Abstract
The purpose of this study was to describe and analyze SIDIRA Technological Innovations at the Library and Readiness Service of Sidoarjo Regency. This study uses descriptive qualitative methods. The data obtained through observation, documentation, and interviews with the Head of Service Processing and Preservation of Library Materials, SIDIRA service officers and SIDIRA users. Data analysis techniques in this study are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that SIDIRA's technological innovation in the Library and Archives Service of Kab. Sidoarjo the facilities and infrastructure used are adequate and provide many conveniences, especially for the user community. And the problem is that sometimes the SIDIRA application server down or error occurs, then the SIDIRA application must use an online network to borrow and return books, it must have a stable connection. And lastly, books in the SIDIRA application cannot be downloaded, only read on the spot.
Pendahuluan
Masyarakat menginginkan adanya kemudahan dalam mengakses informasi atau pelayanan publik, untuk itu pemerintah menciptakan sebuah inovasi. Inovasi adalah upaya untuk memperkenalkan ide-ide baru, metode baru, pendekatan baru, dan upaya mencari solusi kreatif untuk meningkatkan partisipasi dan meningkatkan kinerja pemerintahan agar lebih efektif [1].Inovasi tidak harus dilihat sebagai perubahan yang menyimpang, tetapi sebagai upaya untuk beradaptasi dengan situasi lokal. Manfaat dari adanya inovasi dapat berupa efektifitas, kecepatan, biaya rendah, serta rasa senang dan bangga atas pelayanan yang diterima. Inovasi di sektor publik dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya [2].
Perkembangan tekhnologi informasi mengalami peningkatan yang cukup pesat, hal ini ditandai dengan banyak bermunculan program inovasi untuk layanan informasi, termasuk dalam layanan perpustakaan. Salah satu inovasi layanan perpustakaan Nasional digital adalah iPusnas. Selanjutnya ada aplikasi dJatim milik perpustakaan Jawa Timur. Berkembang pesatnya layanan perpustakaan digital mendorong pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo membuat suatu inovasi layanan salah satunya di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo. Awalnya seluruh proses pelaksanaan layanan perpustakaan dilakukan secara konvensional secara langsung ditempat perpustakaan untuk melakukan kegiatan peminjaman atau pengembalian buku dan kegiatan lainnya. Berikut tabel pengunjung perpustakaan di Dinas Kearsipan Kabupaten Sidoarjo selama 3 tahun terakhir.
No. | Tahun | Jumlah Pengunjung |
1. | 2018 | 15.146 Orang |
2. | 2019 | 21.073 Orang |
3. | 2020 | 11.120 Orang |
Berdasarkan dengan perkembangan teknologi di era digital yang semakin pesat pihak perpustakan menciptakan inovasi layanan digital yaitu peminjaman dan pengembalian buku elektronik. Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Kabupaten atau Kota pelayanan perpustakaan melakukan jam pelayanan paling sedikit 8 (delapan) jam per hari dan dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan pemustaka[3]. Namun semenjak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia seluruh instansi pemerintah termasuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo mengalami jumlah penurunan pengunjung perpustakaan. Hal ini merupakan antisipasi terhadap menyebarnya sebuah penyakit agar tidak meningkatnya seseorang menjadi sakit, dan baca di tempat pun belum diperkenankan oleh petugas perpustakaan . Pemustaka atau pengunjung perpustakaan hanya diperbolehkan meminjam buku tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Hal ini sangat dikhawatirkan menurunnya minat masyarakat untuk membaca buku.
Waktu pelaksanaan jam pelayanan yang semula dimulai pada jam 08.00-17.00 WIB dipangkas menjadi lima jam tehitung mulai jam 09.00-14.00 WIB Hal ini membuktikan bahwa jumlah pengunjung perpustakaan mengalami penurunan di tahun 2020 dikarenakan pandemi yang terjadi, tidak diperkenanankan pengunjung datang ketempat untuk melakukan sebuah aktivitas di perpustakaan . Permasalahan pelayanan perpustakaan yang terjadi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo, mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inovasi sektor publik. Salah satu inovasi pelayanan publik pemerintah daerah di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo yang menarik untuk dibahas yaitu inovasi teknologi SIDIRA.
Berdasarkan media itworks.id yang diterbitkan pada (18 November 2020), Kabupaten Sidoarjo masuk dalam 25 Kabupaten/Kota yang dievaluasi oleh Kementerian Kominfo dalam Gerakan Menuju 100 Smart City pada tahun 2017. Kemudian, ditindaklajuti dengan dasar hukum untuk Implementasi Pengembangan Teknologi Informasi di Daerah Kabupaten Sidoarjo melalui Peraturan Bupati No. 46 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi menuju Smart City di Kabupaten Sidoarjo. Aplikasi-aplikasi ini terkait dengan 6 pilar Smart City yaitu: Smart Governance terdiri dari E-Buddy, E-Kinerja, SIPRAJA, SIAP Tarik, E-PBB, E-Consulting, E-Kliping. Smart Branding: SIPPADU 2.0, Sianter MPP. Smart Economy: INDAGO, Tukuo, Dagulir, Ditakopum. Smart Living: Sicantik, Santri RS. Smart Society: SIDIRA, E-Perpus. Terakhir, Smart Environment: SIGAP, SIKOLING.[4]
Aplikasi tersebut merupakan salah satu pilar aplikasi smart city yang digunakan sebagai pengelolaan data digital perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sidoarjo serta kepanjangan dari (Sidoarjo Information Digital Library). Tujuan dari Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pemustaka dalam meminjam atau mencari buku, koleksi, dan referensi secara digital. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Perpustakaan, di bagian bab VII pasal 29 tentang pelayanan perpustakaan nomor enam menyatakan setiap perpustakaan dapat mengembangkan otomasi perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi SIDIRA dibentuk OPD pada tanggal 01 oktober 2018 karena tuntutan zaman digitalisasi yang semakin maju di pemerintah daerah. (sumber : wawancara dengan petugas SIDIRA). Layanan perpustakaan digital SIDIRA ini dapat diunduh di ponsel pintar masyarakat. Mengunakan aplikasi SIDIRA masyarakat bisa mengunduh di Playstore melalui Handphone maupun IOS dan bisa diunduh melalui Windows PC atau komputer.
Tampilan layar utama SIDIRA terdiri dari menu katalog yaitu berisi tentang macam-macam koleksi buku yang dapat dibaca seperti Karya Umum 382 buku, Filsafat 14 buku, Agama 92 buku, Ilmu-Ilmu Sosial 161 buku, Bahasa 14 buku, Ilmu-Ilmu Murni 66 buku, Ilmu Terapan 205 buku, Kesenian dan Olahraga 15 buku, Kesusasteraan 24 buku, Sejarah dan Geografi 77 buku, Fiksi 70 buku, dan Koleksi Khusus, buku referensi, lokal konten 4 buku. Total semua buku berjumlah 1.122 buku, kemudian buku dipinjam berisi tentang buku yang kita pinjam di aplikasi SIDIRA untuk siap dibaca, menu kritik dan saran berisi pengguna layanan bisa mengungkapkan keluh kesah pada aplikasi SIDIRA untuk lebih baik lagi dan terakhir menu request e-book berisi tentang permintaan dari pemustaka untuk disimpankan buku yang akan dibaca biasanaya pihak pustakawan atau petugas perpustakaan yang akan menyimpakan buku untuk beberapa hari. Namun awal peluncuran aplikasi teknologi SIDIRA masih banyak yang mengakses lambat laun mengalami penurunan. Berikut jumlah pengakses SIDIRA selama dua tahun terakhir.
No. | Tahun | Jumlah Pengakses |
1. | 2020 | 47.461 Orang |
2. | 2021 | 677 Orang |
Dapat dilihat dari tabel 1.2 bahwa jumlah pengunjung perpustaakaan mengalami penurunan serta terdapat kekurangan pada aplikasi SIDIRA ini tidak ditambahkan abstrak pada setiap bukunya sehingga pengguna aplikasi SIDIRA harus membaca satu persatu buku agar menemukan buku yang sesuai dengan informasi yang ingin di gali. Kemudian buku, koleksi, dan referensi belum bisa diunduh harus selalu menggunakan koneksi jaringan internet yang stabil (Online) belum bisa digunakan dengan internet atau (offline), dan kurangnya sosialisasi terhadap aplikasi SIDIRA kepada masyarakat umum sehingga banyak yang belum mengerti tentang aplikasi SIDIRA.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik kualitatif. Penelitian deskriptif adalah teknik pemecahan masalah yang memandu peneliti untuk menyelidiki dan/atau memotret situasi sosial yang telah diteliti dan diteliti secara seksama. Penelitian ini tidak menguji hipotesis, tetapi hanya menjelaskan informasi sesuai dengan variabel yang diteliti [5]. Fokus hasil penelitiannya adalah untuk memberikan gambaran objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Maka dari itu penelitian ini menggambarkan secara dalam tentang inovasi layanan SIDIRA di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab.Sidoarjo. Fokus dari penelitian ini yaitu dilihat dari dimensi Teknologi..
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik penganalisisan data menggunakan teori Miles&Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sasaran informan dalam penelitian ini yaitu petugas layanan SIDIRA sebagai key informan di mana peneliti terfokus untuk memperoleh data terkait Inovasi Teknologi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan layanan perpustakaan digital melalui SIDIRA. Sedangkan untuk informan pendukung peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan dan masyarakat umum pengguna SIDIRA.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
1. Penerapan Teknologi SIDIRA di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Teknologimemaknai bahwa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dapat mempermudah manajemen perusahaan maupun sektor publik dalam proses difusi inovasi untuk masyarakat. Memanfaatkan teknologi informasi meningkatkan pengembangan inovasi produk layanan. Teknologi adalah alat antara penyedia layanan dan pengguna layanan, menyediakan kemudahan kepada pengguna untuk mengakses informasi yang diinginkan. Pada layanan perpustakaan digital SIDIRA teknologi menjadi indikator penting dalam pelaksanaan layanan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan layanan SIDIRA sudah cukup memadai. Hal ini sesuai dengan pendapat oleh Bapak Dendi Hamdi Selaku petugas layanan SIDIRA yaitu :
“Untuk saat ini iya sudah mendukung, saya jelaskan yang kemarin dulu ya. Dulu untuk SIDIRA ada server sendiri disini, lah kendalanya untuk storage atau penyimpanannya kurang besar. Sekarang ada solusi kita titipkan server di DISKOMINFO Sidoarjo. Jadi untuk kekurangan kemarin sudah diatasi oleh KOMINFO(Sumber: Wawancara 04 Juli 2022, pukul 14.00 WIB, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo).
Hal ini sependapat dengan wawancara degan bapak M.Bashori Alwi Selaku Kepala Bidang Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan dalam meningkatkan penyimpanan data-data SIDIRA yaitu :
“Untuk peningkatan penyimpanan dengan internal Pemerintah Daerah yaitu dengan DISKOMINFO Kab.Sidoarjo yang merupakan OPD(Organisasi Pemerintah Daerah) atau lembaga daerah yang memang ditugasi oleh Pemerintah Sidoarjo untuk menyediakan sarana dan prasarana yaitu Hardware seperti jaringan internet,kabel pemancar dan fiber optic maupun Software.” (Sumber: Wawancara 05 Juli 2022, pukul 09.00 WIB, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo).
Pada layanan teknologi perpustakaan digital ini memberikan sejumlah manfaat teknologi . Hal ini bisa dirasakan oleh pengunjung perpustakaan seperti kemudahan dalam mengakses SIDIRA dimana saja dan kapan saja bisa dibaca melalui handphone dan komputer. Hal ini sesuai pendapat masyarakat umum yaitu pengguna layanan SIDIRA bernama Teguh sebagai Pelajar :
“Manfaatnya banyak sekali ya mbak, seperti kalau mau pinjam buku tidak perlu datang ke dinas perpustakaan, terus ya bisa dibaca kapan saja, tidak perlu khawatir kalau telat ngembalikan buku, kan kalau sudah habis tanggalnya bisa otomatis keluar dari daftar buku yang dipinjam.” (Sumber: Wawancara 08 Juli 2022, pukul 16.00 WIB)
Hal ini selaras dengan pendapat dari pengguna layanan SIDIRA yang berdomisili diluar Sidoarjo yaitu warga asal kota Surabaya bernama Hafiizh :
“Dengan adanya layanan SIDIRA ini memberikan kemudahan bagi saya mbak,terutama saya yang bukan berasal dari Kota Sidoarjo bisa menimjam buku di Dinas Perpustakaaan ini dengan gratis, kemudian pendaftaran akun SIDIRA pun juga mudah untuk dilakukan dan juga menghemat efisiensi waktu dalam hal peminjaman tidak perlu datang ketempat mengingat rumah saya jauh dengan dinas perpustakaan ini.” (Sumber: Wawancara 08 Juli 2022, pukul 16.00 WIB)
Dari hasil wawancara diatas pada indikator teknologi, disimpulkan bahwa di Dinas Perpustakaan sudah siap dengan adanya penyimpanan data yang cukup besar bekerja sama dengan lembaga daerah di Sidoarjo dan adanya inovasi teknologi dalam pelayanan perpustakaan memberikan sejumlah manfaat yang cukup signifikan bagi pengguna layanan SIDIRA dan promosi inovasi terus dilakukan dengan berkelanjutan agar masyarakat umum bisa gemar membaca dimana saja dan kapan saja, tidak perlu harus datang ke Dinas Perpustakaan.
2. Penerapan Teknologi SIDIRA di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Namun dalam penerapan teknologi SIDIRA terdapat kendala yaitu saat akan dibuka terkadang terjadi server down atau eror. Hal ini mengakibatkan aplikasi tersebut tidak bisa digunakan sebagimana fungsinya. Perlu dilakukan cek secara berkala agar server tersebut tetap stabil. Hal ini dibenarkan oleh bapak Dendi Hamdi Selaku petugas layanan SIDIRA :
“Iya mbak memang terkadang aplikasi SIDIRA terjadi down saat penggunaan, itu karena server mati bisa juga koneksi server terputus, tetapi kami langsung kordinasi dengan KOMINFO agar segera diperbaiki ” (Sumber: Wawancara 05 Juli 2022, pukul 15.00 WIB, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo).
Kemudian aplikasi SIDIRA harus menggunakan jaringan secara online untuk melakukan layanan meminjam atau mengembalikan buku digital dan tidak bisa dilakukan dengan offline .untuk menggunakan aplikasi SIDIRA harus dengan koneksi yang stabil. bahwa setiap inovasi, tidak sapat dipisahkan dari kendala atau hambatan dalam prosesnya. Jaringan internet menjadi kendala dalam pengaksesan aplikasi SIDIRA. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap daerah memiliki kondisi jaringan internet yang berbeda-beda dan tidak sapat disamaratakan. Oleh sebab itu untuk menggunakan aplikasi SIDIRA harus dengan koneksi yang stabil. Hal ini dibenarkan oleh bapak Dendi Hamdi Selaku petugas layanan SIDIRA :
“Karena SIDIRA ini aplikasi yang dibuat untuk Online yang mana bisa dibuka di website dan android, jadi memang aplikasi ini ditujukan untuk online mbak bukan offline.” (Sumber: Wawancara 04 Juli 2022, pukul 14.00 WIB, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo)
Selanjutnya pada menu aplikasi SIDIRA saat berhasil meminjam buku digital, para pengguna SIDIRA hanya bisa baca langsung melalui aplikasi tidak bisa untuk mengunduh buku tersebut. Hal ini dibenarkan oleh bapak Dendi Hamdi Selaku petugas layanan SIDIRA :
“Lah untuk masalah buku tidak bisa diunduh itu merupakan kebijakan dari penerbit, jadi kan penerbit menjual E-book aja maksudnya sistemnya cuman dijual di Dinas perpustakaan istilahnya pinjam dan pakai bukan untuk diunduh atau digandakan dengan bebas bukunya itu.” (Sumber: Wawancara 04 Juli 2022, pukul 14.00 WIB, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo).
Dari pemaparan kendala diatas yaitu terkadang aplikasi SIDIRA terjadi server down atau eror, kemudian aplikasi SIDIRA harus menggunakan jaringan secara online untuk melakukan peminjaman dan pengembalian buku,harus dengan koneksi yang stabil. Dan yang terakhir buku di aplikasi SIDIRA tidak bisa diunduh hanya baca ditempat saja.Kendala-kendala yang dialami sudah ada penyelesainnya masing-masing.
Pembahasan
1. Penerapan Teknologi SIDIRA di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Teknologi dimaknai bahwa kemajuan teknologi dapat digunakan untuk mendorong kepemimpinan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab.Sidoarjo dalam proses penyebaran inovasi layanan perpustakaan digital SIDIRA ke seluruh masyarakat. Memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pengembangan inovasi produk jasa. Teknologi merupakan alat antara penyedia layanan dan pengguna layanan yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan[6].
Konsep E-Govermentterdapat tiga konsep jenis klasifikasi yaitu salah satunya : Government to Citizens/consumers [7] Tipe G-to-C ini adalah aplikasi E-Govermentyang paling sering ditemukan sehari-hari yaitu dimana pemerintah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo membangun dan menerapkan berbagai kemajuan teknologi informasi seperti inovasi layanan digital perpustakaan SIDIRA dengan tujuan utama yaitu memperbaiki hubungan interaksi dan memberikan kemudahan pelayanan dalam meminjam dan mengembalikan buku dengan masyarakat pengguna. Dengan kata lain tujuan utama dari dibentuknya aplikasi E-Govermentbertipe G-to-C ini ialah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyat melalui akses yang pelayanan perpustakaan digital supaya masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari.
Dalam kasus yang berbeda, sesuai dengan kajian penelitian terdahulu dengan penelitian berjudul “Inovasi Layanan Bolam (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat) Di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo (2019)”. Teknologi, sudah baik walaupun terbatas pada alat teknologi hardware, seperti komputer, LCD, dan perangkat lainnya. Hal ini memiliki persamaan dengan penelitian saat ini yaitu inovasi layanan SIDIRA (Sidoarjo Information Digital Library) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab.Sidoarjo yaitu untuk penyimpanan data Storage pada awalnya terkendala karena kapasitas yang cukup besar sehingga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo mengalami kesusahan sehingga pada akhirnya penyimpanan Storage tersebut telah diatasi dengan bekerjasama dengan pihak DISKOMINFO Kab Sidoarjo. Dan untuk pemanfaat aplikasi SIDIRA ini sangat banyak dirasakan oleh para pengguna layanan SIDIRA.
2. Kendala Penerapan Teknologi SIDIRA di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Sebuah inovasi yang dibuat, tidak serta merta berjalan mulus. Dalam perjalanannya selalu ada kendala yang dihadapi, bisa dari faktor eksternal ataupun internal. Bahwa faktor-faktor keberhasilan dalam pencapaian visi misi organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa keunggulan sumberdaya manusia yang sudah dimiliki atau seharusnya dimiliki, mekanisme atau sistem yang sudah ada dalam organisasi, standar-standar pelayanan yang sudah ada atau yang seharusnya ada. Adapun faktor eksternal dapat berupa komitmen pemerintah yang seharusnya ada yang diwujudkan dalam berbagai kebijakan, adanya komitmen masyarakat atau yang seharusnya dibangun dalam masyarakat di lapangan dengan ikut serta aktif dan berpartisipasi dalam upaya mendukung program dari Kabupaten Sidoarjo, khususnya dalam hal ini pada aplikasi layanan SIDIRA yang dibuat oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Kendala yang dialami yaitu aplikasi SIDIRA tidak bisa dibuka secara offline. Hal ini karena memang aplikasi ini dibuat oleh petugas untuk layanan yang bersifat online bukan offline jadi untuk menggunakan aplikasi ini harus menggunakan jaringan data yang stabil agar bisa digunakan dalam hal pelayanan peminjaman dan pengembalian buku di aplikasi SIDIRA. Kemudian Server aplikasi SIDIRA sering down atau terputus. Hal ini dirasakan oleh para pengguna layanan SIDIRA jika aplikasi mengalami jaringan terputus maka aplikasi tidak dapat digunakan untuk melakukan peminjaman dan pengembalian buku. Selanjutnya buku di aplikasi SIDIRA tidak bisa diunduh. Hal ini dikarenakan karena kebijakan dari penerbit dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo bahwa buku elektronik tidak boleh untuk dijual bebas ataupun diunduh, buku tersebut hanya boleh pinjam dan dibaca ditempat melalui aplikasi SIDIRA, karena Dinas Perpustakaan membeli buku elektronik tersebut dengan harga yang tidak murah sehingga tidak dapat dijual bebas maupun digandakan.
Simpulan
Technology (Teknologi) dimaknai sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengelola aplikasi SIDIRA sudah memadai seperti kerjasama antara pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo dengan pihak Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sidoarjo dalam hal penyimpanan data atau Storage yang kapasitasnya cukup besar. Kemudian adanya teknologi inovasi layanan SIDIRA ini memudahkan masyarakat dalam hal peminjaman dan pengembalikan buku tanpa harus datang ke perpustakaan, bisa melalui HP maupun computer atau PC masing-masing.
Namun terdapat kendala yaitu Aplikasi SIDIRA tidak bisa dibuka secara offline. Hal ini karena memang layanan ini tujian pembuatannya untuk layanan online, jadi pengguna SIDIRA harus menggunakan dengan jaringan data yang stabil agar bisa melakukan peminjaman buku dan pengembalian buku di aplikasi SIDIRA.Server aplikasi SIDIRA sering down atau terputus. Hal ini dikarenakan staf atau personil kurang memantau aplikasi SIDIRA, Sehingga bila terjadi eror atau jaringan terputus para pengguna tidak bisa menggunakan layanan SIDIRA.Buku di aplikasi SIDIRA tidak bisa diunduh. Hal ini dikarenakan memang kebijakan dari penerbit buku dengan pustakawan Dinas Perpustakaan Sidoarjo, bahwa buku eletronik memang tidak bisa diperjual bebas, tidak bisa digandakan dan pengguna SIDIRA hanya bisa membaca buku saat online di aplikasi SIDIRA.
References
- Sumarto. 2009. Inovasi, partisipasi dan good governance. 20 Prakarsa inovatif dan partisipatif di Indonesia: Yayasan Obor Yogyakarta.
- Muluk, M.R Khairul. 2008. Knowledge Management: Kunci Sukses Inovasi Pemerintahan Daerah. Malang, Bayumedia.
- Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Kabupaten atau Kota.
- Media Online its.work (2020) , https://www.itworks.id/34640/manfaatkan-ti-kabupaten-sidoarjo-menuju-kota-cerdas-investasi.html.(diakses 2 Februari 2022)
- Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Anggadwita, Grisna dan Dhewanto, Wawan. 2013. Service Innovation in Public Sector : A Case Study on PT. Kereta Api Indonesia.. Volume. 4, Nomor 7
- Indrajit, Richardus Eko (2002). Membangun Aplikasi E-Government. Jakarta:PT Elek Media Komputindo.