Ratio of Liquidity, Profitability and Activity to the Remaining Profit of Cooperatives in Sidoarjo Regency
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v21i.761

Ratio of Liquidity, Profitability and Activity to the Remaining Profit of Cooperatives in Sidoarjo Regency


Rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Aktivitas terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kabupaten Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Liquidity Profitability Activity Current Ratio Return On Equity Total Assets Turnover Remaining Operating Results

Abstract

This research aims analyze the effect of liquidity ratio, profitability, and activity on the amount of the remaining operating results of cooperatives in Sidoarjo Regency in 2019-2020. This research uses secondary data. This research method uses quantitative, the population in this study is 720 active cooperatives in Sidoarjo Regency and 21 cooperatives during 2019-2020 period which are used as research samples. The sample selection in this research was taken with the type of probability sampling with a simple random sampling method. Data collection techniques using documentation. The data analysis technique used SPSS version 26. The results in this research indicate that the liquidity ratio partially affects the amount of the remaining operating results of cooperatives, the profitability ratio partially has no effect on the amount of the remaining operating results of cooperatives, and the activity ratio  partially has no effect on the amount of the remaining results of cooperative operations.

Pendahuluan

[1] Sesuai UU RI No 25/1992 tentang Perkoperasian Indonesia koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut arti koperasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa koperasi mempunyai peran yang penting dalam membangun usaha bersama dari sekumpulan orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas guna untuk memenuhi kebutuhan.

[2] Di Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 1.470 koperasi yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, dari seluruh koperasi tersebut 720 koperasi merupakan koperasi aktif. Dari semua koperasi aktif yang terdaftar tersebut 21 koperasi akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Koperasi yang menjadi sampel penelitian yaitu Koperasi Petani Tebu Rakyat, Koperasi Karyawan, Koperasi Serba Usaha, Koperasi Wanita, Koperasi Pegawai Republik Indonesia, Koperasi Tahu Tempe Indonesia, dan Koperasi Unit Desa.

Sasaran utama dari pencapaian koperasi yaitu sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain. Besarnya sisa hasil usaha dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat diketahui dari rasio.

[3] Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendeknya. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas adalah rasio lancar atau current ratio. Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban pada saat ditagih dan menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendek yang akan jatuh tempo.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi sisa hasil usaha selain rasio likuiditas adalah rasio profitabilitas. [4] Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan yaitu Rasio Return On Equity (ROE). Rasio Return On Equity (ROE) digunakan untuk menentukan efisiensi penggunaan modal sendiri.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sisa hasil usaha koperasi adalah rasio aktivitas. [5] Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk menilai seberapa efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola aktiva atau sumber daya yang dimiliki. Dalam penelitian ini rasio aktivitas yang digunakan yaitu perputaran total aset atau total assets turnover. Perputaran total aset (total assets turnover) merupakan rasio untuk menilai perputaran segala aktiva perusahaan dan untuk menghitung total penjualan dari setiap aktiva.

Berdasarkan Laporan Keuangan pada koperasi di Kabupaten Sidoarjo tahun 2019-2020 yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, tingkat rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan besarnya SHU dalam dua tahun terakhir ini perkembangannya berfluktuatif. Alasan peneliti memilih objek penelitian koperasi di kabupaten Sidoarjo karena adanya tingkat perubahan sisa hasil usaha yang berfluktuatif dan signifikan pada masing-masing koperasi di Kabupaten Sidoarjo setiap tahunnya. Kurangnya pengetahuan pengurus dalam menstabilkan tren sisa hasil usaha agar tetap berada di puncak, sehingga perlu adanya pemahaman melalui pengujian, dan selanjutnya dapat dilakukan evaluasi faktor apa yang dapat memberikan pengaruh terhadap besarnya sisa hasil usaha melalui perhitungan rasio. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, dan Aktivitas terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2019-2020”.

Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian kuantitatif.

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo yang bertempat di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 9, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

B. Variabel Penelitian

Figure 1.Indikator Variabel

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu koperasi aktif di Kabupaten Sidoarjo yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 720 koperasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 koperasi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir yaitu tahun 2019-2020. Untuk pemilihan sampel menggunakan teknik probability sampling dan menggunakan metode simple random sampling.

Figure 2.Daftar Nama Sampel Koperasi

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu data sekunder dari laporan keuangan tahunan koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo tahun 2019-2020.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Hal ini didapat dengan cara menggunakan data yang ada dalam laporan keuangan koperasi berupa neraca dan laporan laba rugi.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai tujuan, perlu dilakukan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Memastikan persamaan garis regresi yang diperoleh linear akan dilakukan pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test[10].

b. Uji Multikolinearitas

Untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan hubungan antar variabel bebas (independent variable). Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan VIF. Standar bebas dari multikolinearitas, nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 [11].

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji ketidakseragaman varian dari residual antara pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain. Apabila titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0, titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, dan tidak terdapat deteksi pola tertentu pada grafik scaterplot, maka hal ini menandakan tidak terjadinya heteroskedastisitas [11].

d. Uji Autokorelasi

Untuk menguji model regresi linear berganda terkait dengan korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Alat ukur menggunakan Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi, apabila DW berada diantara du dan (4 – du) [12].

3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menilai hubungan fungsional antara variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) . Berdasarkan persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut [13] :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk menilai kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent variable). Nilai koefisien determinasi / R2 berada antara nol dan satu. Jika nilai koefisien determinasi mendekati angka nol berarti kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat (dependent variable) sangat terbatas. Sebaliknya, apabila nilai koefisien determinasi variabel mendekati satu berarti variabel bebas (independent variable) menerangkan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variasi variabel terikat (dependent variable) [13].

c. Uji T (Uji Secara Parsial)

Untuk menunjukan pengaruh satu variabel bebas (independent variable) secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent variable) [13]. Signifikasi ≤ 0,05 atau 5%, maka variabel independentberpengaruh secara parsial terhadap variabel dependent, sedangkan nilai signifikasi > 0,05 atau 5%, maka variabel independent tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependent. Atau apabila T hitung > T tabel maka variabel independent berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependentdan apabila T hitung < T tabel maka variabel independent tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependent.

Hasil dan Pembahasan

Hasil

A. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pada peneletian ini untuk mengetahui tingkat signifikansi data apakah berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan melakukan uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov_Smirnov.

Figure 3.Hasil uji One Sample Kolmograv-Smirnov

Berdasarkan Tabel 3 nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,136 > 0,05 artinya data dalam penelitian ini dapat dinyatakan telah berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat sebagai berikut :

Figure 4.Uji Multikolinearitas

Berdasarkan Tabel 4 nilai tolerance masing-masing variabel independen > 0,10 sedangkan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini digunakan dalam mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara menggunakan scatterplot. Hasil pengujian heteroskedastisitas yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Figure 5.Hasil Uji HeteroskedastisitasOutput Hasil SPSS

Gambar 1 menunjukkan grafik scatterplot diatas menggambarkan bahwa titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0, titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, dan tidak terdapat deteksi pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Pengukuran menggunakan Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi dengan hasilnya sebagai berikut:

Figure 6.Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 5 nilai Durbin-Watson sebesar 1,811, maka 1,6617 (du) 1,811 (Durbin Watson) 2,333 (4 – du) sehingga Durbin-Watson terletak antara du dan (4 – du) yang dapat diartikan tidak ada autokorelasi.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Figure 7.Analisis Regresi Linear Berganda

Apabila nilai dari tabel 6 diatas didistribusikan maka akan diperoleh nilai sebagai berikut:

SHU = 52.278.055,720 + 19.067.714,716 CR - 318.664.191,969 ROE - 58.951.504,624 TAT + e

Dapat dilihat dari persamaan diatas konstanta sebesar 52.278.055,720 maka nilai Y ialah 52.278.055,720. Koefisien regresi variable X1 sebesar 19.067.714,716 yang artinya apabila variabel lain nilainya tetap dan X1 mengalami kenaikan 1%, nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 19.067.714,716. Koefisien regresi variable X2 sebesar -318.664.191,969 yang artinya apabila variabel lain nilainya tetap dan X2 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penurunan sebesar -318.664.191,969. Koefisien regresi variable X3 sebesar -58.951.504,624 yang artinya apabila variabel lain nilainya tetap dan X3 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penurunan sebesar -58.951.504,624.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Figure 8.Uji Koefisien Determinasi (R2)

Seperti yang terlihat pada tabel 7 nilai R2 sebesar 0,134. Hal tersebut menunjukkan bahwa 13,4% dari variasi variabel dependen (sisa hasil usaha) mampu dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel independen dalam penelitian ini, yaitu likuiditas (current ratio), profitabilitas (return on equity), dan aktivitas (total assets turnover). Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 86,6% dari variasi sisa hasil usaha dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

3. Uji T (Uji Signifikan Parsial)

Berdasarkan Tabel 8 kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis ialah :

Variabel CR (X1) sebesar 2,687 > 2,024, karena T hitung > T tabel maka variabel Current Ratio berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha (Y). Variabel ROE (X2) sebesar -2,003 < 2,024, yang artinya variabel Return On Equity tidak berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha (Y). Variabel TAT (X3) sebesar -,410 < 2,024, yang artinya variabel Total Assets Turnover tidak berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha (Y).

Variabel CR (X1) sebesar 0,011 < 0,05, karena signifikan < nilai signifikan 0,05 = 0,011 < 0,05, yang artinya variabel Current Ratio berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha (Y).Variabel ROE (X2) sebesar 0,053 < 0,05, yang artinya variabel Return On Equity tidak berpengaruh pada besarnya Sisa Hasil Usaha (Y). Variabel TAT (X3) sebesar 0,684 > 0,05 , yang artinya variabel Total Assets Turnover tidak berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha (Y).

Pembahasan

1. Pengaruh Rasio Likuiditas (Current Ratio) terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kabupaten Sidoarjo

Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa variabel Rasio Likuiditas (Current Ratio) mempengaruhi besarnya Sisa Hasil Usaha koperasi di Kabupaten Sidoarjo. Rasio Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh positif terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha. Dari hasil analisis statistik uji T menunjukkan bahwa variabel current ratio (X1) dapat meningkatkan sisa hasil usaha. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat nilai current ratio maka akan semakin meningkatkan sisa hasil usaha. Apabila nilai rasio lancar dari suatu koperasi semakin tinggi, maka kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan semakin mudah dan dapat memberikan jaminan ketersediaan aset lancar untuk mendukung aktivitas operasional koperasi di Kabupaten Sidoarjo, sehingga sisa hasil usaha yang diinginkan bisa tercapai. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian [14] menunjukkan Rasio Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha.

2. Pengaruh Rasio Profitabilitas (Return On Equity) terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kabupaten Sidoarjo

Hasil penelitian menolak hipotesis kedua bahwa variabel Rasio Profitabilitas (Return On Equity) tidak mempengaruhi besarnya Sisa Hasil Usaha koperasi di Kabupaten Sidoarjo. Rasio Profitabilitas (Return On Equity) berpengaruh negatif terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat nilai return on equity maka sisa hasil usahanya akan semakin menurun. Hal itu bisa disebabkan karena koperasi di Kabupaten Sidoarjo tidak mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dan tidak mampu mengendalikan dan menekan biaya operasional. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya kredit macet sehingga tidak adanya peningkatan pengembalian ekuitas yang dimiliki serta laba yang dihasilkan sehingga menyebabkan pencapaian sisa hasil usaha yang kurang maksimal bahkan mengalami penurunan. Penelitian sejalan dengan hasil penelitian [15] menunjukkan Rasio Profitabilitas (Return On Equity) tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha.

3. Pengaruh Rasio Aktivitas ( Total Assets Turnover ) terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi di Kabupaten Sidoarjo

Hasil penelitian tidak mendukung hipotesis ketiga bahwa variabel Rasio Aktivitas (Total Assets Turnover) tidak memiliki pengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha koperasi di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya nilai total assets turnover maka sisa hasil usahanya akan semakin menurun. Tinggi rendahnya perputaran total aktiva tidak akan mempengaruhi sisa hasil usaha. Hal ini dapat disebabkan adanya pembelian aset yang tidak produktif, dan aset dikelola dengan tidak efisien sehingga aset tersebut tidak memberikan keuntungan bagi koperasi, sehingga dapat dikatakan rasio aktivitas menggunakan total assets turnover tidak mempengaruhi besarnya sisa hasil usaha. Penelitian sejalan dengan hasil penelitian [16] yang menunjukkan total assets turnover tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha.

Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah digambarkan, maka dapat diketahui kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Rasio Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha.
  2. Rasio Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha.
  3. Rasio Aktivitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap besarnya Sisa Hasil Usaha.

References

  1. Republik Indonesia. 1992. UU RI No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia. Indonesia. https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/783.pdf.
  2. Kelembagaan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo Bidang. 2022. Jumlah Koperasi Aktif Kabupaten Sidoarjo.
  3. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  4. ———. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
  5. ———. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
  6. Hafidz, Fiqri, Syamsul Bahri, and Mustafa Kamal. 2020. Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turnover Dan Gross Profit Margin Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi (Studi Kasus Pada KP-RI GKK Airtiris Periode 2010-2019). Jurnal Riset Manajemen Indonesia Vol. 2 No. 4 : 354–65.
  7. L.M Samryn. 2012. Pengantar Akuntansi : Mudah Membuat Jurnal Transaksi Dengan Pendekatan Siklus Transaksi. Jakarta: Rajawali Pers.
  8. Sasongko, Catur, Quratul’ain Mubarakah, and Annisa Febriana. 2018. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jatiningrum. Jakarta: Salemba Empat.
  9. Sattar, S.E., M.Si. 2018. Buku Ajar Ekonomi Koperasi. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Deepublish.
  10. Moh. Nazir. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
  11. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  12. ———. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
  13. Syofian Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
  14. Purwati, Agnes Susana Merry. 2019. Analisis Rasio Keuangan Terhadap Pembagian Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya Lampung Tegah. Jurnal Gema Vol. XI No. 2 : 158–66. https://www.jurnal.gentiaras.ac.id/index.php/Gema/article/view/167.
  15. Falah, Asep Saeful. 2016. Pengaruh Rasio Aktivitas Dan Terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Pada Koperasi. Jurnal Economica Vol. 1 No. 1. https://stielmsuryalaya.academia.edu/AsepSaefulFalah.
  16. Kagatanaribe, Zerlinda Diah Ayu, Putu Kepramareni, and Ni Putu Lisa Ernawatiningsih. 2019. Analisis Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha Di Koperasi Simpan Pinjam Kota Denpasar. Jurnal Riset Akuntansi Vol. 9 No. 1 : 84–91.