Framing Analysis of Face-To-Face School Reports on CNN Indonesia and Okezone.Com Media
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v21i.822

Framing Analysis of Face-To-Face School Reports on CNN Indonesia and Okezone.Com Media


Analisis Framing Pemberitaan Sekolah Tatap Muka pada Media CNN Indonesia dan Okezone.com

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Face-to-face school CNN Indonesia Okezone.com Framing

Abstract

This study examines how the framing is carried out by CNN Indonesia and Okezone.com media on the issues discussed by the public regarding the opening of face-to-face schools by the government in the midst of the covid-19 pandemic. This study uses the theory of framing analysis by Robert N. Entman. The purpose of this study was to determine the framing in the news carried out by CNN Indonesia and Okezone.com media on the issue of the implementation of face-to-face schools. This research is descriptive and the method used is qualitative by using Robert N. Entmant's framing analysis. The result of this research is that CNN Indonesia and Okezone frame face-to-face schools as a policy issued by the government because of the ineffectiveness of distance learning. The face-to-face school policy has been regulated and prepared by the government and the two media both pay attention to the policies made by the government.

Pendahuluan

Penyebaran virus corona kian meluas. Masuknya virus corona di Indonesia menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat tersendiri. Ratusan ribu masyarakat terdampak virus covid-19, tidak hanya di Indonesia melainkan diseluruh dunia. Beberapa kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah guna memutus rantai virus covid-19. Meningkatnya covid-19 di Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dengan adanya PSBB yang dilakukan oleh pemerintah, tentu memiliki dampak yang besar diberbagai bidang. seperti bidang ekonomi yang diberlakunya WFH, pangguhan masa cuti dan perusahaan yang melakukan pemotongan upah [1]. Selain itu, Salah satunya yang terdampak cukup besar ialah bidang pendidikan.

Perubahan pendidikan pembelajaran jarak jauh ditetapkan oleh Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui SMS nomor 4 Tahun 2020 terkait pelaksanaan penddidikan masa darurat penyebaran covid-19 [2]. Hal ini membuat kebingungan dan ketidaksiapan baik dari pihak sekolah maupun orang tua dirumah. Peralihan ini memaksakan berbagai pihak untuk mengikuti alur yang dapat ditempuh agar pembelajaran dapat dilaksanakan. Pilihan yang tepat dalam mengatasi kebijakan pemerintah ini adalah memanfaatkan dan menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran daring.

Isu-isu terkait pembelajaran online terus menjadi perbincangan oleh berbagai khalayak. Pemberitaan tersebut mulai mencuat dari berbagai platform media sosial online.Selain media sosial, media massa khususnya media online turut gencar menyoroti fenomena tersebut, karena isu tersebut berkaitan dengan berjalannya pembelajaran online selama pandemi Covid-19. Media online tentunya memiliki pandangan yang berbeda dalam menuliskan sudut pandangnya dan memiliki berbagai persepsi terkait pemberitaan. Media online sendiri diartikan sebagai media yang menyajikan berita secara online disitus web (Website) internet [3].

Media online merupakan sebuah tatanan baru yang terus berkembang. Saat ini, semua orang dengan mudah mengakses segala sesuatu dengan cepat dan mudah. Orang dapat mengakses televisi, koran dan mendengarkan radio secara online dengan bantuan koneksi internet. [4]. Dari beberapa media online yang menyoroti dan memberitakan terkait isu pendidikan ditengah pandemi yang saat ini sedang banyak dibicarakan dikalangan masyarakat, yakni CNN Indonesia dan Okezone.com. Kedua media ini memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga dalam pembingkaian pada suatu berita tentunya terdapat sebuah perbedaan.

CNN Indonesia merupakan media yang didirikan oleh PT. Trans Media Corp yang bekerjasama dengan Turner Broadcasting System Asia Pasific. CNN Indonesia media yang memberitakan terkait berita lokal maupun berita internasional. Sebagai media informasi dan media yang memiliki peminat pembaca yang cukup baca, CNN Indonesia memberikan informasi dalam pemberitaannya dengan akurat dan sesuai dengan realita yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa media CNN Indonesia bersifat netral dan tidak memiliki keterkaitan dengan pihak manapun. Sedangkan, Okezone.com merupakan sebuah portal berita online dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia yang berada di tanah air maupun yang berada di luar negeri. Okezone.com sendiri didirikan oleh PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC). Okezone memiliki berbagai ragam konten yang ditujukan oleh masyarakat di Indonesia. Okezone merupakan situs media online milik salah satu petinggi partai di Indonesia.

Menurut William S. Maulsby, yang dikutip oleh Djuroto dari bukunya manajemen penerbitan pers, menyatakan bahwa berita merupakan sebagian suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta, yang mempunyai suatu arti yang penting dan baru terjadi sehingga dapat menarik perhatian pembaca kabar yang memuat berita tersebut [5]. Dalam isu pembelajaran ini, CNN Indonesia dan Okezone.com menayangkan serta menyoroti fenomena ini dari berbagai sudut pandang kedua media tersebut dalam setiap pemberitaannya. Baik CNN Indonesia maupun Okezone.com memberitakan isu tersebut guna masyarakat dapat mengetahui isu yang berkaitan erat dengan pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh yang sedang berlangsung hingga kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selama berjalannya pembelajaran jarak jauh dirasakan memiliki banyak kendala dan ketidaksiapan dalam melakukannya. Sehingga pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan baru. Kebijakan yang dibuat yakni pemerintah memutuskan untuk membuka sekolah tatap muka ditahun ajaran baru 2020/2021.

Dibukanya sekolah tatap muka ini juga telah dikaji oleh Mendikbud terkait bagaimana pelaksanaan, aturan dan persyaratan lainnya sehingga wilayah yang dianggap aman dapat membuka sekolah terlebih dahulu dan dapat dievaluasi. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga turut mengkaji kebijakan Mendikbud membuka sekolah tatap muka disetiap wilayah masing-masing. (Rizky, M. (2020, Juni 15) Dikutip dari : Okezone.com). Namun mengingat bahwa kasus covid-19 sendiri masih meningkat dibeberapa wilayah sehingga menimbulkan pro-kontra dikalangan pemerintah daerah. Beberapa meminta untuk membatalkan kebijakan tersebut adapun yang tidak mengizinkan sekolah-sekolah untuk membuka kembali sekolah tatap muka.

Dalam pelaksanaan pembelajaan tatap muka perlu dilakukan secara bertahap. Sehingga protokol kesehatan harus dipraktikkan secara ketat. Keinginan sekolah tatap muka memiliki keterbatasan karena berbagai dampak yang muncul, ada tiga komponen yang memiliki keterkaita, antaranya; siswa, orang tua, dan sekolah. Dari segi pembukaan sekolah tatap muka, pihak sekolah mempunyai peran penting dalam pembukaan sekolah tatap muka dimasa pandemi seperti ini [6]. Pihak-pihak penting yang dapat mengizinkan dibukanya sekolah tatap muka tercantum dalam SKB (Surat keputusan bersama) 4 menteri. Perlunya sebuah kesiapan dari berbagai bidang untuk menyambut kembali siswa di sekolah. Tentunya mulai dari sarana dan prasarana yang mendukung, persiapan tenaga medis, persiapan kombinasi pertemuan dengan sebagian siswa yang masih melakukan pembelajaran dari rumah [7].

Dari pemberitaan ini tentunya, media melakukan sebuah konstruksi, sudut pandang yang berbeda-beda dalam menangkap isu sekolah tatap muka dari kedua media tersebut. Sudut pandang sebelum menuliskan berita, media lebih memilih fakta dari kejadian yang terjadi dan menentukan fakta realitas yang ditonjolkan maupun disembunyikan dalam penulisan dari sebuah cerita. Dalam artian, media memiliki sudat pandangan yang berbeda-beda dari media lainnya walaupun peristiwa atau kejadian yang sama.[8]

Berita sendiri merupakan hasil dari konstruksi sosial yang dimana melibatkan pandangan, ideologi media maupun wartawan, dalam hal ini fakta dari realitas yang sama bisa menjadi sebuah berita yang berbeda sehingga dengan begitu, wartawan memiliki sudut pandang atau cara pandang dalam menulis berita sesuai dengan subyektivitas wartawan itu sendiri [9]. Menurut Hall pada Tamburaka (2012:85) mengatakan bahwa eksistensi sebuah media massa bukan lagi mereproduksi realitas atau sebagai penyalur sebuah informasi tetapi justru bagaimana menentukan realitas atau melakukan pembingkaian melalui pemakaian kata tertentu yag dipilihnya [10]*.

Dalam penelitian akan menganalis isi terkait kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembelajaran tatap muka dengan judul “Analisis Framing pemberitaan terhadap diberlakukannya sekolah tatap muka pada media CNN Indonesia dan Okezone.com” dengan menggunakan analisis framing milik Robert Entmant N. Framing dapat dipakai untuk mencermati isu, penonjolan, serta pertautan fakta kedalam penulisan berita guna menjadi lebih bermakna, menarik, dan juga lebih bisa di ingat oleh masyarakat. Dengan begitu, dapat menggiring masyarakat terhadap interpretasi yang sesuai dengan perspektifnya (Eriyanto. 2002:220). Analisis framing model Robert N. Entman memiliki 4 perangkat dalam analisis yaitu define problem, diagnose causes, make moral judgment dan treatment recommendation sebagai perangkat yang digunakan untuk membedah bingkai pemberitaan dalam analisis framing.

Bertujuan Untuk mengetahui analisis framing pemberitaan media CNN Indonesia dan Okezone.com terhadap diberlakukannya sekolah tatap muka. Dari kedua media, CNN Indonesia dan Okezone.com memiliki karakter media yang berbeda dalam membingkai suatu berita. Sehingga dapat dilihat, bagaimana kedua media memuat isu tersebut. Apakah pembelajaran tatap muka dinilai baik oleh media atau sebaliknya, dinilai kurang efektif dalam pelaksanaan nantinya.

Secara teoritis, Untuk mengetahui pemberitaan media CNN Indonesia dan Okezone.com terhadap diberlakukannya sekolah tatap muka dengan menggunakan analisis framing milik Robert N. Entamant. Dalam teori yang akan digunakan pada penelitian ini dapat memperlihatkan bagaimana media CNN Indonesia dan Okezone.com memberitakan terkait dibukanya sekolah tatap muka dari analisis teori Robert N. Entmant ini. Sedangkan secara praktis, Dapat melihat bagaimana media CNN Indonesia dan Okezone.com memberitakan terkait sekolah tatap muka yang dijalankan oleh pemerintah ditengah pandemi ini. Dalam hal ini, masyarakat dapat mengetahui bagaimana CNN Indonesia dan Okezone.com memperlihatkan dan mengembangkan berita ini dari sudut pandang media.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan maksud mendeskripsikan guna menafsirkan suatu fenomena yang terjadi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan merupakan metode analisis framing model Robert N. Entman, dikarenakan metode penelitian ini memiliki sebuah cara untuk mengungkap the power of a communication[11]. Penelitian kualitatif adalah riset yang dimana bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan indukif. Penonjolan sebuah proses dan pemanfaatn landasan teori dilakukan agar fokus penelitian yang sesuai dengan fakta yang ada dilapangan.[12]

Analisis framing digunakan untuk membeda cara-cara ataupun ideologi media saat mengkonstruksikan sebuah fakta yang terjadi. Framing sendiri merupakan pendekatan guna memperlihatkan bagaimana persepktif atau cara pandang wartawan dalam menyeleksi sebuah isu dan menulis berita (Ronda, 2018).

Data utama penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data berita yang berasal dari media yakni CNN Indonesia dan Okezone.com periode November – Desember 2020. Dalam proses pencarian data ini terkait berita sekolah tatap muka di Indonesia menggunakan fitur search di web browser maupun pada laman media online yang dipilih dengan kata kunci “Sekolah tatap muka” yang difokuskan pada media CNN Indonesia dan Okezone.com tersebut. Data sekunder digunakan peneliti untuk melengkapi data-data primer. Data sekunder ini dijadikan sebagai tolak ukur penelitian untuk menganalisis data yang diperoleh dari berbagai sumber refrensi.

Pengumpul data memiliki peranan penting untuk menganalisa sebuah objek yang pada akhir dari analisis berita, dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan data yang diperoleh dari fakta yang berupa surat kabar, arsip foto, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data dokumen yang diperoleh untuk menggali informasi yang berhubungan dengan topik penelitian. Data-data yang digunakan dalam penelitian antara lain berita yang dimuat oleh CNN Indonesia dan Okezone.com di Internet. Dapat dikatakan bahwa peneliti mengelola data dari sumber literatur yang berhubungan terkait isu sekolah tatap muka tersebut, untuk melihat bagaimana media online membingkai berita terkait sekolah tatap muka dalam pemberitaannya dengan analisis framing.

Teknik analisis data pada Dalam proses analisis data, peneliti melakukan analisis menggunakan konsep dan elemen milik Robert Entmant selanjutnya akan dikonstruksikan terkait peristiwa yang diberitakan oleh CNN Indonesia dan Okezone.com. Dalam konsep framing Entmant menjelaskan framing ke dalam dua dimensi yakni seleksi isu dan penonjolan aspek. Dari kedua dimensi tersebut, media menentukan fakta yang akan dipilih, selanjutnya memilih bagian yang akan ditonjolkan dan bagian mana yang akan dibuang. Pada pengambilan keputusan mengenai bagian yang ditonjolkan melibatka ideologi media dalam proses produksi berita. Kemudian, dibagi menjadi 4 elemen yakni Define Problems (Pendefinisikan masalah), Diagnose Causes (Sumber masalah), Make Moral Judgement (keputusan moral), dan Treatment Recommendation (penyelesaian). Berdasarkan dari analisis tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan. Hal ini didasari dari hasil pengelompokan tahap-tahap framing pada kerangka Entman dan menghubungkan kedalam peran media.

Hasil dan Pembahasan

Dalam pemberitaan terkait sekolah tatap muka, CNN Indonesia dan Okezone.com mengunggah pemberitaan tersebut melalui situs ataupun website dari masing-masing pengelola berita tersebut. Kedua media mengikuti berbagai perkembangan terkait isu sekolah tatap muka. Dua media online yang berbeda ini, CNN Indonesia dan Okezone.com mengangkat berita yang sama yakni terkait sekolah tatap muka tersebut, dengan pemberitaan yang berbeda. Cara penyajian suatu berita dari keduanya tentunya memiliki perbedaan baik dari penggunaan bahasa tertentu yang berimplikasi serta makna yang dikandungnya.

Dalam pemilihan suatu peristiwa, media dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek sehingga dalam melakukan penyeleksian isu, media perlu mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, antaranya; aspek organisasi, aspek pada rutinitas pemberitaan media itu sendiri, aspek internal-eksternal media dan lainnya. Jika dilihat dari dua media tersebut, memiliki fokus tersendiri dalam penyeleksian isu. CNN Indonesia dan Okezone.com memiliki perspektif tersendiri dalam setiap pemberitaannya, sehingga isu yang ditampilkan pun memiliki ragam sudut pandang. Media CNN Indonesia sendiri membingkai berita dengan mencari informan yang dapat memaparkan sejumlah fakta hingga kesaksian terkait rencana pembelajaran tatap muka [13]

Dalam penggambaran pemberitaan, CNN Indonesia dan Okezone.com memperlihatkan bagaimana citra yang dibentuk oleh kedua media online tersebut. Terlihat dari topik yang diambil oleh kedua media mengarah pada bagian yang berbeda meskipun mengusung isu yang sama. Dari analisis kedua media, CNN Indonesia dan Okezone.com dapat dilihat berikut :

CNN Indonesia ialah ketentuan yang diberlakukan selama masa pembelajaran tatap muka. CNN Indonesia menonjolkan jika pemerintah daerah akan menjadi penentu dalam keputusan sekolah tatap muka.

CNN Indonesia melihat jika pelaksanaan PTM tidak dilihat dari segi zona wilayah. CNN Indonesia menekankan jika rancangan sangat diperlukan dalam pembukaan sekolah.

sekolah tatap muka menjadi suatu hal perlu banyak pertimbangan baik dari segi sarana-prasarana, kesiapan masyarakat dan pemerintah. CNN Indonesia menekankan pada sisi keefektifan PTM dilaksanakan ditengah pademi covid-19.

  1. Define problems
  2. Diagnose Causes
  3. Make Moral Judgement
  4. Treatment Recommendation

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengkaji sekolah tatap muka. CNN Indonesia menunjukkan bahwa pemerintah mengeluarkan berbagai aturan ataupun syarat yang harus dipenuhi.

perizinan yang menjadi penentu dalam pembukaan sekolah tatap muka. Selain itu, melihat kesiapan daerah dalam melaksanakan PTM.

kesiapan pemda dalam menjalankan tatap muka.

pemda kesiapan yang dilakukan oleh pemda dinilai matang. Dari segala aspek baik fasilitas kesehatan, sekolah dan skema yang dikeluarkan nantinya dalam pembelajaran.

  1. Define Problems
  2. Diagnose Causes
  3. Make Moral Judgement
  4. Treatment Recommandation

pemda merancang berbagai skema dan simulasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan tatap muka. Pemenuhan fasilitas-fasilitas yang diperlukan menjadi fokus pemerintah

Dalam perbandingan diatas, CNN Indonesia dan Okezone.com memiliki perbedaan dalam pengambilan sudut pandang sekolah tatap muka. Meskipun keduanya tetap terfokus pada pembahasan terkait aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan sekolah tatap muka perlu adanya kesiapan yang matang bagi seluruh pihak. Hal tersebut guna menghindari adanya klaster baru pada saat pembukaan PTM. Aturan dibukanya pembelajaran tatap muka sebelumnya ditentukan oleh peta zona wilayah, namun hal tersebut tidak efektif.

CNN Indonesia melihat apabila aturan yang dibuat oleh pemerintah, tentu diperlukan sebuah kajian yang mendalam sehingga sekolah tatap muka dapat berjalan efektif di tengah pandemi. Selain itu, berbagai aspek yang perlu diperhatikan untuk pembelajaran tatap muka. Okezone.com sendiri melihat menjelang dibukanya sekolah tatap muka, pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai skema dan rancangan yang sudah ditentukan untuk menyambut dibukanya sekolah tatap muka. Pemerintah daerah memperlihatkan dengan kesiapan yang ada dapat menjalankan sekolah tatap muka dengan matang. Tentunya, hal tersebut juga sesuai dengan aturan-aturan yang diberikan oleh pemerintah untuk dapat melaksanakan sekolah tatap muka di berbagai wilayah.

Simpulan

Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan terhadap media CNN Indonesia dan Okezone.com mengenai pembingkaian pemberitaan Isu Sekolah Tatap Muka di Indonesia pada kedua media tersebut. Dalam mengkonstruksi berita sekolah tatap muka, kedua media menunjukkan bahwa sekolah tatap muka dilakukan dengan kesiapan yang telah diatur pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kedua media sama-sama memperhatikan kebijakan maupun aturan yang dibuat oleh pemerintah.

Selain itu, kedua memperlihatkan bahwa ketidakefektifan pembelajaran jarak jauh menjadi faktor dibukanya sekolah tatap muka. PJJ dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi anak serta minimnya sarana prasarana seperti tidak meratanya internet yang ada di daerah-daerah sehingga sulit bagi siswa-siswi mengikuti pembelajaran secara daring.

Dari kaca yang berbeda, CNN Indonesia melihat bahwa pihak pemerintah harus mengkaji sebagai pertimbangan dalam membuka aturan sekolah tatap muka pada masa pandemi covid-19. Berbeda dengan Okezone.com yang menilai bahwa pemerintah mampu dan siap untuk melaksanakan sekolah tatap muka dari segala bentuk persiapan baik fasilitas maupun skema yang akan dijalankan.

References

  1. M. F. T. Palupi and R. E. Irawan, “Analisis Framing Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Terkait Ketenagakerjaan sebagai Dampak Covid 19 di Kompas.com dan Malaysiakini,” Representamen, vol. 6, no. 02, 2020, doi: 10.30996/representamen.v6i02.4262.
  2. Z. El Widad and M. Y. A. Bakar, “Wajah Baru Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi dan Analisis Problematika Kebijakan Pendidikan di Tengah Pandemi,” J. Mappesona Mhs. Manaj. Pendidik. Islam, vol. 3, no. 1, pp. 1–12, 2021.
  3. R. Asep Syamsul M, Jurnalistik Online : Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia, 2012.
  4. R. Handariastuti, Z. Abidin Achmad, and A. Bramayudha, “Analisis Framing Berita Pemberhentian PSBB Surabaya Raya di Media Online kompas.com dan suarasurabaya.net,” J. Ilmu Komun., vol. 10, no. 2, pp. 156–176, 2020, doi: 10.15642/jik.2020.10.2.156-176.
  5. T. Djuroto, Manajemen penerbitan pers. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
  6. A. Evi, T. Surtimanah, and M. Mardotilah, “Sikap Orang Tua dan Siswa Terhadap Penerapan Protokol Kesehatan 5M pada Pembukaan Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi COVID-19,” Perilaku dan Promosi Kesehat. Indones. J. Heal. Promot. Behav., vol. 3, no. 2, p. 135, 2021, doi: 10.47034/ppk.v3i2.5648.
  7. T. Meriana and W. Tambunan, “Evaluasi Persiapan Sekolah Tatap Muka Di Tkk Kanaan Jakarta,” J. Manaj. Pendidik., vol. 10, no. 1, pp. 1–12, 2021, doi: 10.33541/jmp.v10i1.3260.
  8. I. Hamad, Konstruksi realitas politik dalam media massa: sebuah studi critical discourse analysis terhadap berita-berita politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.
  9. Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKis, 2002.
  10. D. Hariyanto, “Analisis Framing Berita Kasus Ahok Dalam Polemik Surat Al-Maidah 51 Pada Kompas.Com Dan Republika.Co.Id,” Mediakom, vol. 2, no. 1, p. 74, 2018, doi: 10.32528/mdk.v2i1.1837.
  11. A. Sobur, Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
  12. Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2019.
  13. S. M. Hidayah and M. A. I. Riauan, “Analisis Framing Kebijakan Pemerintah Tetang Rencana Pembelajaran Tatap Muka Di Media Online Cnn Indonesia,” Mediu. J. Ilm. Fak. Ilmu Komun., vol. 9, no. 2, pp. 167–184, 2021.