Improving the Performance of Educators with the Effectiveness Level of Additional Employee Income (TPP) in Junior High Schools
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v20i.691

Improving the Performance of Educators with the Effectiveness Level of Additional Employee Income (TPP) in Junior High Schools


Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidik Dengan Tingkat Efektivitas Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Di Sekolah Menengah Pertama

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Effectiveness Additional Employee Income (TPP) Performance Improvement

Abstract

This study aims to describe and analyze the effectiveness of Additional Employee Income (TPP) in improving the performance of educators at the State Junior High School 2 Wonoayu, Sidoarjo Regency. To analyze the supporting factors and inhibiting factors of Additional Employee Income (TPP) in improving the performance of educators at the State Junior High School 2 Wonoayu, Sidoarjo Regency. The method that the author uses in this research is a quantitative descriptive method. The sample in this study were 46 educators. Validity test using Product Moment correlation from Pearson. The results of this study indicate that the effectiveness of the additional employee income program (TPP) in improving the performance of educators at the State Junior High School 2 Wonoayu Sidoarjo, is in the effective category, because based on the overall calculation of the indicators the questionnaire distributed contains 23 (twenty three) statements with the position of the number of Effectiveness of the additional employee income program (TPP) is 4987 which is in the interval >Q2 to Q3 with a value of >2645 – 5290 which is categorized as effective.Keywords: Effectiveness, Additional Employee Income (TPP), Performance Improvement

Pendahuluan

Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia, karena suatu upaya mewujudkan manusia itu sendiri. Minimnya atau tanpa adanya pendidikan akan berpengaruh bagi bangsa ini. Masalah pendidikan berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan terus berkembang dengan perkembangan kehidupan manusia itu sendiri. Bahkan pada hakikatnya kedua proses itu itu menyatu dalam proses kehidupan manusia. Dan keduanya tidak dapat terpisahkan. Cukup beralasan jika Ruppert C. Lodgemenyatakan bahwa “Life is education, and education is life” pendidikan adalah hidup, dan hidup adalah pendidikan [1]. Peran tenaga pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter) tugas-tugas pengawasan dan pengbinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah [2]. Peran lainnya juga sebagai model atau contoh bagi anak. Sehingga menciptakan lulusan yang berkualitas dan lulusan berkualitas juga ditunjukkan dengan peringkat terbaik sekolah [3].

Mewujudkan kinerja yang baik terbentuklah program Tambahan Penghasilan Pegawai. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) adalah segala pembayaran tambahan dan pendapatan sah atau gaji yang merupakan salah satu bentuk kompensasi tidak langsung yang diberikan untuk meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil [4]. Kebijakan TPP bagi PNS (khususnya tenaga pendidik) diharapkan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan pegawai [5]. Kebijakan TPP di Lingkungan Kabupaten Sidoarjo dalam pelaksanaannya sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Yakni sudah diatur dalam peraturan Bupati No.6 Tahun 2018 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kinerja tenaga pendidik di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sama halnya dengan tenaga pendidik yang lainnya. SMP yang ada di Kecamatan Wonoayu juga merupakan sebuah organisasi pendidikan yang memerlukan orang-orang yang memiliki kemampuan kerja dan kreativitas yang tinggi, dalam rangka mencapai tujuan nasional dan tujuan institusi SMP. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka ada yang terkait dengan pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan harus menjadikan penelitian.

Kinerja tersebut juga memiliki reward atau penghargaan atas kerja dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya, dapat berupa uang maupun barang. Reward juga dapat meningkatkan kinerja seseorang atau menjadikan sebagai motivasi kerja. Bersama motivasi kerja yang baik maka secara otomatis kinerja seseorang dapat meningkat. Salah satu bentuk salah satu reward kinerja tenaga pendidik yakni merupakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Pembagian TPP terdapat sebuah penilaian antar pegawai satu dengan yang lain, namun dalam pelaksanaan tersebut masih kurang maksimal dalam menilai pegawai. Selain itu, dalam pelaksanaan program TPP ini masih belum berlakunya sanksi yang tegas disetiap pelanggarannya hanya saja terdapat pengurangan nominal yang diterapkan. Oleh karenanya banyak kebijakan yang dilakukan untuk mendongkrak kinerja para ASN khususnya tenaga pendidik untuk lebih optimal, salah satu kebijakan yang diambil adalah pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai. Program ini sukses membuat kinerja para ASN khususnya tenaga pendidik meningkat, namun dalam peningkatan tiap tahunnya hingga saat ini belum ada yang mencapai target.

Metode Penelitian

Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ini bertempat di Kabupaten Sidoarjo, khususnya SMP Negeri 2 KecamatanWonoayu. Pada penelitian ini alah menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial [6]. Dalam pengukuran setiap variabel dibuat pernyataan yang nantinya akan diisi oleh responden dengan penentuan skala sebagai berikut:

Pernyataan Skala
Sangat efektif 4
Efektif 3
Tidak efektif 2
Sangat tidak efektif 1
Table 1.Skor Jawaban Pernyataan Kuesioner

Hasil dan Pembahasan

A. Analisa Data

1. Uji Validasi

Uji validitas dilakukan dengan pendekatan korelasi produc moment antar masing-masing item yang inengukur suatu variabel dengan skor total variabel tersebut [7]. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi rhitung bemilai positif dan lebih besar dari rtabel, berarti item dinyatakan valid. Dengan N-46 dan α 0,05 (uji dua sisi) diperolah nilai rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas variabel kepuasan kerja diperoleh Tabel 3 sebagai berikut:

Pertanyaan r hitung Kriteria Keterangan
P1 0,394 0,361 Valid
P2 0,490 0,361 Valid
P3 0,649 0,361 Valid
P4 0,760 0,361 Valid
P5 0,688 0,361 Valid
P6 0,588 0,361 Valid
P7 0,481 0,361 Valid
P8 0,481 0,361 Valid
P9 0,631 0,361 Valid
P10 0,908 0,361 Valid
P11 0,648 0,361 Valid
P12 0,643 0,361 Valid
P13 0,567 0,361 Valid
P14 0,465 0,361 Valid
P15 0,378 0,361 Valid
P16 0,789 0,361 Valid
P17 0,456 0,361 Valid
P18 0,631 0,361 Valid
P19 0,876 0,361 Valid
P20 0,648 0,361 Valid
P21 0,589 0,361 Valid
P22 0,543 0,361 Valid
P23 0,631 0,361 Valid
Table 2.Hasil Uji Validasi

Hasil uji validitas variabel tambahan penghasilan pegawai dari 46 responden diperoleh nilai korelasi lebih besar dari 0,361 sehingga hasil yang diperoleh nnenunjukan bahwa semua item variabel tambahan penghasilan pegawai adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu kuisoner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap penyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Variabel dinyatakan realibel jika alpha cronbach > 0,600 [8]. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebasgai berikut:

Variabel Cronbach Alpha Kriteria Keterangan
P1 0,868 0,600 Reliabel
P2 0,870 0,600 Reliabel
P3 0,857 0,600 Reliabel
P4 0,848 0,600 Reliabel
P5 0,854 0,600 Reliabel
P6 0,860 0,600 Reliabel
P7 0,866 0,600 Reliabel
P8 0,858 0,600 Reliabel
P9 0,832 0,600 Reliabel
P10 0,856 0,600 Reliabel
P11 0,857 0,600 Reliabel
P12 0,855 0,600 Reliabel
P13 0,872 0,600 Reliabel
P14 0,863 0,600 Reliabel
P15 0,872 0,600 Reliabel
P16 0,856 0,600 Reliabel
P17 0,854 0,600 Reliabel
P18 0,878 0,600 Reliabel
P19 0,898 0,600 Reliabel
P20 0,856 0,600 Reliabel
P21 0,858 0,600 Reliabel
P22 0,867 0,600 Reliabel
P23 0,865 0,600 Reliabel
Table 3.Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas 46 responden diperoleh nilai cronhach’s alpha di semua variabel penelitian menunjukkan lebih besar dari nilai 0,600. Dengan demikian jawaban-jawaban responden dari variabel penelitian tersebut reliabel, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3. Pengukuran Efektivitas

Pengambilan data penelitian ini dilakukan selama Bulan Februari 2020. Responden (subjek penelitian) atas penelitian ini ialah tenaga poendidikan yang berstatus Aparatul Sipil Negara (ASN). Total responden yang didapatkan selama penelitian sejumlah 46 responden. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20 for windows dapat diperoleh data statistik mengenai Efektivitas program tambahan penghasilan pegawai (TPP) dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Wonoayu Sidoarjo. Tingkat keefektivas indikator pencapaian target adalah 978 dikategorikan nilai dari posisi jumlah tersebut efektif dibuktikan dengan hasil sebagai berikut:

Valid
N 46
Missing 0
SUM 978
Table 4.Output SPSS Indikator Pencapaian Target

Tingkat keefektivas indikator kemampuan adaptasi adalah 1280 dikategorikan nilai dari posisi jumlah tersebut efektif dibuktikan dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Output SPSS Indikator Kemampuan Adaptasi

Valid
N 46
Missing 0
SUM 1280
Table 5.

Tingkat keefektivas indikator kepuasan kerja adalah 1272 dikategorikan nilai dari posisi jumlah tersebut efektif dibuktikan dengan hasil sebagai berikut:

Valid
N 46
Missing 0
SUM 789
Table 6.Output SPSS Indikator Kepuasan Kerja

Tingkat keefektivas indikator tanggung jawab adalah 1328 dikategorikan nilai dari posisi jumlah tersebut efektif dibuktikan dengan hasil sebagai berikut:

Valid
N 46
Missing 0
SUM 1328
Table 7.Output SPSS Indikator Pencapaian Target

B. Pembahasan

Hasil dari penelitian diatas dapat diketahui Efektivitas program tambahan penghasilan pegawai (TPP) dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Wonoayu Sidoarjo, berada dalam kategori efektif, karena berdasarkan perhitungan keseluruhan indikator angket yang disebarkan berisikan 23 (dua puluh tiga) butir pernyataan dengan posisi jumlah Efektivitas program tambahan penghasilan pegawai (TPP) adalah 4987 yang ada pada interval >Q2 s/d Q3 dengan nilai >2645 – 5290 yang dikategorikan efektif.Penelitian ini sejalan dengan isi pada Peraturan Bupati No.6 Tahun 2018 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil Negara Di Lingkuungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Diantaranya terdapat indikator sebagai berikut:

1. Pencapaian Target

Pemberian tunjangan atau koinpensasi menurut Hasibuan [9], adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung ataupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang di berikan kepada perusahaan. Kinerja yang baik merupakan suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan individu [10]. Oleh karena itu kinerja merupakan sasaran penentu dalam mencapai tujuan individu. Hasil analisis statistik secara regresi menunjukkan variabel Tambahan Penghasilan Pegawai berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Sekitar 6 ,0% variasi pada variabel Kinerja Pegawai mampu diterangkan oleh Tambahan Penghasilan Pegawai. Sedangkan Koefisien regresi Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) diperoleh sebesar 978 (efektif) yang berarti bahwa bila variabel Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) meningkat maka Kinerja Pegawai akan naik dan sebaliknya bila Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) turun maka Kinerja Pegawai akan turun.

2. Kemampuan Adaptasi

Tambahan penghasilan pegawai mengandung adanya hubungan yang sifatnya professional di mana salah satu tujuan utama karyawan bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa inenjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannya usaha perusahaan Hasibuan [10] mengatakan bahwa tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah untuk kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan menjaga stabilitas karyawan itu sendiri sehingga bisa menekan angka turn over. Tambahan Penghasilan Pegawai di SMPN 2 Wonoayu Sisoarjo mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai, hal tersebut agar dipertahankan dan ditingkatkan karena hasil yang dicapai belumlah maksimal dan perlu mendapat perhatian yang baik dari pihak manajemen. Dengan adanyatambahan penghasilan pegawai yang baik akan membawa dampak yang positif. Hasil dari penelitian ini adalah kompensasi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Muryanto [11] juga menjelaskan bahwa tambahan penghasilan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Kemampuan Kerja

Tambahan penghasilan pegawai mengandung makna bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh pegawai merupakan kegiatan professional berarti terdapat imbalan atas jasa yang telah dilakukan oleh pegawai untuk instansinya [12]. Pemberian tambahan penghasilan pegawai harus layak dan dapat diterima oleh pegawai yang telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Dengan pemberian tambahan penghasilan pegawai yang sesuai, maka pegawai akan bersungguh-sungguh dan melakukan berbagai upaya agar bisa mencapai hasil kerja yang lebih baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat [13]. Tambahan penghasilan pegawai juga merupakan penghargaan yang diberikan pegawai baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian tambahan penghasilan pegawai atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan instansi, sehingga pemberian tambahan penghasilan pegawai sangat dibutuhkan oleh instansi berguna meningkatkan kinerja pegawainya [14]. Adapun bentuk tambahan penghasilan pegawai adalah gaji, tunjangan, bonus, dan koinisi Sedangkan untuk tambahan penghasilan pegawai non-financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab penghargaan atas kinerja sehat di lingkungan kerja yang mendukung.

4. Tanggung Jawab

Tambahan penghasilan pegawai dalam hal ini diberikan dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besamya, maka dipandang perlu untuk memberikan tunjangan [15]. TPP (tambahan penghasilan pegawai) masuk dalam jenis kompensasi finansial dimana berbentuk tambahan. Kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus. Kompensasi finansial tidak iangsung (tunjangan) meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung seperti, tunjangan wajib rnisalnya jaminan sosial, tunjangan pengangguran, ganti rugi karyawan, cuti keluarga dan pengobatan, tunjangan tidak wajib misalnya bayaran untuk waktu tidak bekerja, perawatan kesehatan, asuransi jiwa, rancangan pensiun, rancangan opsi saham karyawan, tunjangan pengangguran, tambahan layanan karyawan, bayaran premium dan program manfaat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Efektivitas Program Tambahan Penghasilan Pegawai Tenaga Pendidik Tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo dikatakan efektif karena dilihat dari hasil perhitungan tingkat keefektivan adalah 4987. Posisi tersebut terletak pada interval quartil>2645 s/d 5290. Dilihat dari keempat indikator efektivitas, maka dapat dijelaskan bahwa:

  1. Efektivitas ditinjau dari indikator pencapaian target, menunjukkan hasil perhitungan tingkat keefektivannya 978. Posisi tersebut terletak pada interval quartil >575 s/d 1150yaitu dikategorikan efektif.
  2. Efektivitas ditinjau dari indikator kemampuan adaptasi, menunjukkan hasil perhitungan tingkat keefektivannya yaitu 1280. Posisi tersebut terletak pada interval quartil >728 s/d 1558 yaitu dikategorikan efektif.
  3. Efektivitas ditinjau dari indikator kepuasan kerja, menunjukkan perhitunghan tingkat keefektivannya yaitu 789. Posisi tersebut terletak pada interval quartil >644 s/d 1334 yaitu dikategorikan efektif.
  4. Efektivitas ditinjau dari indikator tanggung jawab, menunjukkan perhitungan tingkat keefektivannya yaitu 1328. Posisi tersebut terletak pada interval quartil >728 s/d 1558 aitu dikategorikan efektif.

2. Faktor yang berpengaruh dalam Efektivitas Program Tambahan Penghasilan Pegawai Tenaga Pendidik Tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo yaitu adanya faktor pendukung antara lain:

  1. TPP dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditentukan.
  2. pegawai mampu beradaptasi dengan perubahan kebijakan baru tentang adanya TPP.
  3. TPP sebagai sarana untuk mengikuti semangat kerja.
  4. Aturan hukum mengenai TPP telah di sesuaikan dengan kebutuhan tenaga pendidik

Adapun faktor penghambat yaitu TPP belum mencukupi kebutuhan kerja tenaga pendidik tingkat sekolah menengah pertama negeri 2 wonoayu kabupaten sidoarjo.

References

  1. Rakhmat, Jalaluddin.2011.Psikologi Komunikasi. Bandung : Pt Remaja Rosdakarya.No.40.Hlm.224.
  2. Elin, Rosalin. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontektual. Bandung: Pt Karsa Mandiri Persada.
  3. Halimah, Deni Koswara, 2008. Seluk Beluk Profesi Guru. Bandung: Pt Pribumi Mekar.
  4. Urip Puji Raharjo. (2017). Pengaruh Remunerasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Padeglang, Tpam, Magister Administrasi Publik, Universitas Terbuka.
  5. Achmad Azhari. (2017). Kajian Kebijakan Implementasi Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil Dan Calon Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, Tpam, Magister Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik, Universitas Terbuka.
  6. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta.
  7. Singgih Santoso, 2000, Uji Validitas Dan Reabilitas Data, Alfabeta, Jakarta.
  8. Ghozali, I. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  9. Hasibuan, M. 2003. Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
  10. Hasibuan.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. : Pt Bumi Aksara, Jakarta.
  11. Muryanto, Eko. 2011. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Kantor Penangawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Se-Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi. Surakarta: Uns
  12. Khoiriyah, Lilik. 2009. “Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Aji Bali Jayawijaya Surakarta”.Skripsi. Surakarta: Ums.
  13. Meriana Madjid, 2016.Pengaruh Sistem Informasi Penelitian Dan Penghasilan Pegawai (Tpp) Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Perencanaan, Penelitian, Dan Pemberdayaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Morowali.
  14. Sirajuddin&Darwis, 2015.Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bauk Universitas Negeri Makassar.
  15. Zaharah, 2015.Pengaruh Persepsi Tunjangan Profesi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Tangerang