The Influence of Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, and Intellectual Capital on Financial Performance in Plantation Sub-Sector Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019-2020
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.697

The Influence of Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, and Intellectual Capital on Financial Performance in Plantation Sub-Sector Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019-2020


Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2019 – 2020

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Intellectual Capital Company Performance Jurnal UMSIDA

Abstract

The strategy carried out by the company must have strong competitiveness in national and international markets. One of the important goals of establishing a company is to increase the welfare of its owners or shareholders, or maximize shareholder wealth through increasing the value of the company. This study uses a quantitative method, the sample was selected by the purposive sampling method, namely 10 manufacturing companies in the plantation sub-sector, which are listed on the IDX for the 2019-2020 period. The data collection technique uses the company's annual report from the 2019-2020 period. The analytical technique used in this study is path analysis with the help of the Eviews 8 program. The results of this study indicate that Good Corporate Governance has a value of 0.04 < 0.05, Corporate Social Responsibility 0.29 < 0.05, and Intellectual Capital 0.46 < 0.05, which means the variable Good Corporate Governance , Corporate Social Responsibility, and Intellectual Capital have a very significant effect on the performance of manufacturing companies in the plantation sub-sector.

Pendahuluan

Banyaknya perusahaan yang bermunculan menjadikan persaingan antar perusahaan sangat ketatm, sehingga secara tidak langsung perusahaan yang berdiri sudah lama harus mampu bersaing dengan perusahaan terbaru dengan cara menerapkan manajemen perusah aan yang baik dan tepat . Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan [1] . Peranan harga saham bagi perusahaan sangatlah penting, dengan naiknya harga saham tersebut perusahaan memiliki nilai yang tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang mencoba untuk meningkatkan harga saham memiliki banyak kendala yang mempengaruhi mereka [2] . Dalam hal ini menunjukkan bahwa nilai tambah suatu perusahaan dapat tercipta karena adanya modal intelektual. Dengan adanya modal intelektual perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan perusaha an [3] .

Widagdo dan Chariri (2014) [5] mengatakan bahwa penerapan mekanisme Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan tidak semudah memahami konsepnya. Penyimpangan di dalam perusahaan masih bisa muncul akibat tidak adanya integritas dari manajemen perusahaannya. Penyimpangan ini dapat terjadi karena ketidak taatan, kesalah pahaman, konflik peran, serta fungsi pengambilan keputusan diantara pengelola perusahaan, dan bahkan manipulasi keuangan oleh pihak direksi maupun manajer. Hal ini terjadi dengan adanya keputusan yang berbeda dalam pengelolaan perusahaan saat menghadapi resiko antara pemilik perusahaan dengan direksi.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban setiap perusahaan yang harus dilaksanakan menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang selanjutnya ditetapkan oleh PP No.47 tahun 2012 yaitu tentang “tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan Terbatas, sehingga dari peraturan tersebut perusahaan memiliki tanggung jawab atas kondisi sosial dan lingkungan, setiap tanggung jawab tersebut dilaporkan dalam laporan tahunan”. Dengan adanya Corporate Social Responsibility membuat perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan pembangunan bekelanjutan, karena perusahaan saat aktivitasnya harus mendasar keputusan yang tidak berdampak dalam internal perusahaan tetapi juga menimbang dampak yang akan terjadi pada eksternal seperti sosial dan lingkungan.

Dasar untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan tidak hanya berasal dari aset berwujud (tangible asset) tetapi juga aset tidak berwujud (intangible asset) atau dikenal dengan Intellectual Capital (IC). Menurut Afandi [5] Sumber Daya Manusia merupakan aset paling berharga dalam perusahaan, hal ini diyakini oleh banyak pihak, khususnya Intellectual Capitalnya. Karena manusia yang akan mengendalikan aktiva berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Adanya Intellectual Capital akan meningkatkan kinerja keuangan untuk bersaing bagi perusahaan. Intellectual Capital memiliki tiga komponen utama yaitu human capital, structural capital, dan customer capital. Tiga kompenen masing-masing mempunyai peran dalam menciptakan Intellectual Capital perusahaan.

Metode Penelitian

A. Lokasi Penelitian

Data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial yang berada di kampus 1 Universitas muhammadiyah Sidoarjo.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah 10 perusahaan manufaktur subsektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2019-2020, pengambil sampel penelitian menggunakan purposive sampling.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan (annual report) perusahaan yang telah di publikasikan. Data tersebut diperoleh dari situs website Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co.id, studi kepustakaan yang diambil dari berbagai literatur seperti mencari referensi dari buku, jurnal, artikel, internet, dan lain sebagainya serta sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan dan memanfaatkan data yang telah tersedia sebagai sumber informasi.

E. Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

F. Hipotesis

H1 :Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

H2 :Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

H3 :Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

Hasil dan Pembahasan

Analisa Data

1. Uji Chow Test

Common effect model yang dibandingkan dengan fixed effect model menggunakan uji chow test, jika nilai Prob. Cross-section Chi-square lebih besar dari 0.05 (>0.05) maka model yang terpilih adalah common effect model, namun jika nilai Sig. Cross-section Chi-square kurang dari 0.05 (<0.05), maka model yang terpilih adalah fixed effect model. Adapun hasil dari uji chow-test sebagai berikut :

Model Effects Test sig.
1 Cross-section Chi-square 0.0000
Table 1.Hasil Uji Chow Test

2. Uji Hauman Test

Uji Hausman bertujuan untuk mengetahui model mana yang lebih baik antara random effect dan fixed effect. Hipotesis pada Uji hausman adalah sebagai berikut :

Model Test Summary Sig.
1 Cross-section random 0.0000
Table 2.Hasil Uji Hausman Test

3. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Uji lagrange yang telah dilakukan multiplier test maka diperoleh nilai lagrange multiplier test sebesar 0.00 yang kurang dari 0.05 (<0.05), maka model yang terpilih adalah random effect model, dapat dilihat pada Tabel 3 sebagaik berikut :

Model Uji Hasil Keterangan
1 Chow test 0.0000 Kurang dari 0.05 (<0.05), maka model yang terpilih adalah fixedeffectmodel.
2 Hausman test 0.0000 Lebih dari 0.05 (>0.05), maka model yang terpilih adalah fixed effectmodel.
Table 3.Hasil Pemilihan Model Regresi Data Panel

4. Uji Multikolinearitas

Didapatkan nilai dari hubungan variabel independen yang masing-masing kurang dari 0.9 (<0.9) maka dapat diartikan tidak adanya korelasi antar variabel independen dalam penelitian ini. Dapat dilihat pada Tabel 4 sebagaik berikut :

Model X1 X2 X3 Y
1 X1 1.000000 -0.140249 -0.426819 -0.415057
2 X2 -0.140249 1.000000 0.061121 -0.209675
3 X3 -0.426819 0.061121 1.000000 0.578351
4 Y -0.415057 -0.209675 0.578351 1.000000
Table 4.Hasil Uji Multikolinearitas

5. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai prob. Masing-masing variabel sudah berada diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut :

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
X1 2.453034 5.063927 0.484413 0.6296
X2 0.010003 0.019309 0.518026 0.6061
X3 -0.257589 0.305933 -0.841979 0.4027
R-squared 0.621519 Mean dependent var 18.08074
Adjusted R-squared 0.518789 S.D. dependent var 57.37559
S.E. of regression 39.80109 Akaike info criterion 10.39880
Sum squared resid 110888.9 Schwarz criterion 10.95431
Log likelihood -447.9458 Hannan-Quinn criter. 10.62281
F-statistic 6.050003 Durbin-Watson stat 1.847105
Prob(F-statistic) 0.000000
Table 5.Hasil Uji Heteroskedastisitas

6. Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.9887 setelah diestimasi. Nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat masalah autokorelasi pada model tersebut. Dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Y 0.012040 0.849665 0.014170 0.9887
Table 6.Hasil Uji Autokorelasi

7. Uji Normalitas

Hasil penelitian, didapatkan uji normalitas didapatka nilai probability sebesar 0.560256 yang lebih besar dari 0.05 (>0.05), maka data berdistribusi normal.

Figure 2.Hasil Uji Normalitas

8. Koefisien Determinasi (R2)

Hasil didapatka nilai R2 = 0.82, hal ini berarti 82% kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh 3 variabel independen. Sedangkan sisanya 18% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

Coefficients a

Model R-squared 0.816292 Mean dependent var 1.222000
1 Adjusted R-squared 0.781537 S.D. dependent var 0.371114
S.E. of regression 0.173459 Akaike info criterion -0.505943
Sum squared resid 1.113254 Schwarz criterion -0.184758
Log likelihood 19.38372 Hannan-Quinn criter. -0.386209
F-statistic 23.48671 Durbin-Watson stat 1.073571
Prob(F-statistic) 0.000000
Table 7.Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

9. Uji Parsial (t)

Uji parsial (t) dilakukan untuk mengetahui hubungan varaibel independen secara parsial terhadap variabel dependen yaitu ROE. Dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut :

Coefficients a

Model Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
1 GCG (X1) 0.016354 0.008686 2.882870 0.0476
CSR (X2) 0.733181 0.361184 2.029935 0.0296
IC (X3) 0.023488 0.031858 2.0737292 0.0465
Table 8.Hasil Uji Parsial (t)
  1. Dari perhitungan analisa tersebut diperoleh hasil dari thitung nilai (p-value) pada X1, variabel GCG (good corporate govermance) mendapatkan hasil 0.04 < 0.05 dan 2.882 ˃ 2.019 yang artimya variabel GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
  2. Dari perhitungan analisa diperoleh hasil dari thitung nilai (p-value) pada X2 dengan nilai 0.029 < 0.05 dan 2.029 ˃ 2.019 artinya Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan
  3. Dari perhitungan analisa diperoleh nilai thitung nilai (p-value) X3 dengan nilai 0.0465 < 0.05 dan 2.073 ˃ 2.019 artinya Intelectual Capital (IC) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

10. Uji Simultan (f)

Hasil uji F statistik adalah sebesar 634,2607 > 2,37629 f tabel, F tabel diperoleh dengan cara mencari X1, X2 dan X3. V1 = k = 3, k = jumlah variabel independen, V2 = n – k – 1 = 20 – 3 – 1 = 16. Untuk F hitung sebesar 634,2607 < 2,37629 f tabel dan nilai probabilitas f statistik adalah 0,00 < 0,05 berarti GCG, CSR, dan IC secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur subsektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode juni 2019-2020 pada tingkat kepercayaan sebesar 91,8%. Dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut :

Coefficients a

Model R-squared 0.919130 Mean dependent var 6.179613
1 Adjusted R-squared 0.917681 S.D. dependent var 1.428357
S.E. of regression 0.409814 Akaike info criterion 1.071691
Sum squared resid 337.4064 Schwarz criterion 1.173390
Log likelihood -1059.340 Hannan-Quinn criter. 1.108990
F-statistic 634.2607 Durbin-Watson stat 0.139417
Prob(F-statistic) 0.000000
Table 9.Hasil Uji Simultan (F)

Pembahasan

1. Hubungan Antara Good Corporate Govemance (GCG) dengan Kinerja Keuangan Perusahaan (ROE)

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan di dapatkan nilai variabel GCG berpengaruh signifikan dengan kinerja keuangan perusaahan manufaktur subsektor perkebunan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian dari Klapper dan Love [7], yang menyatakan bahwa hasil lain menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara perilaku corporate governance dengan ROE. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik good corporate governance maka akan semakin meningkatkan ROE.

2. Hubungan Antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Kinerja Keuangan Perusahaan (ROE)

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan di dapatkan nilai variabel CSR berpengaruh signifikan dengan kinerja keuangan perusaahan manufaktur subsektor perkebunan. Penelitian ini sesuai dengan penelitaian Gantino [8], pelaksanaan CSR menjadi salah satu gambaran yang baik suatu perusahaan, CSR ini juga memiliki tujuan bagi perusahaan antara lain menariknya suatu perusahaan dilakangan pasaran nasional dan internasional sehingga dapat menarik para investor.

3. Hubungan Antara Intelectual Capital (IC) dengan kinerja keuangan Perusahaan (ROE)

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada dapatkan nilai variabel IC berpengaruh signifikan dengan kinerja keuangan perusaahan manufaktur subsektor perkebunan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang ditemukan oleh, yang mengungkapkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap return on equity pada kinerja keuangan, sehingga dengan demikian H1 diterima. Hal tersebut terjadi karena kegiatan operasional perusahaan-perusahaan di Indonesia tampaknya masih didominasi oleh penggunaan aset fisik dan keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan.

2.     Corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap ROE pada perusahaan manufaktur, sehingga dengan demikian H2 diterima. Aktivitas corporate social responsibility dari perusahaan tentu saja memerlukan biaya yang tidak kecil jumlahnya sehingga biaya yang besar dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Pada akhirnya berdampak pada penurunan laba tahun berjalan. Maka semakin banyak perusahaan melakukan aktivitas corporate social responsibility laba yang dihasilkan menjadi semakin menurun sehingga nilai ROE juga otomatis akan menurun.

3.     Intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap return on equity pada perusahaan manufaktur, sehingga dengan demikian H3 diterima.  Penerapan good corporate governance dapat meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholder untuk menanamkan modalnya. 

References

  1. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta : Erlangga, 2011.
  2. Sriyono, Detak Prapanca, Nurhuda. “The Stock Price Puzzle: Evidence From Construction and Building Sector Listing in Indonesia Stock Exchange”, International Journal of Advanced Science and Technology, vol. 29, no. 5s, pp. 396-405, 2020.
  3. Wisnu P. Setiyono dan Miftakhul Nur Aini, “Analisis Kinerja (Keuangan Perbankan Dengan Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada Pt. Bpr Buduran Delta Purnama)”. Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan, vol. 1 no. 2, pp. 175-196, 2014.
  4. Warsidi, Wisnu Panggah Setiyono, Muhammad Nafik Hadi Ryandono, Kumara Adji Kusuma “Grand Mosques’ Employee Performance In Gerbangkertosusila Region Of East Java” International Journal Of Scientific & Technology Research, vol 8, 2019.
  5. Widagdo, Dominikus Octavianto Kresno dan Chariri, Anis, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan” e-Journal Accounting Universitas Diponegoro, Semarang. vol. 3, no. 3, pp. 1, 2014.
  6. Afandi, C. D, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol 6, no. 7, 2017.
  7. Klapper, L. F. And Love, I, “Corporate governance, investor protection, and performance in emerging markets”, Journal of Corporate Finance, vol.10, pp.703-728, 2014.
  8. Maulia, S. T., & Januarti, I, “Pengaruh Usia, Pengalaman, dan Pendidikan Dewan Komisaris Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, Diponegoro Journal of Accounting, vol.3, no.3, pp.1–8, 2016.
  9. Gantino, Rilla, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008- 2014”, Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, vol. 3, no.2, pp. 19-32, 2016.
  10. Sofian, Saudah, Mike Tayles, and Richard Pike, ‘The Implications of Intellectual Capital on Performance Measurement and Corporate Performance’, Jurnal Kemanusiaan, vol.4, no.2, pp. 13–24, 2006.