Effect of Financial Literacy, Income and Risk Perception on Investment Decision Making With Financial Behavior as Moderating Variable
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.715

Effect of Financial Literacy, Income and Risk Perception on Investment Decision Making With Financial Behavior as Moderating Variable


Pengaruh Literasi Keuangan, Pendapatan dan Persepsi Resiko Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi dengan Perilaku Keuangan Sebagai Variabel Moderasi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Financial Literacy Income Risk Perception Investment Decision Making Financial Behavior

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of the moderating variables of Financial Behavior in Financial Literacy, Income and Risk Perception on Investment Decision Making in the Capital Market. The population in this study were students of the 6th and 8th semesters of accounting study program at Muhammadiyah University of Sidoarjo, with a total population of 980 and a sample 71 respondents obtained by Simple Random Sampling. By using data analysis techniques in the form of Outer Model for testing the validity an reliability of data an Inner Model for hypothesis testing using the SmartPLS version 3.0 application. The results obtained prove that Financial Literacy and Income cannot be moderated by Financial Behavior on Onvestment Decision Making in the Capital Market. This is different from Risk Perception which can be moderated by Financial Behavior. So that it can strengthen the relationship between Risk Perception and Investment Decision Making in the Capital Market.

Pendahuluan

Berinvestasi adalah aktivitas menanamkan kekayaan yang dilakukan secara langsung atau tidak, atas peluang agar pemilik kekayaan memperoleh laba yang besar dari perolehan investasinya di masa yang akan datang. Hal utama yang diperlukan dalam berinvestasi adalah modal. Asa1 muasal pendanaan bisa berupa pinjaman atau modal pribadi. Selain pemahaman tentang keuangan, keputusan investasi juga dipengaruhi oleh pendapatan dan pengalaman investasi. Ketika seseorang merencanakan suatu investasi, orang tersebut harus mengantongi pemahaman tentang keuangan atau financial knowledge yang efektif agar keputusannya jelas dan berjalan ke arah yang benar [1].

Keputusan investasi tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti literasi keuangan, pendapatan dan persepsi risiko dalam pengambilan keputusan itu sendiri. Perilaku seseorang ketika mengambil keputusan didasarkan pada faktor psikologis, sehingga membuat kesimpulan bahwa yang berisiko dapat dinilai sebagai pilihan atau pertaruhan. Keputusan investasi adalah kebijakan yang dibuat atas dua atau lebih alternatif investasi untuk menghasilkan kemenangan di waktu yang akan datang [2]. Pengambilan keputusan investasi merupakan faktor penting yang telah diakui dapat mempengaruhi peluang finansial dan kesejahteraan. Maka dari itu, mengidentifikasi aspek yang berkaitan dengan keputusan investasi yang tepat adalah isu penting bagi pengembangan pribadi dan nasional.

Fenomena dalam penelitian ini adalah rendahnya literasi keuangan, dan perilaku keuangan yang terjadi pada kalangan mahasiswa. Hal ini berdasarkan sudut pandang penulis bahwa masih kurang mampunya mahasiswa dalam mengatur pola dan gaya hidup sendiri karena tinggi nya tingkat konsumtif yang menyebabkan mereka tidak rasional dalam membeli kebutuhannya, disamping itu juga dalam mengelola uang yang mereka terima dari orangtua mereka dihadapkan dengan berbagai pilihan keuangan yang cukup rumit termasuk membuat anggaran, menabung, dan bahkan ada yang bekerja sehingga mereka harus menyeimbangkan kehidupan mereka baik di tempat kerja, kuliah, dan kehidupan sosial mereka.

Literasi keungan adalah pelatihan pola pikir dan kecerdasan finansial dalam memotivasi masyarakat untuk merencanakan dan mengelola keuangannya. Literasi keuangan sangat penting untuk kehidupan yang sejahtera. Pengelolaan keuangan yang baik, didukung dengan pemahaman tentang keuangan yang akurat, sehingga diharapkan bisa menaikkan taraf hidup dan ha1 ini berlangsung untuk semua penghasilan oleh sebab itu sebesar apapun nilai kekayaan individu, akan sulit untuk mencapai target keuangannya tanpa pengelolaan yang baik [3]. Tanpa pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan, kemungkinan besar akan berakibat fatal dalam mengelola sumber daya keuangan dan mempersulit pencapaian kemakmuranya. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan keuangan, semakin baik individu dapat membuat keputusan investasi. Hal tersebut di dukung dari penelitian [4]. Hasil menunjukkan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi pada Mahasiswa MM Fakultas Ekonomi Unand Padang. Sedangkan pada penelitian [5] literasi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan berinvestasi.

Menurut [6] Pendapatan merupakan indikator yang mengukur kesejahteraan individu atau warga negara, sehingga pendapatan warga tersebut menggambarkan peningkatan situasi ekonomi suatu masyarakat. Tingkat pendapatan yang rendah berhubungan dengan tingkat melek finansial yang rendah juga, Melek finansial atau biasa di sebut dengan Literasi keuangan. Dalam penelitian [7] menunjukan Pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku keputusan investasi individu, tetapi penelitian lain yang dilakukan oleh [8] pendapatan tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi.

Keputusan seseorang dalam berinvestasi juga dipengaruhi oleh persepsi terhadap suatu resiko. Persepsi risiko memainkan peran penting dalam perilaku pengambilan keputusan manusia dalam kondisi ketidakpastian. Persepsi risiko adalah penilaian investor terhadap kondisi yang tidak pasti atau berisiko yang mungkin dipengaruhi oleh faktor psikologis individu. [9] Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi risiko dan behavioral motivation berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi di peer to peer lending Syariah, sedangkan menurut [10] menunjukan hasil yang berbeda yaitu berpengaruh negatif.

Menurut [11] Perilaku keuangan adalah apa yang dilakukan oleh seorang pada pengelolaan keuangan pribadinya. Perilaku keuangan pun menandakan suatu tanggung jawab seseorang dalam proses pengelolaan keuangannya sendiri. Di sisi lain, perspektif perilaku keuangan mempertimbangkan bagaimana orang benar-benar berperilaku dalam situasi keuangan. Individu yang bertanggung jawab secara finansial cenderung menggunakan uangnya dengan tanggung jawab, misalnya dalam berinvestasi, mengelola pengeluaran, menabung, menganggarkan, dan melunasi kewajiban tepat waktu. Seseorang dapat membantu meningkatkan situasi keuangan masa depan mereka dengan mulai berinvestasi di berbagai bidang yang terkait dengan Pasar Modal.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk manajemen dan pengambilan keputusan ekonomi. Pendekatan ini dimulai dari data. Memproses dan mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna adalah inti dari analisis kuantitatif. Komputer adalah alat yang sangat membantu dalam menggunakan analisis kuantitatif [12].

Lokasi Penelitian

Penelitian0ini dilakukan di Universitas0Muhammadiyah0Sidoarjo (UMSIDA) Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial0yang0beralamat di Jl. Mohopahit 666 B0Sidoarjo.

Definisi , Identifikasi dan Indikator Variabel

A. Variabel Independen

Literasi Keuangan

Menurut [13] literasi keuangan adalah suatu pengetahuan akan fakta yang membahas tentang konsep, prinsip , dan teknologi agar setiap orang dapat bersikap cerdas dalam mengelola keuangan.

Pendapatan

Menurut [14], Pendapatan adalah penyelesaian kewajiban atau arus masuk aset atau peningkatan lain atas aset entitas sebagai akibat dari penyediaan barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama atau sentral entitas.

Persepsi Resiko

Menurut [10], Persepsi risiko berdasarkan prospect theory yaitu mengasumsikan bahwa investor melihat aset keuangan sesuai dengan tujuan, sasaran, dan pengalaman masing-masing.

B. Variabel Dependen

Pengambilan Keputusan Investasi

Menurut [4], Pengambilan keputusan investasi adalah proses menarik atau memutuskan sejumlah isu atau permasalahan, memilih antara dua atau lebih alternatif investasi, atau mengubah input menjadi output.

C. Variabel Moderasi

Perilaku Keuangan

Menurut [15] Perilaku keuangan merupakan tindakan individu dalam mengelola keuangannya.

No Variabel Indikator Skala
1 Literasi Keuangan Pengetahuan umumSimpanan dan PinjamanAsuransiInvestasi Skala Likert
2. Pendapatan Unsur – unusr pendapatanSumber pendapatanBiaya Skala Likert
3. Persepsi Resiko Adanya risiko tertentuMengalami kerugianPemikiran berisiko Skala Likert
4. Pengambilan Keputusan Investasi Tingkat pengambilan (return)Mempertaruhkan (risk)Faktor waktu (the time factor) Skala Likert
5. Perilaku Keuangan Membayar0tagihan0tepat0waktuMembuat perkiraan pengeluaran0dan0belanjaMencatat0pengeluaran0dan0belanja (harian, bulanan, dll)Mempersiapkan dana0untuk0pengeluaran tidak0terdugaMenabung0secara berkalaMembandingkan0harga0antar0swalayan dan super0market0sebelum0memutuskan untuk0melakukan0pembelian Skala Likert
Table 1.Indikator Variabel

Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya [16].Populasi dalam penelitian ini sendiri adalah Mahasiswa jurusan Akuntansi FBHIS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 970 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode Probability Sampling yang berupa Simple Random Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel [16]. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 71 responden.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif. Data tersebut berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan kepada responden terhadap pertanyaan – pertanyaan yang terdapat dalam kuisoner.

Teknik Analisis Data

Teknik analisi data dalam penelitian ini adalah Partial Least Square atau yang biasa disebut PLS adalah factor ketidakpastian metode analisis yang powerful sebab data tidak diasumsikan harus menggunakan ukuran skala tertentu, jumlah dari sample kecil [17]. Analisis PLS biasanya terdiri dari dua sub model pengukuran (measurement model) atau sering disebut dengan outer model dan model struktural (structural model) seringkali disebut inner model[18].

Outer model

Outer model atau sering juga disebut outer relation atau mesuarement model, merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas model. Outer model menggambarkan bagaimana setiap blok indikator berhubugan dengan variabel latennya [18]. Persamaan outer model untuk konstruk reflektif dapat disusun sebagi berikut [18]:

X =

Y =

Inner model

Inner model atau biasa yang disebut dengan inner relation, structural model, dan substantive theory dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel laten berdasarkan teori subtantif [17] Inner model atau model struktural dapat dinilai menggunakan R-Square untuk konstruk dependen, Stone Geisser Q-Square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur structural [17]. Persamaan dari inner model dapat ditulis sebagai[18]:

adalah vektor variabel bebas, yaitu vektor dari variabel terikat dan vektor residual (unexplained variance). Dikarenakan pada dasarnya desain PLS merupakan model recursive, sehingga korelasi antar variabel laten disebut juga caausal chain system. Berikut ini merupakan bentuk persamaan dari causal chain system [18]:

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Hasil Uji Validitas

Figure 1.Model Outer Loading(Setelah dilakukan calculate)

Pada gambar 4.3 dapat0dilihat bahwa ada beberapa0indikator yang0tidak dinyatakan mempunyai nilai valid karena mempunyai hasil sebesar < 0,7. Oleh sebab itu dilakukan pengeluaran indikator, antara lain : X1.1, X1.2, X1.3, X1.5, X1.6, X2.1, X2.3, X2.4, X2.5, X3.1, X3.2, X3.3, X3.5, Y.1, Y.4, Y.5, Z.3,Z.5.

Hasil Uji Reliabilitas

Composite Reliability Cronbach’s Alpha
Moderasi 1 1.000 1.000
Moderasi 2 1.000 1.000
Moderasi 3 1.000 1.000
Table 2.Nilai Composite Realiability dan Cronbach’s Alpha Output SmartPLS

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua konstruk memiliki nilai Composite Reliability > 0,7 dan Cronbach’s Alpha > 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua indikator konstruk reliabel atau memenuhi uji reliabilitas.

Pengujian Hipotesis

R-square (R2) Adjusted R-square
Y 0.553 0.503
Table 3.Nilai R-square (R2) Ouput SmartPLS

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil nilai R-squared adalah 0,553 atau 53,3% dipengaruhi oleh variabel independen model ini. Sedangkan, sisa dari nilai tersebut adalah sebesar 46,7% yang dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Sampel Akhir Sampel Mean Standar Deviasi T- statistic P Value
Efek Moderasi 1 → Pengambilan Keputusan Investasi 0.145 0.131 0.143 1.008 0.314
Efek Moderasi 2 → Pengambilan Keputusan Investasi 0.042 0.042 0.081 0.522 0.602
Efek Moderasi 3 → Pengambilan Keputusan Investasi -0.421 -0.376 0.161 2.614 0.009
Table 4.Nilai Path Coefficient

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil impresi moderasi dari literasi keuangan untuk pengambilan keputusan investasi mempunyai nilai0sampel0asli0sebesar 0.145 dengan nilai t-statistik berjumlah 1.008 < nilai t tabel (1,96) dan dengan level signifikan 5%, oleh sebab itu perilaku keuangan tidak dapat melakukan moderasi terhadap keputusan investasi maupun literasi keuangan.

Sedangkan hasil impresi moderasi dari pendapatan terhadap pengambilan keputusan investasi dengan nilai0sampel asli0sebesar 0.042 dengan nilai t-statistik sebesar 0.522 < nilai t tabel (1,96) dan dengan0tingkat0signifikan 5%, maka variabel perilaku keuangan dinyatakan tidak dapat melakukan moderasi pada pengambilan keputusan investasi dengan pendapatan.

Serta hasil impresi moderasi dari persepsi resiko terhadap pengambilan keputusan investasi dengan nilai0sampel asli0sebesar -0.421 dengan nilai t-statistik sebesar 2.614 > nilai t tabel (1,96) dan dengan0tingkat0signifikan 5%, maka variabel perilaku keuangan mampu untuk melakukan moderasi dengan cara mengambil keputusan dengan persepsi resiko.

Pembahasan

Perilaku Keuangan memoderasi pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi.

Pada penelitian ini, terlihat bahwa hasil impresi moderasi dari literasi keuangan untuk pengambilan keputusan investasi mempunyai nilai0sampel0asli0sebesar 0.145 dengan nilai t-statistik berjumlah 1.008 < nilai t tabel (1,96) dan dengan level signifikan 5%, oleh sebab itu perilaku keuangan tidak dapat melakukan moderasi terhadap keputusan investasi maupun literasi keuangan.

Hal ini mampu dikarenakan pengetahuan mahasiswa mengenai forum penjamin investasi masih kurang familiar dan informasi yg dihasilkan masih sedikit sebagai akibatnya investasi kurang menarik lantaran takut akan resiko yangg besar. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian [15] yang menjelaskan bahwa perilaku keuangan (Z) memperkuat pengaruh literasi keuangan (X1) terhadap pengambilan keputusan investasi (Y). Namun pada indikator literasi keuangan dalam Pengetahuan dasar keuangan pribadi dan pengetahuan investasi menunjukkan penolakan mahasiswa untuk melakukan investasi. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan kurangnya pemahaman tentang literasi keuangan meskipun didukung oleh perilaku keuangan yang tinggi tidak memudahkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan investasinya. Adapun, hipotesis pertama yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah ditolak.

Perilaku Keuangan memoderasi pengaruh pendapatan terhadap keputusan investasi.

Pada penelitian ini menunjukan hasil impresi moderasi dari pendapatan terhadap pengambilan keputusan investasi dengan nilai0sampel0asli0sebesar 0.042 dengan nilai t-statistik sebesar 0.522 < nilai t tabel (1,96) dan dengan0tingkat0signifikan 5%, maka variabel perilaku keuangan dinyatakan tidak dapat melakukan moderasi pada pengambilan keputusan investasi dengan pendapatan.

Pada penelitian [19] menunjukan hasil yang sama yaitu Perilaku keuangan (Z) memperkuat pengaruh pendapatan (X2) terhadap pengambilan keputusan investasi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi pendapatannya dan makin baik tanggung jawabnya maka semakin baik perilaku keuangannya. Maka dari itu dikarenakan rendahnya pendapatan mahasiswa yang sebatas uang saku dari orang tua dan masih kurang mampunya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga hal ini lah yang mengakibatkan perilaku keuangan tidak dapat memoderasi pendapatan terhadap pengambilan keputusan investasi untuk saat ini di kalangan mahasiswa. Oleh sebab itu, hipotesis kedua dalam penelitian ini di tolak.

Perilaku Keuangan memoderasi pengaruh persepsi resiko terhadap keputusan investasi.

Pada penelitian ini menunjukan hasil impresi moderasi dari persepsi resiko terhadap pengambilan keputusan investasi dengan nilai0sampel0asli0sebesar -0.421 dengan nilai t-statistik sebesar 2.614 > nilai t tabel (1,96) dan dengan0tingkat0signifikan 5%, maka variabel perilaku keuangan mampu untuk melakukan moderasi dengan cara mengambil keputusan dengan persepsi resiko.

Hal ini karena persepsi resiko adalah suatu perilaku individu yang menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga setiap individu memiliki perbedaan dalam pengambilan keputusannya investasinya. Pada indikator persepsi resiko dalam pengambilan keputusan investasi menunjukan individu yang memiliki persepsi resiko yang tinggi akan dapat menempatkan dananya pada instrumen pasar modal. Pada penelitian [20] membuktikan bahwa jika seseorang memiliki persepsi resiko yang tinggi, maka individu akan berani mengambil resiko pada instrument pasar modal. Maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.

Simpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dibahas di atas, antara lain :

  1. Perilaku keuangan tidak dapat memoderasi literasi keuangam terhadap0 pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa akuntansi Universitas0 Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan mahasiswa terhadap badan-badan yang menjamin jalannya investasi.
  2. Perilaku keuangan tidak dapat memoderasi pendapatan terhadap pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa akuntansi Universitas0 Muhammadiyah Sidoarjo. Artinya minimnya pendapatan yang didapatkan oleh mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa kurang berminat untuk melakukan investasi.
  3. Perilaku keuangan mampu memoderasi persepsi resiko terhadap0pengambilan keputusan investasi pada mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini dikarenakan adanya persepsi resiko yang tinggi pada mahasiswa dalam berinvestasi sehingga mendorong untuk berani mengambil resiko pada instrument pasar modal.

References

  1. N. M. D. R. Putri and H. Rahyuda, “Pengaruh tingkat financial literacy dan faktor sosiodemografi terhadap perilaku keputusan investasi individu,” E-Jurnal Ekon. dan Bisnis Univ. Udayana, vol. 9, 2017.
  2. A. Budiarto and Susanti, “Pengaruh financial literacy, overconfidence, regret aversion bias, dan risk tolerance terhadap keputusan investasi (studi pada investor PT. Sucorinvest Central Gani Galeri Investasi BEI Universitas Negeri Surabaya),” J. Ilmu Manaj., vol. 5, no. 2, 2017.
  3. M. Awais, M. F. Laber, N. Rasheed, and A. Khursheed, “Impact of financial literacy and investment experience on risk tolerance and investment decisions: empirical evidence from Pakistan,” Int. J. Econ. Financ. Issues, vol. 6, no. 1, 2016, [Online]. Available: http: www.econjournals.com.
  4. W. W. Putri and M. Hamidi, “Pengaruh literasi keuangan, efikasi keuangan, dan faktor demografi terhadap pengambilan keputusan investasi (studi kasus pada mahasiswa magister manajemen fakultas ekonomi universitas andalas padang),” J. Ilm. Mhs. Ekon. Manaj., vol. 4, no. 1, 2019.
  5. B. Fitriarianti, “Pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan, dan pendapatan terhadap keputusan berinvestasi,” 2018.
  6. U. Safryani, A. Aziz, and N. Triwahyuningtyas, “Analisis literasi keuangan, perilaku keuangan, dan pendapatan terhadap keputusan investasi,” J. Ilm. Akunt. Kesatuan, vol. 8, no. 3, 2020, doi: 384.
  7. I. M. Dewi and I. B. A. Purbawangsa, “Pengaruh literasi keuangan, pendapatan serta masa bekerja terhadap perilaku keputusan investasi,” E-Jurnal Ekon. dan Bisnis Univ. Udayana, vol. 7, pp. 1867–1894, 2018.
  8. R. Nara, “Pengaruh literasi keuangan, perilaku, dan pendapatan terhadap keputusan berinvestasi (studi kasus mahasiswa prodi manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara),” Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Medan, 2021.
  9. Y. A. Sarawatari, “Pengaruh persepsi risiko, ekspektasi return, behavioral motivation dan kemajuan teknologi terhadap keputusan investasi di Peer To Peer Lending Syariah,” Jakarta, Sep. 2020.
  10. F. W. Mutawally and N. Asandimitra, “Pengaruh financial literacy, risk perception, behavioral finance dan pengalaman investasi terhadap keputusan investasi mahasiswa Surabaya,” J. Ilmu Manaj., vol. 7, no. 4, pp. 942–953, 2019.
  11. L. P. Putri, “Pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi melalui perilaku keuangan sebagai variabel moderating,” Semin. Nas. Teknol. Edukasi Sos. dan Hum., vol. 1, no. 1, 2021.
  12. M. Kuncoro, Metode kuantitatif Teori dan aplikasi untuk bisnis & ekonomi, Keempat. Yogyakarta: Unit penerbitan dan percetakan, 2011.
  13. S. W. Abdurrahman and S. Oktapiani, “Pengaruh literasi keuangan dan lingkungan sosial terhadap perilaku keuangan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa,” J. Ekon. dan Bisnis Indones., vol. 05, no. 02, pp. 50–55, 2019, [Online]. Available: http://www.jurnal.uts.ac.id.
  14. Hery, Pengantar akuntansi, Comprehens. jakarta: PT. Gramedia, 2015.
  15. A. F. Audini, A. M. Mus, and H. Sjahruddin, “Pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi dengan perilaku kuangan sebagai varaibel moderasi,” Niagawan, vol. 9, no. 2, 2020.
  16. Sugiyono, Metode penelitian & pengembangan research dan development, 4th ed. Bandung: Alfabeta cv, 2019.
  17. I. Ghozali, Structural Equation Modeling metode alternatif dengan Partial Least Squares (PLS), 4th ed. Semarag: Universitas Diponegoro Semarang, 2014.
  18. I. Ghozali and H. Latan, Partial least squares konsep, teknik dan aplikasi menggunakan program smartPLS 3.0, 2nd ed. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang, 2020.
  19. N. F. H. Panjaitan and A. Listiadi, “Literasi keuangan dan pendapatan pada keputusan investasi dengan perilaku keuangan sebagai variabel moderasi,” J. Ilm. Akunt. dan Humanika, vol. 11, no. 1, 2021.
  20. W. R. K. Dewi, “Pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko dan toleransi risiko terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Surabaya,” Journal of Business and Banking, Surabaya, 2018.