Design and Build BTS R2 Information System ("R2 Service Ticket Booking") Web-Based
Innovation in Computer Science
DOI: 10.21070/ijins.v20i.735

Design and Build BTS R2 Information System ("R2 Service Ticket Booking") Web-Based


Rancang Bangun Sistem Informasi BTS R2 ("Booking Tiket Servis R2") Berbasis Web

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Booking System Hypertext Preprocessor (PHP) Mysql Service

Abstract

Technology is currently developing rapidly, especially in the light vehicle automotive sector. This increasingly rapid competition requires business people to maximize their business performance in order to compete in the modern market. Marno Motor Workshop is an MSME engaged in the repair and maintenance of two-wheeled vehicles or motorcycles. The system used in the Marno Motor workshop is still manual. Therefore, in this final report, the author provides suggestions in the form of booking a web-based computerized motorcycle service. Where the system design uses Unifeld Modeling Language (UML) with Hypertext Preprocessor (PHP) programming language, MYSQL database, and uses the Waterfall system development method and uses a system testing method called the Black Box Testing Method. The result of this research is the establishment of an information system for BTS R2 (Wheel Ticket Ordering Service 2) Web-Based at Marno Motor Workshop. With the establishment of this system, it is hoped that it will make it easier for customers to service motorbikes.

Pendahuluan

Technology berbasis internet telah berkembang cepat saat ini. Selain memberikan informasi, penggunaan technology internet juga mengarah pada booking tiket servis berbasis web [1]. Penggunaan bookingtiket servis berbasis web ini sudah diterapkan diberbagai bidang dalam dunia bisnis. Kemudahan mengakses internet pada sekarang ini, menggambarkan betapa internet sangat bermanfaat dan menguntungkan. Untuk pembuatan aplikasi sistem bookingtiket servis berbasis web sendiri menggambarkan langkah menuruti technology yang ada, selain itu sistem berbasis web ini bisa terus di perbarui terutama bahasa pemrograman HypertextPreprocessor(PHP)dan databaseMYSQL[2].

Booking Online

Booking berasal dari kata book yang artinya adalah pemesanan atau pembukuan. Bookingdilakukan dengan alasan agar tempat yang dikehendaki tidak diambil oleh orang lain. Sedangkan online adalah tersambung ke suatu jaringan komputer atau dapat diakses oleh

komputer.Online jugadapatdiartikansebagaisedangterhubung. Tujuandari reservasiatau

bookingonline adalah.

  1. Orang yang ingin memesan tempat melalui internet hanya membutuhkan akses internet dan antarmuka menggunakan browser web.
  2. Pembuatan website reservasi tidak hanya sebagai tempat untuk melakukan pemesanan tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunikasi.
  3. Manajemen berorientasi layanan, kombinasi konsepsi layanan konvensional dan virtual: responsif (respon cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif.
  4. Informasi terkini, komunikasi multi arah yang dinamis [3].

Bengkel

Kendaraan bermotor memerlukan perawatan dan perbaikan dengan tujuan untuk memperpanjang umur

pakainya. Berdasarkan hal tersebut, terdapat bagian yang dapat menangani bidang kendaraan bermotor (otomotif) bagi pemilik kendaraan bermotor. Transaksi antara orang yang membutuhkan perawatan atau perbaikan kendaraan bermotor dengan ahli di bidang otomotif disebut bengkel otomotif. Bengkel otomotif dapat berupa bengkel mobil, motor, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya. Bengkel otomotif diklasifikasikan berdasarkan dua kriteria yaitu fasilitas pelayanan dan skala usaha yang dijalankan [4].

PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Menurut dokumen resmi PHP, PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa scripting yang ditempatkan di server dan diproses di server. Hasilnya dikirim ke klien, di mana pengguna atau klien menggunakan browser [5].

MYSQL

MySQL adalah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang di distribusikan secara gratis di bawah GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat dengan bebas menggunakan MySQL, tetapi dengan batasan perangkat lunak tidak boleh digunakan sebagai produk turunan komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database SQL yang sudah ada sebelumnya (Structured Query Language). SQL adalah konsep operasi database, terutama untuk memilih atau memilih dan memasukkan data, yang memungkinkan operasi data dilakukan dengan mudah secara otomatis [6].

Flowchart

Menurut Ladjamudin (2013), Flowchart adalah bagan yang memiliki alur yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian suatu algoritma (Ladjamudin, 2013). Menurut Jogiyanto HM (2000), mengemukakan bahwa flowchart adalah bagian yang menggambarkan alur logis dari data yang akan diolah ke dalam program dari awal sampai akhir [7].

Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model atau proses logika data yang dibuat untuk menggambarkan dari mana data itu berasal dan kemana keluaran data dari sistem itu, kemana data itu disimpan, proses apa yang menghasilkan data itu, dan interaksi antara data yang tersimpan dan prosesnya. dikenakan pada data [8].

Basis Data (Database)

Sistem pangkalan data atau basis data ( database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri ( query) basis data disebut sistem manajemen basis data ( Database Management System, DBMS).

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan objek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data [9].

Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah :

1. Observasi.

Observasi adalah teknik atau pendekatan untuk memperoleh data primer dengan cara mengamati secara langsung objek datanya. Penulis melakukan observasi lapangan dengan melakukan observasi langsung di bengkel MMS, untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan nantinya untuk diolah menjadi sistem Booking Ticket Service R2 dengan Web Platform.

2. Wawancara.

Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Penulis melakukan wawancara untuk mencari dan mengumpulkan data dengan menanyakan langsung kepada pemilik bengkel MMS yang ada hubungannya dengan sistem Pemesanan Tiket Layanan R2 dengan Web Platform.

3. Kepustakaan.

Salah satu jenis penelitian jika dilihat dari tempat pengumpulan datanya adalah penelitian kepustakaan. Disebut penelitian kepustakaan karena data atau bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian berasal dari perpustakaan berupa buku, ebook, kamus, jurnal, dokumen, dan ensiklopedia.

Booking servis sistem pada bengkel MMS diusulkan dan dijelaskan melalui tahapan rancangan sebagai berikut :

a. Flowchart

Figure 1. Flow chart Sistem

Pada gambar di atas menjelaskan alur flowchartadmin dan pelanggan. Hal yang pertama dilakukan admin adalah melakukan login, jika tidak berhasil maka tetap berada di menu login. Apabila berhasil melakukan login maka akan masuk ke dalam menu halaman utama atau dashboard. Setelah loginadmin dapat mengelola data informasi website, data booking,data antrian, dan data admin. Kemudian pada flowchartpelanggan hal yang pertama dilakukan pelanggan adalah masuk pada halaman booking. Setelah masuk pada halaman bookingpelanggan terlebih dahulu inputdata booking. Kemudian sistem mengecek kelengkapan data booking, jika berhasil booking maka pelanggan dapat mengecek antrian pada halaman antrian sesuai tanggal booking yang telah diinputkan dan mencetak tiket booking servis kendaraan roda dua nya pada halaman menu booking.

b. DFD (Data Flow Diagram) Level 0

Figure 2. DFD Level 0 Perancangan Sistem

Pada sistem informasi BTS R2 terdapat 2 entitas yang berperan penting. Berikut adalah peran- peran pada masing-masing entitas:

1. Entitas Admin, Admin dapat melakukan insert, update, dan delete data booking, data antrian, data data admin, dan laporan pada sistem.

2. Pelanggan, Pelanggan dapat melakukan input data booking, cetak tiket booking, dan melihat antrian pelayanan jasa servis sesuai tanggal yang telah di inputkan pada saat booking.

c. DFD (Data Flow Diagram) Level 1

Figure 3. DFD Level 1 Perancangan Sistem

Secara garis besar, terdapat 4 proses inti yang ada pada sistem booking tiket servis kendaraan roda 2. Berikut adalah penjelasan proses-proses tersebut:

  1. Login, admin perlu melakukan login terlebih dahulu untuk masuk ke sistem.
  2. Admin mengelola (input, update, dan delete) data master seperti data booking, data user, data pesan, dan data antrian.
  3. Pelanggan kemudian melakukan input data booking dan melihat lihat antrian sesuai tanggal yang diinputkan pada saat melakukan booking serta cetak booking tiket.
  4. Setelah pelanggan melakukan input data booking, admin dapat input data antrian dan mencetak laporan/report data booking di sistem.

d. Tampilan Interface

Perancangan antarmuka merupakan pemodelan yang menggambarkan tampilan antarmuka yang akan diterapkan pada perancangan sistem layanan pemesanan. Semua desain antarmuka berupa tampilan halaman akan dilengkapi dengan area navigasi di bagian atas halaman yang berfungsi sebagai akses ke halaman menu lain pada sistem. Perancangan antarmuka menggambarkan komponen antarmuka pengguna sesuai dengan halaman menu dan fasilitas yang ada pada sistem seperti terlihat pada gambar berikut :

Figure 4.Rancangan Halaman Awal Pelanggan

Figure 5.Rancangan Halaman Antrian Pelanggan

Figure 6. Rancangan Halaman Booking Pelanggan

Hasil dan Pembahasan

Berikut tampilan program hasil dari sistem layanan Booking yang dibangun pada bengkel MMS Berbasis Website. Tampilan sistem layanan Booking di bengkel MMS memiliki perbedaan berdasarkan pengguna sistem yaitu admin dan pelanggan. Tampilan halaman Home Menu untuk pelanggan dan admin dapat dilihat pada gambar berikut :

Figure 7. Tampilan Halaman Awal/Home Pelanggan

Figure 8. Tampilan Halaman Booking Pelanggan

Figure 9.Tampilan Halaman Antrian Pelanggan

Figure 10.Tampilan Halaman Dashboard admin

Figure 11.Tampilan Halaman Booking admin

Figure 12.Tampilan Halaman Antrian admin

Metode Pengembangan Aplikasi

Pada penelitian ini penulis menggunakanan Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”, dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modelling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan.

Pengujian Sistem (Testing)

Dalam pengujian sistem bookingservicemenggunakan metode blackboxtesting, blackbox testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi- fungsi, masukan , dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pada penelitian kali ini pengujian yang digunakan adalah blackboxtestingyang berfokus pada keluaran hasil dari respon masukan . Blackboktesting atau pengujian kotak hitam juga disebut pengujian prilaku , berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Yang berarti pengujian kotak hitam memungkinkan untuk membuat beberapa kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program.

Pengujian Fungsional

Pengujian fungsional menggunakan metode Black box equivalence partitioning (EP). Pengujian ini dilakukan dengan membagi domain input (Input) ke dalam kelas-kelas sehingga dapat diperoleh kasus uji pada aplikasi. Dari percobaan fungsional menggunakan metode equivalence pertitioning dapat disimpulkan bahwa pengelolaan aturan seperti menambah, mengubah, menghapus, dan menampilkan tidak memiliki kesalahan dan dapat berjalan dengan fungsi semestinya.

Simpulan

Berdasarkan uraian permasalahan dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang hasil penelitian pada pembahasan tentang rancang bangun sistem informasi BTS R2 ("Booking Tiket Servis R2") berbasis web pada bengkel MMS, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Aplikasi dapat memberikan kemudahan dalam melakukan booking jasa servis motor.

2. Aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.

3. Aplikasi mudah dipahami dan digunakan.

4. Menghasilkan format laporan yang memadai dan tepat waktu sehinggamudah memenuhi kebutuhan sebagai mana mestinya.

References

  1. Sentosa, A., & Thamrin, T. (2015). Aplikasi E-Booking Rumah Makan Berbasis Web dengan Penerapan Arsitektur Model View Controller (Studi Kasus: Rumah Makan kampoeng bamboe). EXPERT, 5(2).
  2. Sulistiyanto. (i2012). Aplikasi Sistem Informasi Paiton Resort Hotel Online. Jurnal Cyber-Techn, Volume: 6.
  3. Soedarmo, H. (2008). Panduan Praktis Merawat & Memperbaiki Sepeda Motor. Jakarta: Gedium Pustaka Utama.
  4. Astra Honda Motor. (2005). Buku Pedoman Pemilik Honda. Jakarta: PT. Mitra Pinasthika Mulia.
  5. Connolly, T. iM., & Begg, C. E. (2005). Database systems: a practical approach to design, implementation, and management. Pearson Education.
  6. Kamil, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Distribusi Surat Di Fakultas Teknologi Informasi Dengan Notifikasi SMS Menggunakan Framework YII dan Gammu. Jurnal Nasional Teknik Elektro, 2(2), 39-45.
  7. Bin Ladjamudin, A. B. (2013). Analisis dan Desain Sistem Informasi Graha Ilmu.
  8. DeMarco and Yourdan. 1979. DFD Modeling Tool. Prentice-Hall, New York.