The Influence of Digital Marketing, Brand Equity, and Brand Ambassadors on Interest in Buying Skincare
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v21i.752

The Influence of Digital Marketing, Brand Equity, and Brand Ambassadors on Interest in Buying Skincare


Pengaruh Digital Marketing, Ekuitas Merek, dan Duta Merek terhadap Minat Beli Skincare

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Digital Marketing Brand Awareness Word Of Mouth Purchasing Decisions

Abstract

This study aims to determine the effect of Digital Marketing, Brand Equity, and Brand Ambassador on Buying Interest. This study uses a quantitative approach. Sampling in the study used the Probability Sampling technique, with a total of 100 respondents from Lavina Clinic Member Ms Glow. Data collection techniques using questionnaires distributed through questionnaires. The data analysis technique in this study used multiple linear regression analysis. Data processing in this study used the software program SPSS 22 (Statistical Program For the Social Sciences). The results show that: Digital Marketing has an effect on Buying Interest in Ms Glow Skincare, Brand Equity has an effect on Buying Interest in Ms Glow Skincare, and Brand Ambassador has an effect on Buying Interest in Ms Glow Skincare

Pendahuluan

Pada era peradaban modern teknologi semakin beragam di berbagai aspek kehidupan. Salah satu yang berkembang pesat yaitu teknologi di bidang Industri kecantikan khususnya perawatan kulit atau Skincare. Kecantikan kulit merupakan salah satu aset penting bagi wanita. Untuk itu perawatan kulit menjadi salah satu rangkaian untuk memenuhi kebutuhan Sekunder. Bagi Wanita, Produk Skincaremenjadi bagian dari keseharian demi menjaga dan menambah kecantikan wajah dari waktu ke waktu. Skincare(Perawatan Kulit) dapat menjadi salah satu upaya untuk memelihara, merawat, dan mempertahankan kondisi kulit. Seiring berkembangnya teknologi dalam bidang Industri Kecantikan, pangsa pasar pun beragam. Pemasaran tidak hanya mencakup suatu wilayah tertentu, saat ini dapat pula dilakukan dalam dunia maya yang dapat menjangkau seluruh wilayah [1].

Pemasaran melalui dunia maya dilakukan dengan sistem digital atau disebut juga Digital Marketing. Digital Marketingmerupakan pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan akses internet, memanfaatkan media sosial dan perangkat digital lainnya [2]. Dengan digital marketing, dapat membantu penjual dalam menciptakan produk yang memiliki kualitas, pelayanan, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen [3]. Dalam kegiatan pemasaran produk, Ms Glow melakukan pengembangan produk seperti Ekuitas Merk. Ekuitas merek adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkankekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing [4]. Dalam melakukan pemasaran secara digital, dibutuhkan peran seseorang yang dapat menjadi magnet untuk menarik minat pembeli, yang biasa disebut BrandAmbassador. Penggunaan Brand Ambassadordilakukan oleh perusahaan untuk memengaruhi atau mengajak konsumen [5]. Hal ini bertujuan agar konsumen tertarik dengan menggunakan produk, terlebih karena pemilihan Brand Ambassador biasanya didasarkan pada pencitraan melalui seorang selebrititas yang terkenal serta memiliki reputasi yang baik dan mendukung merk tersebut [6].

Aspek pengaruh Digital Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli [7]. Sejalan dengan pengaruh digital marketing terhadap minat beli dinyatakan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli [8]. Dari kedua tinjauan penelitian tersebut menunjukkan adanya ketidakkonsisten pengaruh digital marketing terhadap minat beli.

Aspek penaruh ekuitas merek dinyatakan positif dan signifikan terhadap minat beli [9]. Sejalan dengan pengaruh ekuitas merek terhadap mina beli dinyatakan positif dan signifikan terhadap minat beli [10]. Namun pengaruh ekuitas merek terhadap minat beli dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli [11]. Dari ketiga tinjauan penelitian tersebut menunjukkan ketidakkonsisten pengaruh ekuitas merek terhadap minat beli.

Aspek pengaruh brandambassadorterhadap minat beli dinyatakan positif dan signifikan terhadap Minat Beli [12]. Sejalan dengan pengaruh brandambassadorterhadap minat beli, dinyatakan positif dan signifikan terhadap minat beli [13]. Namun pengaru brand ambassador terhadap minat beli dinyatakan negatif dan tidak signifikan terhadap minat beli [14]. Dari ketiga tinjauan penelitian tersebut menunjukkan ketidakkonsisten pengaruh brand ambassador terhadap minat beli.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, telah ditemukan Evidence Gap. Evidence Gap terjadi jika temuan penelitian yang baru bertentangan dengan kesimpulan yang diterima secara luas atau kontradiksi dalam temuan penelitian sebelumnya. Dimana telah didukung penelitian-penelitian terdahulu terdapat perbedaan yang berpengaruh dan tidak berpengaruh [15]. Maka peneliti akan meniliti ulang agar mengetahui variabel-variabel yang akan diteliti berpengaruh atau tidak.

Dari latar belakang yang telah dijabarkan serta telah terdapat research gap, sehingga peneliti tertarik dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh DigitalMarketing, Ekuitas Merk, Dan Brand Ambassador Terhadap Minat Beli Pada SkincareMs Glow” (Studi Pada “Klinik Lavina Mojosari Mojokerto)”

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang di tujukan untuk membedah teori-teori terdahulu yang digunakan untuk menganalisis populasi dan sampel Sugiyono (2014). Lokasi penelitian ini dilakukan di Jl. Airlangga Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61382

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah member di klinik lavina Ms Glow Mojosari Mojokerto dengan jumlah 250 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu menggunakan Teknik Probability sampling yang memiliki Simplerandom sampling. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500 sampel. Maka berdasarkan perhitugan di atas bahwa jumlah minimum sampel ialah 71 responden yang nantinya akan dibulatkan menjadi 100 responden.

Sumber data dari penelitian ini didapatkan melalui kuisioner yang disebarkan kepada member Ms Glow Klinik lavina di Mojosari Mojokerto.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan teknik aplikasi data SPSS.

A. Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

B. Hipotesis

  1. H1 : Digital Marketing berpengaruh terhadap Minat Beli pada Skincare Ms Glow
  2. H2 : Ekuitas Merek berpengaruh terhadap Minat Beli pada Skincare Ms Glow
  3. H3: Brand Ambassador berpengaruhterhadap Minat Beli pada Skincare Ms Glow

Hasil dan Pembahasan

Hasil

A. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner diakatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner [16]. Misalnya dalam pengukuran ‟minat beli” validitas yang berhubungan dengan mengukur alat yang digunakan yaitu apakah alat yang digunakan dapat mengukur minat beli. Berikut ini kriteria uji validitas antara lain:

  1. Data dikatakan tidak valid apabila nilai koefisien korelasi (R Hitung) menunjukkan nilai lebih kecil atau lebih rendah dari 0,30 maka dapat dikatakan data tersebut tidak valid.
  2. Data dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi (R Hitung) menunjukkan nilai paling minimum adalah 0,30 , jika nilai lebih diatasnya 0,30 maka data dapat dikatan data valid.

Figure 2.Uji ValiditasData Prime yang diolah,2022

Dari hasil pengujian validitas diatas menyatakan bahwa seluruh item pernyataan kuisioner dari seluruh variabel memiliki koefisien diatas 0,30 (>0,30) sehingga pengujian ini dapat dinyatakan valid dan juga dapat digunakan untuk mengukur variabel yang sedang diteliti.

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana indikator pada variabel dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten [17]. Pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan uji cronbach’s alpha (α) dengan kriteria hasil pengujian yaitu, apabila nilai dari cronbach’s alpha (α) ≥ 0,50 maka dapat dikatakan variabel penelitian adalah reliabel. Tetapi apabila nilai dari cronbach’s alpha (α) ≤ 0,50 maka dapat dikatakan variabel penelitian adalah tidak reliabel.

Variabel Nilai Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan
Digital Marketing 0,556 0,50 Reliabel
Ekuitas Merek 0,615 0,50 Reliabel
Brand Ambassador 0,500 0,50 Reliabel
Minat Beli 0,578 0,50 Reliabel
Table 1.Uji ReliabilitasData Primer diolah SPSS, 2022

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh nilai koefisisen realibilitas cronbach alpha lebih besar dari 0,50 pada variabel digital marketingdengan nilai 0,556, Ekuitas Mereksebesar 0,615, brand ambassadorsebesar 0,500 dan minat belisebesar 0,578. Maka seluruh variabel dapat dinyatakan bahwa instrumen kuisisoner yang digunakan memiliki reliabilitas.

C. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan guna mengetahui apakah data tersebut berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian secara statistic untuk melakukan sebuah uji normalitas dengan signifikan pada meode One Sample Kolmogorov Smirnov, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikansi pada uji KolmogrovSmirnovmenunjukkan nilai kurang dari 0,05 maka dapat ditarik sebuah kesimpulan data yang beredar atau berdisribusi merupakan data tidak normal.

b. Jika nilai sginikansi pada uji Kolmogrovsmirnovmenunjukkan nilai lebih dari 0.05 maka data yan beredar atau data yang berdistribusi adalah data secara normal.

Unstandardize d Residual
N 100
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std . Deviation 1.69972157
Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,045
Test Statistic ,086
Asymp . Sig . (2-tailed) ,068c
Table 2.Hasil Penguji NormalitasData Output SPSS, 2022

Hasil dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan hasil nilai dari uji Kolmogorovsmirnovsebesar 0,068 dimana nilai menunjukkan lebih dari 0,05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya dapat dilihat pada hasil Plot ofRegressionResidual.Data dikatakan berdistribusi normal jika sebaran data membentuk titik-titik yang mendekati garis diagonal sebagai berikut :

Figure 3.Normal Probability PlotData Diolah SPSS, 2022

Dari hasilyuji normalitas pada penelitian ini terlihat bahwa grafik normal probability plotyang mensyaratkan jika sebaran data tersebut harus terletak pada daerah garis diagonal, plot probabilitas normal diagonal merupakan hasil yang diperoleh berdasarkan gambar diatas, sehingga penelitian ini dapat memenuhi syaratFnormal probability plot,dengan kata lain,Tdata dalam penelitian tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

D. Uji Linieritas

Uji linieritas ini merupakan sebuah syarat untuk melakukan sebuah analsis korelasi Pearsonatau regresilinier.Dalam penelitian ini menggunkan metode Testforlinieritydengan Hubungan variabel dikatakan signifikan atau terdapat hubungan antar variabel yang linear jika taraf signifikansi di dalam uni linieritas menunjukkan angka 0,05 atau kurang dari 0,05.

Variabel F Sig . Linearity Kondisi Kesimpulan
X1Y 39,264 0,000 Sig. <0,05 Linier
X2Y 44,790 0,000 Sig. <0,05 Linier
X3Y 74,352 0,000 Sig. <0,05 Linier
Table 3.Uji LinieritasData Primer Yang Diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian penelitian nilai sig.Linearityuntuk variabel Digital Marketingdengan Minat Beli0,000 (0,000 < 0,05 ), variabel Ekuitas Merekdengan Minat Belisebesar 0,000 ( 0,000 < 0,05 ), dan variabel Brand Ambassadordengan Minat Belisebesar 0,000 ( 0,000 < 0,05 ). Dari semua variabel tersebut dengan nilai sig.Linearity< 0,05 , kita dapat mengatakan bahwa hubungan antar variabel adalah linier dengan kata lain jika terjadi peningkatan skor variabel independen yang ditetapkan berarti diikuti dengan kenaikan skorOvariabel dependen

E. Uji Autokorelasi

AutokorelasiDdigunakan dalam penelitian ini dengan model regresi linier guna melihat apakah ada atau tidak autokorelasi (hubungan linier antara kesalahan penghalang pada periode dan kesalahan pada periode sebelumnya) model regresiyang baik seharusnya tidak adanya autokorelasi.

Pada penelitan ini uji auto korelasi yang dipakai adalah dengan metode uji DurbinWatsonTestdengan ketentuan sebagai berikut :

  1. DU lebih kecil dari DW, dan DW lebih kecil dari 4-DU, maka H0 diterima, artinya tidak terjadi sebuah Autokorelasi pada penelitian ini.
  2. DW lebih kecil dari DL atau DW lebih besar dari 4-DL, maka H0 ditolak, artinya terjadi sebuah Autokorelasi pada penelitian ini.
  3. DL lebih kecil dari DW dan DW lebih kecil dari DU, atau 4-DU lebih kecil dari DW dan DW lebih kecil dari 4-DL, maka tidak adanya kesimpulan yang pasti dari penelitian ini
Mod el R R Square Adjusted R Square Std . Error of the Estimate Durbin - Watson
1 ,783a ,614 ,602 1,726 1,849
Table 4.Uji AutokorelasiData Diolah SPSS,2022

Adapun kriteria yang digunakan untuk pengujian hipotesis :

  1. Jika 0 < d < dL, maka terjadi autokorelasi positif
  2. Jika 4 – dL < d < 4, maka terjadi autokorelasi negative
  3. Jika 2 < d < 4 < dU, maka tidak ada autokorelasi positif dan negatif

Jika dL < d < 4 – dU atau 4 – dU < d < 4 – dL dapat diartikan bahwa tidak ada autokorelasi.

Hipotesis Dasar pengambilan keputusan Hasil uji Keputusan
Terjadi autokorelasi 0 < d < dL 0 < 1,849 > 1,6131 Tidak memenuhi
Terjadi autokorelasi Negatif 4 – dL < d < 4 2,3869 < 1,849 < 4 Tidak memenuhi
Tidak adaautokorelasi negatif 2 < d < 4 < dU 2 < 1,849 < 4 <1,7364 Tidak memenuhi
Tidak adaAutokorelasi dL < d < 4 – dU 1,6131 < 1,849<2,2636 Memenuhi
Table 5.Hasil Kriteria Uji AutokorelasiData Diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel diatas, dapat diperoleh nilai DurbinWatsonsebesar 1,849 dengan dL < d < 4 – dU atau 1,6131 < 1,849 < 2,2636 yang artinya regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

F. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitasObertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi memiliki korelasi antar variabel bebas (independen). UntukKModel regresi yang baik, tidak bolehLterjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas diukur dari besaran VIF (VarianceInflationFactor) dan tolerance. Tolerancemengukur variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance> 0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi adanya multikolinearitas antar variabel bebas, begitupun sebaliknya.

Model Collinearity Statistics
B Tolerance VIF
1 ( Constant ) 3 , 854
Digital Marketing(X1) ,347 , 914 1, 094
Ekuitas Merek (X2) , 287 , 809 1 , 236
Brand Ambassador (X3) , 363 , 777 1 , 287
Table 6.Uji MultikolinieritasData Diolah SPSS,2022

Dari hasil pengujian diatas, diperoleh nilai VIF untuk variabel Digital Marketing sebesar 1,094 (< 10), variabel Ekuitas Mereksebesar 1,236 (< 10), dan variabel Brand Ambassadosebesar 1,287 (< 10). Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas, dengan kata lain bahwa diantara variabel bebas tidak saling mempengaruhi.

G . Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini digunakan unutk menunjukkan bahwa residual variabel tidak sama untuk sebuah penelitian didalam model regresi. Heteroskedastisitas tidak ada didalam sebuah penelitian dapat diketahui melalui hasil metode grafik regresi, dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. jika terjadi sebaran titik-titik dalam grafik yang membentuk sebuah pola yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas pada penelitian tersebut.Jika tidak terjadi sebuah pola atau titik-titik didalam grafik tersebut menyebar di bawah maupun di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas di dalam penelitian tersebut.
  2. Jika tidak terjadi sebuah pola atau titik-titik didalam grafik tersebut menyebar di bawah maupun di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas di dalam penelitian.

Figure 4.Hasil Uji HeteroskedastisitasData Diolah SPSS, 2022

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa tidak ada pola tertentu dan scatterplot titik – titik menyebar secara acak, dari bagian atas angka 0 atau dibagian bawah angka 0 dari sumbu vertikal atau sumbu Y, yang dapat menunjukkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas pada penelitian ini.

H. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebuah analisis yang digunakan untuk mengukur suatu variabel independen terhadap suatu variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat variabel Digital Marketing (X1),Ekuitas Merek(X2), Brand Ambassador (X3),dalam mempengaruhi variabel Minat Beli (Y) pada pengguna Skincare Ms Glow.

Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig .
B Std . Error Beta
1 ( Constant ) 3,854 ,972 3,965 ,000
Digital Marketing ,347 ,065 ,353 5,322 ,000
EkuitasMerek ,287 ,063 ,323 4,577 ,000
Brand Ambassador ,363 ,067 ,392 5,422 ,000
Table 7.Hasil Uji Regresi Linier BergandaData Diolah SPSS, 2022

Berdasarkan hasil yang ada pada tabel diatas dapat diketahui model regresinya dari keempat variable sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + B3X3 + e

Y = 3,854 + 0,347 + 0,287 + 0,363 + e

Berdasarkan hasil persamaan yang diperoleh, makna dan arti koefisien regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta positif 3,854 yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas yaitu digital marketing, ekuitas merek, brand ambassador nilai variabel minat beli tidam berubah konstan sebesar 3,854.

2. Digital Marketing

Koefisien variabel Digital Marketingdengan Minat Beliadalah 0,347 , yang artinya mempunyai hubungan yang positif. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jika variabel Digital Marketingmengalami sebuah peningkatan satu satuan, maka variabel Minat Beliakan meningkat sebesar 0,347 satuan.

3. Ekuitas Merek

Koefisien variabel Ekuitas Merekdengan Minat Beliadalah 0,287 , yang artinya mempunyai hubungan yang positif. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jika variabel Ekuitas Merekmengalami sebuah peningkatan satu satuan, maka variabel Minat Beliakan meningkat sebesar 0,287 satuan.

4. Brand Ambassador

Koefisien variabel Brand Ambassador dengan Minat Beliadalah 0,63 , yang artinya mempunyai hubungan yang positif. Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa jika variabel Brand Ambassador mengalami peningkatan satu satuan, maka variabel Minat Beliakan meningkat sebesar 0,363 satuan.

I. Uji Parsial

Uji t mempunyai fungsi untuk mengetahui secara parsial Digital Marketing, Ekuitas Merek, dan Brand Ambassadorapakah berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel Minat Beli. Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan perbandingan hasil dari thitung dengan ttabel sehingga adanya sebuah alasan yang kuat untuk hipotesis satu (H1) diterima dan H0 ditolak, begitupun sebaliknya.

Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig .
B Std . Error Beta
1 ( Constant ) 3,854 ,972 3,965 ,000
Digital Marketing ,347 ,065 ,353 5,322 ,000
EkuitasMerek ,287 ,063 ,323 4,577 ,000
Brand Ambassador ,363 ,067 ,392 5,422 ,000
Table 8.Hasil Uji ParsialData Diolah SPSS, 2022

1. Digital Marketing (X1)

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (0,05) dan degreeoffreedomsebesar k = 3 dan df2 = n – k – 1 (100 – 3 – 1 = 96) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,660 maka dapat disimpulkan,

H0 = Variabel Digital Marketingsecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli

H1 = Variabel Digital Marketingsecara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 5,322 Hal ini menunjukkan bahwa thitung 5,322 lebih besar dari pada ttabel 1,660 Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel Digital Marketingberpengaruh secara signifikan terhadap Minat Belipada pengguna Skincare Ms Glow di klinik Lavina Mojosari Mojokerto.

2. Ekutas Merek (X2)

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (0,05) dan degreeoffreedomsebesar k = 3 dan df2 = n – k – 1 (100 – 3 – 1 = 96) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,660 maka dapat disimpulkan,

H0 = Variabel Ekuitas Mereksecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli

H1= Variabel Ekuitas Mereksecara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung sebesar 4,577 Hal ini menunjukkan bahwa t hitung 4,577 lebih besar dari pada ttabel 1,660 Sehingga H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel Ekuitas Merekberpengaruh secara signifikan terhadap Minat Belipada pengguna Skincare Ms Glowdi klinik Lavina Mojosari Mojokerto.

3. Brand Ambassador

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (0,05) dan degreeoffreedomsebesar k = 3 dan df2 = n – k – 1 (100 – 3 – 1 = 96) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,660 maka dapat disimpulkan,

H0 = Variabel Brand Ambassador secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli

H1 = Variabel Brand Ambassador secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung sebesar 5,422 Hal ini menunjukkan bahwa t hitung 5,422 lebih besar dari pada ttabel 1,660 Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel Brand Ambassador berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Belipada pengguna Skincare Ms Glowdi klinik Lavina Mojosari Mojokerto.

J. Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Uji R squaredigunakan untuk menghitung kemampuan model regresi dalam menjelaskan perubahan variabel terikat akibat variabel bebas. Dibawah ini adalah tabel dari hasil pengujian uji R square.

Mode l R R Square Adjusted R Square Std . Error of the Estimate
1 ,783a ,614 ,602 1,726
Table 9.Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda R²Data Diolah SPSS, 2022

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai dari hasil pengujian determinan berganda (R2) adalah sebesar 0,614 atau 61,4% sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel Digital Marketing, Ekuitas Merek, Brand Ambassadordapat menjelaskan tentang variabel Minat Belidalam penelitian ini dan sisanya sebesar 39% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijadikan objek dalam penelitian ini.

K. Uji Koefisien Korelasi Berganda (R)

Uji R digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut adalah tabel hasil pengujian uji R :

Model Summary b
Mode l R R Square Adjusted R Square Std . Error of the Estimate
1 ,783a ,614 ,602 1,726
Table 10.Hasil Uji Koefisien BergandaData Diolah SPSS, 2022

Jangkauan nilai R berkisar 0-1, yang maksudnya adalah semakin mendekati 1 maka akan semakin kuat hubungan yang dimiliki oleh variabel bebas dengan variabel terikat. Namun apabila semakin mendekati 0 maka hubungan yang dimiliki semakin lemah atau bahkan tidak memiliki hubungan sama sekali antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dapat dilihat pada tabel uji R bahwa nilai R sebesar 0,783. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinilai cukup kuat karena mempunyai nilai yang mendekati angka satu.

Pembahasan

Hasil dari penelitian yang ada di atas dapat diketahui seberapa besar pengaruh digital marketing, ekuitas merek, dan brand ambassador terhadap minat beli dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS Statistics versi 22.

1. Hipotesis pertama : Digital Marketing berpengaruh terhadap Minat Beli

Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa digital marketing berpengaruh terhadap minat beli pada skicare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Hal ini menunjukkan bahwa selama ini konsumen dengan mudah mendapatkan informasi terkait skincare Ms Glow melalui situs pencarian di internet.

Hal ini dapat diartikan bahwa Ms Glow memberikan informasi produk melalui media sosial ke konsumen, dan konsumen dapat berkomunikasi dengan penjual melalui media sosial terkait produk Ms.Glow. Internet menjadi sumber informasi terbaru mengenai info produk Ms Glow serta Ms Glow memudahkan konsumen dalam pencarian produk tersebut melalui pemasaran digital , dan konsumen dapat berkonsultasi dengan mudah mengenai penggunaan Produk Ms Glow melalui media sosial.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, menyatakan digital marketing adalah salah satu jenis pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa [18].

Hasil penelitian ini relavan dengan penelitian yang ditunjukkan penelitian lain membuktikan bahwa digital marketing berpengaruh signifikan terhadap minat beli [19]. Didukung penelitian yang membuktikan bahwa digital marketing berpengaruh signifikan terhadap minat beli [20].

2. Hipotesis kedua : Hipotesis ketiga : Hipotesis ketiga : Ekuitas Merek berpengaruh terhadap Minat Beli

Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa ekuitas merek berpengaruh terhadap minat beli pada skicare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Hal ini menunjukkan bahwa Ekuitas merek merupakan sebuah pencapaian nilai merek yang dibawa perusahaan untuk menajadikan suatu produk yang di minati masyarakat.

Hal ini dapat di artikan bahwa produk Ms Glow dapat di ingat dengan baik dan konsumen memiliki niat melakukan pembelian ulang pada produk Ms Glow. Produk Ms Glow mempunyai kualitas yang baik serta memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan produk lain.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, menyatakan ekuitas merek adalah sebuah pencapaian ekuitas merek yang di sumbangkan perusahaan untuk memproduksi suatu produk yang diminati masyarakat. Dengan merek yang bagus, nilai pemasaran juga bagus [21]. Ekuitas merek dikatakan baik Ketika konsumen dapat mengingat seperti apa produk yang dibeli dan telah menghasilkan skor kepuasan tersendiri bagi pengguna dan menciptakan nilai positif bagi konsumen dan bisnis.

Hasil penelitian ini relavan dengan penelitian yang ditunjukkan penelitian lain membuktikan bahwa ekuitas merekberpengaruh signifikan terhadap minat beli [22]. Didukung penelitian yang membuktikan bahwa ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli [23].

3. Hipotesis ketiga : Brand Ambassador berpengaruh terhadap Minat Beli

Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa brand ambassador berpengaruh terhadap minat beli pada skicare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Hal ini menunjukkan bahwa semakin terkenal kepopuleran seorang brand ambassador Nagita Slavina membuat konsumen lebih ingin mengenal produk di sosial media dari pada mengenal produk ditoko lainnya.

Hal ini dapat di artikan bahwa Nagita Slavina mendukung produk Ms Glow sebagai pilihan skincare terbaik dan Nagita Slavina berhasil menjadi Brand Ambassador (Bintang iklan). Nagita Slavina merupakan aktris dengan popularitas yang tinggi sehingga memiliki daya tarik dalam pemasaran produk Ms Glow dan konsumen melihat Nagita Slavina mampu meyakinkan kualitas produk Ms Glow serta Nagita Slavian percaya bahwa produk Ms Glow memiliki kualitas terbaik sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, menyatakan Brand Ambassador adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dengan mengguakan selebriti sebagai ikon dalam memperkenalkan suatu produk agar konsumen tertarik menggunakan produk [24].

Hasil penelitian ini relavan dengan penelitian yang ditunjukkan penelitian lain membuktikan bahwa brand ambassadorberpengaruh signifikan terhadap minat beli [25]. Didukung penelitian yang membuktikan bahwa brand ambassador berpengaruh signifikan terhadap minat beli [26].

Simpulan

Berdasarkan judul penelitian, rumusan penelitia, tujuan penelitian, hipotesis, analisis dan pembahasan perihal pengaruh digital marketing, ekuitas merekdan brand ambassador terhadap minat belipada Skincare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa variabel digital marketingCberpengaruh terhadap minat belipada Skincare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Hal ini memiliki arti bahwa digital marketing mempengaruhi banyaknya penggemar dalam menggunakan digital marketing untuk mencari informasi produk dari skicare Ms Glow.

Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian yang membuktikan bahwa digital marketing berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli.Didukung penelitian lain yang membuktikan bahwa digital marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa variabel Ekuitas Merekberpengaruh terhadap Minat Beli Pada skincare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Hal ini memiliki arti bahwa memberikan merek yang baik dapat mempengaruhi minat beli konsumen.

Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian yang membuktikan bahwa ekuitas merekberpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli.Didukung penelitian lain yang membuktikan bahwa ekuitas merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa variabel Brand Ambassadorberpengaruh terhadap Minat Beli Pada skincare Ms Glow klinik lavina di Mojosari Mojokerto. Hal ini memiliki arti bahwa semakin terkenal brand ambassador semakin tinggi minat beli konsumen.

Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian yang membuktikan bahwa brand ambassador berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli. Didukung penelitian lain yang membuktikan bahwa brand ambassador berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli.

References

  1. E. Dwi A, “Jurnal Manajemen Pemasaran,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2017.
  2. R. A. Syahidah, “Pengaruh Viral Marketing dan Digital Marketing terhadap Kepercayaan Konsumen dan Keputusan Pembelian Pada Produk Skincare Lokal di Masa Pandemi Covid 19,” Humanis, vol. 1, no. 2, pp. 827–837, 2021.
  3. Izzah Nur Masyithoh and Ivo Novitaningtyas, “Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Marketplace Tokopedia,” J. Manaj. Bisnis Kreat., vol. 7, no. 1, 2021, doi: 10.36805/manajemen.v7i1.1951.
  4. P. D. Sugiyono, Metode penelitian bisnis pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2014.
  5. N. R. T. Shinta, Analisis Pengaruh Brand Ambassador, Advertising Campaign, Serta Country of Origin Terhadap Minat Beli Pada Situs Tokopedia.Com, vol. 53, no. 9. 2020.
  6. C. S. Johannes and V. Siagian, “PENGARUH BRAND AMBASSADOR, KEPERCAYAAN, DAN PRICE DISCOUNT TERHADAP MINAT BELI DI APLIKASI TOKOPEDIA,” J. Penelit. Ilmu Manaj., vol. 6, no. 2, pp. 98–112, 2021.
  7. B. P. Hartaroe, R. M. Mardani, and M. K. Abs, “Pengaruh Ragam Produk, Digital Marketing, Dan Celebrity Endorsement Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Arascarf di Kalangan Mahasiswi FEB UNISMA Angkatan 2017),” vol. 19, pp. 82–94, 2016.
  8. Febrianti and A. Sudrajat, “Pengaruh Design Produk dan Digital Marketing terhadap Minat Beli Album Fisik Musik K-Pop di Indonesia,” J. Perpajakan, Manajemen, dan Akunt., vol. 13, no. 2, pp. 140–149, 2021.
  9. W. Algustin and R. Matoati, “Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Minat Beli Ulang Produk Emina Pada Generasi Z,” J. Bisnis dan Ekon., vol. 27, no. 1, pp. 1–12, 2020.
  10. S. Dwinanda and I. Rachmawati, “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Ulang Produk Wardah Pada Generasi Y,” J. Semarak, vol. 4, no. 2, pp. 98–104, 2021.
  11. Achmad Novian Eka Saputra, “Pengaruh Brand Ambassador Christiano Ronaldo Pada OnlineShope Shopee Terhadap Keputusan Pembelian Fashion Remaja Di Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo.”
  12. dkk Pandika, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Country Of Origin Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Skin Care Korea,” J. Econ. Bus., vol. 7, no. 1, pp. 125–142, 2021, doi: 10.29303/ekonobis.v7i1.72.
  13. R. Haelana, “Pengaruh Brand Ambassador dan Brand Image Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Ruangguru,”2021,[Online].Available:https://library.universitaspertamina.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3972/103117102_RIYANHAELANA_TA_3.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
  14. N. Septya Ningrum, “Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Minat Beli Konsumen Md Clinic By Lazeta,” Bisnis dan Iptek, vol. 9, no. 2, pp. 141–152, 2016.
  15. Novina Kusumaningdyah, “Pengaruh Strategi Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Ikan Cucut Air Di Cv. Angin Timur Seafood Sidoarjo,” Vol. 2507, No. February, Pp. 1–9, 2020.
  16. D. V. Subastian, D. A. R. Palupi, E. Firsa, and V. F. Sanjaya, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Celebrity Endorser Raffi Ahmad Terhadap Minat Beli Produk Skincare MS. Glow,” Manaj. Bisnis Islam, vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2021.
  17. P. D. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.
  18. Afrina, “Pengaruh Digital Marketing, Brand Image, Dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada Gazebo Jamur Di Sidoarjo,” vol. 4, no. 1, p. 6, 2021.
  19. Rahmadhanty and Jumhur, “Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Beli Album Musik Korean Pop (Studi Pada Penggemar Musik Korean Pop) The Influence Of Marketing Interest On Interest In Buying Album Music Korean Pop (Study on Korean Pop Music Fans) Alya,” vol. 08, no. 01, pp. 190–196, 2020.
  20. E. S. Chaeriah, P. Harga, C. Merek, D. A. N. Kualitas, and E. S. Chaeriah, “Pengaruh Harga, Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pengguna Smartphone Samsung (Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen UNKRIS),” vol. 4, no. 3, 2016.
  21. Fadhli, “Pengaruh Digital Marketing, Kualitas Produk, dan Emosional terhadap Kepuasan Konsumen Poskopi ZIO Jombang,” J. Inov. Penelit., vol. 2, no. 2, pp. 603–612, 2021, [Online]. Available: https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/684.
  22. Z. Harahap, A. S. Soegoto, and J. J. Rotinsulu, “Citra Merek, Ekuitas Merek, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Indomie Dikecamatan Malalayang 1 Barat Manado,” J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 2, no. 2, pp. 859–870, 2014, doi: 10.35794/emba.v2i2.4423.
  23. Shope Shopee Terhadap Keputusan Pembelian Fashion Remaja Di Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo.”
  24. dkk Pandika, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Country Of Origin Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Skin Care Korea,” J. Econ. Bus., vol. 7, no. 1, pp. 125–142, 2021, doi: 10.29303/ekonobis.v7i1.72.
  25. R. Haelana, “Pengaruh Brand Ambassador dan Brand Image Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Ruangguru,”2021,[Online].Available:https://library.universitaspertamina.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3972/103117102_RIYANHAELANA_TA_3.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
  26. N. Septya Ningrum, “Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Minat Beli Konsumen Md Clinic By Lazeta,” Bisnis dan Iptek, vol. 9, no. 2, pp. 141–152, 2016.
  27. Novina Kusumaningdyah, “Pengaruh Strategi Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Ikan Cucut Air Di Cv. Angin Timur Seafood Sidoarjo,” Vol. 2507, No. February, Pp. 1–9, 2020.
  28. D. V. Subastian, D. A. R. Palupi, E. Firsa, and V. F. Sanjaya, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Celebrity Endorser Raffi Ahmad Terhadap Minat Beli Produk Skincare MS. Glow,” Manaj. Bisnis Islam, vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2021.
  29. P. D. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.
  30. Afrina, “Pengaruh Digital Marketing, Brand Image, Dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada Gazebo Jamur Di Sidoarjo,” vol. 4, no. 1, p. 6, 2021.
  31. Rahmadhanty and Jumhur, “Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Beli Album Musik Korean Pop (Studi Pada Penggemar Musik Korean Pop) The Influence Of Marketing Interest On Interest In Buying Album Music Korean Pop (Study on Korean Pop Music Fans) Alya,” vol. 08, no. 01, pp. 190–196, 2020.
  32. E. S. Chaeriah, P. Harga, C. Merek, D. A. N. Kualitas, and E. S. Chaeriah, “Pengaruh Harga, Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pengguna Smartphone Samsung (Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen UNKRIS),” vol. 4, no. 3, 2016.
  33. Fadhli, “Pengaruh Digital Marketing, Kualitas Produk, dan Emosional terhadap Kepuasan Konsumen Poskopi ZIO Jombang,” J. Inov. Penelit., vol. 2, no. 2, pp. 603–612, 2021, [Online]. Available: https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/684.
  34. Z. Harahap, A. S. Soegoto, and J. J. Rotinsulu, “Citra Merek, Ekuitas Merek, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Indomie Dikecamatan Malalayang 1 Barat Manado,” J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 2, no. 2, pp. 859–870, 2014, doi: 10.35794/emba.v2i2.4423.
  35. Shope Shopee Terhadap Keputusan Pembelian Fashion Remaja Di Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo.”
  36. dkk Pandika, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Country Of Origin Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Skin Care Korea,” J. Econ. Bus., vol. 7, no. 1, pp. 125–142, 2021, doi: 10.29303/ekonobis.v7i1.72.
  37. R. Haelana, “Pengaruh Brand Ambassador dan Brand Image Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Ruangguru,”2021,[Online].Available:https://library.universitaspertamina.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3972/103117102_RIYANHAELANA_TA_3.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
  38. N. Septya Ningrum, “Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Minat Beli Konsumen Md Clinic By Lazeta,” Bisnis dan Iptek, vol. 9, no. 2, pp. 141–152, 2016.
  39. Novina Kusumaningdyah, “Pengaruh Strategi Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Ikan Cucut Air Di Cv. Angin Timur Seafood Sidoarjo,” Vol. 2507, No. February, Pp. 1–9, 2020.
  40. D. V. Subastian, D. A. R. Palupi, E. Firsa, and V. F. Sanjaya, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Celebrity Endorser Raffi Ahmad Terhadap Minat Beli Produk Skincare MS. Glow,” Manaj. Bisnis Islam, vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2021.
  41. P. D. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.
  42. Afrina, “Pengaruh Digital Marketing, Brand Image, Dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada Gazebo Jamur Di Sidoarjo,” vol. 4, no. 1, p. 6, 2021.
  43. Rahmadhanty and Jumhur, “Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Beli Album Musik Korean Pop (Studi Pada Penggemar Musik Korean Pop) The Influence Of Marketing Interest On Interest In Buying Album Music Korean Pop (Study on Korean Pop Music Fans) Alya,” vol. 08, no. 01, pp. 190–196, 2020.
  44. E. S. Chaeriah, P. Harga, C. Merek, D. A. N. Kualitas, and E. S. Chaeriah, “Pengaruh Harga, Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pengguna Smartphone Samsung (Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen UNKRIS),” vol. 4, no. 3, 2016.
  45. Fadhli, “Pengaruh Digital Marketing, Kualitas Produk, dan Emosional terhadap Kepuasan Konsumen Poskopi ZIO Jombang,” J. Inov. Penelit., vol. 2, no. 2, pp. 603–612, 2021, [Online]. Available: https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/684.
  46. Z. Harahap, A. S. Soegoto, and J. J. Rotinsulu, “Citra Merek, Ekuitas Merek, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Indomie Dikecamatan Malalayang 1 Barat Manado,” J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 2, no. 2, pp. 859–870, 2014, doi: 10.35794/emba.v2i2.4423.
  47. J. P. Wijaya, N. Y. Ongkosuwito, and R. Jokom, “Pengaruh Interaksi Virtual Dan Ekuitas Merek Nex Carlos Terhadap Minat Beli Pengikut Di Instagram,” J. Manaj. Perhotelan, vol. 7, no. 1, pp. 32–41, 2021, doi: 10.9744/jmp.7.1.32-41.
  48. M. . Ir.Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran : Manajemen Pemasaran Modern, vol. 9, no. 2. 2020.
  49. D. Soepono, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pt. Telesindo Shop Sebagai Distributor Utama Telkomsel Di Manado,” J. EMBA J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 7, no. 3, 2019, doi: 10.35794/emba.v7i3.24200.
  50. Muhamad Rifai Setianto, “Pengaruh Harga Dan Iklan Terhadap Minat Beli Kue Kering Melalui Media Facebook (Studi Pada Kue Kering Merk Dapur Hara’’) Di Sidoarjo,” no. April, pp. 33–35, 2019.