The Effect of Financial Literacy, Financial Inclusion, Fintech Crowdfunding on MSME Performance in Sidoarjo Regency
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.727

The Effect of Financial Literacy, Financial Inclusion, Fintech Crowdfunding on MSME Performance in Sidoarjo Regency


Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Fintech Crowdfunding Terhadap Kinerja UMKM di Kabupaten Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Financial Literacy Financial Inclusion Fintech Crowdfunding SMEs Performance

Abstract

In 2020, Indonesia and even the world experienced a COVID-19 pandemic. As a result, many aspects of life were affected by the COVID-19 pandemic, including the economic aspect. One of the efforts to rebuild the economic aspect is to encourage the performance of MSMEs in a country. MSMEs are an important engine to encourage a country's economic growth. This study aims to develop previous research on the effect of financial literacy, financial inclusion, and fintech crowdfunding on MSME performance in the Sidoarjo Regency. This study used cluster random sampling as a sampling technique. A total of 177 MSME owner-manager questionnaire data were processed using multiple linear regression analysis. The results of the study prove that there is a positive and significant influence between financial literacy on the performance of MSMEs, financial inclusion has a positive and significant effect on the performance of MSMEs, and fintech crowdfunding has a negative and insignificant effect on the performance of MSMEs. This study shows that MSME business owners need to be technology and financial literate because it can enable them to make good financial decisions to ensure the sustainability of their business.

Pendahuluan

UMKM adalah unit khusus yang berguna bagi perekonomian dan mampu berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang atau substansi bisnis di setiap bidang keuangan. Peningkatan usaha akan membantu mengatasi masalah pengangguran, mengingat jumlah UMKM yang sangat besar di negeri ini, sehingga dapat memperluas pintu terbuka kerja dan usaha, yang dengan demikian mendukung pembangunan ekonomi daerah terkhususnya Kawasan pedesaan.

Namun, akibat pandemi covid – 19, kinerja UMKM mengalami penurunan. Fenomena pandemi covid – 19 di era 4.0 mengharuskan segala sektor usaha tak terkecuali UMKM harus memanfaatkan media teknologi dalam menjalankan usahanya. Namun isunya, rendahnya tingkat literasi pada pelaku UMKM yang ada di Sidoarjo sehingga membuat dan hanya Sebagian UMKM yang menggunakan teknologi, sisanya masih menggunakan cara lama.

Literasi keuangan adalah kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam mengelola keuangan. Jika seseorang wirausahaan memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, maka dapat dipastikan, dia mampu dan cakap dalam menjalankan usahanya. Dalam dunia bisnis, keuangan memegang peran penting dalam mengukur kinerja usaha tersebut. Peningkatan penjualan maupun pelanggan akan berpengaruh terhadap skala usaha tersebut, yang dimana untuk mencapai itu semua dibutuhkan wirausahawan yang memiliki literasi keuangan yang tinggi.

Literasi keuangan telah diidentifikasi sebagai sumber pengetahuan penting untuk pengambilan keputusan keuangan [1] yang dapat memandu pemangku kepentingan bisnis untuk membuat keputusan keuangan dan menggunakan pilihan produk keuangan [2]. Menurut [3] literasi keuangan terjadi ketika seseorang memiliki keahlian atau kemampuan yang membuat orang tersebut mencapai tujuannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Literasi keuangan merupakan kemampuan bagi seseorang untuk membaca, menganalisis, mengelola dan mengkomunikasikan kondisi keuangan yang mempengaruhi kesejahteraannya [4].Literasi keuangan juga dapat memastikan keberlanjutan keuangan individu, keluarga, perusahaan, dan perekonomian nasional [5].

Permasalahan lain UMKM juga dalam hal permodalan. Dimana saat ini, pembiayaan UMKM banyak di dominasi oleh sektor perbankan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model inklusi keuangan [6].menurut [7]Inklusi keuangan adalah instrumen perbankan yang memegang peranan penting dalam stabilitas sistem keuangan melalui akses dan layanan keuangan. [8] menyatakan bahwa inklusi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pada UMKM di Banjar Patroman.Peran inklusi disini sangat dibutuhkan, di era serba digitalisasi, masyarakat mulai mengiginkan kehidupan yang serba cepat. Inklusi juga diharpkan dapat membantu para pengusaha dalam mendistribusikan barang/jasanya sampai ke pelosok negeri maupun luar negeri. Saat usaha itu dikenal dan dapat dijangkau oleh konsumen dengan mudah, maka akan dapat juga meningkatkan kinerja keuangan yang mana dapat diukur dari tingginya penjualan dan omset yang di dapatkan setelah merasakan dampak inklusi.

Dominasi perbankan dapat diatasi dengan menggunkan model pembiayaan lain yakni dengan fintech crowdfunding. Menurut [9], crowdfunding adalah mengumpulkan dana dalam skala yang kecil tetapi berasal dari jumlah masyarakat yang besar (baik bersumber dari individu, kelompok, organisasi, perusahaan, ataupun pemerintah), sehingga terkumpul dana yang signifikan..Yang dimana crowdfunding disini model pendanaan dengan berbasis website khusus crowdfunding. untuk mampu berperan kembali dalam membantu meningkatkan sektor perekonomian, diperlukan peningkatan kierja UMKM yang juga akan menurunkan jumlah lapangan kerja dan tingkat kemiskinan, karena UMKM adalah aspek yang memiliki lapangan kerja yang cukup tinggi. Maka dengan banyaknya jumlah UMKM yang ada di Sidoarjo, diharapkan dapat dengan cepat memulihkan pereknomian yang ada di Sidoarjo.

Bagi pelaku sector UMKM sangat penting untuk memahami dan memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan.hal ini akan berpengaruh terhadap inklusi keuangan yang akan berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan yang akan memberikan dampak kepada penggunaan fintech crowdfunding yang dimana akan memberikan dampak terhadap keberlangsungan kinerja UMKM.

Metode Penelitian

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Subyekyang diteliti berfokus pada UMKM Binaan Usaha Klinik KUM Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo dikarenakan peneliti inginmengetahui bagaimana pengaruh literasi keuangan, inklusi keuangan dan fintech (crowdfunding) terhadap kinerja pada UMKM di Sidoarjo.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi pada penelitian ini berjumlah 1.192 pengusaha UMKM di Sidoarjo tahun 2021.

2. Pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan menggunakan cluster random sampling di mana berdasarkan Teknik pengambilan sampel yang sudah di tentukan yakni pemilik UMKM yang minimal berstatus S1 dan S2 maka memperoleh hasil 177 UMKM yang tersebar di 7 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.

C. Jenis Sumber Data

  1. Pada penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif di mana jenis data kuantitatif merupakan jenis data yang berwujud suatu angka diperoleh dari data UMKM sidoarjo tahun 2021.
  2. Sumber data dibagai menjadi dua yaitu sumber data sekunder [10]. Sumber data primer dari penelitian ini diperoleh melalui data UMKM sidoarjo tahun 2021,dan untuk data sekunder melalui jurnal Online, dan Buku..

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi data yang akurat. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner dan riset internet. Metode kuisioner dilakukan dengan cara menyebarkan beberapa pernyataan terhadap responden sesuai dengan indikator variabel yang telah ditentukan. selanjutnya pada Riset Internet (Online Research) Pengumpulan data diperoleh dari situs-situs yang dianggap berhubungan dengan beragam informasi yang dibutuhkan oleh penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini agar dapat menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada rumusan masalah maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang ditunjang dengan data kuantitatif yang ada. Data diolah dengan menggunakan perhitungan spss.

F. Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan anggapan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementaranya adalah diduga sebagai berikut

H1 = Literasi Keuangan berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

H2 = Inklusi Keuangan berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

H3 =Fintech Crowdfdunding berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

H4 = Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan,Fintech Crowdfdunding berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

Hasil dan Pembahasan

Analisis Data

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh Literasi Keuangan (X1), Inklusi Keuangan (X2), dan Fintech Crowdfunding (X3) , terhadap Kinerja UMKM (Y) baik secara parsial maupun simultan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Science) versi 25.

Coefficients a

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.418 2.008 4.690 .000
Literasi Keuangan .273 .056 .311 4.879 .000 .964 1.037
Inklusi Keuangan .371 .062 .386 5.951 .000 .928 1.078
Fintech Crowdfunding -.170 .092 -.118 -1.844 .067 .961 1.040
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Table 1.Analisis Regresi Linier Berganda

Pada tabel 1 diatas, berdasarkan ketentuan persamaan regresi linier berganda yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

Y= 9.418 + 0.273X1 + 0.371X2 + -0. 170X3

  1. Nilai konstanta sebesar 9.418 dengan nilai positif. Artinya tanpa adanya pengaruh dari variabelLiterasi Keuangan,Inklusi Keuangn dan Fintech Crowdfunding, nilai dari variabel Kinerja UMKM sebesar 9.418 satuan.
  2. Nilai koefisien variabel Literasi Keuangan sebesar 0.273 dengan nilai positif. Artinya setiap kenaikan satu satuan pada variabel Literasi Keuangan, akann berdampak padamkenaikan variabel Kinerja UMKM sebesar 0.273 satuan.
  3. Nilaibkoefisien variabel Inklusi Keuangan sebesar 0.371 denganknilaikpositif. Artinya setiap kenaikanrsatuan variabel Inklusi Keuangan, akankberdampak pada kenaikan variabel Kinerja UMKM sebesar 0.371 satuan, dengan asumsilfaktor lainnyastetap.
  4. Nilaidkoefisien variabel kebijakan dividen sebesar -0.170 dengananilai negatif. Artinya setiapdpenurunan satuasatuan variabel Fintrech Crowdfunding, akan berdampak pada penurunan variabel Kinerja UMKM sebesar -0.170 satuan, dengansasumsi faktorplainnya tetap.

Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat secara individu [5]. Uji parsial dalam penelitian ini Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (α= 0,05), maka dapat dinyatakan berpengaruh parsial jika nilai signifikansi < 0,05.

Coefficients a

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.418 2.008 4.690 .000
Literasi Keuangan .273 .056 .311 4.879 .000 .964 1.037
Inklusi Keuangan .371 .062 .386 5.951 .000 .928 1.078
Fintech Crowdfunding -.170 .092 -.118 -1.844 .067 .961 1.040
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Table 2.Hasil Parsial (Uji T)Hasil Output SPSS (2021)

Dari hasil uji t (parsial) pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Variabel Literasi Keuangan memperoleh nilai sigifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya secara parsial variabel Literasi Keuangan berpengaruhLsignifikanKterhadapSvariabel Kinerja UMKM.
  2. Variabel Inklusi Keuangan memperoleh nilai signifikansiHsebesar 0,000 < 0,05. Artinya secaraNparsial variabel Inklusi Keuangan berpengaruhe signifikan terhadapkvariabel Kinerja UMKM.
  3. Variabel Fintech Crowdfunding memperolehmnilai sigifikansi sebesar 0, 067 > 0,05. Artinya secarazparsial variabel Fintech Crowdfunding tidak berpengaruh signifikanpterhadap variabel Kinerja UMKM.

Uji simultan (uji f)

Uji simultan digunkan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama [5]. Uji parsial dalam penelitian ini menggunakan nilai level of significance (α) 0,05, di mana dapat dinyatakan berpengaruh parsial apabila nilai signifikansi < 0,05. Berikut hasil uji simultan dalam penelitian ini:

ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 294.237 3 98.079 27.652 .000b
Residual 613.605 173 3.547
Total 907.842 176
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
b. Predictors: (Constant), Fintech Crowdfunding, Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan
Table 3.Hasil Simultan (Uji F)

Sumber: Hasil Output SPSS (2022)

Menurut [5], uji R2 digunakan untuk mengetahui kemampuan model dalam menjelasakan variabel terikat atau dependen. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .569a .324 .312 1.883 2.108
a. Predictors: (Constant), Fintech Crowdfunding, Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan
b. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Table 4.Uji Koefisien Determinasu Berganda (R2)

Berdasarkan pada tabel Model Summaryb menunjukkan bahwa nilai R-Square (R2) sebesar 0.324, hal ini menunjukkan bahwa besar koefisien determinasi sebesar 32.4% yang memiliki makna bahwa besar kontribusi pengaruh variabel Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan dan Fintech Crowdfunding terhadap variabel Kinerja UMKM sebesar 32.4%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari model regresi.

Pembahasan

Pada bagian ini akan dijelaskan terkait pembahasan hasil analisis yang telah dilakukan. Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen akan dijelaskan sebagai berikut :

a. H1: Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja UMKM.

Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan membuktikan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Nilai signifikan menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara literasi keuangan terhadap kinerja UMKM. Sehingga apabila seorang pengusaha memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, dapat mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga dengan mudah dapat meningkatkan kinerja UMKM. Literasi keuangan adalah kemampuan, pengetahuan dan keahlian seorang dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan dalam bidang keuangan. Literasi keuangan dapat berfungsi sebagai pengetahuan tentang keuangan dan sebagai sarana untuk meningkatkan ilmu dibidang keuangan. Keberhasilan atau kegagalan usaha kecil sangat dipengaruhi oleh kemampuan pelaku UMKM dalam memahami pengetahuan tentang kewirausahaan khususnya pengelolaan keuangan.

Hal ini mendukung teori [11] yang menyatakan literasi keuangan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukan bahwa kinerja UMKM akan meningkat secara signifikan apabila pelaku UMKM terus meningkatkan literasi keuangan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [12] yang menyatakan bahwa literasi keuangan terbukti menjadi faktor yang berpengaruh pada kinerja UMKM di Sidoarjo. Sehingga ini sesuai dengan teori Financial Behavior yang dimana seseorang yang memiliki perilaku keuangan yang baik maka dia akan bertanggung jawab dan akan lebih efektif menggunakan keuangannya sehingga dapat mensejahterakan kehidupan mereka. Seseorang yang memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi akan cenderung memiliki perencanaan dan menjadi lebih sukses. Dengan demikian, pada sebuah pengelolaan usaha, literasi keuangan menjadi penting untuk ditingkatkan karena sebuah bisnis yang baik perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang baik pula. Oleh sebab itu, tingkat literasi keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja suatu usaha, khususnya UMKM. Hasil lain juga sejalan dengan penelitian oleh [13] yang menunjukkan hasil bahwa literasi keuangan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Literasi keuangan membantu usaha kecil untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk menyusun strategi keuangan untuk membuat keputusan dan pilihan layanan keuangan. Oleh karena itu literasi keuangan memfasilitasi usaha kecil untuk berekspansi dan meningkatkan profitabilitas, produktivitas dan keunggulan kompetitif. Literasi keuangan membantu pemilik usaha untuk memperoleh pengetahuan keuangan dan keterampilan yang diperlukan bagi mereka untuk membuat perencanaan bisnis, memulai rencana keuangan, dan membuat keputusan investasi strategis.

b. H2 : Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap Kinerja UMKM.

Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan membuktikan bahwa inklusi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Nilai signifikan menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM. Inklusi keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan . Fungsi inklusi keuangan diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat yang belum memiliki rekening bank karena tidak memiliki akses layanan perbankan dasar seperti tabungan, asuransi, pembiayaan, program pensiun, dan investasi yang dapat menunjang taraf hidup menjadi lebih baik . manfaat inklusi keuangan antara lain Meningkatkan efisiensi ekonomi, mendukung stabilitas sistem keuangan, mendukung pendalaman pasar keuangan, memberikan potensi pasar baru bagi perbankan, berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang sustain dan berkelanjutan, mengurangi kesenjangan.

Sesuai dengan penelitian dari [14] menjelaskan bahwa Pada penelitian ini menyatakan bahwa inklusi keuangan berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Tingkat inklusi keuangan pada pelaku UMKM yang baik, membuat pelaku UMKM mampu mengelola keuangan lebih baik dibandingkan masa sebelum pandemi. Pemahaman keuangan yang baik menjadikan pelaku UMKM dapat melaksanakan usaha sesusai program yang telah ditetapkan. Pengelolaan keuangan sehingga biaya dapat lebih rendah dibandingkan masa sebelum pandemi, mampu meningkatkan kinerja UMKM yang menghasilkan pertumbuhan usaha. Program usaha yang disusun oleh UMKM juga mampu membuat permintaan meningkat dan sesuai keinginan pelanggan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [15] dengan hasil bahwa Inklusi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM. Yang artinya jika inklusi keuangan meningkat maka kinerja keuangan akan meningkat begitupun sebaliknya. Dengan adanya inklusi keuangan bisa membantu masyarakat dalam mengatasi semua hambatan yang terjadi seperti lembaga keuangan sulit untuk dijangkau, sulitnya persyaratan untuk mengajukan kredit dan hambatan – hambatan lainnya.

c. H3 : Pengaruh Fintech Crowdfunding terhadap Kinerja UMKM.

Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan membuktikan bahwa fintech crowdfunding tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Nilai signifikan menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara Fintech Crowdfunding terhadap kinerja UMKM. Karena pendanaan di Sidoarjo mayoritas masih menggunakan system kredit yang dimana hal ini di dukung juga oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang mengeluarkan kebijakan pembiayaan UMKM yang di dimana BPR Delta Artha yang dimana juga menjadi Bnak Daerah yang ditunjuk untuk melakukan dan melaksankan program pemerintah Kabupaten untuk memberikan pinjaman khsusus kepada UMKM. Juga salah satunya program terbaru dari Bupati Sidoarjo yakni KURMA (Kartu Usaha Perempuan Mandiri) yang dimana itu di khususkan untuk UMKM kelompok perempuan. Fintech crowdfunding sendiri belum cukup familiar di kalangan masyarakat Sidoarjo sehingga, hal ini menyebabkan Fintech Crowdfunding tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari [16] yang menyatakan bahwa perkembangan platform crowdfunding di Indonesia mayoritas berjenis Debt Based. Masyarakat Indonesia khususnya pada UMKM masih belum memanfaatkannya dengan maksimal karena masih kurangnya literasi pengetahuan terkait crowdfunding sebagai pendanaan alternatif. Jumlah crowdfunding Indonesia dibandingkan negara-negara Asia lainnya, yaitu India dan Malaysia cukup kompetitif. Namun, dilihat dari segi persentase tingkat wirausaha, Indonesia masih tertinggal cukup jauh.

H4 : Pengaruh Literasi Keuangan , Inklusi Keuangan , Fintech Crowdfunding terhadap Kinerjas UMKM.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukan bahwa variable Literasi keuangan, inklusi keuanagn dan fintech crowdfunding berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Nilai signifikan menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara Literasi keuangan, inklusi keuanagn dan fintech crowdfunding terhadap kinerja UMKM. Sehingga apabila seorang meniliki tingkat literasi yang tinggi serta didukung oleh inklusi keuangan dan di fasilitasi oleh fintech crowdfunding, individu tersebut akan mudah dalam eningkatkan kinerja UMKM.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh [17] yang menyatakan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas (literasi keuangan dan inklusi keuangan) terhadap variabel terikat (kinerja UMKM).

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lietrasi Keuangan Berpengaruh Terhadap Kinerja Umkm.

2. Inklusi Keuangan Berpengaruh Terhadap Kinerja Umkm.

3. Fintech Crowdfunding Tidak Berpengaruh Terhadap Kinerja Umkm.

References

  1. J. Ye and K. M. M. C. B. Kulathunga, “How does financial literacy promote sustainability in SMEs? A developing country perspective,” Sustain., vol. 11, no. 10, pp. 1–21, 2019, doi: 10.3390/su11102990.
  2. George Okello Candiya Bongomin, J. C. Munene, J. M. Ntayi, and C. A. Malinga, “Review of International Business and Strategy,” Rev. Int. Bus. Strateg., vol. 26, no. 1, p., 2016, [Online]. Available: file:///F:/ARTICULOS/wang2018 (2).pdf
  3. B. Swiecka, E. Yeşildağ, E. Özen, and S. Grima, “Financial literacy: The case of Poland,” Sustain., vol. 12, no. 2, pp. 1–17, 2020, doi: 10.3390/su12020700.
  4. W. I. P. Yanti, “PENGARUH INKLUSI KEUANGAN DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM DI KECAMATAN MOYO UTARA,” vol. 2, no. 1, 2019, [Online]. Available: http://sahabatpegadaian.com/keuangan/inklusi-keuangan.
  5. Sugiyono, P. D. (2015). Metode Penelitian Bisnis. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. In Alfabeta. Bandung
  6. R. N. Septiani and E. Wuryani, “Pengaruh Literasi Keuangan Dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Umkm Di Sidoarjo,” E-Jurnal Manaj. Univ. Udayana, vol. 9, no. 8, p. 3214, 2020, doi: 10.24843/ejmunud.2020.v09.i08.p16.
  7. P. A. Sanistasya, K. Raharjo, and M. Iqbal, “Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Usaha Kecil di Kalimantan Timur,” J. Econ., vol. 15, no. 1, pp. 48–59, 2019, [Online]. Available: https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/download/23192/pdf.
  8. M. Kusuma, D. Narulitasari, and Y. A. Nurohman, “Inklusi Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan Umkm Disolo Raya,” Among Makarti, vol. 14, no. 2, pp. 62–76, 2022, doi: 10.52353/ama.v14i2.210.
  9. S. A. B. F. Darmawan Akhmad, “Pengaruh Faktor Demografi, Locus 0f Control, Literasi Keuangan, dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM (Studi pada Pelaku UMKM di Wilayah Kota Banjar Patroman),” J. Ilm. Akunt. dan Keuang., vol. 10, no. 2, pp. 170–180, 2021, [Online]. Available: http://journal.stieputrabangsa.ac.id/index.php/jiak.
  10. Rachmaniyah, F., & Nugroho, A. Y. (2019). Fenomena perkembangan crowdfunding di Indonesia. Ekonika, 4(1).
  11. Rohmah, Isnaini. Lailatul., Ibdalsyah, Ibdalsyah., & Kosim, Ahmad. Mulyadi. (2020). Pengaruh Persepsi Kemudahan Berdonasi, Dan Efektifitas Penyaluran Menggunakan Fintech Crowdfunding Terhadap Minat Membayar Zakat, Infaq, Shadaqoh. Kasaba: Jurnal Ekonomi Islam, 13(1), 42-51.achmaniyah, F., & Nugroho, A. Y. (2019). Fenomena perkembangan crowdfunding di Indonesia. Ekonika, 4(1).
  12. Widayati, Irin. (2014). Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, dan pembelajaran di perguruan tinggi terhadap literasi finansial mahasiswa. Jurnal Pendidikan Humaniora, 2(2), 176-183
  13. Lusardi, Annamaria., & Mitchell, Olivia. Sonia. (2011). Financial literacy around the world: an overview. Journal of pension economics & finance, 10(4), 497-508achmaniyah, F., & Nugroho, A. Y. (2019).
  14. Rusdianasari, F. (2018). Peran inklusi keuangan melalui integrasi fintech dalam stabilitas sistem keuangan Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 11(2), 244-253.achmaniyah, F., & Nugroho, A. Y. (2019).
  15. Darmawan, Akhmad., Sepriani, Annisa., Bagis, Fatmah., & Rahmawati, Dwi, Vina. (2021). Pengaruh Faktor Demografi, Locus 0f Control, Literasi Keuangan, dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 10(2), 170-180
  16. Nugroho, Arief Yuswanto., Rachmaniyah, Fathicatur (2019) Fenomena Perkembangan Crowdfunding di Indonesia. Jurnal Ekononomi Universitas Kadiri Vol. 4, No. 1, April 2019 : 34-46
  17. Saputro, Dimas Cahyo., Ismawati, Kun., Nugroho, Ignatius Novie Endi (2022) Pengaruh Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus pada UMKM Kabupaten Karanganyar). Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta Vol.20 No.3