Parent-Child Secure Attachment Relationship with Academic Self-Regulation in Grade 10 Students of Vocational High Schools in Sidoarjo
Innovation in Social Science
DOI: 10.21070/ijins.v21i.792

Parent-Child Secure Attachment Relationship with Academic Self-Regulation in Grade 10 Students of Vocational High Schools in Sidoarjo


Hubungan Secure Attachment Orangtua-Anak dengan Regulasi Diri Akademik pada Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Kejuruan di Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Secure Parent-Child Attachment Academic Self-Regulation Vocational Students

Abstract

Adolescence is referred to as the period of self-discovery, where they begin to be sensitive to the environment around them. What happens in his environment and what is done by those around him greatly affects the formation of his personality. Researchers obtained data from BK teachers that there was an Academic Self-Regulation problem in students. The purpose of this study was to find out the relationship between Parent-child Secure Attachment and Academic Self-Regulation in X-grade students at SMK Negeri 1 Jabon. The study used quantitative approaches to correlation methods. The subjects in this study were students of class X smk Negeri 1 Jabon taken with nonprobability sampling techniques. The population of the study was grade X students and sample-setters from the research population used Isaac and Michael's table with a 5% error rate, bringing the total to 131 students. Data collection techniques use the psychology scale, namely the Parent-Child Secure Attachment scale and the Academic Self-Regulation scale. Data analysis technique uses the correlation of pearson product moment using computer assistance, using the SPSS 23 for windows program. Based on the results of the data analysis showed that there was a significant positive relationship in Secure Attachment Parent-child and Academic Self-Regulation in SMK Negeri 1 Jabon. Based on the results of the correlation test known significance value of 0.000 because the value sig <0.05 then there is a relationship between variable X and Y and strengthened by the results of the analysis that the influence of variable X contributes effectively 50.2% to variable Y. The results show that the higher secure attachment of parents-children then the higher the academic self-regulation of students and vice versa if secure attachment parents-children are low then the student's Academy Self Regulation also low.

Pendahuluan

Siswa kelas X merupakan remaja yang berusia 16 tahun yang baru saja memasuki Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Siswa yang baru saja memasuki lingkungan baru harus beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Selain harus beradaptasi kembali, siswa juga harus mengikuti mata pelajaran yang baru. Tidak sedikit remaja yang merasa kesulitan mengikuti pelajaran, dan mendapat nilai jelek. Hal ini dapat menyebabkan prestasi belajar menurun. Pengaturan mendasar yang dibutuhkan siswa dalam berubah sesuai dengan permintaan tugas adalah memiliki kapasitas dan inovasi dalam mengelola latihan pembelajaran, mengendalikan perilaku belajar dan mengetahui tujuan, bantalan, dan sumber yang membantu pembelajaran mereka. Kemandirian diperlukan oleh siswa agar mereka dapat mengubah dan mengendalikan diri, terutama saat menghadapi tugas-tugas yang merepotkan [1].

Siswa yang mempunyai perencanaan dalam proses pembelajaran merupakan siswa yang bersungguh-sungguh dalam belajar. Siswa yang menunjukkan kesiapan dalam belajar ditandai dengan selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, memiliki strategi belajar yang efektif, menyukai diskusi, mencatat atau merangkum pembelajaran serta usaha lainnya yang membuat siswa tersebut mampu meningkatkan prestasi belajar dan begitu pula sebaliknya [2].

Pengaturan diri dalam proses pembelajaran dengan menunjukkan kesiapan dalam proses belajarnya sendiri dan ditandai dengan strategi belajar yang efektif disebut Self Regulated Learning. [3] menjelaskan bahwa dalam proses regulasi diri akademik ada tiga hal yang saling memiliki pengaruh secara timbal balik, yaitu personal, lingkungan, dan tingkah laku. Menurut [3] Pengaruh positif regulasi diri akademik tidak hanya terlihat dari hasil belajar dilingkungan sekolah untuk mata pelajaran yang kontroversial, namun juga dari hasil belajar keterampilan-keterampilan tertentu. Menurut [4] regulasi diri akademik merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi prestasi seseorang untuk mencapai tujuan. Menurut [5] Regulasi diri merupakan salah satu hal yang berperan terhadap pencapaian prestasi siswa. Terdapat banyak studi telah membuktikan bahwa regulasi diri memiliki peran krusial dalam prestasi akademik di mana semakin bagus kemampuan regulasi diri yang dimiliki maka akan semakin bagus prestasi akademis yang dicapai siswa [3].

Regulasi diri akademik bagi siswa adalah merupakan satu hal yang sangat berperan dalam mencapai prestasi siswa. Regulasi diri akademik terjadi ketika suatu pembelajaran secara sistematis mengatur perilaku dan kognisinya untuk mencapai suatu tujuan belajar [6]. Hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa regulasi diri akademik penting dimiliki siswa, namun pada kenyataannya peneliti menemukan permasalahan di SMK Negeri 1 Jabon bahwa regulasi diri akademik pada siswa disana. Hal tersebut didapat dari pernyataan guru BK bahwa terdapat siswa yang memiliki dengan masalah regulasi diri akademik seperti kurangnya rasa tanggung jawab terhadap tugas, kurang termotivasi untuk mempersiapkan buku sekolah sesuai jadwal dan mereka jarang untuk mengoreksi kembali tugas yang telah di kerjakan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa masih ada siswa yang memiliki regulasi diri akademik yang masih belum baik disekolah tersebut. Kurangnya regulasi diri akademik ditandai beberapa aspek regulasi diri akademik seperti mengoreksi kembali tugas yang termasuk ciri kurangnya evaluasi diri. Ketidaksiapan dalam mengatur waktu termasuk ciri kurangnya menetapkan tujuan dan perencanaan. Kurang disiplin dalam menyiapkan buku sekolah serta kurang membersikan meja belajar sendiri yang termasuk ciri kurangnya mengatur lingkungan. Kurang dalam mempersiapkan kegagalan dan keberhasilan termasuk kurangnya menanamkan konsekuensi dalam diri. Kurang membaca kembali catatan tentang pelajaran termasuk ciri kurang dalam memeriksa catatan. hal tersebut sesuai dengan aspek-aspek regulasi diri akademik yaitu evaluasi diri, menetapkan tujuan dan perencanaan, mengatur lingkungan, konsekuensi diri, dan memeriksa catatan [3].

Peneliti juga menemukan permasalahan regulasi diri akademik yang dialami siswa tersebut yaitu adanya permasalahan dari rumah yang terbawa oleh siswa ke sekolah. Hal tersebut diungkapkan guru BK di sekolah tersebut bahwa kurangnya komunikasi yang baik antara siswa dan orang tua sehingga menyebabkan konflik antara siswa dan orang tuanya. Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua sangatlah diperlukan untuk perkembangan pada anak. Komunikasi yang terbentuk dengan baik akan membentuk kelekatan antara orangtua dan anak [7]. Menurut Morrison secure attachment antara orangtua dan anak adalah sebuah ikatan kuat antara orangtua dan anak yang dibuat oleh orangtua agar anak memiliki rasa aman dalam dirinya. Ikatan tersebut berupa bentuk perhatian dan kasih sayang secara terus menerus serta dapat memahami apa yang anak inginkan sehingga dapat mempengaruhi sistem kognitif dan sosio emosional anak tersebut [8]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Secure Attachment Orangtua-anak dengan Regulasi Diri Akademik pada siswa kelas X di SMK Negeri 1 Jabon Sidoarjo.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode korelasi yaitu suatu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel [9]. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Jabon yang berjumlah 210 Siswa. . Sebagai penentu sample dari populasi peneliti menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5% sehingga sample dari penelitian ini berjumlah 131 siswa. Rancangan penelitian ini diarahkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Secure Attchment Orangtua-anak dengan Regulasi Diri Akademik. Penelitian ini melibatkan skala psikologi sebagai instrumen pemilahan informasi dalam review. Peneliti menggunakan dua skala psikologi yang terdiri dari skala Secure Attachment Orangtua-anak dan skala Regulasi Diri Akademik. Uji coba validitas pada skala secure attachment orangtua-anak yang terdiri dari 26 aitem. Berdasarkan hasil uji coba aitem diperoleh nilai rix bernilai pada kisaran 0,628 menjadi 20 aitem tersebut dinyatakan dapat digunakan atau valid karena memiliki rix ≥ 0,30. Hasil uji coba validasi yang dilakukan peneliti [10] pada aitem skala regulasi diri akademik yang terdiri dari 60 aitem memiliki nilai rix yang berada pada kisaran 0,807 sehingga 42 aitem tersebut dinyatakan valid karena memiliki rix ≥ 0,30. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik alpha cronbach yang dihitung dengan bantuan SPSS 22 for windows. Dari perhitungan tersebut kedua skala tersebut dinyatakan reliabel.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Analisis data kuantitatif adalah suatu gerakan yang dilakukan setelah data dari semua responden terkumpul, tindakan dimulai dari mengumpulkan informasi berdasarkan faktor dan macam responden, kemudian mengklasifikasikan informasi berdasarkan faktor dari semua responden, kemudian menyajikan informasi dari setiap variabel. , kemudian melakukan komputasi untuk mendapatkan pilihan menjawab soal resep dan teori uji [10]. Sebelum menguji akibat dari spekulasi pemeriksaan, ahli mencoba praduga, terlebih dahulu mencoba kewajaran menggunakan prosedur Kolmogorov-Smirnov dengan batas yang dapat diucapkan khas jika > 0,05. Nilai pentingnya uji keteraturan teknik Kolmogorov Smirnov adalah 0,057 atau lebih penting dari 0,050, yang menyiratkan bahwa informasi dalam penelitian ini disesuaikan secara teratur.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 131
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 17,22776932
Most Extreme Differences Absolute ,077
Positive ,077
Negative -,064
Test Statistic ,077
Asymp. Sig. (2-tailed) ,057c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Table 1.Uji normalitas Metode Kolmogorov Smirnov

Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui variabel secure attachment orangtua-anak dan variable regulasi diri akademik linier atau tidak. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika nilai sig. lebih kecil dari 0.05. Jika nilai sig diatas 0.05 maka data dalam penelitian tersebut tidak linier.

ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regulasi diri akademik (Y) * Secure attachment orangtua-anak (X1) Between Groups (Combined) 42831,480 12 3569,290 12,184 ,000
Linearity 38817,172 1 38817,172 132,500 ,000
Deviation from Linearity 4014,308 11 364,937 1,246 ,265
Within Groups 34569,177 118 292,959
Total 77400,656 130
Table 2.Hasil Uji Linieritas

Dari hasil uji Nilai sig. linearity adalah sebesar 0,000 lebih dari 0,000 melebihi 0,05 orang dapat mengatakan bahwa ada hubungan langsung yang sangat besar antara variabel x dan variabel y. Hipotesis awal yang diajukan oleh peneliti ini adalah hipotesis positif. Berdasarkan output yang dilakukan diketahui nilai signifikansi 0.000 karena nilai sig < 0.05 artinya ada hubungan antara variabel X dengan Y.

Correlations
Secure attachment orangtua-anak (X) Regulasi diri akademik (Y)
Secure attachment orangtua-anak (X) Pearson Correlation 1 ,708**
Sig. (2-tailed) ,000
N 131 131
Regulasi diri akademik (Y) Pearson Correlation ,708** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 131 131
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 3.Hasil Uji Korelasi

Nilai korelasi sebesar 0.708 krn lebih dari 0.600 maka dapat diketahui bahwa ada hubungan secara signifikan terhadap regulasi diri akademik siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi secure attachment orangtua-anak maka semakin tinggi pula regulasi diri akademik siswa begitupula sebaliknya, jika secure attachment orangtua-anak rendah maka regulasi diri akademik siswa akan rendah.

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,708a ,502 ,498 17,29441 1,952
a. Predictors: (Constant), Secure attachment orangtua-anak(X1)
b. Dependent Variable: Regulasi diri akademik (Y)
Table 4.Hasil Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel secure attachment orangtua-anak memberikan sumbangan efektif, 50,2% kepada variabel regulasi diri akademik.

Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Secure attachment orangtua-anak (X) 131 48 32 80 54.58 11.848 140.384
Regulasi diri akademik (Y) 131 109 59 168 113.53 24.401 595.390
Valid N (listwise) 131
Table 5.Standart Deviasidan Mean

Berdasarkan dari hasil uji diatas dapat diketahui bahwa standart deviasi (σ) dari variabel Secure Attachment Orangtua-anak adalah 11.848 dan mean (µ) 54.58 pada variabel Regulasi Diri Akademik mempunyai standar deviasi (σ) 24.401 dan mean (µ) 113.53. Norma kategorisasi Secure Attachment Orangtua-anak dengan Regulasi Diri Akademik dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Kategorisasi Norma Skor
Sangat Rendah X ≤ (µ-1,5 σ) ≤37
Rendah (µ - 1,5 σ) < X ≤ (µ - 0,5 σ) 37 s/d 49
Sedang (µ - 0,5 σ) < X ≤ (µ + 0,5 σ) 49 s/d 61
Tinggi (µ - 1,5 σ) < X ≤ (µ + 1,5 σ) 61 s/d 73
Sangat Tinggi X ≤ (µ - 1,5 σ) < X ≥73
Table 6.Kategorisasi skor Secure Attachment Orangtua-anak

Kategorisasi Norma Skor
Sangat Rendah X ≤ (µ-1,5 σ) ≤78
Rendah (µ - 1,5 σ) < X ≤ (µ - 0,5 σ) 78 s/d 102
Sedang (µ - 0,5 σ) < X ≤ (µ + 0,5 σ) 102 s/d 126
Tinggi (µ - 1,5 σ) < X ≤ (µ + 1,5 σ) 126 s/d 150
Sangat Tinggi X ≤ (µ - 1,5 σ) < X ≥150
Table 7.Kategorisasi skor Regulasi Diri Akademik

Pembahasan

Kelekatan orangtua terhadap anak dapat mempengaruhi regulasi diri akademik siswa. Secure attachment merupakan salah satu dari jenis-jenis attachment. Menurut Papalia & Feldman [11] attachment adalah suatu hubungan kuat pada anak dengan orangtua pada masa awal dimana kehidupannya dimulai sehingga menjadi suatu ikatan yang permanen sepanjang hidup. Santrock kelekatan mengacu pada suatu aspek hubungan yang diberikan orangtua yakni rasa aman dan perlindungan dan memberikan gambaran tentang dunia [11]. Seorang siswa yang tidak memiliki kelekatan dengan orangtua akan merasakan keterasingan dalam dirinya, dimana siswa tersebut merasa asing dengan orangtuanya. Hal tersebut dapat membuat anak tidak bisa mendiskusikan hal-hal apa saja yang dialami siswa tersebut disekolahnya, dan hal tersebut juga membuat siswa tidak mampu membicarakan atau mendiskusikan tentang tujuan hidup kedepannya maka ketika siswa memiliki keterikatan dengan orangtua dapat membuat siswa tersebut mendiskusikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tujuan dan masa depannya. Dan dapat membuat siswa lebih terbuka dengan orangtuanya.

Simpulan

Berdasarkan pembahasan dari bab sebelumnya maka diperoleh bahwa hipotesis positif yang diajukan peneliti dapat diterima dan dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini ada hubungan antara Secure Attachment orangtua-anak dengan Regulasi Diri Akademik siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil output SPSS yang menunjukkan bahwa Secure Attachment orangtua-anak memberikan pengaruh sebesar 50,2% yang berarti semakin tinggi Secure Attachment orangtua-anak maka semakin tinggi pula Regulasi Diri Akademik siswa begitupun sebaliknya jika Secure Attachment orangtua-anak rendah maka Regulasi Diri Akademi siswa juga rendah.

References

  1. Irma, “meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran siswa kelas v,” no. c, pp. 1–43, 2014.
  2. S. R. Ramdaniar, “hubungan antara kecerdasan emosi dengan self regulated learning siswa kelas XI SMA Langlangbuana Bandung,” J. Psikol., vol. 2, no. 4, pp. 461–466, 2018.
  3. W. R. Seto Mulyadi, A. M. Heru Basuki, PSIKOLOGI PENDIDIKAN dengan pendekatan teori baru dalam psikologi. depok: Rajawali pers, 2017.
  4. Woolfok, Educational Psychology, Tenth Edit. Boston, 2008.
  5. A. Husna, “regulasi diri mahasiswa berprestasi,” psikologi, vol. 13, no. 1, pp. 50–63, 2014, [Online]. Available: ejournal.undip.ac.id
  6. S. Azwar, reliabilitas dan validitas. yogyakarta: pustaka pelajar, 2014.
  7. Rahmadani, “hubungan antara secure attachment dan kemandirian pada remaja,” psikologi, pp. 1–71, 2017.
  8. D. N. R. Faisal Mahmudi, Marina Dwi Mayangsari, “Hubungan Peer Attachment Dengan Self Regulated Learning Relationship Between Peer Attachment and Self Regulated Learning in,” no. 2007.
  9. Ir. S. Siregar, metode penelitian kuantitatif, 1st ed. jakarta: kencana, 2013.
  10. Febrina furta Anggita, “hubungan antara kecerdasan emosional dengan regulated learning siswa kelas X jurusan keperawatan di SMK sepuluh nopember sidoarjo,” psikologi, 2019.
  11. H. Nurhayati, “Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orangtua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B Tk Pkk 37 Dodogan Jatimulyo Dlingo Bantul,” psikologi, p. 116, 2015.