The Influence of Good Corporate Governance, Company Size, Capital Structure and Company Growth on the Financial Performance of Retail Companies Listed on the IDX
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.717

The Influence of Good Corporate Governance, Company Size, Capital Structure and Company Growth on the Financial Performance of Retail Companies Listed on the IDX


Pengaruh Good Coorporate Governance, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Retail yang Terdaftar di BEI

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Good Corporate Governance Company Size Capital Structure Company Growth and Financial Performance

Abstract

Financial performance is one of the concerns that is the focus of company management in making choices related to the implementation of company activities. The purpose of this research is to know whether the variables of GCG, company size, capital structure and company growth affect the company's financial performance. Purposive sampling is a sampling technique taken to determine the sample in this research so that this study found a sample of 11 companies in the retail sector so that the total sample taken for 3 years from 11 companies is 33 companies then secondary data which is the source of data in the study This is tabulated and processed with the help of SPSS version 25 then a set of test tools to support the hypothesis with a partial t-test. That the results obtained in this analysis are that the company's performance is proven to be able to be influenced by good corporate governance, the company's performance is proven to be unable to be influenced by the size of the company, the company's performance is proven to be unable to be influenced by the capital structure and the company's performance is proven to be unable to be influenced by the company's growth. The determination test is worth 0 57.9% then the remaining 42.1% in this study can be explained by variables that might affect the company's performance which were not carried out in this research.

Pendahuluan

Konsep good corporate governance (GCG) diperkenalkan awalnya oleh international monetary fund (imf)dan pemerintah indonesia sebagai upaya untuk memulihkan setelah dampak dari krisis yang telah melanda indonesia, sebagai upaya kebijakan tata kelola perusahaan komite nasional indonesia menerbitkan Kode Tata Kelola Perusahaan yang Baik (The Indonesian Code for Good Corporate Governance) kepada masyarakat sebagai pelaku bisnis yang ada di indonesia dalam kode tersebut tahap yang pertama tata kelola perusahaan diterbitkan untuk badan usaha milik negara, perusahaan-perusahaan publik dan perusahaan-perusahaan yang menggunakan keuangan secara publik karena ikut serta dalam melakukan pengelolaan dana secara terbuka. Tata kelola pada perusahaan sebagai organisasi dalam kerangka kendali memiliki target utama untuk mengawasi risiko untuk memenuhi tujuan bisnisnya melalui mempertahankan sumber daya organisasi dan memperluas nilai investasi investor dalam jangka panjang. Good corporate governance atau biasa disebut juga dengan. Tata kelola perusahaan yang bagus muncul tidak hanya karena perhatian pada pentingnya gagasan tata kelola perusahaan, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya fenomena kecurangan mengenai informasi akuntansi yang menyesatkan yang telah terjadi pada organisasi-organisasi besar. Terlebih lagi, ada banyak kasus ketidakpastian informasi yang terjadi di organisasi besar termasuk pada bidang keuangan akuntansi. Bagi organisasi dampak kerugian ini muncul dari kekeliruan keterampilan membuat data pembukuan sehingga informasi dalam akuntansi yang disediakan menjadi memberikan kesesatan. Berbagai jenis manipulasi laporan keuangan dari pelaku akuntansi dan pemimpin perusahaan yang terlibat dari organisasi besar di seluruh dunia tidak menguntungkan bagi banyak individu yang berinvestasi. Banyaknya organisasi yang merugi karena tata pemerintahan sebuah perusahaan tersebut tidak baik sehingga banyak terjadi ketidaknormalan atau praktek-praktek korupsi, persekongkolan dan nepotisme (KKN) yang terjadi, sehingga menimbulkan keadaan darurat finansial dan menimbulkan dampak ketidak percayaan dari pelaku investasi, yang menyebabkan tidak ada pelaku investasi yang bersedia membeli penawaran saham dari perusahaan tersebut. Ini menyiratkan bahwa itu cenderung dikatakan jika organisasi tidak menjalankan tata kelola perusahaan secara baik yang dapat diterima. Kondisi ini merupakan praktek administrasi dan administrasi pemerintahan yang buruk. Good corporate governance memiliki konsep menjelaskan dan mendukung sistem hubungan antar pemangku kepentingan dalam suatu asosiasi termasuk apa saja yang merupakan hak investor dan perlindungannya, keakuratan dan ketetapan waktu dalam pengungkapan, pihak yang memiliki kepentingan dan peran dari karyawan, keterusterangan dalam hal tanggung jawab organisasi dan tugas badan pimpinan dan pimpinan bagi organisasi, dan kepada investor. GCG adalah digunakan sebagai sistem pengendalian dari berbagai risiko yang ada sehingga dapat memilki peran yang penting agar masalah yang timbul dalam perusahaan dapat berkurang karena manfaat dari Good corporate governance ini untuk memperbaiki komunikasi, meminimalisasi benturan kepentingan dan juga untuk memberikan tingkat kepuasan pelanggan demikian juga dalam menjelaskan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaa penelitian yang dilakukan Tisna, yang memberikan hasil bahwa good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dan penelitian yang juga menyatakan bahwa good corporate governance (GCG) tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja keuangan perusahaan. Profitabilitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan dapat dipengaruhi juga oleh faktor ukuran perusahaan yang lebih besar, ini disebabkan karena perusahaan yang memiliki ukuran yang tinggi cenderung untuk lebih mengutamakan keuntungan secara kompetitif dan berani bersaing contohnya yaitu antara lain harga yang tinggi dapat ditetapkan oleh perusahaan besar karena memiliki kekuatan pasar, serta penghematan biaya karena adanya skala ekonomi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan profitabilitas dari perusahaan. “ukuran yang tunjukkan oleh total aset, jumlah laba, beban pajak dan total penjualan adalah ukuran yang tunjukkan oleh perusahaan dalam menentukan besar kecilnya perusahaan” . Selain itu kinerja perusahaan menurut yang memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, ukuran perusahaan dalam hasil penelitian tersebut didefinisikan dengan logaritma total aktiva dan kinerja keuangan dukur dengan profitabilitas. Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh yang memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan didefinisikan dengan profitabilitas. dan penelitian yang dilakukan oleh memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan didefinisikan dengan logaritma total aktiva berpengaruh positif terhadap kinerja Keuangan Perusahaan didefinisikan dengan profitabilitas. Struktur modal adalah bentuk porsi keuangan yang menggambarkan dari perusahaan untuk melakukan aktivitas bisnisnya yaitu antara modal yang ada dan memiliki sumber dari long-term liabilities (utang jangka panjang) dan shareholders’ equity (modal sendiri) yang dijadikan sebagai pembiayaan yang bersumber dari perusahaan. Struktur modal juga dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan hal ini dijelaskan oleh hasil dari beberapa peneltiian terdahulu yang dilakukan oleh dalam hasil penelitian tersebut memberikan hasil bahwa struktur modal diukur dengan proporsi finansial perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan profitabilitas, kemudian penelitian oleh menyatakan hasil bahwa Struktur Modal (Debt Equity Ratio) yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan diukur dengan profitabilitas, dan penelitian oleh memberikan hasil bahwa struktur modal yang didefinisikan oleh Debt Equity Ratio secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan profitabilitas. Perkembangan organisasi merupakan salah satu renungan yang menjadi fokus manajemen perusahaan dalam menetapkan pilihan yang berkaitan dengan pelaksanaan kinerja organisasi. Pengembangan organisasi adalah kemampuan organisasi untuk membangun ukurannya. Pertumbuhan perusahaan adalah sarana yang sejauh ini organisasi menempatkan dirinya dalam kerangka keuangan atau kerangka moneter umum untuk industri serupa. Pertumbuhan perusahaan juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh yang memberikan hasil bahwa pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan firm’s growth berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan profitabilitas, kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh yang memberikan hasil bahwa pertumbuhan perusahaan diukur dengan firm’s growth berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas yang merupakan kinerja perusahaan. Data yang berisi informasi laporan keuangan merupakan prasyarat dasar bagi pelaku investasi dan calon pelaku investasi yang mungkin dalam pengambilan keputusan. Diperlukan data yang berisi informasi keuangan secara lengkap, tepat, dan akurat yang akan mendukung investor dalam menentukan pilihan yang tepat sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dari apa yang direncanakan. Akibat dari praktik good corporate governance perusahaan yang buruk dari organisasi besar akan menyebabkan keadaan darurat keuangan (krisis) dan penyimpangan dalam perluasan ukuran organisasi, pertumbuhan perusahaan dan struktur modal. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel penelitian pada bidang retail hal ini dikarenakan saat ini pada pembelian secara retail dari perilaku konsumen tersebut telah muncul perilaku pembelian secara online dari konsumen. Ini akan menimbulkan dampak terhadap perusahaan retail yang secara tidak langsung perusahaan retail harus mengikuti apa yang menjadi trend perilaku konsumen dan dari kondisi dilapangan juga telah banyak perusahaan yang menutup gerainya karena tidak dapat mengikuti perilaku konsumen yang menjadi trend saat ini, fenomena yang sedang terjadi pada indutri retail dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang dimiliki perusahaan retail yang bersangkutan, dan apabila tidak segera direspon makabisa menyebabkan terjadinya penurunan nilai laba bersih setelah pajak dibandingkan total asset yang digunakan untuk menghasilkan penjualan atau laba bersih tersebut, dengan tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan maka dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan yang mana efektif dan efisie suatu aktivitas . Sehubungan dengan hasil penelitian terdahulu yang memberikan hasil mengenai hasil riset yang berbeda maka pentingnya penelitian ini dilakukan dan latar belakang masalah maka peneliti tertarik meneliti dengan judul “Pengaruh good coorporate governance, ukuran perusahaan, struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan retail yang terdaftar di BEI”

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan bantuan spss for windows. penelitian yang menganalisis data yang berbentuk angka dan data-data sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melakukan pengujian terhadap hubungan kausal dari variabel – variabel penelitian yang terukur. Menurut metode penelitian kuantitatif adalah “Strategi penelitian kuantitatif dapat dicirikan sebagai teknik eksplorasi yang bergantung pada cara berpikir positivisme, yang digunakan untuk menyelidiki populasi atau tes eksplisit, bermacam-macam informasi yang menggunakan instrumen penelitian, penyelidikan informasi kuantitatif / terukur, ditentukan untuk menguji teori-teori yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lokasi Penelitian

Lokasi yang mana informasi mengenai data yang digunakan tersedia dengan lengkap. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan sumber data yang diperlukan adalah dinamakan dengan lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 3 tahun terakhir yaitu 2017-2019 yang bergerak dibidang retail atau sub sektor perusahaan perdagangan eceran.

Indikator Variabel

Ide penting dari definisi variabel operasional menggabungkan kesepakatan untuk meyakinkan informasi yang akan diteliti untuk mengerjakan pengujian hipotesis yang menjadi faktor-faktor penelitian dan bagaimana mengukurnya:

Variabel Indikator
Good Corporate Goovernance (X 1 ) KI=(Jumlah Saham Institusi)/(Jumlah Saham Yang beredar) x 100
Ukuran Perusahaan (X 2 ) Ukuran Perusahaan = Ln Total Aktiva
Struktur Modal (X 3 ) Struktur Modal=(Total Liabilitas)/(Stockholders Equity)
Pertumbuhan Perusahaan (X 4 ) Growth =(Laba bersih t-Laba bersih t-1)/(Laba bersih t-1)
Keuangan Perusahaan (Y) ROA=(Laba Bersih Setelah Pajak)/(Total Asset)
Table 1.Indikator VariabelData Diolah, 2022

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan seluruh objek atau subjek penelitian yang pada umumnya objek atau subjeknya terdiri dari: objek atau subjek yang memiliki ciri dan atribut tertentu yang dikuasai oleh peneliti untuk dipusatkan dan kemudian dilakukan pengambilan kesimpulan dalam penelitian. . penelitian yang dianggap sebagai populasi yang telah ditentukan sebagai keseluruhan objek penelitian adalah perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2019.

Menurut sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi atau dari jumlah keseluruhan objek penelitian yang ada. Jika populasinya besar, dan tidak terbayangkan bagi para analis untuk melakukan secara keseluruhan dari objek tersebut, misalnya dalam hal dana yang terbatas, waktu dan tenaga, peneliti bisa menggunakan contoh yang diambil dari populasi tersebut Jumlah perusahaan retail yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Perusahaan jenis perdagangan retail yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2019.
  2. Perusahaan tidak di delisting selama tahun pengamatan yaitu untuk tahun 2017-2019.
  3. Perusahaan memiliki laporan tahunan secara berturut-turut selama tahun 2017-2019
  4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan
  5. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun pengamatan

Berdasarkan kriteria di atas, maka didapatkan sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan dikali 3 tahun pengamatan jadi total sampel sebanyak 33 laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penelitian.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dari laporan keuangan dari perusahaan manufaktur sub sektor industri dan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yaitu data yang telah terbit dan dipublikasi oleh perusahaan manufaktur sub sektor retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019.. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu pengumpulan, pencatatan data dengan tidak langsung dalam penelitian ini metode dokumentasi adalah penelaahan data yang bersumber dari annual report dari keseluruhan perusahaan yang telah dijadikan sampel penelitian yaitu perusahaan.

Teknik Analisis

Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setelah data sudah terkumpul dan sudah lengkap, dalam rangka menguji hipotesis yang telah dirumuskan, analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Product Service Solution) ver.25.0 :

Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang ada dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis

Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas data mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, variabel bebas, variabel terikat, dan variabel residual terdapat distribusi secara normal ataupun tidak normal. Dalam suatu model regresi dinyatakan baik jika data tersebut normal ataupun mendekati normal. Apabila data berada disekitar garis diagonal ataupun tersebar dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan normalitas yang diberlakukan.

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Jika dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas maka dinyatakan terdapat permasalahan multikolinearitas.

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mendeteksi apakah dalam model regresi linear terdapat perbedaan dari satu pengamatan dengan pengamatan lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pada titiknya pola tertentu pada grafik scaterplot.

d) Uji Autokorelasi durbin Watson

Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat adanya korelasi antara anggota sampel. Konsekuensi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan melihat nilai Durbin-Watson.

Analisis Korelasi dan koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur besar kecilnya persentase variabel independen dalam variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dikatakan tepat apabila angka koefisien mendekati angka 1.

Uji Hipotesis

Uji statistik T digunakan untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikan t < 0,05 maka artinya variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Analisis

Uji Multikolineritas

Dalam sebuah model regresi dapat kita ketahui mengenai korelasi yang dihasilkan dalam suatu variabel hal ini digunakan uji multikolinearitas:

Tolerance VIF
(Constant)
GCG_X1 .702 1.425
UK.PRSHN_X2 .490 2.039
STRKTR.MDL_X3 .558 1.792
GROWTH_X4 .966 1.035
Table 2.Uji MultikolinieritasOlahan SPSS, 2022.

Besaran VIF yang dihasilkan oleh rasio good corporate governance (X1), ukuran perusahaan (X2), struktur modal (X3) dan ukuran perusahaan (X4) kurang dari angka 10.

Uji Heteroskedastisitas

Perlu diketahui bahwa model regresi yang baik yaitu data tidak terjadi heteroskedastisitas atau posisi data homoskedastisitas. Mengenai hasil dari pengujian pada masing-masing variabel penelitian untuk mengetahui uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut:

Figure 1.Uji HeterokedastisitasOlahan SPSS, 2022

Pada gambar di atas dapat terlihat bahwa penyebaran data terlihat normal dan menyebar sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak adanya heterokedastisitas karena terlihat adanya data penyebaran diatas nol dan dibawah nol.

Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui adanya distribusi data yang tidak normal data dari variabel tersebut adalah variabel dependen dan independen:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N 33
Test Statistic .098
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Table 3.Uji Kolmogorov-SmirnovOlahan SPSS, 2022

Hasil pengujian smirnov terlihat yaitu kolmogorov smirnov nilai signifikansinya melebihi taraf perbandingan yang ditentukan yaitu 0.05 sebesar 0,200, ini berati bahwa adanya distibusi secara normal.

Uji Autokorelasi

Durbin Watson (DW) merupakan metode yang dipakai sebagai uji dari autokorelasi agar dapat diketahui adanya autokorelasi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Banyak metode yang digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi, salah satu uji yang popular digunakan dalam ekonometrika adalah metode yang dikemukakan oleh :

Model Durbin-Watson
1 1.650
Table 4.Uji AutokorelasiOlahan SPSS, 2022

Dari hasil durbin watson tersebut 1.5770 < 1.650 < 2.423 nilai tersebut berada pada persamaan du < d < (4 – du) artinya bahwa nilai dari hasil durbin watson tersebut dalam penelitian ini tidak ada autokorelasi positif atau negatif sehingga memenuhi kelayakan data.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh peningkatan dari tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat yang dihasilkan:

Y = 0.293 - 0.296 X1 + 2.214 X2 - 0.017 X3 + 0.003 X4 + e.

Pada persamaan regresi diatas variabel ukuran perusahaan dan struktur modal memiliki nilai positif hal artinya jika nilai dari variabel bebas tersebut meningkat maka akan mengakibatkan juga kenaikan manajemen laba.

Kemudian pada persamaan regresi variabel good coorporate governance dan pertumbuhan perusahaan memiliki nilai negatif hal artinya jika nilai dari variabel bebas tersebutmenurun maka akan mengakibatkan juga menurunkan manajemen laba

Analisa Koefisien Determinasi

Determinasi ini dipakai untuk mengukur besaran kontribusi yang dapat dihasilkan oleh variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikatnya. dalam pengujian ini analisis koefisien determinasi dengan menggunakan R2 atau R Square:

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .761a .579 .519 .05695 1.650
a. Predictors: (Constant), GROWTH_X4, GCG_X1, STRKTR.MDL_X3, UK.PRSHN_X2
b. Dependent Variable: KNRJ_PRSH_Y
Table 5.Uji Koefisien DeterminasiOlahan SPSS, 2022

Nilai R Square sesuai dengan analisis melalui program SPSS for Windows maka dalam pengujian yaitu senilai 0.579 atau 57.9% kemudian sisanya 42.1% dalam penelitian ini bisa dijelaskan oleh variabel yang mungkin akan mempengaruhi Y yang tidak dilakukan dalam riset ini.

Uji Hipotesis

Dengan menggunakan uji secara parsial atau uji t pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebenaran hipotesis hasil uji t secara parsial diuraikan yaitu:

Variabel t Sig.
GCG_X1 -4.579 .000
UK.PRSHN_X2 .001 .999
STRKTR.MDL_X3 -1.417 .167
GROWTH_X4 1.569 .128
Table 6.Uji HipotesisOlahan SPSS, 2022

a. Pengujian Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan.

Hipotesis yang pertama ditentukan dengan melakukan analisa dari hasil pengujian melalui hasil signifikansi secara uji t parsial sebesar 0.00 (0,000 < a 0,05) kurang dari nilai signifikansi 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel good corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institutional berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga hipotesis yang menyatakan good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor retail yang terdaftar di BEI, hipotesis pertama diterima.

b. Pengujian Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan.

Hipotesis yang kedua ditentukan dengan melakukan analisa dari hasil pengujian melalui hasil signifikansi dari uji t parsial sebesar 0.999 (0,999 > a 0,05) kurang dari nilai signifikansi 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya variabel ukuran perusahaan tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, sehingga hipotesis yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor retail yang terdaftar di BEI, hipotesis kedua ditolak.

c. Pengujian Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan.

Hipotesis yang ketiga ditentukan dengan melakukan analisa dari hasil pengujian melalui hasil signifikansi dari uji t parsial sebesar 0.167 (0,167 > a 0,05) lebih dari nilai signifikansi 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya variabel struktur modal tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, sehingga hipotesis yang menyatakan struktur modal berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor retail yang terdaftar di BEI, hipotesis ketiga ditolak.

d. Pengujian Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan.

Hipotesis yang ketiga ditentukan dengan melakukan analisa dari hasil pengujian melalui hasil signifikansi dari hasil signifikansi dari uji t parsial sebesar 0.128 (0,128 > a 0,05) lebih dari nilai signifikansi 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya variabel pertumbuhan perusahaan tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, sehingga hipotesis yang menyatakan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor retail yang terdaftar di BEI, hipotesis keempat ditolak.

Pembahasan

1.Good Corporate Governance Mampu Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan.

Dari hasil uji hipotesis pertama yang merupakan dugaan dalam penelitian ini ditentukannya melalui nilai signifikansi yang didapatkan dari pengujian secara parsial lebih rendah dari 0,05 hal ini berarti variabel good corporate governance mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, dalam penelitian ini hasil yang dikemukakan juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh dengan hasil yang dikemukakan yaitu good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, hasil tersebut sejalan dengan dalam penelitiannya juga sama-sama membuktikan bahwa kepemilikan institusi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Dalam penelitian ini adanya good corporate governance sebagai bentuk pengawasan kepada pihak manajemen agar tidak bertindak sewenang wenang dan bertindak agar mementingkan kepentingan pemilik saham karena adanya desakan dari para pemilik saham berupa kepemilikan institusi. Corporate governance berkaitan dengan cara atau mekanisme untuk meyakinkan para pemilik modal dalam memperoleh return yang sesuai dengan investasi yang telah ditanam. Corporate governance merujuk pada kerangka aturan dan peraturan yang memungkinkan stakeholder’s untuk membuat perusahaan memaksimalkan nilai dan untuk memperoleh return. Good corporate governance digunakan sebagai sistem pengendalian dari berbagai risiko yang ada sehingga dapat memilki peran yang penting agar masalah yang timbul dalam perusahaan dapat berkurang karena manfaat dari Good corporate governance ini untuk memperbaiki komunikasi, meminimalisasi benturan kepentingan. Tingkat institusi yang memiliki kepentingan yang besar oleh perusahaan dalam suatu organisasi akan mendorong upaya pengawasan yang lebih menonjol yang dilakukan oleh para investor institusi sehingga mereka sebenarnya ingin mengontrol pengawas untuk tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan investor, yang dengan demikian akan menurunkan biaya agency cost.

2. Ukuran Perusahaan Tidak Mampu Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan.

Dari hasil uji hipotesis kedua yang merupakan dugaan dalam penelitian ini ditentukannya melalui nilai signifikansi yang didapatkan dari pengujian secara parsial lebih tinggi dari 0,05 artinya variabel ukuran perusahaan tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, dalam penelitian ini hasil yang dikemukakan juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh yang juga memberikan hasil yaitu ukuran perusahaan tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Organisasi besar yang dianggap telah sampai pada tahap pengembangan merupakan representasi bahwa organisasi tersebut umumnya lebih mantap dan lebih siap menciptakan keuntungan daripada organisasi kecil. Semakin besar sumber daya, semakin banyak kontribusi modal, semakin banyak perputaran uang tunai dan ukuran kapitalisasi pasar, ini akan meningkatkan kinerja keuangan organisasi. Dalam penelitian ini yang dilakukan pada perusahaan sektor retail yang telah dianalisis terbukti ukuran perusahaan tidak dapat dijadikan acuan untuk mempengaruhi kinerja keuangan perusahan yang diproksikan dengan hasil pengembalian atas aset hal ini dikarenakan dalam perusahaan sektor retail masih dapat menghasilkan keuntungan yang baik meskipun dengan total aset yang kecil hal ini yang menjadikan bahwa laba yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan pada perusahaan sektor retail.

3. Struktur Modal Tidak Mampu Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan.

Dari hasil uji hipotesis pertama yang merupakan dugaan dalam penelitian ini ditentukannya melalui nilai signifikansi yang didapatkan dari pengujian secara parsial lebih tinggi dari 0,05 artinya variabel struktur modal tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, dalam penelitian ini hasil yang dikemukakan juga didukung oleh mengenai hasil yang telah dikemukakan oleh yang mendefinisikan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Struktur modal adalah adanya keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang dapat memaksimumkan profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu hal yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan. Struktur modal sendiri adalah keputusan pendanaan yang berkaitan dengan komposisi hutang, baik hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek, saham preferen, dan saham biasa yang akan digunakan oleh perusahaan yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas perusahaan dan berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaaan. Dalam perusahaan sektor retail yang diteliti terbukti bahwa kinerja keuangan tidak mampu dipengaruhi oleh struktur modal karena seiring meningkatnya struktur modal maka perusahaan tidak diimbangi dengan naiknya kinerja keuangan perusahaan. Dalam perusahaan ini perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang nantinya akan dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan dengan selalu mengandalkan kualitas sumber daya lainnya dan tidak hanya berpatok pada struktur modal yang dimiliki karena dalam mengelola organisasi perusahaan selalu mempertimbangkan berbagai aspek supaya perusahaan memiliki kinerja yang stabil.

4. Pertumbuhan Perusahaan Tidak Mampu Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan.

Dari hasil uji hipotesis pertama yang merupakan dugaan dalam penelitian ini ditentukannya melalui nilai signifikansi yang didapatkan dari pengujian secara parsial lebih tinggi dari 0,05 artinya variabel pertumbuhan perusahaan tidak mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan peningkatan pertumbuhan perusahaan tidak dimbangi dengan peningkatan kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini dibuktikan adanya pertumbuhan perusahaan masih belum mampu mempengaruhi kinerja keuangan karena masih banyak pertimbangan mengenai perusahaan retail untuk terus produktif dan menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya daripada terus meningkatkan asetnya. Pertumbuhan perusahaan adalah gambaran mengenai perkembangan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan (firm’s growth) adalah peningkatan atau penurunan total aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam perusahaan retail perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang meningkat tidak selalu dibarengi dengan kinerja keuangan yang meningkat secara signifikan. Dari perspektif investor, perkembangan organisasi merupakan indikasi bahwa organisasi memiliki sudut pandang yang produktif, dan investor akan mengharapkan laju pengembalian spekulasi yang dibuat untuk menunjukkan kinerja keuangan yang baik.

Simpulan

Sesudah penelitian dilakukan maka sesuai dengan hasil analisis penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sesuai dengan nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,000 < 0,05, hal ini dikarenakan good corporate governance sebagai bentuk pengawasan kepada pihak manajemen agar tidak bertindak sewenang wenang dan bertindak agar mementingkan kepentingan pemilik saham karena adanya desakan dari para pemilik saham untuk terus memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan, hasil ini juga didukung oleh penelitian dan yang sama-sama membuktikan bahwa good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sesuai dengan nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,999 > 0,05, hal ini pada ukuran perusahaan yang dinilai berdasarkan total aset perusahaan sektor retail tidak dapat dijadikan acuan untuk mempengaruhi kinerja keuangan perusahan karena tingginya aset jika tidak dapat memanfaatkan secara maksimal maka tidak dapat dijadikan untuk meningkatkan laba dalam perusahaan hasil ini juga didukung oleh yang sama-sama membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Struktur modal tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sesuai dengan nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,167 > 0,05, hal ini karena seiring meningkatnya struktur modal perusahaan tidak diimbangi dengan naiknya kinerja keuangan perusahaan sehingga untuk menilai kinerja keuangan dengan selalu mengandalkan kualitas sumber daya lainnya dan tidak hanya berpatok pada struktur modal yang dimiliki, hasil ini juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu oleh yang membuktikan struktur modal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sesuai dengan nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,128 > 0,05. Hal ini dikarenakan peningkatan pertumbuhan perusahaan tidak dimbangi dengan peningkatan kinerja keuangan perusahaan karena ppertumbuhan perusahaan masih belum mampu mempengaruhi kinerja keuangan karena masih banyak pertimbangan mengenai perusahaan retail untuk terus produktif dalam mencapai laba daripada terus menambah asetnya.

References

  1. M. R. Arief, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Andi, 2018.
  2. G. A. Tisna, “Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014),” JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, Pp. 1035-1046, 2016.
  3. A. Azis, “Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Modal, Dan Leverage, Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015,” Jurnal Lmu Manajemen, Pp. 1-13, 2017.
  4. Sinarti, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan,” Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Pp. 1-7, 2019.
  5. M. Rahmatin, “Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, Pp. 655-668, 2020 .
  6. R. Amanda, “Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Serta Harga Komoditas Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Industri Pertambangan Batu Bara Di Indonesia,” JURNAL MANAJEMEN 10 (2), Pp. 147-158 , 2018.
  7. D. R. Sejati, “Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perbankan Syariah Dan Konvensional,” Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta , Pp. 1-17, 2019 .
  8. Romadhoni Dan H. Sunaryo, “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016,” E – Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen , Pp. 219-232, 2017.
  9. Krisnando, “Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi,” Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Pp. 73-95, 2019.
  10. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014.
  11. S. G. Boediono, “2014,” Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur, Pp. 56-90, 2014.
  12. I. Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta, 2015.
  13. P. H. Fajrin, “Analisis Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pt. Indofood Sukses Makmur, Tbk,” Jurnal Lmu Dan Riset Manajemen, Pp. 2461-0593, 2016.