Abstract
Suppliy is one of thei iimportant assiet hiad biy compiany. Becausie suppliy repriesent assiet of hience muist be done interinal contriol whiich is good to takiing carie of thie suppliy from ugliy thiings is whiich is possibile happiened the. Systeim of interinal contriol of sttock to contriol anid manaige thei stiock. Espiecial tariget friom operaition to the suppliy is protiect the suppliy and reporit it precisiely in fiinancial statiement. Methiod usedi by is apprioach methodi qualitatiive that iis, descriiptive analysiis. From resiearch resiult at Konter Phoenix Jaya Cabang Krian repriesent a periipatetic compiany is area of fruiit distriibutor iimport, or more knowledgeabile as fruiiterer iimport the griocery and at retaiil. Sysitem evaluatiion, iinternal contriol to the suppliy have effectiive, whiere exiistence of dutiy diissociation of betiween functiions of relaited to revienue and expendiiture goods. Moniitoring to merchaniidise stoick is allso condiucted routiinely eaich;everry oine montth oncce by warehiouse sharies through the stock actiivity hospitaliize tthe. Systiem off iinventory contriol of merchandiise at Konter Phoenix Jaya branch Krian have waliked betiter.
Pendahuluan
Mengetaihui miniat custiomer pada suatiu jenis produk merupakan kunci sukses dari sebuah bisnis. Dari data yang terisimpan pada datia penjualian konter phoenix dapat diolah dan diimpliementasi untuk mengetiahui pola minat item customer. Hal ini dapat meminimialisir penumpiukan stok barang yang kurang diminaiti dan tidak kehiabisan barang pada produk yang diminaiti [1] Perusahaan perdagangan, handphone pada konter phoenix ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Salah satu sumber daya perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur adalah persediaan [2] Dengan semakin populernya telepon seluler sebagai alat komunikasi, permintaan konsumen terhadap telepon seluler meningkat. Dengan berbagai seri baru dari semua pabrik ponsel, mereka setiap hari berjuang di pasar untuk persaingan konsumen. Produsen handphone sangat mementingkan fungsi dan teknologi masing-masing dan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar [3] Antusias masyarakat juga sangat tinggi terhadap keluaran – keluaran terbaru dari setiap pabrik hanphone tersebut. Hal ini mendorong tumbuhnya persainigan bisnis unttuk menjangkau pasar yang seluas – luasnya. Perusahaan harus inovativ agar tetap kompetitif.
Banyak toko yang tersebar di daerah terpencil memerlukan penyelesaian yang khusus untuk membierikan informasi yang akurat. [4]. Informasi terseibut tidak hanya menyaingkut transaiksi penjiualan dan pengielolaan kas, tetiapi juga untuk pengeilolaan dan penigendalian perisediaan guna memiastikan kontiinuitas pasiokan terjiamin menurut[5] Pengendialian persediiaan barang efektiif apabiila didiukung oleh sistem infoirmasi manajemen yang tepat. Sistem infoirmasi manajemen mengenaii pengendaliian perisediaan perusahaan dapat mengambiil keputtusan dengan tepat mengeniai pengadiaan dan mengeniai pengendailian barang diagang [6] Persediiaan merupakan aset pentiing bagi sebiuah perusiahaan. Untuk itu dibutuhkian pengeloliaan dalam pengendaliian persediiaan. Pengendaliian persediiaan dapat diiterapkan dari pemessanan persediiaan, peneriimaan peirsediaan dan pengeliuaran persediiaan yang dihiarapkan dapat akurait dan tepiat untuk mencegiah terjadinya kerugian perrusahaan karena kehilangan persediaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Internal Sistem Informasi Manajemen Siklus Konversi Produk (Studi Kasus Pada Konter Phoenix Jaya Kec. Krian)”.
II. Metode
Jenis peneilitian yang digunaikan dalam penielitian ini menggunakan pendekattan kualitaitif [7]. Lokasi peneilitian ini dilakukan pada Konter Phoenix Jaya yang beralamat di Jalan Gubernur Sunandar Prijosoedarmo No.5, Sidowaras, Kraton Kec. Krian Kab.Sidoarjo.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah Karyawan yang bekerja di konter Phoenix Jaya. Teknik penentuan informasi yang penulis gunakan adalah teknik penentuan informan yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu purposive sampling [8].
Purposive sampling adalah teknik pengamibilan sampel yang memperitimbangkan hal hal tertentiu dalam pengiambilan sampelnya. Misalnya seseoriang yang dianggiap sebiagai inforiman kuncii terrnyata tiidak memberiikan informasii yang sepertii penullis harapkan [9], untuk itu penuliis perlu iinforman lain untuk mendapattkan informasi yang ditargietkan. Berikut inforiman dalam penelitiian ini : Anita Handoyo selaku Pemegang Perusahaan (3), Alfan selaku Staff Kepala Gudang (2), Merry selaku Staff Administrasi (1).
Hasil dan Pembahasan
Sejarah Singkat Perusahaan
Phoenix Jaya merupakan salah satu konter atau toko penjualan handphone dan kartu seluler dengan berbagai merek serta penjualan aksesoris handphone. Ussaha ini berdiiri pada tahun 2014 dlengan nama pemilik Anita Handoyo.
Dallam perkembangian usahla ini tenttu saja tiidak terllepas darri segi perisaingan yang terjiadi antiar sessama usaha laiinnya yang memprodukisi produk yang sama. Situaisi persaingian yang kettat dan harus dihadapi oleh usaha Phoenix Jaya dalam mellawan para kompetitiornya.
Hal ini mendorong piihak manajjemen perusahaan untuk selallu meningkattkan kemampiuan kreiatif dan disertiai dengan peneirapan stratiegi pemasairan lebih tepatt yang sesuai dengan perrkembangan sitiuasi kompeitisi yang terijadi di dalam usaha penjuallan handphone dan aksiesoris ini. Lokasi usaha Phoenix Jaya terletak pada Jalan Raya Legundi
Hasil Penelitian
Sistem Pengendalian Internal Persediaan Pada Phoenix Jaya
Adapun sistem pengendalian internal persediaan barang dagang pada Phoenix Jaya adalah sebagai berikut :
a) Setiap bariang masuk (pembielian) maupun barrang kelluar (penjjualan) diicatat pada tanggal terjadiinya transaksii. Pencattatan diilakukan oleh admiinistrasi gudiang pada karrtu stock dan pencattatan juga diilakukan oleh bagiian accountiing, hal ini berttujuan untuk mengonitrol terhaidap bagiian gudang agar dalam melakukian penyimpainan maupiun pengeliuaran bariang ada koordinasii antar bagiian yang terkaiit. Berikut laporan jumlah total penjualan perbulan :
Diagram tersebut mengalami penurunan yang sangat signifikan diakibatkan terjadinya pandemi Covid-19 pada tahun tersebut.
b) Untuk formiulir biernomor urutt cettak sepertii Surat Perintah Pengiriman (SPP), Surat Jalan (SJ), dan Faktur.
c)Saatt mengeluarikan produk untuk memenuhi pesanan pelanggan, bagian pemasaran terlebih dahulu harus melengkapi SPP. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran barang disertai dengan tanda terima sehingga jumlah yang diminta dari Gudang dapay dikonfirmasi berdasarkan tanda terima
d) Catatan persediaan disimpan secara terus menerus (Perpetual Inventory System). Tujuannya adalah untuk menentukan apakah persediaan fisik berbeda dari kuantitas yang tercatat. Prosedur pencatatan pada kartu Gudang dilakukan dengan metode FIFO (first-in, first-out), dan mettode FIFiO dan mettode LIFiO (lastt-in, firisit-out) digunakan tergantung dari konidisi produk di gudang. Gudang aksesoris phoenix jaya adalah barang yang masih baru
e) Inventory atau prhitungan persediaan dilakukan sebulan sekali. Hal ini dilakukan untuk mendamaikan persediaan fisik barang di Gudang dengan catatan kartu barang untuk pergudangan dan pembukuan.
Struktur Organisasi Phoenix Jaya
Didalam toko Phoenix Jaya saat ini menjual lebih dari 500 barang aksesoris. Dimuliai dari bientuk yang umum hinggia yang unik-unik. dari biarang yang bermierek hiingga barang yang tiidak begitu terniama namun kuailitas yang bisa diadiu dengan yang bermierek. [10] Kelengkapian dari aksesioris di Phoenix Jaya merupakan toko aksiesoris dengian kelas menengiah keatias, dimana bariang yang diijualkan banyak tettapi tidak selengkap toko yang paliing lengkap di semarang.
Hasil dan Analisis Perancangan pada Phoenix Jaya
Selama 2 tahun ini pemiilik beserita kariyawan melakukian pemantiuan bariang dengan pengecekian liewat nota dan databiase. Untuk pengecekian jumlah bariang, pemilik mencocokian anatara pengeluarran bariang dengan nota, untuk jumlah biarang yang digudiang menggunaikan diatabase komputier. Nanti kediuanya di compare untuk mengdapatikan hasil jumlah barang dagang apakah ada yang hilang.
Permasalahan yang ada siebenarnya permaisalahan yang bisa diiurai dan dipiliah satu diemi satu. Maka dari itu peneliiti meranciang seiri dengan periancangan di bawah ini :
Perancangan Seiri pada Phoenix Jaya
Dari Kondisi awal yang sudah dipaparkan, Menurut peneliti pemilihan yang dirancangkan untuk pemilahan antara :
- Aksesoris yang masih layak untuk dijualkan
- Aksesoris yang tidak bisa dijualkan lagi.
Agar memperoleh hasil bariang yang masiih bisa dijiualkan dan barrang yang tidrak bisa dijualkian lagi peneiliti menggiunakan tabel frekuneisi tabel frekuenisi (tiinggi, rata-rata, ren5dah ) permintiaan akan barrang tersebut. Dari friekuensi yang nantiinya didapiat akan menjadii pedoman untuk dillakukan pemilahan.
Derajat kebutuhan (Frekuensi pemakaian) | Metode penyimpanan (Stratifikasi) | |
Rendah / kurang diminati | Bariang yanig sudah tidak diminaiti selama 2 thBiarang yanig sudah tidak meimiliki nilai jualBarrang yanig jumlah perseidiaan seidikit, namun masih bisa diperkirakan bisa dijual lagiBiarang yanng hariga juallnya tiniggi, | Dibuang / dijadikan bonusDibuang / dijadikan bonusDipajangkan di toko Dipajangkan di toko |
Rata – rata / Sering diminati | Barrang yang dallam seminggu ada permintian darii pembeliBarang yang berisifat umumAksesoiris pellengkap gagded | Disimpian di rak baja sesiuai dengan kateigori jenis masing-masing barrang |
Tinggi / besar permintaannya | Barrang yang sediang “booming” dikalangan masyarakat / Barang yang sedang ramai dibicarakan masyarakat | Diletakkan di rak baja khusus untuk barang-barang booming |
Tabel 4.1 dihasilkan untuk barrang yang massih dujuial atau barrang tidak layiak pakai dan tidak bisa untuk di jual kepada konsuimen. Frekuenisi yang diranciang adalah rendah, rata-rata, dan tinggi [11] Frekuiensi riendah untuk barang yang peminat nya sudah kurang maka barang tersebut tidak keluar dari gudang, frekuensi rata-rata dikategiorikan untuk bariang yang umum, bariang yang permintiaan nya konsitan, lalu frekueinsi tinggi permintiaan nya reliatif tiinggi, pemaikaian alkan barrang tersebutt juga tingigi
Barang-barang yang dikategorikan sebagai frekuensi :
1. Rendah
Aksesoris yang tidak diminati selama 5 tahun / Barang yang jumlah persiediaan tidak banyak, maka masih bisa diperkirakan bisa dijual kembali
Gambar 4.2 Accessories handphone lama, sebagai berikut :
- dompet penjaga handphone, meskipun handphone sudah berubah melalui kemunculan gadget, menyiebabkan handphione sudiah tiidak diprioduksi.
- chasing handphone jadiul, mempersoalkan untuk handpone sendiri masih dipakai oleh masyarakat, sehingga chasing nya tetap dijual.
- usb kabel data untuk handphone.
- speaker dengan keadaan bungkus cacat tapi masih nyaman keadaannya.
- headset wirelles saat pertama kali rilis peminatnya tinggi.
2. Aksesoris yang dalam waktu satu minggu ada peminat dari customer bermacam-macam aksesoris yang ada di bagian ini kebanyakan aksesoris yang bersifat tambahan seperti :
- Chargier mobil di Phoenix terdiapat bieberapa merrek.
- Poweir bank sendiiri memiiliki beberrapa merek yang terdapat pada gudang Phoenix Celluler yaitu : Xiaoimi, Asius, Hippo, Samsung, yoobao, comfort, welcome, dan tanpa merk
- Headset Headset yang dijualkan di Phoenix hanya satu meriek ini saja.
- Chargeir dan kabell Unttuk jeniis prroduk ini agak speisial dimania ada prodiuk yang bisa teripisah.
1. Seiton
a) Keadacan Pertama
Diliuhat diari keiadaan guidang Phoenix Celluler saat ini, biutuh sekiali akain peniataan. Tumipukan kardius sierta guidang yang tiidak raipi meruipakan gambairan gudiang saat ini. Deingan koindisi guidang sekiarang, menyulitkian paira kariyawan untuk melakuikan pengambilain bariang.[12]
b) Perancangan Seiton
Dairi tabiel analisisi preidiksi waiktu keigiatan, terlihiat jelias bahiwa gudiang memerilukan penaitaan. Penatiaan ini dilakuikan untuk meiminimalisirkan peinggunaan kardius dan mengefektifikan pengguniaan rak. Peniataan ini juga membiuat gudiang yang ada pada A rithacitra liebih baik konidisinya dan beriharap segiala tindakian yang meriugikan bagi perusiahaan bisa berkuirang dengan ada nya keadiaan penatiaan yang lebih rapi. Selain itu juga peniataan ini membiantu untuk piara kariyawan bisa menciari biarang yang lebih muidah serta lebih menghiemat wiaktu pencarian.
2. Seiso
a) Keadaan Pertama
Kendala lain yang dialami gudang Phoenix Celluler adalah keberisihan dari gudang nya senidiri untuk lanitai gudiang sudiah bersih dan sudah benrbentuk keramik, namun ada hal lain yang perlu diperhatikian yaitu siampah-sampah yang terdiapat pada tumpiukan bisa beriupa plastiki tidak terpiakai, biungkus biarang dagang dll [13]. Kebersihan lainnya yang perlu diperhiatikan adalah diebu dan piasir yang menempeil pada rak-rak baja
b) Perancangan Seiso
Peneliti juga meriancangkan agar kiotoran-kotoran tidak dengan mudah masuk, diharapkian gudiang bisa jiauh diari kotorian untuk itu beriikut periancangian untuk meminimialisir kan debu dan pasir.
3. Seiketsu
a) Keadaan Pertama
Pada tahap ini peneliti membahas untuk perancangan memiantapkan seiri, seiso, dan seiton. Dimiana untuk memiantapkan kegiiatas seiri,seiso,seiton dibutuhkian stratiegi manajemen visual dan manajemen warna[14]. Dengan koindisi sekiarang gudiang Phoenix hianya peinuh dengian tumpukian-tumpukan kardus, tidak ada hiaisan lain atiau tulisian-tulisian yiang bersifiat pengingiat. Justriu tumpuikan kardius yiang terlihiat menjiadi pembiasiaan biagi kariyawan untuk terius menupiuk dan menumpiuk.
b) Perancangian Seiketsiu
Maka diari itu peranciangan pemilahian, peniataan, hinggia pembersihian, semiua perancangian ini tidiak adia artinyia bilia tidiak adia tindakian yang piasti untuk mendukiung ketigia tindiakan tersebiut ada beberiapa tindiakan yiang bisia untuk mendiukung peranciangan diari seiiri sieiso dan sieiton yaitiu dengian menajiemen visuail sertia manajiemen warnia.
4. Shitsuke
a) Keadiaan Pertama
Dari hasil obsiervasi seciara langsiung diengan melihiat kebiasiaan dari piara kariyawan didapiat bahwia piara kariyawan saat mengembialikan biarang kegudiang hianya asial-asalan meletakian. Begitiu juga saat biarang dagiang datiang hanyia sekediar diletakian di tempiat yiang miasih biisa diletakian kardius. Riak bajia yang sehiarusnya digunakian untuk menyimpian justriu tidiak digunakian kariena kebiiasaan hianya sekediar meletakian kiardus di tempiat yang kosong. Kebiiasaan menumpiuk kiardus dimuliai diari 3-4 tiahun lialu, dimania aksesorisi muliai berkiembang piesat dan toko hiarus biisa memenuhii semuainya itu. Awal hanya tumpukian di biawah dengian berjialannya waktiu tumpukian ini menjiadi kebiasaan seitiap ada biarang daitang akan di letakian asal di gudiang dan justru menumpukliah yang menjiadi kebiiasaan di gudiang Phoenix dan keibiasaan itu terbiawa hingga sekiarang.
b) Perancangan Shitsuke
Dalam pelaksaannya sesuatu yang baru agar bisa berjialan dengan baik perlu adianya pembiaisaan dari awal. Pembiiasaan ini bertujiuan supiaya apa yang sudiah disusun diengan rapi bisa terus dilakuikan seciara berkelanjutian bukian hanyia satu kali saja [15]. Begiitu juga halinya dengian seiri seiiton seiiso, merupiakan kegiaitan yang berkielanjutan dan pierlu adianya pemibiasaan supiaya dari hal biaru ini menjiadi kebiasiaan seciara alamii bukian karena adanya pemaksaan.
Simpulan
Seteliah dilakukian dan evaliuasi terhadiap sistem penerimiaan bariang, pengeluarian bariang, dan penyimpianan bariang diagang, maka diapat disimpulkian bahwa :
- Siistem pengendialian internali atas persediiaan bariang dagiang yang dilakukian di Phoenix Jaya sudah sesuai diengan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan. Tettapi demiikian, ada bebarapa kellamahan internall controll yang ada di standar operaisional prosediur periusahaan.
- Efektivitias yang diharapkian perusahiaan dalam melaksanakian prosediur pengendaliian interrnal atas perseidiaan barang dagang sudah baik karena pekerijaan diilakukan secaira komputierisasi dengan menggunakian progriam ERiP dan EPiS.
- Saat melakukan prosediur pengendialian internall atas perseidiaan, tiidak llepas dari berbagiai kendalla diantarranya adalah ketiika Receiiving Corrd tidak hadiir pada saat peneirimaan barrang bisa menyebabkian otorisiasi dilakukian oleh receiviing officer, ketikia jumllah fisiik bariang berbedia dengan ada yang di catattan perusaihaan dan keseidiaan jumllah barrang yang ada di rak tiidak dapat memenuihi permintiaan toko
References
- Tannusa, M., & Arifulsyah, H. (2018). Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang Pada PT Pasar Buah 88. Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 11(2), 77–86. http://jurnal.pcr.ac.id
- Yanto, E., & Afkir, M. (2020). ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH (SIMDA KEUANGAN) DALAM PENGOLAHAN DATA KEUANGAN PADA ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tolitoli). Indonesian Journal of Strategic Management, 3(1). https://doi.org/10.25134/ijsm.v3i1.2819
- Acai Sudirman, Muttaqin, Ramen A. Purba, Alexander Wirapraja Leon A. abdillah, Fajrillah, Fatimah Nur Afifah, Julyanthry Ronal Watrianthos, J. S. (2020). Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Kita Menulis.
- Handphone, P., Pada, S., Gerai, S., & Seluler, G. (2018). Analisis Citra Merek, Harga Produk Dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Pada Seluruh Gerai  Gerai Seluler Di It Center Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(4), 2288–2297. https://doi.org/10.35794/emba.v6i4.20997
- Kalendesang, A. K., Lambey, L., & Budiarso, N. S. (2017). Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang Pada Supermarket Paragon Mart Tahuna. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 12(2), 131–139. https://doi.org/10.32400/gc.12.2.17443.2017
- Sudjiman, P. E. S. dan L. S. (2018). Komputer Dalam Proses Pengambilan Keputusan Paul Eduard Sudjiman dan Lorina Siregar Sudjiman Computer Based Management Information System. Jurnal TeIKa, 8, 55–67.
- Trihudiyatmanto, M. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( Eoq ) (Studi Empiris Pada Cv. Jaya Gemilang Wonosobo). Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 4(3), 220–234. https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.427
- Acai Sudirman, Muttaqin, Ramen A. Purba, Alexander Wirapraja Leon A. abdillah, Fajrillah, Fatimah Nur Afifah, Julyanthry Ronal Watrianthos, J. S. (2020). Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Kita Menulis.
- Astini, Y. (2018). Kualitas Aparatur, Sistem Informasi, Sistem Pengendalian Intern, dan Efektivitas Manajemen Aset Tetap. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 13(2), 173–184. https://doi.org/10.24843/JIAB.2018.v13.i02.p10
- Dr. Rukin, S. pd. M. S. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
- Jurnal, J., & Mea, I. (2021). INTERVENING PADA PENGARUH SERTIFIKASI HALAL JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA ( Manajemen , Ekonomi , dan Akuntansi ). 5(1), 1124–1135.
- I. N. Ardian Bagus Wicaksono, “Pengaruh Sikap Keuangan, Teman Sebaya, Dan Kecerdasan Spiritual Melalui Kontrol Diri Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan,” Econ. Educ. Anal. J., Vol. 2, No. 1, Pp. 18–23, 2020, Doi: 10.15294/Eeaj.V9i3.42352.
- Tannusa, M., & Arifulsyah, H. (2018). Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang Pada PT Pasar Buah 88. Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 11(2), 77–86. http://jurnal.pcr.ac.id
- Trihudiyatmanto, M. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( Eoq ) (Studi Empiris Pada Cv. Jaya Gemilang Wonosobo). Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 4(3), 220–234. https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.427
- Yanto, E., & Afkir, M. (2020). ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH (SIMDA KEUANGAN) DALAM PENGOLAHAN DATA KEUANGAN PADA