Analysis of Financial Statements Based on Financial Accounting Standards for Micro, Small, and Medium Entities (SAK EMKM)
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.711

Analysis of Financial Statements Based on Financial Accounting Standards for Micro, Small, and Medium Entities (SAK EMKM)


Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM)

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Financial Report SAK EMKM Implementation

Abstract

The type of research used is a qualitative research method, is a case study and is aimed at the existing facts. The data collection technique used is by means of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are made with the following stages: 1) Outlining the financial statements of PT. Al-Misfalah in 2020. 2) Review, compare and analyze the financial statements of PT. Al-Misfalah according to SAK EMKM to assess conformity. 3) Drawing conclusions from the results of the study on the implementation of SAK EMKM in the financial statements of PT. Al-Misfalah. The results of research and discussion explain that the financial statements of PT. The majority of Al-Misfalah have complied with SAK EMKM. However, there are things that do not meet the provisions, namely the recording of tax expense in the income statement is not separated from other expenses and the financial statements do not make notes to the financial statements.

Pendahuluan

Saat ini, pertumbuhan perekonomian di Indonesia cukup signifikan. Persaingan dari pelaku-pelaku usaha yang bergelut di dunia bisnis tanpa mengenal usia, rentang waktu dan bahkan budaya. Keadaan ini disebabkan semakin berkembangnya teknologi yang berada di Indonesia, mudahnya informasi dan komunikasi yang didapat membuat para pelaku ekonomi melakukan terobosan baru. Sebagai negara berkembang, kegiatan di Indonesia tidak bisa terhindar dari usaha yang dilakukan oleh kelompok maupun individu. Penggerak perekonomian dan yang mempunyai peranan sangat penting di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Di Tanggulangin sendiri terdapat bermacam-macam jenis UMKM yang sukses mengembangkan usahanya, komoditi yang paling populer adalah kerajinan kulit. Tanggulangin juga sudah lama dikenal sebagai penghasil kerajinan kulit terbesar di Jawa Timur. Berbagai macam yang dihasilkan dari kulit, misalnya tas, sepatu, dompet hingga jaket. Seiring berjalannya waktu, UMKM harus terus mengeluarkan ide-ide barunya, barang yang dihasilkan tidak monoton dan dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen (request). Adanya UMKM pengrajin ini telah menguntungkan dengan membangun lapangan kerja baru dan memperkenal produk lokal ke mancanegara.

Menurut [1] berpendapat bahwa kelemahan yang dihadapi oleh para pengusaha UMKM dalam meningkatkan kemampuan usaha sangat kompleks dan meliputi berbagai indikator yang mana salah satu dengan yang lainnya saling berkaitan antara lain; kurangnya permodalan baik jumlah maupun sumbernya, kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi dalam mengorganisir dan terbatasnya pemasaran.

Oleh karena itu mengapa suatu badan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah seharusnya sudah membuat catatan dan pembukuan atas transaksi yang telah timbul meskipun nilai transaksi tersebut tidak terlalu besar. Pencatatan dan pembukuan secara detail dibuat sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Dengan begitu pencatatan dan pembukuan akan menjadikan laporan keuangan yang informatif, maka target dan kemampuan perusahaan dapat dinilai. Dengan adanya pencatatan dan pembukuan suatu transaksi keuangan, maka dapat diketahui nilai piutang, hutang, persediaan, penjualan dan laba tiap periode [2]. Meskipun akuntansi dapat mempermudah dan menyediakan informasi keuangan, akan tetapi masih banyak yang belum menerapkan standar akuntansi dalam usahanya.

Dalam mengembangkan usaha kecil menengah memiliki masalah yang utama yakni tentang pengendalian dan pembuatan laporan keuangan. Masih dominan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah beranggapan bahwa pembuatan laporan keuangan adalah hal yang gampang dan sederhana, akan tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Faktor tidak diterapkannya akuntansi adalah pelaku usaha UMKM yang mengelola usahanya dengan dasar kemampuan kurang memadai dan kurang memiliki dasar pengetahuan maupun ketrampilan dalam menangani pengelolaan keuangan perusahaan atau laporan keuangan yang baik. Tidak hanya itu, pelaku usaha menganggap bahwa dengan diterapkannya akuntansi secara tepat akan memakan waktu yang lama dalam pengerjaannya.

PT. Al-Misfalah merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang perdagangan yang bertempat di Desa Ketegan, Kec. Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam proses kegiatan usahanya, perusahaan menjual berbagai macam barang yakni tas, bantal tidur, bantal sofa, matras olahraga dan lain-lain. Penjualan dilakukan melalui offline maupun online. Di dalam laporan keuangan perusahaan ini terdapat laporan yang kurang efektif dan efisien. Lebih tepatnya pada beban-beban perusahaan yang tidak dikelompokkan. Permasalahan tersebut perlu dilakukan evaluasi bagaimana penerapan SAK EMKM dan pencatatan terhadap laporan keuangan pada tahun 2020.

Penelitian terdahulu yang dilakukan [3] dengan judul “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) Studi Kasus di UMKM Bintang Malam Pekalongan”. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yakni berupa Laporan Keuangan yang sudah sesuai SAK EMKM terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan. Namun, dalam Laporan Laba Rugi tidak terdapat Beban Pajak yang berlaku untuk objek yang sedang diteliti. Penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu memiliki persamaan yakni perusahaan sama-sama membahas SAK EMKM yang diterapkan dalam menyusun laporan keuangan. Perbedaannya adalah metode penelitian yang digunakan penelitian saat ini adalah kualitatif, sedangkan penelitian [3] adalah deskriptif kualitatif. Selain itu hasil penelitian terdahulu tidak menunjukkan adanya kendala apa saja yang terjadi. Dengan begitu, tidak semua UMKM tidak menerapkan SAK EMKM hanya saja perusahaan yang tidak menerapkan memiliki kendalanya masing-masing. Berdasarkan penelitian yang telah dijabarkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan merumuskan permasalahan yakni : “1. Bagaimana analisis laporan keuangan PT Al Misfalah berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah?; 2. Bagaimana pencatatan laporan keuangan yang dilakukan PT. Al- Misfalah saat ini?”

Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual yang menggambarkan momen rutin dan problematis, serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif [4]. Pendekatan kualitatif ini bermaksud untuk mengetahui laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku di entitas mikro kecil. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan cara mengumpulkan laporan keuangan 2020. Dan mewawancarai bagian keuangan perusahaan untuk mendapatkan kejelasan laporan tersebut.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Al Misfalah yang beralamat di Ds Ketegan RT 002/02. Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. UMKM ini bergerak dalam bidang perusahaan dagang.

3. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan jenis data yakni : Data Sekunder dan Data Primer.

Data sekunder dalam pengkajian ini berupa dokumen-dokumen yakni laporan keuangan PT. Al-Misfalah. Sedangkan data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan bagian keuangan perusahaan PT. Al-Misfalah.

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono, menyebutkan ada empat teknik dalam pengumpulan data penelitian kualitatif, yakni; teknik observasional, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi [5]. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yakni :

  1. Observasi : Observasi yang dilakukan peneliti adalah setting alamiah bertujuan untuk menggali informasi secara luas.
  2. Dokumentasi : Penerapan teknik dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan proses mengambil dan mengumpulkan data berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh PT. Al-Misfalah. Dokumen yang diperlukan adalah : Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba/Rugi, Catatan Atas Laporan Keuangan.
  3. Wawancara : Dalam wawancara yang dilakukan peneliti yakni bebas mengajukan pertanyaan (sharing) dengan informan perusahaan, tanpa terikat pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat dimaknai sebagai suatu proses mengelompokkan, menyusun hasil observasi, wawancara dan lainnya agar menjadi satu susunan yang sistematis dan bermakna. Analisis menurut Miles dan Huberman (1992) dibagi dalam tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur tersebut adalah 1. reduksi data (data reduction); 2. penyajian data (data display); dan 3. penarikan simpulan [6].Tahap dalam penelitian kualitatif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti :

  1. Menjabarkan laporan keuangan PT. Al-Misfalah pada tahun 2020
  2. Mengkaji, membandingkan dan menganalisis laporan keuangan PT. Al-Misfalah menurut Standar Akuntansi Keuangan EMKM untuk menilai kesesuaian atau tidak. Penganalisisan dilakukan dengan cara merancang tabel pembanding yang berpedoman pada SAK EMKM yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.
  3. Mengambil kesimpulan dari pengkajian tentang implementasi atau penerapan SAK EMKM dalam laporan keuangan PT. Al-Misfalah.

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Gambaran Umum dan Objek Penelitian

PT. Al Misfalah adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yang saat ini sedang berkembang pesat. Perusahaan ini melakukan penjualan tidak hanya dengan membuka toko offline, akan tetapi sudah memanfaatkan teknologi yang semakin canggih. Yakni penjulan juga dilakukan secara online, biasa disebut dengan e-commerce.Pada mulanya, perusahaan ini hanya sebatas toko yang menjual berbagai ukuran kasur busa, toko ini bermana Toko Kasur Busa Al-Misfalah, dan didirikan pada tanggal 17 April 2013 beralamatkan di Jl KH Ma'shum Achmad Ketegan, RT.01/RW.01, Ketegan, Kec. Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Analisis Data dan Hasil Penelitian

Laporan keuangan tersebut berupa laporan pencatatan yang dilakukan oleh PT Al-Misfalah, meskipun pencatatan yang dilakukan kurang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Namun dalam penelitian ini akan dikaji kembali pada semua laporan keuangan PT Al-Misfalah. Laporan keuangan yang disebutkan dalam SAK EMKM yakni Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan. Data yang diperoleh saat ini akan dibandingkan dengan standar yang ada didalam SAK EMKM, sehingga dapat diketahui kesesuaian implementasi SAK EMKM dengan penyajian laporan keuangan PT Al-Misfalah.

Pada tahun 2020, PT. Al-Misfalah melakukan pencatatan sesuai dengan SAK EMKM. Dengan adanya perubahan pencatatan laporan, maka terjadi penyesuaian akun-akun yang digunakan. Karena agar mudah dalam mengelompokkan pemasukan dan pengeluaran. Dengan Laporan Posisi Keuangan, memudahkan perusahaan melihat aset lancar dan aset tetap maupun modal. Pada akun Kas Kecil digunakan untuk pengeluaran dan pemasukan yang tidak melebihi Rp 10.000.000,-, sedangkan akun Kas Besar digunakan untuk pengeluaran dan pemasukan lebih dari Rp 10.000.000,-. Untuk peralatan dan kendaraan kantor akan dilakukan penyusutan karena adanya penurunan nilai suatu aktiva dan memiliki jangka waktu pemakaian. Selanjutnya pada Laporan Laba Rugi terdapat akun Penjualan Offline yang terbagi dua yakni Penjualan Offline Toko dan Penjualan Offline Kantor. Penjualan Online juga disajikan dalam Laporan Laba Rugi. Pada laporan tersebut dapat diketahui barang yang tersedia untuk dijual dan harga pokok penjualannya. Dengan Laporan Laba Rugi akan memudahkan melihat dan memahami laporan akuntansi terutama pada laba/rugi perusahaan.

Analisis Penyajian Laporan Keuangan PT Al-Misfalah berdasarkan SAK EMKM

Dengan adanya SAK EMKM sebagai standar akuntansi keuangan bertujuan agar mempermudah perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan Al-Misfalah adalah laporan secara yang dibuat manual dan belum menggunakan sistem atau aplikasi, dengan begitu banyak hal yang harus di evaluasi. Bagaimana kesesuaian antara penyajian laporan keuangan perusahaan dengan SAK EMKM yang berlaku. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk mengevaluasi laporan keuangan PT. Al-Misfalah dengan laporan keuangan menurut SAK EMKM:

Figure 1.Analisis Laporan Keuangan SAK EMKM dengan PT. Al-MisfalaLaporan Keuangan PT. Al-Misfalah dan diolah

Figure 2.Analisis Laporan Keuangan SAK EMKM dengan PT. Al-MisfalaLaporan Keuangan PT. Al-Misfalah dan diolah

Figure 3.Analisis Laporan Keuangan SAK EMKM dengan PT. Al-MisfalaLaporan Keuangan PT. Al-Misfalah dan diolah

Figure 4.Analisis Laporan Keuangan SAK EMKM dengan PT. Al-MisfalaLaporan Keuangan PT. Al-Misfalah dan diolah

Pembahasan

Laporan keuangan PT. Al-Misfalah pada tahun 2020. Telah menunjukkan adanya kemajuan pada pencatatan laporan keuangan perusahaan. Perusahaan mulai menerapkan pencatatan sesuai dengan standar keuangan yang berlaku. Meskipun tidak semua hasil sesuai, setidaknya perusahaan memiliki kemauan yang bisa membangun atau memperbaiki dalam hal laporan keuangan. Adanya pencatatan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi akan membantu dalam membangun dan mengembangkan sebuah perusahaan [8]. Hasil wawancara dilakukan dengan Manager PT. Al-Misfalah yakni perusahaan memang baru menerapkan SAK EMKM pada tahun 2020 dan masih dalam tahap penyesuaian. Manager mengakui bahwa beberapa laporan keuangan harus ada yang dibenahi.

Berikut evaluasi penyajian laporan keuangan PT. Al-Misfalah tahun 2020.

1) Laporan Keuangan

Penyajian laporan keuangan khususnya pada laporan posisi keuangan, secara umum sudah sesuai dengan susunan berdasarkan SAK EMKM. PT. Al-Misfalah telah menyajikan aktiva, kewajiban dan ekuitas. Hal ini sudah menunjukkan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah.

(2016:9) paragraf 4.5.

2) Laporan Laba Rugi

Dalam laporan laba rugi PT. Al-Misfalah dihasilkan laporan keuangan pada suatu periode akuntansi dengan menjabarkan pendapatan dan beban selama kegiatan perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih. Pengakuan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan dilakukan pada saat transaksi terjadi sehingga dapat diperoleh data secara aktual [9].

Dalam penyajian laporan laba rugi PT. Al-Misfalah tidak mencantumkan beban pajak yang dibayarkan, akan tetapi didalam buku besar terdapat beban pajak. Beban pajak digabungkan dengan beban lain-lain. Maka dari itu, laporan laba rugi yang disajikan PT. Al-Misfalah sebagian sudah sesuai atau belum sepenuhnya sesuai dengan SAK EMKM, karena terdapat akun beban pajak yang tidak dicantumkan. Sedangkan penyajian akun dan bagian dari akun dalam laporan laba rugi, PT. Al- Misfalah sudah sesuai dengan SAK EMKM paragraf 5.3 karena telah menerapkan sesuai ketentuan agar dapat mudah dipahami oleh pengguna.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Admin Keuangan yakni dalam laporan laba rugi memang menggabungkan beban pajak dengan beban lain-lain, dan mengakui jika kurang memahami antara beban pajak dengan beban lain-lain harus dipisah. Untuk selanjutnya akan mempelajari dan lebih sering mengikuti pelatihan.

3) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan yang menyajikan gambaran umum entitas atau perusahaan yang disajikan di akhir laporan guna memberikan informasi tambahan bagi pengguna atau pembaca. Adanya catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan secara naratif atau secara terperinci mengenai jumlah dan akun-akun yang tersaji di laporan keuangan [10].

Laporan keuangan PT. Al-Misfalah tidak menyajikan Catatan Atas Laporan Keuangan, menjadikan informasi yang diberikan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK EMKM. Hal itu jelas akan mempengaruhi kualitas laporan keuangannya.

Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Admin Keuangan yakni mengira bahwa Catatan Atas Laporan Keuangan tidak begitu penting untuk perusahaan, karena isinya hanya berupa penjabaran laporan keuangan. Untuk laporan selanjutnya akan menyajikan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Simpulan

Berlandaskan hasil dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang analisis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah pada laporan keuangan PT. Al-Misfalah, mendapatkan hasil bahwa implementasi SAK EMKM telah berjalan lancar. Untuk laporan keuangan PT. Al-Misfalah sudah menerapkan pencatatan yang sesuai standar akuntansi. Meskipun di tahun 2020 terdapat beberapa item yang tidak memenuhi SAK EMKM, yakni PT. Al-Misfalah tidak bisa menunjukkan laporan Catatan Atas Laporan Keuangan dan menggabungkan beban pajak beserta beban lain-lain.

Penyajian akun-akun serta bagian dari akun dalam laporan keuangan PT. Al-Misfalah tahun 2020 menunjukkan hasil kesesuaian dengan SAK EMKM. Sedangkan penyajian laporan keuangan PT. Al-Misfalah di tahun 2020 sudah menunjukkan hasil yang sesuai SAK EMKM dan memudahkan pembaca mengetahui laba atau rugi perusahaan. Akan tetapi terdapat ketidaksesuaian pada Catatan Atas Laporan Keuangan, karena perusahaan tidak membuatnya.

Berikut saran yang ingin disampaikan kepada entitas penelitian yakni PT. Al-Misfalah sebaiknya segera memisahkan antara akun beban pajak dengan akun beban lain-lain. Karena jika tidak begitu, perusahaan akan dianggap tidak membayar pajak. Dan perusahaan segera membuat Catatan Atas Laporan Keuangan ditahun-tahun berikutnya, karena itu berfungsi untuk menganalisis dan mengambil keputusan perusahaan. Sesuai dengan SAK EMKM paragraf 3 disampaikan bahwa laporan keuangan yang lengkap berisi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan yang memuat tambahan dan uraian dari beberapa akun tertentu.

References

  1. R. A. Mutiah, “Penerapan Penyusunan Laporan Keuangan Neraca Berbasis SAK-ETAP Pada UMKM,” Int.
  2. J. Soc. Sci. Bus., vol. 3, no. 3, 2019.
  3. F. N. A. Efendi, “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Fitaloka Studio Di Mojokerto,” Akuntansi, vol. 53, pp. 1– 78, 2019.
  4. J. D. A. Ningtyas, “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM),” Akuntansi, no. April, p. 9, 2017, [Online]. Available: https://owner.polgan.ac.id/index.php/owner/article/view/28.
  5. G. S. Gumilang, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan Konseling,” J. Fokus Konseling, vol. 2, no. 2, 2016, [Online]. Available: http://ejournal.stkipmpringsewu- lpg.ac.id/index.php/fokus/a.
  6. S. Haryoko, B. Bahartiar, and F. Arwadi, Analisis Data Penelitian Kualitatif, 1st ed. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2020.
  7. H. Hardani et al., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, 1st ed., no. March. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2020.
  8. DSAK-IAI, “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah,” SAK EMKM Ikat. Akuntan Indones., no. 4, pp. 1–54, 2016, [Online]. Available: http://iaiglobal.or.id/v03/files/draft_ed_sak_emkm_kompilasi.pdf.
  9. R. Rahadiansyah, “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) pada UMKM Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang,” J. Kaji. Akunt. dan Audit., vol. 15, no. 1, pp. 1–65, 2018.
  10. D. A. Azizah Rachmanti, M. Hariyadi, and A. Andrianto, “Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Umkm Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM,” Balanc. Econ. Business, Manag. Account. J., vol. 16, no. 1, 2019, doi: 10.30651/blc.v16i1.2453.
  11. A. Hasan and G. Gusnardi, PROSPEK IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI, 1st ed. Pekanbaru: The Sadari Institute (SADARIPRESS), 2018.