram @dinkes_sidoarjo dalam postingannya kurang membahas mengenai edukasi covid-19 dan kegiatan vaksinasi covid-19 sebagai upaya mengurangi resiko penularan pada kurun bulan Agustus 2021.

References

  1. “Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor hk.01.07/menkes/413/2020 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian,” vol. 2019, 2020.
  2. R. Djalante et al., “Progress in Disaster Science Review and analysis of current responses to COVID-19 in Indonesia : Period of January to March 2020 ☆,” vol. 6, 2020, doi: 10.1016/j.pdisas.2020.100091.
  3. Angka Kejadian di Sidoarjo., “Pusat Informasi dan Komunikasi COVID-19 Kabupaten Sidoarjo,” 2022. https://covid19.sidoarjokab.go.id/ (accessed Feb. 04, 2022).
  4. D. Hariyanto, F. A. Dharma, and H. Sukmana, “PUBLIC COMMUNICATION MODEL OF THE SIDOARJO REGENCY GOVERNMENT IN FACING THE NEW NORMAL COVID-19 Hariyanto , D ., Dharma , F . A ., & Sukmana , H . ( 2021 ). Public Communication This study analyzes and describes the public communication of the Sidoarjo Regency government in entering the New Normal period due to the Covid-19 pandemic . The change in policy from the large-,” vol. 6, no. 2, pp. 329–356, 2021.
  5. J. Moudy, R. A. Syakurah, and I. Artikel, “HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH,” vol. 4, no. 3, pp. 333–346, 2020.
  6. Eriyanto, ANALISIS ISI : PENGANTAR METODOLOGI UNTUK PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI DAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA. JAKARTA: KENCANA, 2011.
  7. KLAUS KRIPPENDORF, ANALISIS ISI PENGANTAR TEORI DAN METODOLOGI. JAKARTA: RAJA GRAFINDO PERSADA, 1993.
  8. A. Lena, “Imam Gunawan.”
  9. sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. BandunG: ALFABETA, 2019.
  10. Samsu, METODE PENELITIAN. JAMBI: PUSAKA JAMBI, 2017.