Company Growth, Company Size, and Investment Decisions on Banking Company Value
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v21i.784

Company Growth, Company Size, and Investment Decisions on Banking Company Value


Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Company Growth Firm Size Investment Decision Firm Value

Abstract

This study aims to examine the effect of firm growth, firm size, and investment decisions on firm value. The approach used in this research is a quantitative approach. The population in this study is banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique used purposive sampling method. The sample in this study was 72 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. The data used in this study is secondary data taken from the Indonesia Stock Exchange. Analysis of the data used in this study is Eviews version 10 with the aim of testing Company Growth (X1), Company Size (X2), and Investment Decisions (X3) Against Firm Value (Y). The results of this study indicate that simultaneously there is a significant influence between company growth, company size, and investment decisions on firm value. While partially, the variables of firm growth and firm size have no significant effect on firm value, while the investment decision variable has a significant positive effect on firm value.

Pendahuluan

Nilai perusahaan merupakan kekuatan perusahaan yang menggambarkan keadaan perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan. Nilai perusahaan sebagai nilai pasar perusahaan jika perusahaan tersebut dijual [1]. Nilai perusahaan juga menggambarkan kondisi yang sedang terjadi pada perusahaan. Untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaan, para pemimpin perusahaan perlu mengembangkan keputusan dan pedoman yang bertujuan untuk meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan [2]. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, manajemen akan melakukan berbagai upaya demi menciptakan kinerja perusahaan yang baik, serta mempublikasikan informasi yang dapat meningkatkan Nilai Perusahaannya [3].

Keberhasilan perekonomian Indonesia tidak lepas dari sektor perbankan, terutama peran perbankan sebagai sumber pembiayaan bagi industri dalam negeri [4]. Di kalangan investor, PBV lebih diandalkan untuk menilai menarik tidaknya saham-saham di sektor keuangan, seperti bank, perusahaan sekuritas, perusahaan pembiayaan dan asuransi [5]. PBV itu sendiri adalah rasio yang yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan.

Beberapa factor yang mempengaruhi nilai perusahaan yang pertama adalah seberapa berkembangnya sebuah perusahaan, hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan asetnya [6]. Seluruh pihak yang berelasi dengan perusahaan sangat mengharapkan terjadinya pertumbuhan perusahaan, karena hal tersebut merupakan sinyal yang baik bagi para investor. Yang kedua ukuran perusahaan, yang merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari jumlah asetnya maupun jumlah penjualannya [7]. Dan yang ketiga keputusan investasi, yang berkaitan dengan sumber daya dan asset, dimana sumber daya dan asset diharapkan dapat menghasilkan pendapatan dalam kegiatan operasional perusahaan [8]

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif [9]. Lokasi penelitian ini dilakukan pada galeri Investasi Bursa Efek Indonesia atau BEI yang beralamat di Jalan Mojopahit 666 B dengan melalui website resmi yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan perusahaan perbankan yang tetrdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 sebanyak 24 perusahaan. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini teknik purposive sampling yang bertujuan menghasilkan sampel yang sesuai kriteria yang dibutuhkan [10]. Dalam penelitian yang didapatkan sejumlah 24 perusahaan dalam 3 tahun dengan total 72 data observasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder yang digunakan laporan tahunan dari masing-masing perusahaan yang telah diresmikan dan dipublikasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan model data panel diolah dengan Software Eviews 10.

A. Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual pengaruh secara parsial dan simultan

B. Hipotesis

  1. H1 : Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
  2. H2 : Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
  3. H3 : Keputusan Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan
  4. H4 : Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap Nilai Perusahaan

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

A. Analisis Deskriptif

Nilai_Perusahaan Pertumbuhan_Perusahaan Ukuran_Perusahaan Keputusan_Investasi
Mean 1.672266 0.131153 31.94417 416.1433
Median 1.328123 0.093000 32.05815 20.57304
Maximum 6.070607 0.782000 34.95208 25145.43
Minimum 0.429622 0.002000 28.98018 6.596520
Std. Dev. 1.225046 0.137464 1.709498 2961.710
Skewness 1.735747 2.311217 0.180718 8.254828
Kurtosis 5.570294 9.969986 1.873847 69.42175
Jarque-Bera 55.97304 209.8428 4.196569 14053.25
Probability 0.000000 0.000000 0.122667 0.000000
Sum 120.4032 9.443000 2299.980 29962.32
Sum Sq. Dev. 106.5525 1.341645 207.4893 6.23E+08
Observations 72 72 72 72
Table 1.Hasil Uji Statistik DeskriptifBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews Versi 10)

Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 126 sampel yang diteliti selama periode 2018-2020

  1. Variabel Pertumbuhan Perusahaan (X1) memiliki nilai minimum sebesar 0.002000 terdapat pada perusahaan Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tahun 2018 dan nilai maksimum sebesar 0.782000 terdapat pada perusahaan Bank BTPN Tbk (BTPN) tahun 2019 dengan nilai mean (rata-rata) sebesar 0.131153, nilai standar deviasi (simpang baku) variabel pertumbuhan perusahaan sebesar 0.137464, artinya pertumbuhan perusahaan memiliki tingkat variasi yang rendah sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya tidak merata.
  2. Variabel Ukuran Perusahaan (X2) memiliki nilai minimum sebesar 28.98018 terdapat pada perusahaan Bank Ina Perdana Tbk (BINA) tahun 2018 dan nilai maksimum 34.95208 terdapat pada perusahaan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tahun 2020 dengan nilai mean (rata-rata) sebesar 31.94417. Nilai standar deviasi (simpangan baku) variabel ukuran perusahaan sebesar 1.709498, artinya ukuran perusahaan memiliki tingkat variasi data yang tinggi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata.
  3. Variabel Keputusan Investasi (X3) memiliki nilai minimum sebesar 6.596520 terdapaat pada perusahaan Bank OCBC NISP Tbk (NISP) tahun 2019 dan nilai maksimum 25145.43 terdapat pada perusahaan Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) tahun 2020 dengan nilai mean (rata-rata) sebesar 416.1433. Nilai standar deviasi (simpangan baku) variabel keputusan investasi sebesar 2961.710, artinya keputusan investasi memiliki tingkat variasi data yang tinggi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata.
  4. Variabel Nilai Perusahaan (Y) memiliki nilai minimum sebesar 0.429622 terdapat pada perusahaan Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) tahun 2018 dan nilai maksimum 6.070607 terdapat pada perusahaan Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah Tbk (BTPS) tahun 2019 dengan nilai mean (rata-rata) sebesar 1.672266. Nilai standar deviasi (simpangan baku) variabel nilai perusahaan 1.225046, artinya nilai perusahaan memiliki tingkat variasi data yang tinggi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Figure 2.Hasil Uji NormalitasBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews 10)

Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan histogram- normality test, diperoleh nilai Prob adalah sebesar 0.093990 > 0.05 dapat diartikan bahwa hasil dari uji normalitas diatas dikatakan berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 4.226022 5153.583 NA
PERTUMBUHAN_PERUSAHAAN 0.003346 6.035005 1.005872
UKURAN_PERUSAHAAN 1.821667 5024.782 1.176753
KEPUTUSAN_INVESTASI 0.002658 7.807343 1.171190
Table 2.Uji MultikolinearitasBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews vesi 10)

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas, nilai tolerance menunjukkan tidak memiliki variabel independen yang nilai tolerance < 0,10 yang artinya tidak terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Pada perhitungan Variance Inflaction Factor (VIF), Variabel Pertumbuhan Perusahaan memperoleh niali VIF sebesar 1.005872 < 10, variabel Ukuran Perusahaan sebesar 1.176753 < 10, dan variabel Keputusan Investasi sebesar 1.171190 < 10. Hasil tersebut menandakan bahwa peneltian ini bebas dari multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -3.943054 1.930818 -2.042168 0.0451
PERTUMBUHAN_PERUSAHAAN 0.093291 0.038357 2.432189 0.0177
UKURAN_PERUSAHAAN 2.643587 1.288223 2.052119 0.0441
KEPUTUSAN_INVESTASI 0.141011 0.039461 3.573457 0.0007
R-squared 0.456770 Mean dependent var 0.133603
Adjusted R-squared 0.415616 S.D. dependent var 0.270161
S.E. of regression 0.206525 Akaike info criterion -0.231834
Sum squared resid 2.815066 Schwarz criterion -0.042112
Log likelihood 14.34604 Hannan-Quinn criter. -0.156305
F-statistic 11.09909 Durbin-Watson stat 1.757442
Prob(F-statistic) 0.000000
Table 3.Hasil Uji AutokorelasiBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews vesi 10)

Pada tabel 4 diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1.757442. Nilai DW ini akan dibandingkan dengan nilai tabel DW dengan menggunakan tingkat signifikan 5% jumlah amatan (T) = 72 dan K sebesar 3, maka didapatkan tabel DW sebagai berikut :

DW K=4 T=126 4-dL 4-dU Hasil
dL dU
1.757442 1.5323 1.7054 2.4677 2.2946 du < d < 4-du tidak terjadi Autokorelasi
Table 4.Hasil keputusan Autokorelasi

Dengan demikian, berdasarkan tabel diatas hasil uji autokorelasi diketahui Durbin Watson (DW-Test) adalah 1.757442 dimana nilai du < dw < 4 – du yaitu nilai dU sebesar 1.7054 dan 4-dU sebesar 2.2946 sehingga 1.7054 < 1.757442 < 2.2946 dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Atau berdasarkan hasil Breusch-Godfrey serial correlation LM yaitu sebesar yang berarti tidak ada masalah autokorelasi

4. Uji Heterokedasitas

Heteroskedasticity Test: Glejser
F-statistic 1.222371 Prob. F(3,68) 0.3083
Obs*R-squared 3.684147 Prob. Chi-Square(3) 0.2977
Scaled explained SS 3.630812 Prob. Chi-Square(3) 0.3042
Table 5.Hasil Uji HeteroskedasitasBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews versi 10)

Jika Signifikasi dari prob *<0.05 maka model tersebut terjadi heteroskedasitas, dan apabila signifikasi dari prob*R > 0,05 maka model tersebut tidak mengandung Heteroskedasitas.

Dilihat dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa niali Sig. Pro 0.2977 > 0,05. Sehingga dapat dismpulkan bahwa penelitian ini bebas dari Heteroskedasitas.

C. Uji Regresi Data Panel

1. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 10.311147 (23,45) 0.0000
Cross-section Chi-square 132.177526 23 0.0000
Table 6.Hasil Uji ChowBursa Efek Indonesia (data diolah Eviews versi 10)

Hasil analisis uji chow diatas menunjukkan nilai Prob = 0.0000 < Prob.F 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih tepat dibandingkan dengan model commont effect

2. Uji Hausmant

Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 10.099457 3 0.0177
Table 7.Hasil Uji HausmantBursa Efek Indonesia (Data diloah Eviews versi 10)

Dari hasil uji hausman diatas nilai probability Chi Square yang dapat 0.0177 < 0.05 yang artinya H0 diterima, yang dapat disimpulkan bahwa model yang paling tepat digunakan adalah model fixed effect daripada random effect.

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Model regresi linier berganda yang diterapkan pada penelitian ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e

Pengelolahan analisis regresi data panel dilakukan untuk menemukan pengaruh variabel Pertumbuhan Perusahaan (X1), Ukuran perusahaan (X2), dan Keputusan Invesatasi (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y) menggunakan perangkat lunak Eviews 10 dengan hasil sebagai berikut :

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -6.612637 12.75105 -0.518596 0.6066
PERTUMBUHAN_PERUSAHAAN 0.008609 0.039429 0.218341 0.8282
UKURAN_PERUSAHAAN 4.383144 8.481337 0.516799 0.6078
KEPUTUSAN_INVESTASI 0.114970 0.043414 2.648207 0.0111
Table 8.Hasil Analisis Regresi Linier BergandaBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews versi 9)

Berdasarkan dari hasil analisis diatas maka dapat dijelaskan melalui rumus sebagai berikut :

Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e

Y= -6.612637 + 0.008609 + 4.383144 + 0.114970

E. Uji Hipotesis

1. Uji t (Secara Parsial)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -6.612637 12.75105 -0.518596 0.6066
PERTUMBUHAN_PERUSAHAAN 0.008609 0.039429 0.218341 0.8282
UKURAN_PERUSAHAAN 4.383144 8.481337 0.516799 0.6078
KEPUTUSAN_INVESTASI 0.114970 0.043414 2.648207 0.0111
Table 9.Hasil Uji T (Uji Parsial)Bursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews versi 10)

Berdasarkan Uji yang telah dilakukan diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan tabel uji t di atas menunjukkan nilai probabilitas t-statistic dari variabel Pertumbuhan Perusahaan (X1) sebesar 0.218341 < ttabel 1.66757 dengan tingkat signifikan (0,05) maka nilai probabilitas 0.8282 > Sign 0.05. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.
  2. Berdasarkan tabel uji t di atas menunjukkan nilai probabilitas t-statistic dari variabel Ukuran Perusahaan (X2) sebesar -0.516799 < ttabel 1.66757 dengan tingkat signifikan (0,05) maka nilai probabilitas 0.6078 > Sign 0.05. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.
  3. Berdasarkan tabel uji t di atas menunjukkan nilai probabilitas t-statistic dari variabel Keputusan Investasi (X3) sebesar 2.648207 > ttabel 1.66757 dengan tingkat signifikan (0,05) maka nilai probabilitas 0.0111 < Sign 0.05. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya secara parsial terdapat pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan.

2. Uji F (Secara Simultan)

R-squared 0.876439 Mean dependent var 0.133603
Adjusted R-squared 0.805048 S.D. dependent var 0.270161
S.E. of regression 0.119285 Akaike info criterion -1.134601
Sum squared resid 0.640304 Schwarz criterion -0.280851
Log likelihood 67.84562 Hannan-Quinn criter. -0.794720
F-statistic 12.27663 Durbin-Watson stat 2.649473
Prob(F-statistic) 0.000000
Table 10.Hasil Uji F (Uji Simultan)Bursa Efek Indonesia (Data dioalah Eviews versi10)

Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan yaitu apabila Fhitung= 12.27663 Ftabel = 2.74 dengan tingkat Sign 0.000000 < 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh antara Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi secara bersama sama (simultan) terhadap Nilai Perusahaan.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

R-squared 0.876439 Mean dependent var 0.133603
Adjusted R-squared 0.805048 S.D. dependent var 0.270161
S.E. of regression 0.119285 Akaike info criterion -1.134601
Sum squared resid 0.640304 Schwarz criterion -0.280851
Log likelihood 67.84562 Hannan-Quinn criter. -0.794720
F-statistic 12.27663 Durbin-Watson stat 2.649473
Prob(F-statistic) 0.000000
Table 11.Koefisien DeterminanBursa Efek Indonesia (Data diolah Eviews versi 10)

Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien determinan sebesar 0.805048 dengan presentase 80,5% dimana variabel Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi dapat menjelaskan variabel Nilai Perusahaan dan sisanya sebesar 10,5% dijelaskan oleh variabel diluar penelitian.

Pembahasan

1) Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Pada hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel uji parsial diatas menunjukkan nilai probabilitas t-statistic dari variabel Pertumbuhan Perusahaan (X1) sebesar 0.218341 < ttabel 1.66757 dengan tingkat signifikan (0,05) maka nilai probabilitas 0.8282 > Sign 0.05. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini terjadi karena jika pertumbuhan perusahaan meningkat maka dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional juga akan tinggi. Saat perusahaan fokus pada pertumbuhan perusahaan maka perusahaan akan menggunakan seluruh dananya untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut dan tidak memperhatikan kesejahteraan pemegang sahamnya. Hal tersebut dapat terjadi karena pemegang saham dan pihak luar di perusahaan besar dianggap lebih kritis dibandingkan dengan perusahaan kecil, sehingga tekanan lebih besar akan dihadapi perusahaan besar dengan menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian [11] dan [12] yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. hal tersebut menyimpulkan bahwa semakin besar pertumbuhan perusahaan dapat menyebabkan terjadinya penurunan dalam nilai perusahaan. Namun penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian [13] yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

2) Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Pada hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel uji parsial di atas menunjukkan nilai probabilitas t-statistic dari variabel Ukuran Perusahaan (X2) sebesar 0.516799 < ttabel 1.66757 dengan tingkat signifikan (0,05) maka nilai probabilitas 0.6078 > Sign 0.05. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan dinilai dari total asset yang dimiliki perusahaan untuk kegiatan operasionalnya, semakin besar ukuran perusahaan akan semakin besar pula dana yang butuhkan untuk kegiatan operasionalnya. Investor memandang hal tersebut sebagai sinyal negatif, jika ukuran perusahaan terlalu besar. Perusahaan yang lebih besar dipandang sebagai penyebab penurunan nilai perusahaan karena pemantauan yang buruk terhadap operasi dan strategi manajemen mereka. Biasanya perusahaan memperoleh dana yang berasal dari hutang pada pihak eksternal perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar pula hutang perusahaannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan [14] dan [15] yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun tidak sejalan dengan penelitian [16] yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3) Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Pada hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel uji parsial di atas menunjukkan nilai probabilitas t-statistic dari variabel Perencanaan Pajak (X3) sebesar 2.648207 > ttabel 1.66757 dengan tingkat signifikan (0,05) maka nilai probabilitas 0.0111 < Sign 0.05. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya secara parsial terdapat pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang baik dapat mempengaruhi keputusan para calon investor dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan. Tinggi rendahnya keputusan investasi yang dilakukan oleh manajer keuangan perusahaan dapat mempengaruhi nilai pada perusahaan. Hal ini dikarenakan manajer keuangan perusahaan diharuskan dapat mengalokasikan dana perusahaannya dengan baik untuk keputusan investasi perusahaan, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dimasa mendatang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian [17] dan [18] yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya segala bentuk Investasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan Nilai Perusahaan. Sehingga keputusan investasi dapat digunakan untuk memprediksi Nilai Perusahaan. Semakin besar earning per share maka hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan juga semakin meningkat. Maka Nilai Perusahaan juga akan meningkat [19]. Namun terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh [20] yang menyatakan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian tersebut berasusmsi bahwa setiap terjadi kenaikan maupun penurunan keputusan investasi tidak akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4) Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel yaitu jika apabila Fhitung= 12.27663 Ftabel= 2.74 dengan tingkat Sign 0.000000 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Dengan nilai determinasi R2 berpengaruh sebesar 80,5% dimana variabel Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi dapat menjelaskan variabel Nilai Perusahaan sedangkan sisanya sebesar 10,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dengan studi kasus kasus yang dilakukan pada perusuhaaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018 - 2020, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Penenilitian ini menggunakan analisis regresi data panel yang menggunakan alat bantu Software Eviews10. Terdapat tiga model pendekatan estimasinya jika menggunakan regresi data panel, yaitu pendekatan model Commont Effect, Fixed Effect dan Random Effect. Kemudian uji chow dilakukan untuk menentukkan pendekatan yang lebih baik antara commont effect dan fixed effect. Berdasarkan hasil uji chow menghasilkan model yang paling tepat digunakan adalah Fixed Effect Model.
  2. Variabel Pertumbuhan Perusahaan (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, maka H1 ditolak.
  3. Variabel Ukuran Perusahaan (X2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, maka H2 ditolak.
  4. Variabel Keputusan Investasi (X3) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan, maka H3 diterima.
  5. Variabel Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

References

  1. S. Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Edisi Keem. Yogyakarta: BPFE, 2014.
  2. H. M. K. Sari, Sriyono, and N. K. S. N, “Strategi Menarik Kaum Milenial Untuk Investasi Di Sektor Keuangan : Langkah Apa Yang Harus Dilakukan ?,” J. Nusant. Apl. Manaj. Bisnis, vol. 6, no. 1, pp. 86–99, 2021.
  3. T. R. Suganda, Event Study Teori dan Pembahasan Reaksi Pasar Modal Indonesia. CV. Seribu Bintang, 2018.
  4. Sartono, Manajemen Keuangan dan Aplikasi, Edisi Empa. Yogyakarta: BPFE, 2016.
  5. “Anomali PBV saham perbankan,” 2021. https://kolom.kontan.co.id/news/anomali-pbv-saham-perbankan.
  6. I. Fahmi, Corporate Financial Management and Capital Market. Jakarta: Publisher Partners Media Discourse, 2014.
  7. Hery, Kajian Riset Akuntansi. Jakarta: Grasindo, 2017.
  8. S. M. Datar, C. T. Horngren, and G. Foster, Cost Accounting : A Managerial Emphasis, Tenth Edit. United States: Pearson, 2017.
  9. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta, 2020.
  10. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
  11. F. Amelia and M. Anhar, “PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN,” vol. 28, no. 01, pp. 44–70, 2019.
  12. C. K. Saputri and A. Giovanni, “Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan,” Competence J. Manag. Stud., vol. 15, no. 1, pp. 90–108, 2021, doi: 10.21107/kompetensi.v15i1.10563.
  13. N. A. M. Aeni and N. F. Asyik, “Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Terhadap Pertumbuhan Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 30, no. 1, pp. 1–17, 2020.
  14. S. Lumoly, S. Murni, and V. N. Untu, “( Studi pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ) THE EFFECT OF LIQUIDITY , FIRM SIZE AND PROFITABILITY TO THE VALUE OF THE COMPANY ( Study on Metal and Allied Product ’ s Companies Listed on Indonesia Stock Exchange ),” vol. 6, no. 3, pp. 1108–1117, 2018.
  15. N. K. Indrayani, I. D. M. Endiana, and I. G. A. A. Pramesti, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Akuntansi Lingkungan, Leverage dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Kharisma, vol. 3, no. 1, pp. 52–62, 2021.
  16. N. Kalbuana, U. Juniar, and Amrizal, “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Size Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Peran Profesi Akunt. Dalam Penanggulangan Korupsi., p. 72, 2017.
  17. A. R. D. Prasetyo, “Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Indeks Kompas100 periode 2016-2019),” 2020.
  18. D. Steven and R. Rasyid, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Firm Growth, Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di BEI,” J. Multiparadigma Akunt. Tarumanegara, vol. 2, no. 1, pp. 327–337, 2020.
  19. Sriyono, D. Prapanca, and A. S. Budi, “ANALISIS RETURN ON EQUITY ( ROE ), CURRENT RATIO ( CR ), NET PROFIT MARGINS ( NPM ), DAN DEBT TO EQUITY RATIO ( DER ) TERHADAP EARNING PER SHARE ( EPS ) Abstrak,” vol. 4, no. 2, 2018.
  20. N. P. G. K. Dewi, I. D. M. Endiana, and I. G. A. A. Pramesti, “Pengaruh Keputusan Investasi, Struktur Modal, Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2017-2019,” J. Kharisma, vol. 3, no. 2, pp. 57–67, 2021.