Analysis of Application of Cash Receipts Accounting Information System in Improving Internal Control
Innovation in Computer Science
DOI: 10.21070/ijins.v20i.745

Analysis of Application of Cash Receipts Accounting Information System in Improving Internal Control


Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Internal Control

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Accounting Information System Cash Receipts Internal Control

Abstract

This study aims to analyze the cash receipts accounting information system in improving internal control and assessing whether the activities implemented by PT. Karunia Land has synchronized using the theory of cash receipts accounting information systems and company internal control which can later be used as material for assessment, input, and as suggestions for the development of cash receipts accounting information systems. This study uses qualitative methods through interviews, documentation, and observation. The validity of the data was tested using the technical triangulation method. The analytical techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion drawing or verification to analyze cash receipts accounting information system data and analyze internal control at PT. Gift of Land. The results of this study explain that, the application of the accounting information system of PT. Karunia Land does not yet have a flowchart and is effective in accordance with the Standard Operating Procedure (SOP) in terms of cash receipts processes and procedures. Improved internal control of cash receipts accounting information system by PT. Karunia Land as a whole still does not meet the internal control element in terms of organizational structure, there is still a gap between the admin function and the financial function.

Pendahuluan

Situasi dunia bisnis ketika dihadapkan dengan persaingan yang semakin luas dan ketat, perusahaan dituntut menjalankan usahanya lebih baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Sebagian perusahaan menetapkan laba yang maksimum sebagai tujuan perusahaan. Untuk memenuhi kepentingan, pihak manajemen dapat menyesuaikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Peranan informasi diperlukan untuk Tingginya perkembangan ekonomi, peningkatan teknologi dan pengembangan perusahaan. Informasi yang cepat, akurat serta efisien iala alat manajemen pada tata kelola perusahaan dan menjadi laporan bagi pihak yang berkepentingan. Perkembangan teknologi informasi semakin dibutuhkan perusahaan, karena saat ini semua sektor ada dalam kehidupan masyarakat, tidak dapat dipungkiri bahwa semuanya merambat ke semua sektor tanpa terkecuali [1].

Perusahaan membutuhkan teknologi yang up to date dan kuatuntuk memberikan informasi yang diperlukan dan diperbarui. Semakin luas dunia bisnis maka semakin baik sistem informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik. Informasi sebagian besar dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan dengan informasi lain yang diperoleh dari pemrosesan transaksi akuntansi rutin [2].

Sistem informasi akuntansi memiliki faktor besar bagi perusahaan. fungsi dari adanya sistem informasi akuntansi untuk memberikan laporan kepada pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan keadaan perusahaan, mengetahui kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan dari laporan keuangan. Pengguna informasi akuntansi banyak digunakan secara eksternal dan internal. Sistem informasi akuntansi juga dapat dijadikan sebagai dasar perhitungan pajak dalam perusahaan [3].

Ada tiga kriteria yang sangat diperhatikan oleh perusahaan ketika akan menerapkan sistem informasi akuntansi yaitu dari segi beban perencanaan dan operasional, memberikan hasil yang bermanfaat dan fleksibel yang akan mendorong perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sistem informasi akuntansi menetapkan tujuan diantaranya untuk meningkatkan dan memperbaiki internal control, meningkatkan informasi, meminimalisir biaya administrasi, memilih planning dan mencegah operasional perusahaan yang tidak sehat [4]. Kelemahan sistem informasi akuntansi berupa konflik karakteristik dalam informasi. Adapun kendala dalam penerapan sistem informasi akuntansi membutuhkan biaya cukup besar. Kelebihan sistem informasi akuntansi tidak dapat lepas dari prinsip efisien dan efektif ketersediaan dan keakuratan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ada beberapa sub – system (sistem bagian) dalam sistem informasi akuntansi berupa siklus transaksi akuntansi yaitu : siklus pembiayaan, siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi dan siklus penggajian. Siklus pendapatan mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan kas. Aktiva lancar yang rentan terhadap kecurangan adalah kas, hampir setiap perusahaan melakukan transaksi yang melibatkan kas dan setara kas. Setiap perubahan penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus dicatat dan mempunyai sistem yang baik untuk menghindari fraud dan manipulasi yang dilakukan karyawan maupun direksi [5]. Itulah sistem informasi akuntansi terutama sistem informasi akuntansi penerimaan kas sangat penting untuk diterapkan.

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan komponen terpenting dari siklus akuntansi yang digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan bisnis diperusahaan [6]. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada aktivitas penerimaan kas tidak dapat menjamin perusahaan dari kecurangan dan penyelewengan sehingga dibutuhkan pengawasan atau internal control [7].

Internal control merupakan sistem dan mekanisme termasuk struktur organisasi, yang bertujuan untuk menjaga kesejahteraan atau aset organisasi [6]. Fungsi utama dari sistem informasi akuntansi ialah harus mendukung internal control yang dijalankan oleh perusahaan. Proses pengendalian harus memiliki unsur internal control untuk mendukung pelaksanaan yang efektif, unsur sistem internal control yang di utarakan [8] yakni : struktur organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan organisasi, pelaksanaan kerja secara sehat, dan pegawai berkualitas. Penilaian ada dan tidaknya kecurangan karyawan penting untuk evaluasi. Internal control merupakan salah satu hal penting terhadap perusahaan sebab semua data yang masuk ke perusahaan harus diverifikasi. Metode yang digunakan sistem internal control untuk melindungi aset perusahaan, memberikan informasi yang akurat, dan meningkatkan efisiensi organisasi [5].

PT. Karunia Land bergerak di bidang properti perumahan. PT. Karunia Land membangun perumahan dan menjual perumahan secara tunai dan kredit. Jika pembelian secara tunai maka pembeli langsung berhubungan dengan PT. Karunia Land, sedangkan untuk kredit PT. Karunia Land bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu leasing. Banyaknya kegiatan operasional yang dilakukan PT. Karunia Land dan pencatatan data rekap dari pembeli masih melakukan secara manual dalam Microsoft Excel membutuhkan keamanan aset yang baik untuk menghindari kerugian bagi perusahaan, seperti : kesalahan input, human error ataupun kerusakan dan kerugian yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga diperlukan pengetahuan metode sistem informasi akuntansi, kerugian karyawan, dan mempertimbangkan prinsip-prinsip internal control untuk memenuhi kebutuhan keamanan aset perusahaan. Pada prinsipnya, perusahaan baik besar maupun kecil perlu memahami dan tertarik pada bagaimana internal control bekerja atas sistem informasi akuntansi penerimaan kas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan [9] sistem akuntansi penjualan yang diterapkan PT. Nirta Majapahit belum memenuhi unsur pengendalian internal dari sisi struktur organisasi dan masih menggunakan manual namun terstruktur baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh [10] penerapan penendalian internal PT. Putra Indo Cahaya Batam belum sesuai teori. Terdapat perangkapan fungsi dan catatan akuntansi penerimaan kas yang digunakan tidak sesuai karena catatan akuntansi yang digunakan tidak rinci atau lengkap.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dalam meningkatkan Internal Control (Studi Kasus PT. Karunia Land)”.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif disebut metode baru karena popularitasnya belum lama, disebut metode post-positivis karena didasarkan pada filosofi post-positivisme dan lebih mementingkan interpretasi data yang diperoleh di lapangan [11]. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengungkapkan penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan pengendalian internal (internal control) terhadap suatu perusahaan, melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif yang disampaikan oleh narasumber dan keadaan praktis dijelaskan secara rinci.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian sangat penting bagi peneliti kualitatif untuk menempatkan pelaksanan penelitian dan membantu peneliti lebih memahmi arah penelitian agar tidak mengarah kemana – mana. Pada penelitian ini berfokus pada sistem akuntansi penerimaan kas, sistem pengendalian internal (internal control) yang terdiri dari struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik sehat, dan pegawai yang memenuhi syarat.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di PT. Karunia Land yang terletak di Desa Cemengbakalan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Kode Pos 61234.

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melaui proses wawancara dengan pihak yang berkaitan secara langsung perihal penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan internal control pada PT. Karunia Land. Informan pada penelitian ini yakni Direktur PT. Karunia Land, Manager Admin dan Keuangan, dan Staf Keuangan

Data sekunder yang digunakan adalah gambaran umum perusahaan dan laporan terkait dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan internal control.

Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara

Wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur, dapat dilakukan melalui face to face dan dapat menggunakan telefon [11]. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan cara tanya jawab kepada pemimpin dan bagian terkait sitem informasi akuntansi penerimaan kas. wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai strtuktur perusahaan, pembagian tugas, dan informasi lain terkait dengan laporan sistem akuntansi penerimaan kas.

b) Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Menurut [11] sebagai bagian pengumpulan data, observasi terlebih dahulu dilakukan dan dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur serta observasi participant dan observasi non participant , serta dilakukan peninjauan dari instrumentasi yang digunakan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dilokasi penelitian dengan tujuan memperoleh informasi tentang gambaran umum perusahaan dan internal control yang diterapkan perusahaan.

c) Dokumentasi

Teknik ini dapat dilakukan terhadap pemrosesan penerimaan kas mulai dari pesanan sampai dengan pembayaran ataupun dokumen terkait yang bersangkutan dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas.

Uji Keabsahan Data

Penelitian dengan judul analisis penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dalam meningkatkan internal control (Studi Kasus PT. Karunia Land) menggunakan uji kredibilitas yang dilakukan dengan triangulasi teknik. Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan berbagai macam teknik seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama.

Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti mengintegrasikan, memfokuskan pada inti permasalahan serta memilih tema dan pola. Dalam penelitian ini reduksi data berarti menggabungkan data dan informasi untuk menentukan penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dalam meningkatkan internal control.

2. Penyajian Data

Penyajian data kualitatif dapat diberikan dalam bentuk bagan, bagan alir, uraian singkat, hubungan antar kategori serta sejenisnya. Dalam soalan ini Miler dan Huberman mengemukakan yang selalu digunakan dalam penyajian data penelitian kualitatif adalah menggunakan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut dapat diperoleh data yang lebih terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga data akan lebih mudah dipahami.

3. Conclusion Drawing / Verification (kesimpulan)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal bersifat sementara dan dapat berubah jika bukti pendukung tidak ditemukan.

Hasil dan Pembahasan

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Yang Diterapkan Pada PT. Karunia Land

Sistem informasi akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, serta laporan yang dikoordinasi sedemikian untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan [12]. Sistem informasi akuntansi menggambarkan semua fungsi, dokumen, dan prosedur yang berhubungan dengan terjadinya transaksi penerimaan kas. Sistem ini merupakan salah satu fungsi utama dalam kegiatan bisnis perusahaan dan sistem ini berdampak besar bagi perusahaan dan kelangsungannya.

PT. Karunia Land menggunakan pencatatan manual berbasis Microsoft Excel untuk mencatat pembukuan yang dilakukan oleh bagian admin untuk membuat bukti transaksi atas keluar dan masuknya yang telah terjadi, sehingga menghasilkan laporan keuangan, neraca, dan lapa rugi. Hal ini juga ditemukan oleh [13] dimana catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan, dan kartu gudang.Perusahaan memiliki 3 jenis pembayaran yaitu: pembelian secara cash keras, tunai bertahap, serta Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Jika pembelian secara tunai maka pembeli langsung berhubungan dengan PT. Karunia Land, sedangkan untuk kredit PT. Karunia Land bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu leasing.

Prosedur penerimaan kas berawal dari customer melakukan pemesanan dan pembayaran Uang Tanda Jadi (UTJ). Setelah itu bagian admin akan langsung membuatkan bukti tanda terima 3 rangkap, rangkap pertama untuk customer, rangkap kedua bagian keuangan dan terakhir untuk bagian penjualan. Setelah itu bagian penjualan membuatkan Surat Pemesanan Rumah dan membantu pemberkasan customer untuk membuatkan Surat Penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PPJB) 2 rangkap yang diotorisasi direktur, kemudian ditandatangani customer. Setelah itu penerimaan kas selanjutnya akan diinput sesuai dengan bukti tanda terima yang diberikan bagian keuangan.

Figure 1.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Cash Keras

Figure 2.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Cash Keras (Lanjutan)

Figure 3.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Cash Keras (Lanjutan)

Prosedur penerimaan kas secara Cash Keras mulai dari customer melakukan pembayaran Uang Muka 85% max 30 hari atau 1 bulan setelah UTJ , maka bagian keuangan akan membuatkan bukti tanda terima 2 rangkap dan bagian keuangan akan melakukan inputan transaksi penerimaan kas . Setelah itu bagian keuangan melapor kepada direktur untuk membuatkan surat penugasan kebagian produksi yang telah ditandatangani direktur . Setelah proses pembangunan 100% jadi , customer membayar pelunasan serta bagian penjualan membantu customer untuk mengajukan pemberkasan ke notari s seperti Akta Jual Beli (AJB), dan Biaya Balik Nama (BBN). Bagian admin juga bertangung jawab menerima serta membuatkan bukti tanda terima biaya AJB dan BBN dari customer. bagian keuangan juga bertanggung jawab untuk menginput.

Figure 4.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Tunai Bertahap

Figure 5.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Tunai Bertahap (Lanjutan)

Figure 6.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Tunai Bertahap (Lanjutan)

Figure 7.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Tunai Bertahap (Lanjutan)

Figure 8.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Tunai Bertahap (Lanjutan)

Prosedur penerimaan kas secara tunai bertahap berawal dari customer melakukan pembayaran angsuran ke-1 setelah UTJ, maka bagian admin akan membuatkan bukti tanda jadi 2 rangkap dan bagian keuangan melakukan inputan transaksi penerimaan kas. kemudian bagian keuangan melapor kepada direjtur untuk membuat surat penugasakan kepada bagian produksi yang telah di tandatangani oleh direktur dan customer tetap membayar angsuran ke-2 dan proses pembangunan rumah sampai dengan 60%. Jika telah memasuki bulan ke-6 proses pembangunan mencapai 100% dan customer membayar pelunasan serta bagian penjualan membantu customer untuk mengajukan pemberkasan ke notaris seperti Akta Jual Beli (AJB), dan Biaya Balik Nama (BBN). Bagian admin juga bertangung jawab menerima serta membuatkan bukti tanda terima biaya AJB dan BBN dari customer. bagian keuangan juga bertanggung jawab untuk menginput.

Figure 9.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Figure 10.Flowchart Penjualan tunai dengan Pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (Lanjutan)

Prosedur penerimaan kas secara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berawal dari pembayaran Uang Tanda Jadi setelah pemesanan rumah, kemudian bagian penjualan membantu pemberkasan seperti permohonan KPR kepada pihak bank untuk melakukan BI Checking diterima dan tidaknya dari bank ditentukan >2 Bulan. Jika di acc pihak bank mengeluarkan Surat Persetujuan Pembayaran (SP3). Jika permohonan KPR di acc customer diarahkan untuk melakukan pembayaran uang muka, maka bagian akan membuatkan bukti tanda terima 2 rangkap: rangkap pertama untuk customer dan rangkap kedua untuk keuangan untuk arsip serta bagian keuangan melakukan inputan transaksi penerimaan kas. kemudian maka bagian keuangan melaporkan kepada direktur untuk membuatkan surat penugasan kepada bagian produksi yang telah ditandatangani oleh direktur. Setelah itu proses pembangunan rumah s.d 85% pihak bank akan melakukan appraisal. Setelah itu customer diarahkan untuk membayar pembuatan AJB dan BBN. Jika telah membayar bagian admin membuatkan bukti tandaterima 2rangkap: rangkap pertama untuk customer dan rangkap kedua untuk keuangan untuk arsip. Kemudian pihak bank malakukan proses akad kredit dan selesai.

Internal Control Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT.Karunia Land

pengendalian ntern penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PT. Karunia Land sebagian masih ada yang kurang, hal ini dibuktikan dengan beberapa hal seperti struktur organisasi di PT. Karunia Land terdapat uraian tugas masing – masing bagian dan setiap bagian ada pemisah pembagian tugas dan tangungjawab pada masing – masing bagian. Dalam kegiatan penjualan dan penerimaan kas PT. Karunia Land sudah cukup baik serta sesuai dengan sistem pengendalian intern hanya saja pada uraian tugas dan fungsi admin masih belum terpisah dari bagian keuangan yang mana dapat menimbulkan manipulasi pencatatan dalam penerimaan kas dan dapat merugikan perusahaan. Hal ini juga didukung oleh Penemuan [14] yang melakukan penelitian pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa yang menyatakan bahwa struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian otorisasi dan tanggung jawab dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh [15] dimana ada pemisahan tugas antara individu yang menerima kas, mencatat atau membukukan penerimaan kas dan yang menyimpan. Pada PT. Karunia Land menerima order dari customer diotirisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan Surat Pemesanan Rumah (SPR) atas penjualan tunai. Pencatatan akuntansi dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan buku besar diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberi tanda tangan pada SPR, bukti tanda terima dan bukti setor kas masuk. Pencatatan yang terjadi telah di lakukan oleh bagian keuangan dan admin yang berhak atas kewenangan tersebut.

Kemudian internal control juga dilihat dari pelaksanaan kerja yang sehat, PT. Karunia Land telah melakukan pelaksanaan kerja yang sehat, karena perusahaan telah menerapkan dokumen bernomer urut tercetak dan dirangkap serta diarsipkan agar dapat dipertanggung jawabkan dan meminimalisir terjadinya penipuan. Jumlah kas yang diterima perusahaan dari penjualan tunai disetor sepenuhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. Perusahaan tidak melakukan rekonsiliasi kartu piutang, hal ini disebabkan proses penjualan imenggunakan isistem itunai, isehingga itidak idiperlukan iadanya ikartu ipiutang, meskii pembayarani imelalui 3 tahap jadi cukup dengan kartu rekap data konsumen. Dan kegiatan penjualan tidak sepenuhnya dilakukan oleh karyawan saja, direktur utama juga mengecek transaksi yang dilakukan oleh karyawan, mengecekitransaksi yang dilakukan oleh karyawan serta mengecek proses penjualan yang terjadi.

Simpulan

Sesuai analisis sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sudah dilakukan, maka bisa disimpulkan bahwa:

  1. Penerapan sistem informasi akuntansi PT. Karunia Land belum memiliki flowchart dan sudah efektif sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) dilihat dari proses dan prosedur penerimaan kas
  2. Peningkatan Internal control sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang dilakukan PT. Karunia Land secara keseluruhan masih belum memenuhi unsur internal control dari sisi struktur organisasi masih terdapat perangkapan antara fungsi admin dan fungsi keuangan

References

  1. M. Rifaldi, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas sebagai Alat Pengendalian Internal,” J. Akunt. Unihaz -Jaz, vol. 4, no. 1, pp. 125–137, 2021.
  2. A. Maskur, “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas pada Perusahaan CV. Sumber Abadi Sidoarjo,” Skripsi Akunt., 2019.
  3. Saifudin and F. P. Ardani, “Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dalam Meningkatkan Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada Rsup Dr. Kariadi Semarang,” Sist. Inf. Akunt. Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dalam Meningkat. Pengendali. Intern. Atas Pendapatan Pada Rsup Dr. Kariadi Semarang, vol. 2, no. 2, pp. 123–138, 2017.
  4. S. F. Zahro, “Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan UD. Galansa Graha Motor Mayang Jember,” Int. J. Soc. Sci. Bus., vol. 3, no. 3, pp. 215–222, 2019, doi: 10.23887/ijssb.v3i3.20999.
  5. E. Ristiana, “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas dalam Upaya Untuk Mendukung Pengendalian Internal,” Skripsi Akunt., 2019.
  6. M. Hanifa, “Sistem Informasi Akuntansi: Penerimaan Kas di Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah,” J. Account. Sci., vol. 6, no. 1, pp. 55–67, 2022, doi: 10.21070/jas.v6i1.1546.
  7. S. E. Suwandi, “Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Untuk Mendukung Pengendalian Intern,” J. Adm. Bisnis, vol. 32, no. 2, pp. 6–14, 2016.
  8. M. A. A. Sutra and D. K. G. Prabawa, “Pengaruh Efektiitas, Pemanfaatan dan Kesesiaian Tugas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan Koperasi di Desa Panjer,” TIERS Inf. Technol. J., vol. 1, no. 1, pp. 19–24, 2020.
  9. A. A. Dewi, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Sistem Pengendalian Internal (Studi Kasus PT. Nirta Majapahit di Surabaya),” UBHARA Account. …, vol. 1, no. 2, pp. 322–331, 2020, [Online]. Available: http://journal.febubhara-sby.org/uaj/article/view/103.
  10. H. Jaya, “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Intern,” vol. 12, no. 2, pp. 152–167, 2018, [Online]. Available: https://www.neliti.com/id/publications/134744/penyusunan-strategi-dan-sistem-penjualan-dalam-rangka-meningkatkan-penjualan-tok.
  11. Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,” Bandung: Penerbit Alfabeta,CV, 2018.
  12. Nurazila, “Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Pendapatan Jasa Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu Kabupaten Endrekang,” Skripsi, 2018, [Online]. Available: http://dx.doi.org/10.1016/j.neuropsychologia.2015.07.010%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.visres.2014.07.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.humov.2018.08.006%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24582474%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gaitpost.2018.12.007%0Ahttps:
  13. I. S. Bahari, “Analisis Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi Pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan),” Adm. Bisnis, vol. 53, no. 1, pp. 75–81, 2017, [Online]. Available: administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.
  14. N. Hadis, Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Internal Pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa. 2020.
  15. Hery, Pengendalian Akuntansi dan Manajemen. Kencana, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. 2017: Salemba Empat, 2014.