The Influence of Intellectual Capital and Corporate Social Responsibility on Financial Performance and Company Value
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.712

The Influence of Intellectual Capital and Corporate Social Responsibility on Financial Performance and Company Value


Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Intellectual Capital Corporate Social Responsibility Financial Performance and Company Value

Abstract

The purpose of this study was to examine the effect of Intellectual Capital and Corporate Social Responsibility on Financial Performance and Firm Value (Study on Banking and Insurance Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2019). The variables studied in this study were Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility, Financial Performance, and Company Value. The type of research used in this research is quantitative. This study uses secondary data from the financial statements of banking and insurance companies (annual reports) listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2019. The analytical method used is using multiple linear regression analysis with the help of the SPSS 26 program. The results of this study indicate that (1) Intellectual Capital has no effect on Financial Performance (2) Intellectual Capital has no effect on Firm Value (3) Corporate Social Responsibility has no effect on Financial Performance (4) Corporate Social Responsibility has no effect on Firm Value.

Pendahuluan

Pada perkembangan teknologi dan persaingan dalam suatu bisnis yang semakin berkembang saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk merencanakan atau membuat strategi dalam menjalankan sebuah bisnis. Berdasarkan pengetahuan dalam perkembangan bisnis dimana kualitas nilai perusahaan tidak hanya dilihat dari segi aset fisik tetapi ditentukan berdasarkan kualitas sumber daya perusahaan, inovasi dan pengetahuan yang dimiliki setiap pekerja [1] Perkembangan industri perbankan dalam beberapa tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan ini berupa banyaknya pembukaan cabang baru yang dibuka. Dengan perkambangan ini tentunya perbankan harus memiliki sumber daya yang memadai baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu perusahan asuransi termasuk kualitas dan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk kinerja keuangan.

Perusahaan perbankan dipilih menjadi objek penelitian karena perusahaan perbankan diartikan sebagai perusahaan bisnis yang mempunyai sifat intellectually insentive dan sektor jasa, di mana pelayanan terhadap pelanggan sangat penting dan mengacu pada modal intelektual manusia. Selain itu, perbankan juga merupakan industri yang memanfaatkan sebuah inovasi yang diciptakan untuk memberikan nilai bagi konsumen atas produk dan jasa yang ditawarkan. Presentase pertumbuhan yang ditunjukkan oleh perusahaan perbankan dalam kurun waktu belakangan ini mengalami peningkatan sekaligus pertumbuhan yang cukup pesat. Pertumbuhan yang cukup pesat dapat meliputi banyaknya jumlah pembukaan cabang baru perusahaan perbankan. Dengan perkembangan yang dilakukan oleh perusahaan perbankan tentunya membutuhkan dukung akan adanya sumber daya yang berkualitas. Selain perusahaan perbankan yang dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitian adapun perusahaan asuransi yang dipilih sebagai objek penelitian karena perusahaan asuransi memiliki sifat maupun karakteristik yang berbeda. Perusahaan akan menjadi penuh dengan adanya risiko apabila pengelolaannya belum dilakukan dengan baik, selain itu perusahaan asuransi juga penuh dengan adanya suatu informasi yang didapat untuk selanjutnya diolah sebagai pengambilan keputusan keuangan dan lainnya.

Apabila pengungkapan intellectual capital dilakukan dengan baik akan dapat dijadikan sebagai nilai tambahan agar perusahaan memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri. intellectual capital mampu menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Intellectual capital dibagi menjadi 3 yaitu human capital, structural capital, dan relation capital. Human capital adalah seorang karyawan yang diharuskan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan motivasi. Structural capital merupakan seorang karyawan yang memiliki pengetahuan dalam internalnya secara menyeluruh seperti strategi dalam bersaing sistem teknologi dan operasionalnya, adapun relation capital yaitu suatu hubungan yang dimiliki oleh perusahaan dengan pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan pemerintah [2]. Tidak dilihat dari kondisi keuangannya saja tetapi investor juga menilai suatu perusahaan dari aspek sosial dan lingkungan.

Pada saat ini peran stakeholder harus lebih diperhatikan. Dengan begitu perusahaan harus bisa membandingkan dan menyesuaikan antara perusahaan dengan stakeholder. Corporate Social Responsibility berperan penting bagi perusahaan karena merupakan bentuk tanggungjawab dan kepedulian sosial perusahaan yang ingin bertahan dalam waktu berjangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan harus berperan aktif dan ikut serta berkonstribusi dalam memperhatikan stakeholder untuk menjaga keselarasan antara perusahaan dengan stakeholder. [3] mengemukakan bahwa konsep CSR berawal dari kegiatan bersifat “filantropi” yakni kewajiban manusia yang berlandaskan dari norma dan etika universal guna untuk menolong sesama dan mempertahankan perataan sosial. Kinerja keuangan perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan menggunakan strategi dari CSR yang akan mempengaruhinya. Dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam melaksakanakan program CSR akan meningkatkan citra yang positif bagi perusahaan untuk masyarakat.

Perencanaan dan pelaksanaan program CSR akan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan pernyataan dari[4] bahwa melaksanakan tanggugjawab sosial mewujudkan suatu penghematan sehingga dapat meningkatkan laba (ukuran kinerja keuangan). Sebuah laporan keuangan maupun tanggungjawab sosial dalam laporan tahunan perlu dibuat oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah itu pelaporan tahunan tersebut dipublikasikan kepada para stakeholder. Karena informasi terkait laporan tahunan yang merupakan kinerja CSR perlu diketahui secara pasti. Informasi yang diperoleh dari pelaporan tahunan merupakan salahsatu strategi dalam penilaian kinerja dan risiko kedepan yang akan terjadi pada suatu perusahaan.

Kinerja keuangan termasuk faktor yang dapat memberikan pengaruh pada intellectual capital. Kinerja keuangan diartikan sebagai kondisi dimana suatu perusahaan memberikan gambaran jelas mengenai perkembangan suatu kinerja keuangan perusahaan [5]. Investor dapat menilai layak atau tidaknya menanamkan modal pada perusahaan tersebut dengan kinerja keuangan dapat dijadikan sebagai pengukuran atas penilaian seorang investor. Melakukan kinerja keuangan dengan baik pada suatu perusahaan para investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh intellectual capital dan corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Penelitian mengenai intellectual capital dan corporate social responsibility memang sudah sering dilakukan namun yang membuat topik ini masih menarik untuk diteliti yaitu karena setelah melihat hasil dari penelitian terdahulu masih ditemukannya ketidak konsistenan dan perbedaan antara yang satu dengan lainnya[6]. Perbedaan pada penelitian kali ini yaitu dengan menambahkan variabel independen yaitu corporate social responsibility dan variabel dependen yaitu nilai perusahaan serta memilih objek yang lebih spesifik yaitu perusahaan perbankan dan asuransi dengan menggunakan periode waktu yang berbeda serta objek penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan.

Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual

Figure 1.

Berdasarkan kerangka konseptual dan rumusan masalah yang telah disusun, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.

H2 : Intellectual Capital berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

H3 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.

H4 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai perusahaan.

Metode Penelitian

Metode

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui galeri resmi Bursa Efek Indonesia yang berupa laporan tahunan (annual report) tahun 2016-2019.

Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini yaitu perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di BEI selama tahun 2016-2019. Populasi dari penelitian ini yaitu perusahaan perbankan yang berjumlah 42 perusahaan dan perusahaan asuransi berjumlah 13 perusahaan. Pemilihan sampel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling.Menurut [7] teknik purposive sampling merupakan sampel yang ditentukan berdasarkan kriteria yang dipilih.

Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu :

  1. Sampel yang diambil dari perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019
  2. Perusahaan yang menyediakan laporan keuangan dan tahunan lengkap selama tahun 2016-2019

Dari kriteria diatas didapat 42 perusahaan perbankan dan 13 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2019, yang berarti dengan periode 4 tahun, sehingga total data yang diolah sebanyak 33 perusahaan.

Pengukuran Variabel

Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen ( variabel terikat ) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen [8]. Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini yaitu

a. Intellectual capital (Y1)

Intellectual capital merupakan sumber daya yang paling penting untuk perusahaan saat ini, namun sebagian besar perusahaan tidak dapat mendefinisikan jelas tentang pentingnya intellectual capital. Pengetahuan dan informasi yang cukup dalam menciptakan keunggulan bersaing suatu perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan para pesaing lainnya dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan [9]. Penelitian ini Intellectual capital diukur menggunakan metode Vallue Added Intellectual Coefficient (VAIC™) dengan menghitung Vallue Added yang terdiri dari valuue added capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Dengan rumus sebagai berikut :

VA = Output – Input

VACA = VA / CE

VAHU = VA / HC

STVA = (VA-HC)/VA

VAIC™ = VACA + VAHU + STVA

b. Corporate Social Responsibility (Y2)

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep bahwa suatu perusahaan memiliki tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, masyarakat dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Pada perusahaan yang menjalankan kegiatan operasionalnya dalam mengapil keputusan tidak hanya melihat dari faktor keuangan misal pada keuntungan. Tetapi juga harus mendasarkan pada keadaan sosial saat ini dan jangka panjang di lingkungannya [10]. CSR dapat diukur dengan menggunakan proksi GRI (Global Reporting Initiative) GRI-G4 menyediakan kerangka kerja secara relevan. Jika perusahaan mengungkapkan suatu item akan diberikan skor (1), Sedangkan jika perusahaan tidak mengungkapkan suatu item akan diberikan nilai (0). Rumus yang digunakan untuk mengukur CSR adalah :

CSRDI j = X 100%

Variabel Independen (X)

a. Kinerja Keuangan (X1)

Kinerja Keuangan merupakan suatu gambaran yang memperlihatkan suatu kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu [11]. Hasil analisis yang dilakukan kinerja keuangan untuk mengukur sejauh mana perusahaan telah menerapkan aturan yang telah ditetapkan dengan baik dan benar. Sama dengan membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan ketentuan standar akuntansi keuangan (PSAK) dasar pertimbangan yang digunakan oleh para investor yaitu dengan melihat tingkat kinerjanya. Proksi yang digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan yaitu return on asets (ROA). ROA dipilih untuk dijadikan proksi karena menurut [12] rasio tersebut dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektivitas

perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan keuangan. Rumus menghitung ROA sebagai berikut :

ROA = Net Income After Tax/Total Assets

b. Nilai Perusahaan(X2)

Nilai perusahaan merupakan suatu pengungkapan tentang tujuan sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk mencapai laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya. Nilai perusahaan dapat dijadikan sebagai acuan investor terhadap minat investasi. Harga saham dan laba perusahaan untuk melihat nilai perusahaan sebagai akibat dari para investor yang menginvestasikan sahamnya. Oleh karena itu, nilai perusahaan sangat penting untuk perusahaan karena nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya keberhasilan pemegang saham [13]. Semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan pada penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s Q dengan rumus sebagai berikut :

Tobin’s Q =

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan penelitian ini yaitu data sekunder, merupakan data tidak langsung, karena melalui perantara yaitu diperoleh atau dicatat oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan pada tahun 2016-2019. Data sekunder yang diperoleh untuk penelitian ini didapat melalui galeri resmi BEI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi, merupakan metode yang dilakukan dengan mengkaji dan memasukkan beberapa aspek atau dokumen yang berkaitan dengan objek pada penelitian ini. Data dari laporan keuangan serta laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel. Data tersebut dikumpulkan dengan cara penelusuran pada laporan tahunan yang telah dipilih sebagai sampel.

Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini untuk mengolah data tersebut peneliti menggunakan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) sebagai alat ukur dalam menganalisis data. Ada beberapa jenis analisis yang akan digunakan antara lain :

1. Analisis Deskriptif

2. Uji Asumsi Klasik

  1. Uji Multikolinearitas
  2. Uji Normalitas
  3. Uji Heterokedasitas
  4. Uji Autokorelasi

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Dalam pengujian hipotesis penelitian ini dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y¹ = ᵅ + b1 x1 + b2 x2 + e

Y² = ᵅ + b1 x1 + b2 x2 + e

Uji Statistik

  1. Koefisien Determinasi (R²)
  2. Uji Parsial (Uji t)

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menjelaskan pengaruh intellectual capital dan corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Sehingga menghasilkan hipotesis yang menyatakan bahwa Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, dan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

Teknik Analisis

Uji Statistik Deskriptif

N Range Minimum Maximum Mean Std.Deviation
IC 132 15,78 ,02 15,80 3,4237 2,67603
CSR 132 ,47 ,24 ,72 ,5271 ,13716
KK 132 14,60 -5,02 9,58 2,0636 1,86220
NO 132 54896,24 1,19 54897,43 14377,5249 14304,93265
Valid N (listwise) 132
Table 1.Analisis Deskriptif Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa N atau jumlah data dari setiap variabel yang valid adalah 132 yang berasal dari perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di BEI periode tahun 2016-2019.

Uji Normalitas

Uji Asumsi Klasik

Unstandardized Residual Unstandardized Residual
N 132 132
Normal Parameters a,b Mean ,0000000 ,0000000
Std. Deviation 1,86135975 1,66791681
Most Extreme Differences Absolute ,115 ,092
Positive ,084 ,092
Negative -,115 -,026
Test Statistic ,115 ,092
Asymp. Sig. (2-tailed) ,190c ,080c
Table 2.Uji Normalitas Hasil pengelolaan data SPSS versi 26

Dari tabel diatas One Sample Kolmogorov Smirnov Test diperoleh angka probibalitas atau asymp. Sig (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% atau ᵅ = 5%). Dengan kriteria apabila nilai asymp.sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal dan jika asymp.sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Jika dikaitkan dengan pengertian diatas, maka nilai asymp.sig (2-tailed) 0,080 dan 0,190 yang berarti bahwa data diatas berdistribusi normal karena lebih dari 0,05.

Uji Multikolinearitas

Model Sig. Tolerance VIF
(Constant) ,003
IC ,737 ,987 1,013
CSR ,924 ,973 2,013
Table 3.Hasil Uji Multikolinearitas Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa :

  1. Variabel Intellectual Capital (X1) memiliki nilai tolerance 0,987 yang artinya lebih dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,013 kurang dari 10 yang memiliki bahwa variabel Intellectual Capital dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas atau tidak ditemukan adanya korelasi (hubungan) antar variabel Kinerja Keuangan (independen).
  2. Varaibel Corporate Social Responsibility (X2) memiliki nilai tolerance 0,973 yang artinya lebih dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,013 kurang dari 10 yang memiliki bahwa variabel Corporate Social Responsibility dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas atau tidak ditemukan adanya korelasi (hubungan) antar variabel Kinerja Keuangan(independen).
Model Sig. Tolerance VIF
(Constant) ,001
IC ,000 ,865 1,013
CSR ,322 ,584 1,713
Table 4.Hasil Uji Multikolinearitas Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa :

  1. Variabel Intellectual Capital (X1) memiliki nilai tolerance 0,856 yang artinya lebih dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,013 kurang dari 10 yang memiliki bahwa variabel Intellectual Capital dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas atau tidak ditemukan adanya korelasi (hubungan) antar variabel Nilai Perusahaan (independen).
  2. Varaibel Corporate Social Responsibility (X2) memiliki nilai tolerance 0,584 yang artinya lebih dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,713 kurang dari 10 yang memiliki bahwa variabel Corporate Social Responsibility dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas atau tidak ditemukan adanya korelasi (hubungan) antar variabel Nilai Perusahaan (independen).

Uji Heterokedasitas

Figure 2.Uji Heterokedasnisitas Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa titik-titik yang tersebar secara acak baik diatas maupun dibawah dari angka 0 (nol) pada subu Y (Kinerja Keuangan) yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas.

Figure 3.Uji Heterokedasnisitas Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa titik-titik yang tersebar secara acak baik diatas maupun dibawah dari angka 0 (nol) pada subu Y (Nilai Perusahaan) yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,030 a ,001 -,015 1,87573 1,643
Table 5.Hasil Uji Autokorelasi Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,643. Dengan demikian nilai Durbin Watson berada diantara 1,605 sampai dengan 1,828 (1,605 < 1,643 < 1,828) yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 , 399 a ,159 ,146 1,68080 1,774
Table 6.Hasil Uji Autokorelasi Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,774. Dengan demikian nilai Durbin Watson berada diantara 1,605 sampai dengan 1,828 (1,605 < 1,774 < 1,828) yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi.

Uji Hipotesis

Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients B Standardized Coefficients Std. Error Standardized Coefficients Beta T Sig.
1 (Constant) 2,045 ,671 3,049 ,003
IC ,024 ,072 ,030 ,336 ,737
CSR -,114 1,203 -,008 -,095 ,924
Table 7.Uji Regresi Linier Berganda Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan hasil dari coefficient diatas dapat dikembangkan dengan menggunakan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y¹ = ᵅ + (b1 x1) + (b2 x2) + e

Apabila nilai dari tabel diatas maka akan diperoleh hasil nilai sebagai berikut :

Y¹ = 2,045 + (0,024) + (-0,114) + e

Dapat dilihat dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Koefisien regresi Intellectual Capital (X1) sebesar 0,024 dan bertanda positif. Menunjukkan bahwa intellectual capital mempunyai hubungan yang searah dengan kinerja keuangan. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% maka intellectual capital akan naik sebesar 2,4 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.
  2. Koefisien regresi Corporate Social Responsibility (X2) sebesar -0,114 dan bertanda negatif. Menunjukkan bahwa intellectual capital mempunyai hubungan yang searah dengan kinerja keuangan. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% maka intellectual capital akan naik sebesar -11,4 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Model Unstandardized Coefficients B Standardized Coefficients Std. Error Standardized Coefficients Beta T Sig.
1 (Constant) 1,964 ,601 3,269 ,003
IC ,318 ,065 ,400 4,923 ,737
CSR -1,071 1,078 -,081 -,994 ,924
Table 8.Uji Regresi Linier Berganda Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan hasil dari coefficient diatas dapat dikembangkan dengan menggunakan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y² = ᵅ + (b1 x1) + (b2 x2) + e

Apabila nilai dari tabel diatas maka akan diperoleh hasil nilai sebagai berikut :

Y² = 1,964 + (0,318) + (-1,071) + e

Dapat dilihat dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Koefisien regresi Intellectual Capital (X1) sebesar 0,318 dan bertanda positif. Menunjukkan bahwa intellectual capital mempunyai hubungan yang searah dengan nilai perusahaan. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% maka intellectual capital akan naik sebesar 3,18 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.
  2. Koefisien regresi Corporate Social Responsibility (X2) sebesar -1,071 dan bertanda negatif. Menunjukkan bahwa intellectual capital mempunyai hubungan yang searah dengan nilai perusahaan. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% maka intellectual capital akan naik sebesar -1,071 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Uji Statistik

Koefisien Determinasi (R²)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,030 a ,001 ,015 1,87573 1,443
Table 9.Uji Determinasi Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,015 atau 15%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase pengaruh intellectual capital dan corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan sebesar 15%.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 , 399 a ,159 ,146 1,68080 1,074
Table 10.Uji Determinasi Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,159 atau 15,9%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase pengaruh intellectual capital dan corporate social responsibility terhadap kinerja nilai perusahaan sebesar 15,9%.

Uji Parsial (Uji t)

Model Unstandardized Coefficients B Unstandardized Coefficients Std. Error Standardized Coefficients Beta T Sig.
1 (Constant) 2,045 ,671 3,049 ,003
IC ,024 ,072 ,030 2,217 ,029
CSR -,114 1,203 -,008 -,095 ,924
Table 11.Hasil Uji Parsial (Uji t) Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan hasil penelitian uji t sebagai berikut :

  1. Variabel intellectual capital (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,029. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,737 < 0,05) dan nilai t hitung intellectual capital sebesar 2,217 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (2,217 > 1,978). Dapat disimpulkan bahwa intellectual capital (X1) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y1).
  2. Variabel corporate social responsibility (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,924. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05 (0,924 > 0,05) dan nilai t hitung corporate social responsibility sebesar -0,095 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (-0,095 < 1,978). Dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility (X1) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y1).
Model Unstandardized Coefficients B Unstandardized Coefficients Std. Error Standardized Coefficients Beta T Sig.
1 (Constant) 1,964 ,601 3,269 ,001
IC ,318 ,065 ,400 4,923 ,000
CSR -1,071 1,078 -,081 3,085 ,002
Table 12.Hasil Uji Parsial (Uji t) Hasil pengelolaan data SPSS versi 26 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan hasil penelitian uji t sebagai berikut :

  1. Variabel intellectual capital (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05) dan nilai t hitung intellectual capital sebesar 0 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (0 < 1,978). Dapat disimpulkan bahwa intellectual capital (X1) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1).
  2. Variabel corporate social responsibility (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,002 < 0,05) dan nilai t hitung corporate social responsibility sebesar 3,085 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (3,085 > 1,978). Dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility (X1) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1).

Pembahasan

1. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian mendukung hipotesis yang pertama yaitu variabel intellctual capital mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Berdasarkan hasil uji parsila (uji t) diketahui bahwa variabel intellecual capital (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar sebesar 0,029 dan diketahui nilai t hitung intellectual capital sebesar 2,217 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (2,217 > 1,978). Dapat disimpulkan bahwa intellectual capital (X1) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y1).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Dapat diartikan bahwa perusahaan perbankan dan asuransi di indonesia dapat memanfaatkan dan memanfaatkan kekayaan intellectual capital yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Adanya hasil penelitian yang signifikan menunjukkan bahwa perusahaan mampu mamanfaatkan intellectual capital sebagai nilai tambah bagi perusahaan [14]. Hal ini disebabkan karena perusahaan mampu menerapkan strategi yang menguntungkan bagi perusahaan yang dianggap sebagai strategi utama persaingan dan kinerja perusahaan. Selain itu, pihak manajemen perusahaan menggunakan aset perusahaan untuk mendorong kualitas karyawan yang dimiliki guna menghasilkan pendapatan dan meningkatkan laba yang dihasilkan. Sementara itu, penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh [15]menunjukkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

2. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian tidak mendukung hipotesis kedua bahwa variabel intellectual capital berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa variabel intellectual capital (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05) dan nilai t hitung intellectual capital sebesar 0 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (0 < 1,978). Dapat disimpulkan bahwa intellectual capital (X1) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1).

Tidak berpengaruhnya intellectual capital terhadap nilai perusahaan terjadi karena pengukuran dan pengungkapan oleh intellectual capital yang belum memiliki standar investor belum mampu menilai atas pengungkapan intellectual capital pada perusahaan [16]. Perusahaan perbankan dan asuransi di indonesia lebih fokus memperhatikan penggunaan aset fisik dan keuangan. Oleh karena itu, investor lebih memandang seberapa efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset fisik dan seberapa aset yang dimiliki perusahaan dibandingkan melihat bagaimana proses perusahaan dalam menerapkan aset tak terlihatnya yaitu intellectual capital. Hal ini disebabkan intellectual capital tidak dapat memberikan penilaian yang tinggi bagi perusahaan karena perusahaan semakin banyak biaya yang dikeluarkan sehingga perusahaan tidak dapat meningkatkan laba. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh [17] yang meninjukkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sementara itu. Hasil penelitian berbeda dilakukan oleh [18] menunjukkan bahwa intellctual capital berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Terjadi karena intellectual capital dalam perusahaan mampu menunjukkan prospek perusahaan dan menjadi acuan bagi investor dalam mengambil keputusan.

3. Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian tidak mendukung hipotesis ketiga bahwa corporate social responsibility berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa variabel corporate social responsibility (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,924. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05 (0,924 > 0,05) dan nilai t hitung corporate social responsibility sebesar -0,095 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (-0,095 < 1,978). Dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility (X1) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y1).

Tidak berpengaruhnya corporate social responsibility terjadi karena corporate social responsibility seharusnya dapat dijadikan pertimbangan bagi investor sebelum melakukan investasinya. Karena banyak perusahaan yang belum menerapkan corporate social responsibility dalam aktivitasnya. melainkan hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri. Selain itu, dalam mengambil keputusan investor lebih mengutamakan menggunakan dasar informasi laba yang diterbitkan oleh perusahaan dibandingkan pengungkapan csr. Didalam corporate social responsibility berisikan informasi sosial mengenai apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Dengan memberikan informasi maupun laporan terkait corporate social responsibility, perusahaan akan mampu meningkatkan pendapatan selain itu perusahaan akan dipandang sebagai perusahaan yang memiliki jiwa sosial tinggi [19]. Dengan begitu, investor akan tertarik dan akan melakukan investasinya ke perusahaan.Karena, tingkat pengungkapan corporate social responsibility masih terlihat sangat rendah. Tingginya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan kegiatan corporate social responsibility namun pemanfaatan tersebut tidak berjangka panjang membuat perusahaan tidak lagi melakukan kegiatan tersebut. Sementara itu, hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh [10] bahwa coporate social responsibility berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

4. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian mendukung hipotesis keempat bahwa corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan dan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa variabel corporate social responsibility (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05 (0,002 < 0,05) dan nilai t hitung corporate social responsibility sebesar 3,085 dan diketahui nilai t tabel sebesar 1,978 yang berarti (3,085 > 1,978). Dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility (X1) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1).

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan dikarenakan pengungkapan terhadap tanggungjawab sosial oleh sebuah perusahaan diduga dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan [8].

Pengungkapan CSR perusahaan maka dapat membangun citra yang baik pada lingkungan masyarakat, peduli, dan simpati pada perusahaan sehingga perusahaan dapat mendapatkan nilai tambah. Corporate Social Responsibility merupakan bentuk tanggungjawab terhadap lingkungan sosial yang ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan. Disebabkan pengungkapan corporate social responsibility dilakukan dengan baik. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [1] bahwa corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan melakukan kegiatan tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat sekitar telah dilakukan dengan baik dan tepat. Sementara itu, penelitian berbeda ditunjukkan oleh [16] bahwa corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian mengenai Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Perbankan dan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019) dengan total sampel sebanyak 33 perusahaan perbankan dan asuransi. Untuk penelitian berikutnya diharapkan periode pengamatan dapat ditingkatkan. Serta sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu perusahaan perbankan dan asuransi Dengan keterbatasan sampel tersebut maka untuk penelitian selanjutnya dapat memperluas sektor yang diteliti agar mendapatkan hasil yang lebih signifikan.

References

  1. M. Apridhoni, “Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2014-2016),” Skripsi Univ. Islam Indones., 2017.
  2. M. Muslih and R. E. Natali, “The Effect of Intellectual Capital on Firm Performance in Property Companies Listed in Indonesian Stock Exchange 2013-2018,” vol. 3, no. 6, pp. 45–52, 2020.
  3. N. Bontis, “Intellectual Capital ROI : A causal map of human capital antecedents and consequents.”
  4. F. Margaretha, “Dampak Electronic Banking Terhadap Kinerja Perbankan Indonesia,” J. Keuang. dan Perbank., vol. 19, no. 3, pp. 514–524, 2015, doi: 10.26905/jkdp.v19i3.49.
  5. D. A. Y. U. Arifiyani et al., “Pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening (studi empiris pada bank umum syariah periode 2010-2017),” 2018.
  6. G. A. LumbanGaol, A. Firmansyah, and A. D. Irawati, “Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility, and Firm Value in Indonesia’s Banking Industries,” J. Ris. Akunt. Terpadu, vol. 14, no. 1, 2021, doi: 10.35448/jrat.v14i1.10229.
  7. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. 2018.
  8. S. Hermawan and M. S. Amirullah, “METODE PENELITIAN BISNIS Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif.”
  9. S. Maesaroh and H. Mulya, “The Effect of Corporate Social Responsibility Disclosure and Intellectual Capital Elements toward Corporate Value,” vol. 9771, pp. 169–177, 2019, doi: 10.21276/sb.2019.5.4.6.
  10. R. M. D. dan A. Amri, “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ( STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ) Rulfah M . Daud Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abrar Amri Fakultas Ekonomi Univers,” J. Telaah Ris. Akunt., vol. 1, no. 2, pp. 213–231, 2008.
  11. I. R. A. Hapsari, H. Haryadi, and A. D. I. Wiratno, “Implikasi good IT governance terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan intellectual capital sebagai variabel mediasi (studi pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia),” Simp. Nas. Akunt., pp. 1–26, 2017.
  12. H. S. Lestari, “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA,” vol. XXI, no. 03, pp. 491–509, 2017.
  13. Brigham & Houston, Fundamentals Of Financial Manajemen. 2004.
  14. L. F. Yulandari, H. Gunawan, P. Studi, A. Manajerial, P. N. Batam, and B. Centre, “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PASAR DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK,” vol. 3, no. 1, pp. 36–50, 2019.
  15. S. A. Y. U. Mustikasari, D. P. Pascasarjana, and U. M. Malang, Pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel mediasi. 2018.
  16. W. S. Saputra, “PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE , CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN,” no. September, pp. 5–6, 2018.
  17. A. S. L. Lindawati, O. The, J. Tanuwijaya, and A. Ramadhanty, “The Influence of Intellectual Capital and Corporate Social Responsibility toward Corporate Performance,” ACM Int. Conf. Proceeding Ser., vol. 9, no. 2, pp. 147–154, 2021, doi: 10.1145/3457640.3457649.
  18. Faulin Adelina dan Fefri Indra, “Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020,” J. Eksplor. Akunt., vol. 3, no. 3, pp. 583–598, 2021.
  19. I. G. A. Ariantini, G. A. Yuniarta, and E. Sujana, “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL , CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY , DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK,” vol. 7, no. 1, 2017.
  20. E. & A. Anis Mahmudah, “Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap KInerja Perusahaan Dengan Corporte Governance Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang TErdaftar Di BUrsa Efek Indonesia,” J. Akunt., vol. 8, no. 2, pp. 159–171, 2020.