Abstract
This research uses descriptive qualitative method with primary and secondary data sources. Sources of data obtained through interviews, observation and documentation. The results of the study stated that the application of accounting information systems at SMA Muhammadiyah 3 reinforcement had used a system designed by the school itself, this system was called SIA SMAMUGA. The cash receipt system at SMA Muhammadiyah 3 Reinforcement comes from cash receipts and transfers. The procedure for implementing the cash receipt system has been going well, the staff just needs to log in through the application and then input data according to the receipt. The cash disbursement system at SMA Muhammadiyah 3 Tulangan comes from cash disbursements, transfers and checks. The procedure for implementing the cash disbursement system has been going well, the staff just needs to log in through the application and then input the data according to the receipt, this makes it easier to check the data that has been inputted and stored in the system. This system facilitates financial work, especially in cash disbursement. The element of internal control in the application of the cash receipts accounting information system was found to have several weaknesses including the presence of other empty sections so that there were still holding concurrent positions, namely the treasurer who doubled as cash receipts administration staff. The element of control in the application of the accounting information system for cash receipts and disbursements also has weaknesses, namely lack of supervision from the principal.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang terjadi secara terus menerus mendorong kegiatan pencatatan siklus akuntansi yang pada awalnya menggunakan sistem manual bergeser menjadi sistem komputerisasi [1]. Komputerisasi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan yang biasanya dikerjakan secara manual kemudian diubah dengan menggunakan perangkat alat bantu berupa komputer [2]. Komputer merupakan salah satu teknologi yang berkembang hingga di dunia ekonomi yang salah satunya membantu dalam pengoperasian sistem informasi akuntansi dimana hal ini menuntut manusia sebagai tenaga pertama yang harus selalu berkembang secara bertahap mengikuti kemajuan teknologi [3].
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi keuangan suatu lembaga (organisasi). Sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi, adalah “formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan atau organisasi”. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi meliputi, informasi mengenai order penjualan, penerimaan kas, order pembelian, penerimaan barang, pembayaran, dan penggajian [4]. Penerapan sistem informasi akuntansi pada berbagai lembaga berbeda tergantung dari kebutuhan setiap departemen. Penerapan sistem informasi akuntansi dapat mempermudah setiap kegiatan khusunya dalam kegiatan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk melakukan pencatatan transaksi berikutnya, transaksi tersebut dapat dijurnalkan ke dalam akun kas, pendapatan, beban, hutang dan piutang [5].
Penerimaan kas merupakan kegiatan yang bersumber dari penjualan rutin atau tidak rutin yang berdasarkan ketentuan dan kesepakatan dari perusahaan yang bersangkutan [6]. Kegiatan penerimaan kas merupan hal yang yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan sebab penerimaan kas merupakan ukuran awal laba yang di peroleh perusahaan. Namun sebaliknya dalam kegiatan pengeluaran kas yang sering rawan terjadi yakni hal penyelewengan dana perusahaan.
Pengeluaran kas merupakan kegiatan yang terjadi secara terus menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang ataupun jasa [7]. Dalam kegiatan pengeluaran kas perusahaan juga perlu memperhatikan dengan baik dan terstruktur hal ini mengindari akan terjadinya fraud dalam suatu instansi ataupun perusahaan [8].
Untuk menghindari terjadinya fraud, pencurian dan penyalahguaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga di setor ke bank. Prosedur seperti ini disebut dengan pengendalian preventif (preventif control), sedangkan prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian dan penyalahgunaan kas disebut dengan pengendalian ditektif (detective control) [9].
Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan dari pengendalian internal yakni untuk mecegah, mendeteksi dan mengoreksi adanya kesalahan maupun penyimpangan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi. Tingkat ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen perusahaan agar dapat tercapai dengan baik [10]. Penerapan sistem pengendalian internal di dalam suatu perusahaan tergantung dari situasi serta jenis dari perusahaan seperti pengendalian pada penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Penerapan sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas dapat berjalan dengan lancar didukung oleh beberapa elemen dasar yaitu, karyawan yang jujur dan cakap, adanya pemisahan tugas dengan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas, prosedur yang tepat untuk pemberian wewenang dan dokumen serta catatan yang lengkap salah satu contohnya berada pada lembaga pendidikan [11].
SMA Muhammadiyah 3 Tulangan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang peduli dengan perkembangan sistem informasi akuntansi. SMA Muhammadiyah 3 Tulangan juga merupakan lembaga pendidikan yang memperhatikan setiap kegiatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Hal ini dibuktikan dengan bergesernya sistem pencatatan yang dulunya masih menggunakan proses secara manual dirasa kurang efektif dan efisien namun saat ini SMA Muhammadiyah 3 Tulangan sudah memiliki sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi untuk mempermudah pencatatan transaksi yang terjadi, akan tetapi perubahan ini belum berjalan dengan sempurna pemprosesan data akuntansi baik manual ataupun komputerisasi harus memperhatikan adanya struktur pengendalian internal.
Berdasarkan uraian diatas, maka saya selaku peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA SMA MUHAMMADIYAH 3 TULANGAN”.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandasan pada filsafah yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah [12]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai sistem informasi akuntansi tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas untuk meningkatkan pengendalian internal. Penelitian mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan penelitian data yang diperoleh akan dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dianalisis dan kemudian disimpulkan. Sehingga dengan penelitian ini, peneliti memperoleh gambaran yang jelas tentang penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk meningkatkan pengendalian internal pada SMA Muhamamadiyah 3 Tulangan.
Objek dan Subjek Penelitian
Pada penelitian ini objek yang diteliti adalah penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk meningkatkan pengendalian internal pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Sedangkan subjek pada penelian ini adalah kepala sekolah, bendahara dan seluruh jajaran staf administrasi pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
Lokasi
Lokasi penelitian ini pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Lembaga tersebut berbetuk non profit yang beralamatkan Jln. Raya Kenongo No. 14 Tulangan Sidoarjo.
Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini berguna untuk memberikan arahan dalam gambaran yang sejalan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari pembahasan yang luas. Selain itu terdapat keterbatasan baik dari tenaga dan waktu. Maka penelitian berfokus meneliti pada penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk meningkatan pengendalian internal pada SMA Muhammadiyah 3Tulangan. Pengendalian tersebut berguna untuk mengawasi setiap aktivitas yang dilakukan, apakah semua aktivitas telah diotorisasi dengan benar dan jelas dimana segala kejadian tersebut tidak direkayasa dan benar-benar terjadi.
Jenis dan Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Data tersebut berupa data hasil dari wawancara dan observasi oleh key informan yang dibutuhkan untuk mencari informasi terkait dengan penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk meningkatan pengendalian internal pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Keyinformanpada penelitian ini yakni kepala sekolah, bendahara dan jajaran staf administrasi SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
2. Sumber Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain dalam bentuk publikasi maupun jurnal, dalam penelitian ini sumber data sekunder diambil dari jurnal penelitian terdahulu yang keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan dan dokumen pribadi sekolah yang menunjang berjalannya sistem infomasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang melalui tanya jawab untuk bertukar informasi serta ide, sehingga dapat dikonribusikan makna dalam suatu topik tertentu yang dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (facetoface)maupun dengan menggunakan telepon[12]. Wawancara ini dilakukan dengan informan yang berkaitan dengan penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada bagian kepala sekolah, bendahara, jajaran staf administrasi dan juga kepala keuangan SMA Muhammadiyah 3 Tulangan, dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu prosess yang kompleks, suatu proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan [12].Observasi dilakukan untuk mengamati proses berjalannya kegiatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang berguna untuk mengetahui fenomena dari penerapan sistem informasi akuntansi dalam upaya meningkatan pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi ialah catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang [12]. Aktivitas yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data dari dokumen dan arsip perusahaan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Dokumentasi tersebut merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan pengamatan atau observasi dalam penelitian kualitatif.
Uji Keabsahan Data
1. Triangulasi Sumber
Teknik triangulasi dengan sumber berarti mengecek kembali dan membandingkan informasi yang telah diperoleh dengan waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi sumber dalam penelitian ini yakni kepala keuangan, bendahara dan staf administrasi SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
2. Triangualasi Teknik
Triangulasi teknik dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama [12]. Triangulasi teknik ini bertujuan untuk mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan cara pengecekan informasi yang di dapat dari wawancara sama dengan observasi, hasil wawancara dan observasi dengan dokumentasi.
Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal yang penting ataupun hal yang pokok serta memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema serta polanya. Reduksi data dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi untuk mengetahaui penerapan sistem informasi akuntansi dalam upaya peningkatan pengendalian pada penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Data Display
Dalam penelitian kualitatif, data display (penyajian data) dapat berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchartdan sejenisnya. Dalam hal ini penyajian data berguna untuk memahami apa yang telah terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami.
3. Kesimpulan (Verivikasi)
Tahap terakhir yakni penarikan kesimpulan atau verifikasi, pada tahap verifikasi merupakan pengoreksian atas temuan-temuan yang akan peneliti jadikan sebagai data kesimpulan dari penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
SMA Muhammadiyah 3 Tulangan ialah lembaga non profit yang bergerak dalam bidang pendidikan. Penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas membantu mempermudah proses pencatatan khususnya dalam bilang keuangan. Dalam proses pencatatan bendahara dan staff administrasi dibantu dengan menggunakan software yakni SIA SMAMUGA software yang mempermudah pekerjaan khususnya dalam bidang keuangan.
Penerimaan kas di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan berasal dari penerimaan kas secara langsung, penerimaan kas secara transfer. Penerimaan kas secara tunai bersumber dari saldo sekolah, pembayaran SPP siswa dan siswi, untuk penerimaan kas secara transfer bersumber dari dana BOS dan BPOPP serta PIP.
Prosedur penerimaan kas secara langsung yang bersumber dari pembayaran SPP siswa dan siswi dimulai dari menginputkan nomer induk siswa di komputer dengan sistem yang digunakan sekolah untuk pengimputan data. Setelah itu keluar data tagihan yang harus dibayar siswa. Kemudian mencetakkan kwintansi, kwintansi dicetak dengan rangkap dua bagian, satu untuk siswa dan satu utuk administrasi sebagai arsip. Setelah itu menerima uang secara tunai setelah itu bukti kwintansi di inputkan pada sistem.
Prosedur penerimaan kas secara transfer dari pembayaran SPP dapat dilakukan melalui trasnfer bank yakni bank JATIM dan bank BSI, Siswa atau siswi dapat membayarnya dengan membawa bukti tagihan yang dicetak oleh bagian administrasi lalu dibawa ke bank, setelah melakukan pembayaran ke bank, bukti tersebut dibawa ke wali kelas lalu dari wali kelas menunjukkan bukti transfer kepada bagian administrasi untuk di kroscek ke dalam rekening bank sekolah dan mencetakkan kwintansi asli dari sekolah, setelah itu menginputkan data ke dalam sistem.
Prosedur penerimaan kas yang diperoleh dari dana BOS dan BPOPP di transfer ke rekening atas nama sekolah,untuk penerimaan kas dari dana BOS diperoleh setiap 4bulan sekali dan BPOPP diperoleh 4bulan sekali diterima bila sekolah tidak mendapatkan alokasi dana BOS. Kemudian setelah itu konfirmasi ke Ibu Umi Sa’diyah di cek di rekening sekolah dan dicetakkan kwintansi sebagai arsip administrasi, setelah itu menginputkan data ke dalam sistem.
Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
SMA Muhammadiyah 3 Tulangan ialah lembaga non profit yang bergerak dalam bidang pendidikan. Penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas membantu mempermudah proses pencatatan khususnya dalam bilang keuangan. Dalam proses pencatatan bendahara dan staff administrasi dibantu dengan menggunakan software yakni SIA SMAMUGA software yang mempermudah pekerjaan khususnya dalam bidang keuangan.
Pengeluaran kas di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan berasal dari pengeluaran secara tunai dan pengeluaran dengan transfer atau cek. Semua prosedur pengeluran kas melalui pengajuan dari setiap WK (Wakil Kurikulum) setelah itu ke kepala sekolah.
Pengeluaran kas secara tunai tidak semua dapat dilakukan hanya ada transaksi dengan nominal kecil yang dapat dilakukan secara tunai. Semua prosedur pengeluran kas harus diketahui dan disetujui langsung oleh kepala sekolah. Prosedur pengeluran kas pengajuan dari setiap WK (Wakil Kurikulum) setelah itu ke kepala sekolah, bila disetujui di tanda tangani dan di serahkan ke bagian bendahara sekolah, setelah itu dari bendahara ke bagian staf administrasi pengeluaran kas, kemudian uang baru dapat di ambil. Bagian administrasi pengeluaran kas mencetakkan bukti kwintansi yang dibubuhi oleh tanda tangan penerima uang, lalu di inputkakan ke dalam sistem komputer.
Prosedur pengeluaran kas dengan transfer juga dapat dilakukan namun tergantung besar nominal yang akan dikeluarkan. Prosedur pengeluaran kas melalui transfer sama dengan prosedur pengeluaran kas secara tunai, kita tinggal mencatatan bukti kwintansi dari bank terkait dengan transaksi itu, baik itu transaksi melalui transfer ataupun transaksi pengeluaran menggunakan cek. Setelah terinput di sistem kwintansi dari bank di simpan sebagai arsip administrasi.
Prosedur pengeluaran kas dengan cek juga dapat dilakukan namun SMA Muhammadiyah 3 Tulangan tidak sering lakukan. Prosedur pengeluaran kas dengan cek sama dengan prosedur pengeluaran kas secara tunai, kita tinggal mencatatan bukti kwintansi dari bank terkait dengan transaksi itu, baik itu transaksi melalui transfer ataupun transaksi pengeluaran menggunakan cek. Setelah terinput di sistem kwintansi dari bank di simpan sebagai arsip administrasi.
Pengendalian Internal Pada Penerimaan Kas
1. Adanya struktur organisasi
Pada SMA Muhammadiyah ini ada 3 bagian keuangan yang berwenang Ibu Umi Sa’diyah bendahara administrasi penerimaan kas secara tunai dari penerimaan pembayaran siswa dan penerimaan secara transfer. Bapak Rohmatul selaku administrasi penerimaaan kas yang memegang bagian penerimaan kas secara transfer dari penerimaan dana BOS dan BPOPP dan ada Ibu Rieza memegang bagian pengeluaran kas baik tunai maupun transfer. Bendahara dan staff ini dibawahi langsung oleh kepala sekolah yakni Ibu Hartatik.
Terlihat bahwa struktur organisasi pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan ada bagian lain yang bertugas merangkap, yakni Ibu Umi Sa’diyah yang bertugas sebagai bendahara dan administrasi penerimaan kas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam organisasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti struktur organisasi tertempel pada ruangan kepala sekolah dan setiap bagian memiliki tugas pokok masing-masing. Prosedur pencatatan pada kas dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian penerimaan dan bagian pengeluaran kas.
3. Kerjasama yang sehat
Dalam hal ini pelaksanaan kerja yang sehat pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan dapat diketahui dari beberapa faktor yang tidak sesuai seperti pemisahan tugas dari hasil wawancara disimpulkan bahwa masih ada perangkapan tugas di bagian bendahara dan juga sebagai staff administrasi penerimaan kas, selain itu ada beberapa yang sudah sesuai seperti penggunaan kwintansi yang dibubuhi dengan nomor urut kwintansi memudahkan pencarian data baik data print out ataupun data yang sudah tersimpan pada sistem, laporan keuangan yangan dilakukan secara berkala kepada kepala sekolah, selain itu penyetoran uang ke bank juga tidak dapat dilakukan setiap hari karena disesuaikan oleh kebutuhan sekolah, dan dalam mengantisipasi adanya kesalahan input bagian administrasi pengeluaran juga melakukan pengcrossceckan setiap hari dan tiap bulan serta evaluais kerja keuangan dilakukan melalu supervisi.
4. Pegawai berkualitas
Salah satu unsur penggerak organisasi ialah sumber daya manusia. Dalam pengoperasian sistem dibutuhkan keahlian dibidangnya dan kompetensi sumber daya manusia di bagian keuangan juga harus sudah mahir akan dengan sia ini sebab hal ini memudahkan penggunanya sendiri.
Pengendalian Internal Pada Pengeluaran Kas
1. Adanya struktur organisasi
Pada SMA Muhammadiyah ini ada 3 bagian keuangan yang berwenang yakni Ibu Rieza hanya pegang satu orang saja dalam pengoperasian dan proses pencatatan serta pelaporan. Struktur organisasi SMA Muhammadiyah 3 Tulangan ada bagian yang tidak terisi atau kosong sehingga ada fungsi atau bagian lain yang bertugas merangkap.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam organisasi
Pada SMA Muhammadiyah ini ada 3 bagian keuangan yang berwenang yakni Ibu Rieza hanya pegang satu orang saja dalam pengoperasian dan proses pencatatan serta pelaporan. Dalam hal ini sistem wewenang dalam prosedur pencatatan di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan diberikan kepada satu pihak yang memiliki tanggungjawab pada dokumen dan transaksi yang telah di input kedalam sistem.
3. Pelaksanan kerja yang sehat
Dalam hal ini pelaksanaan kerja yang sehat pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan dapat diketahui dari beberapa faktor seperti pemisahan tugas agar tidak ada orang lain dalam menangani transaksi di awal sampai akhir atau dilakukan hanya satu orang saja, selain itu penggunaan kwintansi yang dibubuhi dengan nomor urut kwintansi memudahkan pencarian data baik data print out ataupun data yang sudah tersimpan pada sistem, laporan keuangan yangan dilakukan secara berkala kepada kepala sekolah, selain itu pengeluran kas dari bank dilakukan secara transfer mempermudah dengan pengunaan sistem bank secara online, untuk pengeluran dengan cek perlu konfirmasi di hari kerja bank, dan dalam mengantisipasi adanya kesalahan input bagian administrasi pengeluaran juga melakukan pengcrossceckan setiap hari dan supervisi dilakukan enam bulan sekali.
4. Pegawai berkualitas
Unsur penggerak suatu organiasai ialah sumber daya manusia. Memang dalam pengoperasian sistem dibutuhkan keahlian khusus sesuai dengan bidangnya, sebab tidak semua bisa mengoperasikan sistem ini, untuk mengurangi sebuah kecurangan maka diperlukan sumber daya yang dapat mengoperasikan SIA SMAMUGA dengan baik.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk meningkatkan pengendalian internal pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Dengan melihat hasil analisa dari data yang sudah terkumpul maka kesimpulannya sebebagai berikut :
- Pemprosesan data dan informasi pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan telah menggunkan sistem yang dirancang sendiri oleh sekolah untuk mempermudah proses pencatatan khususnya proses pencatatan data keuangan, sistem ini yakni SIA SMAMUGA.
- Sistem peneriman kas pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan berasal dari penerimaan kas secara tunai dan transfer. Prosedur pelaksanaan sistem penerimaan kas sudah berjalan dengan baik, staff tinggal loging ke dalam sistem dan menginputkan data sesuai dengan kwintansi, dengan adanya penerapan sistem ini mempermudah proses pencataatan khususnya pada penerimaan kas.
- Sistem pengeluaran kas pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan berasal dari pengeluran tunai, pengeluaran transfer dan pengeluaran dengan cek. Prosedur pelaksanan sistem pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik, staff tinggal loging ke dalam sistem dan menginputkan data sesuai dengan kwintansi, serta dengan adanya sistem ini mempermudah pengkroscekkan data yang telah terinput dan tersimpat dalam sistem. Sistem ini mempermudah kerja keuangan khusunya dalam pengeluran kas.
- Dari segi struktur organisasi pada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan masih ada bagian yang kosong sehinggah masih ada perangkapan jabatan seperti, bendahara yang sekaligus merangkap menjadi penerimaan kas khusus pada penerimaan kas yang bersumber dari pembayaran siswa ataupun siswi.
- Unsur pengendalian internal pada penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas ditemukan beberapa kelemahan diantaranya adanya bagian lain yang kosong sehingga masih ada yang melakukan perangkapan jabatan yaitu bagian bendahara yang merangkap sebagai staff administrasi penerimaan kas. Hal ini dapat menimbulkan kecurangan jika dilakukan satu orang dengan dua proporsi pekerjaan.
- Unsur pengendalian pada penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluran kas juga terdapat kelemahan yaitu pengawasan yang kurang dari kepala sekolah beliau tidak melakukan pengawasan secara langsung ke sistemnya melainkan pengawasan lapangan setiap dari dan menerima laporan keuangan hasil dari data yang sudah terinput ke dalam sistem.
- Pembuatan flowchart sangat diperlukan agar pihak yang membutuhkan dapat mengetahui secara mudah sistem yang digunakan oleh SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
References
- L. LUTFIANA, I. M. Putri, and A. N. Fajriyah, “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Lazis Jateng Cabang Solo,” J. Ris. Akunt. Politala, vol. 3, no. 1, pp. 25–33, 2020, doi: 10.34128/jra.v3i1.47.
- G. D. Harta, I. P. Julianto, and M. A. Wahyuni, “Analisis Penerapan Sistem Pembayaran SPP Melalui Aplikasi Pembayaran SPP Terkomputerisasi pada SMA Negeri 4 Singaraja,” Junal Ilm. Mhs. Akunt., vol. 9, no. 3, pp. 203–214, 2018, [Online]. Available: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/viewFile/20466/13044.
- A. Vica, B. Wardani, and R. Yuliastuti, “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS ( ONLINE SHOP KANTONG ASI BAABAA BAGBIT ) pada kelangsungan masa depan perusahaan dagang Baabaa dan Bagbit yang menjual berbagai,” vol. 1, no. 01, pp. 57–63, 2021.
- Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Keem. Jakarta: Salemba Empat, 2017.
- S. Bahri, Pengantar Akuntansi, 1st ed. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2016.
- Yusmalina, S. Elvi Sahfitri, K. Fadli, and F. Tambunan, “Analisis Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Terhadap Sistem Pengendalian Internal (Studi Kasus Pada Pt. Goldencommunication Tanjung Balai Karimun),” J. Cafe., vol. 1, no. 2, pp. 56–63, 2020, doi: 10.51742/akuntansi.v1i2.148.
- M. B.Romney and P. J. Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, Keempat. Jakarta: Salemba Empat, 2016.
- S. J. Dhinda, “EVALUASI PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS TAHUN 2016-2017 (STUDI KASUS PADA YAYASAN RAUDHATUL ATHFAL NURUL HUDA SIDOARJO),” SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA SURABAYA, 2019.
- S. Hermawan, E. Maryanti, and S. Biduri, PENGANTAR AKUNTANSI 2, 1st ed. Sidoarjo: Indomedika Pustaka, 2018.
- N. S. Devi, “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pengeluaran Kas Pada Lembaga Pendidikan (Studi Kasus Pada Smpn 1 Teluk Kuantan),” Juhanperak, pp. 779–790, 2021, [Online]. Available: http://www.ejournal.uniks.ac.id/index.php/PERAK/article/view/1489.
- P. A. Y. Putri and I. D. M. Endiana, “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kecamatan Payangan),” KRISNA Kumpul. Ris. Akunt., vol. 11, no. 2, pp. 179–189, 2020, doi: 10.22225/kr.11.2.1433.179-189.
- P. D. Sugiyono, Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 23rd ed. Bandung: CV. Alfabeta, 2018.