The Role of Investment Understanding in Moderating the Effect of Financial Literacy, Risk Perception and Investment Motivation on Student Interest to Invest in the Capital Market
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.702

The Role of Investment Understanding in Moderating the Effect of Financial Literacy, Risk Perception and Investment Motivation on Student Interest to Invest in the Capital Market


Peran Pemahaman Investasi dalam Memoderasi Pengaruh Literasi Keuangan, Persepsi Risiko dan Motivasi Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi di Pasar Modal

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Financial Literacy Risk Perception Investment Motivation Investing Interest Investment Understanding

Abstract

This research aims to find out the role of investment understanding in moderating the influence of financial literacy, risk perception and investment motivation on student’s interest in investing in capital markets. The selection of samples is done by metode purposive sampling. Sampel used as many as 100 respondents. The spread of questionnaires was conducted with google form distributed to 100 accounting students in semesters 6 and 8 of Muhammadiyah University of Sidoarjo. Data analysis is done with the help of Smart PLS 3.0 application. Data analysis is carried out in two ways, namely the Outer Model for data validity and reliability test. Next is the Inner Model for hypothesis test. The results of the study indicate that investment understanding cannot moderate the influence of investment motivation on student’s investment interests in the capital market.

Pendahuluan

Pada saat ini, perkembangan perekonomian di negara Indonesia terus mengalami peningkatan. Salah satu hal yang berperan dalam mendorong peningkatan perekonomian negara adalah investasi. Investasi diartikan sebagai suatu kegiatan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan [1]. Investasi dibutuhkan untuk menunjang proses produksi suatu perusahaan dan perekonomian dalam suatu negara. Terdapat berbagai macam bentuk investasi yang bisa digunakan oleh masyarakat, salah satunya yaitu investasi saham di pasar modal.

Pasar modal (capital market) merupakan sebuah tempat yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, surat utang (obligasi), reksadana, dan instrument lainnya [2]. Pasar modal dijadikan sebagai sarana kegiatan investasi serta sumber dana bagi perusahaan. Berbagai sarana dan prasarana kegiatan perdagangan dan pembiayaan tersedia di pasar modal. Sehingga dengan adanya pasar modal, masyarakat atau mahasiswa mempunyai sarana baru untuk menginvestasikan dananya [3].

Saat ini, pasar modal memberikan banyak sekali kemudahan bagi calon investornya. Hal tersebut yang membuat sebagian masyarakat tertarik dan minat untuk melakukan investasi di pasar modal. Minat investasi diartikan sebagai suatu perasaan tertarik dan senang terhadap kegiatan investasi di pasar modal [4].

Pada tanggal 12 November 2015 Bursa Efek Indonesia melakukan sebuah terobosan baru dalam dunia pasar modal dengan membuat sebuah program “Yuk Nabung Saham”. Program ini merupakan sebuah bentuk kampanye untuk mengajak masyarakat agar tertarik berinvestasi di pasar modal. Program ini diluncurkan untuk mengubah kebiasaan orang Indonesia yang biasanya menabung menjadi berinvestasi. Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah investor di pasar modal pada tahun 2021 mencapai 7,19 juta investor. Jumlah tersebut masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menjelaskan bahwa jumlah investor di pasar modal pada tahun 2021 didominasi oleh investor berusia muda. Jika dilihat berdasarkan usia, terdapat 59% investor muda berusia dibawah 30 tahun. Hal ini menandakan bahwa kelompok usia muda dibawah 30 tahun ini merupakan usia yang ideal dan berpotensi untuk mulai berinvestasi. Namun, jika dilihat berdasarkan jenjang pendidikan, mayoritas investor di pasar modal berasal dari lulusan SMA dengan jumlah 57% dan 31% berasal dari lulusan Sarjana [5]. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa masih banyak sekali mahasiswa yang belum mempunyai minat untuk berinvestasi.

Sebenarnya, investasi merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi seorang mahasiswa. Tetapi tidak semua mahasiswa bisa tertarik dan mempunyai minat untuk berinvestasi. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa faktor yang membuat mahasiswa beranggapan bahwa investasi di pasar modal merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan [6].

Minat seseorang untuk berinvestasi saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal yaitu literasi keuangan. Literasi keuangan merupakan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengelola keuangannya untuk mencapai kesejahteraan finansial [7]. Biasanya orang yang memiliki literasi keuangan akan cenderung menggunakan dananya untuk diinvestasikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keuangannya [8]. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang, maka akan semakin tinggi pula minat untuk berinvestasinya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [9] yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap minat berinvestasi. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh [10] menunjukkan hasil yang berbeda bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap minat berinvestasi.

Minat seseorang untuk berinvestasi di pasar modal juga dipengaruhi oleh persepsi terhadap suatu risiko. Persepsi risiko merupakan penilaian seseorang mengenai kemungkinan terjadinya penyimpangan pengembalian dari suatu kegiatan investasi [11]. Setiap orang memiliki perbedaan pandangan dalam menilai sebuah risiko. Beberapa orang berpandangan bahwa investasi di pasar modal memiliki risiko yang rendah, sementara yang lainnya beranggapan bahwa investasi di pasar modal berisiko tinggi. Persepsi seseorang terhadap risiko inilah yang akan menentukan minat seseorang untuk melakukan investasi di pasar modal. Dalam penelitian [12] menyatakan bahwa persepsi risiko berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Tetapi hal tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh [13] yang menyatakan bahwa persepsi risiko tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal yaitu karena adanya dorongan atau motivasi dari dalam diri individu dan lingkungan sekitar, misalnya teman, keluarga, atau organisasi yang diikuti juga menjadi faktor penentu seseorang untuk melakukan investasi. Motivasi investasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginannya untuk melakukan investasi [14]. Dengan adanya motivasi tersebut yang kemudian akan membentuk suatu minat untuk melakukan investasi. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi motivasi yang ada dalam diri seseorang, maka akan semakin meningkat pula minat untuk berinvestasinya. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian [15] yang menyatakan bahwa motivasi investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal. Namun, penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [16] yang menyatakan bahwa motivasi investasi tidak berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal.

Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko dan motivasi investasi terhadap minat berinvestasi dapat diketahui adanya ketidakkonsistenan dari hasil penelitian sebelumnya. Dengan adanya hal ini, peneliti menduga bahwasanya terdapat adanya suatu variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara literasi keuangan, persepsi risiko dan motivasi investasi terhadap minat berinvestasi yaitu pemahaman investasi.

Peneliti menjadikan pemahaman investasi sebagai variabel moderasi karena pemahaman investasi berkaitan dengan suatu pengetahuan mengenai investasi yang harus dimiliki oleh seseorang ketika akan berinvestasi, sehingga dengan adanya pemahaman mengenai investasi akan membuat seseorang semakin yakin dan tertarik untuk mulai melakukan investasi di pasar modal. Hal ini menandakan bahwa pemahaman investasi merupakan faktor yang berperan penting dalam mempengaruhi minat seseorang untuk berinvestasi.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh [17]. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel independen yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menambahkan variabel literasi keuangan sebagai variabel independen. Selain itu, pada penelitian ini juga menggunakan teknik analisis dan objek yang berbeda dari penelitian sebelumnya.

Objek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Penelitian ini didasarkan karena masih banyaknya mahasiswa yang masih belum berminat untuk menginvestasikan dananya di pasar modal. Berdasarkan keterangan dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sejak tahun 2014 sampai tahun 2021 hanya terdapat 100 mahasiswa yang melakukan investasi di pasar modal. Hal ini menunjukkan bahwa minat mahasiswa tak terkecuali mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk melakukan investasi masih tergolong rendah.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pemahaman investasi sebagai variabel moderasi dapat memperkuat atau justru memperlemah pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko dan motivasi investasi terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Peran Pemahaman Investasi dalam Memoderasi Pengaruh Literasi Keuangan, Persepsi Risiko dan Motivasi Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)”.

Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan yang sudah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang beralamatkan di Jl. Majapahit 666 B Sidoarjo dengan objek penelitian yaitu mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial.

B. Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala Sumber
Literasi Keuangan (X1) Dasar keuangan pribadiTabungan AsuransiInvestasi Likert [6]
Persepsi Risiko (X2) Adanya risiko tertentuMengalami kerugianPemikiran berisiko Likert [18]
Motivasi Investasi (X3) Kebutuhan fisiologisKebutuhan keamanan Kebutuhan sosial Kebutuhan penghargaan Kebutuhan aktualisasi diri Likert [19]
Minat Investasi (Y) Ketertarikan Keinginan Keyakinan Likert [4]
Pemahaman Investasi (Z) Pemahaman tentang jenis investasiPemahaman tentang return investasiPemahaman tentang risiko investasi Likert [17]
Table 1.Indikator Variabel

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang berjumlah 786 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria dalam sampel penelitian ini yaitu:

a.Mahasiswa aktif program studi akuntansi semester 6 dan 8 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

b.Mahasiswa program studi akuntansi yang telah lulus mata kuliah Manajemen Keuangan dan Teori Portofolio & Investasi.

Berdasarkan pengamatan atas kriteria di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu data primer yang merupakan hasil jawaban responden atas kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti kepada mahasiswa akuntansi semester 6 dan 8 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa akuntansi semester 6 dan 8 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melalui google form. Kuesioner tersebut diukur dengan menggunakan skala likert 1-5 dengan nilai sebagai berikut:

Alternatif Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
Table 2.Penilaian Skala Likert

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan bantuan aplikasi Smart PLS 3.0. Partial Least Square (PLS) merupakan teknik statistika multivariat yang mempraktikkan perbandingan antara variabel dependen dan independen berganda. PLS ini juga merupakan salah satu metode statistika SEM berdasarkan varian yang dirancang guna menyelesaikan regresi berganda saat terjadi permasalahan pada data yang spesifik, seperti ukuran sampel penelitian yang berjumlah sedikit, adanya data yang mungkin hilang dan multikoleniaritas. Dalam analisis PLS (Partial Least Square) biasanya menggunakan dua sub model yaitu model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) [20].

1. Model Pengukuran (Outer Model)

Outer Model dalam penelitian digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument.

2. Model Struktural (Inner Model)

Inner Model digunakan untuk melihat nilai signifikasi dan nilai R Square.

G. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam Partial Least Square (PLS) dapat dilihat dari nilai koefisien path yang dapat menunjukkan tingkat signifikasi dalam pengujian hipotesis yang dilakukan melalui Bootstrapping. Dalam pengujian hipotesis dilihat dari nilai t-statistic dan nilai probabilitas. Untuk pengujian hipotesis pada alpha 5% nilai koefisien path yang ditunjukkan oleh nilai T-statistic adalah 1,96. Jika T-statistic < 1,96 maka hipotesis ditolak, begitu sebaliknya apabila T-statistic > 1,96 maka hipotesis dapat diterima. Hipotesis dapat diterima apabila nilai P Values < 0,05 [21].

Hasil dan Pembahasan

HASIL

Pengujian Outer Model

Pengujian outer model digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument.

X1 X1*Z X2 X2*Z X3 X3*Z Y Z
X1*Z 1.149
X1.1 0.756
X1.2 0.729
X1.3 0.754
X1.4 0.817
X2*Z 1.051
X2.1 0.867
X2.2 0.883
X2.3 0.805
X3*Z 1.123
X3.1 0.746
X3.2 0.771
X3.3 0.826
X3.4 0.842
X3.5 0.808
X3.6 0.817
X3.7 0.883
X3.8 0.839
Y1.1 0.844
Y1.2 0.874
Y1.3 0.841
Z1.1 0.927
Z1.2 0.927
Z1.3 0.920
Table 3.Pengujian Validitas Konvergen

Berdasarkan 3 di atas, dapat diketahui bahwa semua indikator tersebut dinyatakan valid karena nilai outer loading setiap indikator > 0,7. Selain dilihat dari nilai outer loading, convergent validity juga dapat dilihat dari nilai AVE. Nilai AVE harus > 0,5.

Konstruk AVE
Literasi Keuangan 0.585
Persepsi Risiko 0.727
Motivasi Investasi 0.669
Minat Berinvestasi 0.728
Pemahaman Investasi 0.855
Literasi Keuangan*Pemahaman Investasi 1.000
Persepsi Risiko*Pemahaman Investasi 1.000
Motivasi Investasi*Pemahaman Investasi 1.000
Table 4.Nilai AVE

Pada penelitian ini, nilai AVE masing-masing konstruk > 0,5. Sehingga tidak ada permasalahan convergent validity pada model yang diuji.

2. Pengujian Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

X1 X1*Z X2 X2*Z X3 X3*Z Y Z
X1 0.765
X1*Z -0.227 1.000
X2 0.353 -0.145 0.852
X2*Z -0.158 0.425 -0.054 1.000
X3 0.622 -0.083 0.275 -0.174 0.818
X3*Z -0.085 0.757 -0.163 0.398 -0.266 1.000
Y 0.712 -0.162 0.339 -0.216 0.674 -0.089 0.853
Z 0.455 -0.027 0.156 0.014 0.554 0.041 0.456 0.925
Table 5.Discriminant Validity

Dari tabel 5 di atas terlihat bahwa nilai akar AVE lebih besar dari korelasi masing-masing konstruk yang artinya adalah penelitian ini memenuhi kriteria dari discriminant validity.

3. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dilihat melalui nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability.

Cronbach’s Alpha Composite Reliability
Literasi Keuangan 0.767 0.849
Persepsi Risiko 0.813 0.888
Motivasi Investasi 0.929 0.942
Minat Berinvestasi 0.813 0.889
Pemahaman Investasi 0.916 0.947
Literasi Keuangan*Pemahaman Investasi 1.000 1.000
Persepsi Risiko*Pemahaman Investasi 1.000 1.000
Motivasi Investasi*Pemahaman Investasi 1.000 1.000
Table 6.Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability

Data di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha dan composite reliability untuk masing-masing variabel memiliki nilai > 0,7. Dengan demikian item pengukuran pada masing-masing variabel dinyatakan reliabel.

Pengujian Inner Model

Inner Model digunakan untuk melihat nilai signifikasi dan nilai R Square. Nilai R Square digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah nilai R Square dalam penelitian ini:

R Square
Y 0.625
Table 7.Nilai R Square

Berdasarkan tabel 4.10 maka nilai R square sebesar 0,625. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel literasi keuangan (X1), persepsi risiko (X2), motivasi investasi (X3) dan pemahaman investasi (Z) terhadap variabel minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal (Y) memiliki kontribusi sebesar 0,625 atau 62,5%. Sedangkan sisanya 37,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

Uji Hipotesis

Original Sample (O) Sample Mean (M) Standart Deviation (STDEV) T Statistic (|O/STDEV|) P Values
Efek Moderasi 1->Minat Berinvestasi -0.155 -0.145 0.102 1.518 0.130
Efek Moderasi 2->Minat Berinvestasi -0.095 -0.076 0.068 1.396 0.163
Efek Moderasi 3->Minat Berinvestasi 0.224 0.214 0.100 2.229 0.026
Pemahaman Investasi-> Minat Berinvestasi 0.015 0.015 0.085 0.176 0.861
Table 8.Pegujian Hipotesis

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa efek moderasi 1 pemahaman investasi dengan literasi keuangan terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi menunjukkan nilai P Values 0,130 > 0,05 dan nilai t-Statistic sebesar 1,518 < 1,96 sehingga pemahaman investasi tidak dapat memoderasi literasi keuangan dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Maka hipotesis pertama dalam penelitian ini ditolak.

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa efek moderasi 2 pemahaman investasi dengan persepsi risiko terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi menunjukkan nilai P Values 0,163 > 0,05 dan nilai t-Statistic sebesar 1,396 < 1,96 sehingga pemahaman investasi tidak dapat memoderasi persepsi risiko dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Maka hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak.

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa efek moderasi 3 pemahaman investasi dengan motivasi terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi menunjukkan nilai P Values 0,026 < 0,05 dan nilai t-Statistic sebesar 2,229 > 1,96 sehingga pemahaman investasi dapat memoderasi motivasi investasi dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.

PEMBAHASAN

1. Peran Pemahaman Investasi dalam Memoderasi Literasi Keuangan terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal

H1 dalam penelitian ini ditolak, sehingga pemahaman investasi tidak dapat memoderasi literasi keuangan dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Variabel moderasi efek 1 pada penelitian ini termasuk dalam variabel moderasi potensial (Homologister Moderator) karena moderasi efek 1 tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi dan variabel moderasi (pemahaman investasi) tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman investasi tidak dapat memberikan pengaruh antara literasi keuangan terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Tinggi rendahnya pemahaman investasi yang dimiliki oleh mahasiswa tidak dapat membuat mahasiswa bisa mengelola keuangannya dengan baik. Mahasiswa cenderung menjalani kehidupannya masa kini tanpa memikirkan kebutuhan jangka panjangnya sehingga investasi kurang menarik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang mempunyai literasi keuangan yang kurang meskipun didukung dengan pemahaman investasi yang tinggi hal tersebut tidak dapat mempengaruhi mahasiswa untuk berminat berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini juga didukung oleh [22] yang menyatakan bahwa pemahaman investasi tidak dapat memoderasi literasi keuangan dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi.

2. Peran Pemahaman Investasi dalam Memoderasi Persepsi Risiko terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal

H2 dalam penelitian ini ditolak, sehingga pemahaman investasi tidak dapat memoderasi persepsi risiko dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Variabel moderasi efek 2 pada penelitian ini termasuk dalam variabel moderasi potensial (Homologister Moderator) karena moderasi efek 2 tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi dan variabel moderasi (pemahaman investasi) tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pemahaman investasi yang dimiliki oleh mahasiswa tidak dapat membuat mahasiswa lebih berani untuk mengambil risiko. Hal tersebut bisa saja dikarenakan mahasiswa memiliki persepsi yang sama bahwa investasi di pasar modal terlalu berisiko dan mahasiswa tidak berani untuk menghadapi risiko tersebut, sehingga hal tersebut tidak dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman investasi tidak dapat memoderasi pengaruh persepsi risiko terhadap minat untuk berinvestasi.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh [17] yang menyatakan bahwa pemahaman investasi tidak dapat memoderasi hubungan antara persepsi risiko dengan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian [23] yang menyatakan bahwa pemahaman investasi memoderasi hubungan antara persepsi risiko terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

3. Peran Pemahaman Investasi dalam Memoderasi Motivasi Investasi terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal

H3 dalam penelitian ini diterima, sehingga pemahaman investasi dapat memoderasi motivasi investasi dengan minat investasi. Variabel moderasi efek 3 pada penelitian ini termasuk variabel moderasi murni (Pure Moderator) karena moderasi efek 3 berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi dan variabel moderasi (pemahaman investasi) tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Nilai koefisien regresi sebesar 0,224 yang menunjukkan hubungan positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman investasi dapat memperkuat pengaruh motivasi investasi terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

Motivasi investasi merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkannya dalam berinvestasi. Ketika mahasiswa memiliki motivasi investasi yang tinggi maka dapat mendorong mahasiswa tersebut untuk semakin tertarik melakukan investasi. Motivasi tersebut bisa saja muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Pemahaman investasi yang dimiliki oleh mahasiswa dapat mendorong keinginan mahasiswa untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkannya dalam berinvestasi. Semakin tinggi pemahaman investasi maka akan membuat mahasiswa semakin yakin untuk dapat mencapai tujuannya dalam berinvestasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman investasi dalam penelitian ini dapat memperkuat pengaruh motivasi investasi terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh [23] yang menyatakan bahwa pemahaman investasi dapat memoderasi atau memperkuat motivasi investasi dengan minat investasi. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian [17] yang menyatakan bahwa pemahaman investasi tidak dapat memoderasi hubungan antara motivasi investasi terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal.

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Pemahaman investasi tidak dapat memoderasi pengaruh literasi keuangan terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk berinvestasi di pasar modal.
  2. Pemahaman investasi tidak dapat memoderasi pengaruh persepsi risiko terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk berinvestasi di pasar modal.
  3. Pemahaman investasi dapat memoderasi pengaruh motivasi investasi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk berinvestasi di pasar modal.

References

  1. S. Mahdi, “Pengetahuan, Modal Minimal, Motivasi Investasi dan Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal,” JEAMM, vol. 1, no. 2, 2020.
  2. Martalena dan Malinda, Pengantar Pasar Modal, Pertama. Yogyakarta: Yogyakarta:Andi, 2011.
  3. K. Marlin, “Pengaruh Pengetahuan Investasi, Persepsi Return, dan Motivasi Investasi Terhadap Minat Investasi Pada Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia Iain Batusangkar,” Syntax Lit. ; J. Ilm. Indones., vol. 5, no. 6, p. 120, 2020.
  4. Trisnatio, “Pengaruh Ekspektasi Return, Persepsi Terhadap Risiko dan Self Efficacy Terhadap Minat Investasi Saham,” Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.
  5. OJK, “Jumlah investor pasar modal melonjak 85,3%,” 2021. https://pasarmodal.ojk.go.id/News/Detail/20572.
  6. Samsul, S. Bahry Harahap, Y. Bustami, and F. Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kerinci, “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Minat Investasi Saham Syariah (Studi Kasus Galeri Investasi Syariah IAIN Kerinci),” vol. 2, no. 2, pp. 75–82, 2021.
  7. Nadia, N. S. Askandar, and A. W. Mahsuni, “Pengaruh Literasi Keuangan dan Perilaku Keuangan Terhadap Minat Investasi Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang,” E-Jra, vol. 10, pp. 13–24, 2021.
  8. A. Darmawan, K. Kurnia, and S. Rejeki, “Pengetahuan Investasi, Motivasi Investasi, Literasi Keuangan Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal,” J. Ilm. Akunt. dan Keuang., vol. 8, no. 2, pp. 44–56, 2019.
  9. R. Alfia, J. Nusantoro, and E. F. Darmayanti, “Pengaruh Pemahaman Investasi, Literasi Keuangan dan Efikasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal,” vol. 2, pp. 199–206, 2020.
  10. C. Erika, “Pengaruh Pengetahuan, Motivasi, Literasi Keuangan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Investasi Saham di Pasar Modal (Pada Mahasiswa Strata-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera),” Universitas Sumatera, 2020.
  11. S. Setyowati, D. Wulandari, and K. F. Hana, “Pengaruh Edukasi Investasi, Persepsi Return dan Persepsi Risiko terhadap Minat Berinvestasi Saham Syariah,” FreakonomicS J. Islam. Econ. Financ., vol. 1, no. 1, pp. 43–57, 2020.
  12. M. Fahreza and N. Surip, “Pengaruh Pengetahuan Investasi, Persepsi Risiko, dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Minat Investasi Saham,” J. SWOT, vol. VIII, no. 2, pp. 346–361, 2018.
  13. D. W. Atmaja and S. Widoatmodjo, “Pengaruh Motivasi, Persepsi Risiko Dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Berinvestasi,” J. Manajerial Dan Kewirausahaan, vol. 3, no. 3, p. 641, 2021.
  14. Pajar, “Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi di Pasar Modal pada Mahasiswa FE UNY,” J. Profita Ed. 1, vol. 2, pp. 1–16, 2017.
  15. Shofwa, “Pengaruh Motivasi Dan Literasi Keuangan Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar Modal (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Purwokerto),” JPA, vol. 18, pp. 290–301, 2017.
  16. F. Nabilah and Hartutik, “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas dan Motivasi Investasi terhadap Minat Berinvestasi Pasar Modal Syariah pada Komunitas Investor Saham Pemula,” Taraadin, vol. 1, no. 1, pp. 55–67, 2020.
  17. Chabai, “Pengaruh Motivasi Investasi, Modal Investasi dan Persepsi Risiko terhadap Minat Investasi di Pasar Modal Syariah dengan Pemahaman Investasi sebagai,” Institut Agama Islam Salatiga, 2020.
  18. Hikmah, “Motivasi Investasi, Financial Literacy dan Persepsi Risiko Pengaruhnya terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal,” Natl. Conf. Appl. Business, Wducation Technol., pp. 523–532, 2021.
  19. Masri Situmorang dan Riska Natariasari, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar MOdal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat,” JOM FEKON, vol. 1, no. 564, pp. 1–73, 2014.
  20. Abdillah dan Jogiyanto, Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis, 1st ed. Yogyakarta:Andi, 2015.
  21. H. Sabil, “Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial Least Square dengan SmartPLS 3.0,” Univ. Brawijaya, vol. 1, pp. 1–19, 2015.
  22. Khansa, “Pengaruh Literasi Keuangan, Modal Minimal Investasi dan Motivasi Investasi terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi dengan Pemahaman Investasi sebagai Variabel Moderating,” E-Jurnal Ekon. dan Bisnis, vol. 5, pp. 1–12, 2021.
  23. K. R. A. Saraswati and M. G. Wirakusuma, “Pemahaman Atas Investasi Memoderasi Pengaruh Motivasi dan Risiko Investasi Pada Minat Berinvestasi,” E-Jurnal Akunt., vol. 24, p. 1584, 2018.