Effect of Product Quality, Promotion, Brand Image on Sales Increase
Innovation in Economics, Finance and Sustainable Development
DOI: 10.21070/ijins.v20i.690

Effect of Product Quality, Promotion, Brand Image on Sales Increase


Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Brand Image Terhadap Peningkatan Penjualan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Product Quality Promotion Brand Image.

Abstract

This study aims to determine that product quality, promotion, and brand image have a simultaneous effect on increasing sales. The Covid-19 pandemic has had a huge impact on Indonesia, especially in the economic sector. Not only in the economic sector, but the Covid-19 pandemic has an impact on the education and office sectors of this country. In this study using quantitative methods. Meanwhile, the data analysis technique used in this research is data quality test, classical assumption test, and multiple linear regression analysis.

Pendahuluan

Dua tahun lalu tepatnya bulan Desember 2019 menjadi awal kemunculan pandemi Covid-19 tepatnya di kota Wuhan, China. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdeteksi positif virus Covid-19. Tak hanya di sektor ekonomi akan tetapi pandemic Covid-19 memberikan dampak di sektor Pendidikan dan Perkantoran negeri ini. Menjadikan proses belajar mengajar dan bekerja yang pada awalnya di laksanakan secara luring kini berpindah menjadi daring secara keseluruhan. Dengan munculnya banyak kebutuhan masyarakat dengan smartphone dan laptop maka hal ini berdampak pada naiknya permintaan masyarakat pada produk-produk tersebut.

Metode Penelitian

1. Kualitas Produk

Kualitas Produk (X1) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya.

2. Promosi

Promosi (X2) adalah aktivitas yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mencari konsumen yang menggunakan produknya baik itu berbentuk fisik maupun jasa.

3. Citra Merek

Citra merek (X3) adalah persepsi konsumen terhadap suatu merk yang divisualisasikan melalui asosiasi merk yang ada di dalam ingatan konsumen.

4. Peningkatan Penjualan

Peningkatan penjualan (Y) adalah suatu keadaan dimana penjualan produk baik itu berbentuk fisik maupun jasa mengalami peningkatan terus menerus secara konstan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna produk laptop Asus yang berstatus sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

2. Sampel : Metode pengumpulan sampel menggunakannonprobability sampling. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan menggunakan 100 responden sebagai sampel.

C. Jenis dan Sumber Data

  1. Jenis data :jenis data yang digunakan yakni data kuantitatif. Kuntitatif merupakan analisa berupa angka-angka yang mana analisisnya menggunakan statistik.
  2. Sumber data : penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebar kuesioner dan menggunakan data sekunder dari jurnal,skripsi dan buku.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penggunaan pendekatan ini dengan memasukan hasil responden ke dalam aplikasi spss. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh variabel kualitas produk, promosi, dan citra merek terhadap peningkatan penjualan (pengguna prodouk laptop asus mahasiswa umsida). Angket atau kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Responden menjawab beberapa pertanyaan atau pernyataan yang diajukan peneliti untuk dilakukan pengujian. Kuesioner yang diedarkan kepada responden berisi pertanyaan-pertanyaan maupun seperangkat pernyataan. Koesioner diberikan kepada sejumlah responden secara langsung atau tidak langsung dengan cara dikirimkan melalui pos, atau internet. Jawaban yang diperoleh dari responden akan diukur dengan menggunakan skala pengukuran skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial [1].

E. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas merupakan salah satu pengujin data untuk mengetahui apakah data yang digunakan dapat dikatakan valid atau tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung validitas menggunakan Correlation Pearson[2]. Yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (r hitung) dengan 0,30 atau nilai krisis . Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila nilai r hitung ˃ 0,30dan tidak valid apabila nilai r hitung < 0,30 . Sedangkan untuk mengukur reliabel dapat diukur dengan membandingkan Alpha Cronbach atau alpha hitung dengan alpha tabel. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha˃ 0,70 dan dikatakan tidak reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha<0,70.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda dengan menggunakan aplikasi software SPSS.16. Didalam penelitian ini terdapat pengujian uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasi

a) Uji Normalitas

Uji normalitas secara grafik dapat dilakukan apabila part residual menunjukkan sebaran titik-titik yang mendekati garis diagonal.

b) Uji Linieritas

Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan Test for linearity dengan taraf signifikansi sebesar 0,10.

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson.

d) Uji Heterosekedasitas

Model regreasi yang baik yaitu tidak terjadi heterokedatisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas yaitu dengan melihat scatterplot. Jika di dalam Scatterplot titik-titik menyebar secara acak, maka tidak terjadi heterosekedasitas.

e) Uji Multikolinieritas

Agar dapat mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas dalam regeresi adalah sebagai berikut :

  1. Jika angka tolerance diatas (>) 0,1
  2. Jika nilai VIF dibawah (<) 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang tertuang dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan persamaan sebagai berikut:

Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

G. Uji Hipotesis

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam pengujian hipotesis. Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan uji t (Parsial) , uji F (Simultan) dan uji koefisien determinasi.

1. Uji t (Parsial)

Pengujian secara parsial dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel , artinya hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), demikian sebaliknya. Selain itu dapat pula dengan menggunakan uji signifikan. Dengan ketentuan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), dan sebaliknya.

2. Uji F (Simultan)

Untuk pengujian hipotesis secara simultan dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel.. Apabila nilai Fhitung lebih besar dari pada Ftabel, maka terdapat alasan yang kuat dari hipotesis satu (H1) untuk diterima dan menolak hiptesis nol (H0), demikian sebaliknya.

3. Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Nilai koefisien determinasi berganda adalah antara nol dan satu (0-1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas.

Hasil dan Pembahasan

A. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Variabel Item Variabel Correlation (r hitung) r-tabel Sig. Keterangan
Kualitas Produk(X1) X1_1 0.950 0,3 0,000 Valid
X1_2 0.958 0,3 0,000 Valid
X1_3 0.957 0,3 0,000 Valid
X1_4 0.941 0,3 0,000 Valid
X1_5 0.952 0,3 0,000 Valid
X1_6 0.784 0,3 0,000 Valid
X1_7 0.667 0,3 0,000 Valid
Promosi (X2) X2_1 0.991 0,3 0,000 Valid
X2_2 0.990 0,3 0,000 Valid
X2_3 0.967 0,3 0,000 Valid
Citra Merek (X3) X3_1 0.979 0,3 0,000 Valid
X3_2 0.978 0,3 0,000 Valid
X3_3 0.975 0,3 0,000 Valid
X3_4 0.963 0,3 0,000 Valid
X3_5 0.951 0,3 0,000 Valid
Peningkatan Penjualan (Y) Y_1 0.990 0,3 0,000 Valid
Y_2 0.990 0,3 0,000 Valid
Y_3 0.960 0,3 0,000 Valid
Table 1.Uji Validitas Data diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 1 diatas, diketahui bahwa semua pertanyaan pada indikator variabel kualitas produk (X1), promosi (X2), citra merek (X3), dan peningkatan penjualan (Y) menghasilkan nilai rhitung> 0,30, dengan demikian pernyataan kuesioner yang mengukur variabel penelitian dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

2. Uji reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan
Kualitas Produk (X1) 0.957 0.7 Reliabel
Promosi (X2) 0.982 0.7 Reliabel
Citra Merek(X3) 0.984 0.7 Reliabel
PeningkatanPenjualan (Y) 0.980 0.7 Reliabel
Table 2.Uji ReliabilitasData diolahmenggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 2 diatas, diketahui bahwa variabel kualitas produk sebesar 0,957, promosi sebesar 0,982, citra merek sebesar 0,984, dan peningkatan penjualan sebesar 0,980 memiliki nilai Cronbach’s Alpha>0,7 . Sehingga kuesioner yang mengukur variabel penelitian dapat dikatakan reliabel [3].

B. Uji analisis data

1. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.40025827
Most Extreme Differences Absolute .228
Positive .125
Negative -.228
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Table 3.Uji NormalitasData diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 3 diatas hasil uji normalitas menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000.

b) Uji Linieritas

Variabel F Sig. Linearity Keterangan
PeningkatanPenjualan*Kualitas Produk (X1) 196.787 0.000 Linier
PeningkatanPenjualan*Promosi (X2) 171.479 0.000 Linier
PeningkatanPenjualan*Citra Merek (X3) 231.071 0.000 Linier
Table 4.Uji LinieritasData diolahmenggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 4 diatas, hasil uji linieritas pada Variabel X1 diperoleh nilai linearity sebesar 0.000. Nilai tersebut kurang dari tingkat signifikansinya sebesar 0.05. Variabel X2 diperoleh nilai linearity sebesar 0.000. Nilai tersebut kurang dari tingkat signifikansinya sebesar 0.05. Variabel X3 diperoleh nilai linearity sebesar 0.000. Nilai tersebut kurang dari tingkat signifikansinya sebesar 0.05. Menurut [4] uji linieritas dapat dilakukan melalui test of linearity. Kriteria yang berlaku yaitu apabila angka signifikansi pada linearity 0.05, maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan yang linear.

Tabel 5

c) Uji Autokrelasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin Watson
,934a ,872 ,868 1.422 2,190
Table 5.Uji AutokrelasiData diolahmenggunakan SPSS

Pada tabel 5 diatas dapat dinyatakan bahwa nilai Durbin – Watson 2.190 maka tidak terjadi autokorelasi.

d) Uji heterosekedasitas

Supplementary Files

Gambar 1. Scatterplot

Variabel Dependen : Keputusan PembelianKonsumen

Berdasarkan hasil dari scatterplot pada gambar 1 , diketahui bahwa plot residual menyebar tidak beraturan (acak) dan tidak memiliki pola tertentu. Dengan demikan disimpulkan bahwa tidak terjadi heterosekedasitas.

  1. Uji normalitas
  2. Uji linieritas
  3. Uji autokorelasi
  4. Uji heterosekedasitas

e) Uji multikolinieritas

Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kualitas Produk .546 1.832
(Total X1)
Promosi .486 2.057
(Total X2)
Citra Merek .513 1.951
(Total X3)
Table 6.Uji MultikolinieritasData diolahmenggunakan SPSS

Tabel 6 menunjukan bahwa hasil perhitungan nilai VIF lebih kecil dari 10 (<10) dan toleransi lebih besar dari 0,1 (>0,1), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel penjelas yang satu dengan variabel lainnya tidak saling berkolinieritas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.609 .502
Kualitas Produk .212 .026 .407
Promosi .287 .055 .276
Citra Merek .248 .032 .394
Table 7.Analisis Regresi Linier BergandaData diolahmenggunakan SPSS

Pada tabel 7 diatas , berdasarkan persamaan regresi linier berganda dengan rumus :

Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

Y= 2.609 + 0.212 X 1 + 0.287 X 2 + 0.248 X 3 +e

C. Pengujian hipotesis

1. Uji t (Parsial)

Untuk pengujian hipotesis secara parsial dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t table. Apabila t hitung lebih besar dari t table , artinya terdapat alasan yang kuat untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), demikian sebaliknya. Selain itu dapat pula dengan menggunakan uji signifikan. Dengan ketentuan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), dan sebaliknya.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig
1 (Constant) 2.609 .502 5.196 .000
Kualitas Produk .212 .026 .407 8.220 .000
Promosi .287 .055 .276 5.266 .000
Peningkatan Penjualan .248 .032 .394 7.710 .000
Table 8.Hasil Uji t (Parsial)Data diolah menggunakan SPSS

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (α= 0,05) dengan degree of freedom sebesar k = 3 dan df2= n-k-1 (100-3-1=96) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,984 maka dapat disimpulkan :

a) Pengaruh kualitas produk terha dap peningkatan penjualan

H0: variabel kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan

H1: variabel kualitas produk secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penjualan

b) Pengaruh promosi terhadap peningkatan penjualan

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 8.820. hal ini menunjukkan bahwa thitung8.820 lebih besar dari ttabelsebesar 1.984 dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan pada produk laptop asus.

H0: variabel promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan

H1: variabel promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penjualan

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 5.266. hal ini menunjukkan bahwa thitung5.266 lebih besar dari ttabelsebesar 1.984 dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan pada produk laptop asus.

c) Pengaruh citra merek terhadap peningkatan penjualan

H0 : variabel citramereksecaraparsialtidakberpengaruhsignifikanterhadappeningkatanpenjualan

H1: variabel citramereksecaraparsialberpengaruhsecarasignfikanterhadappeningkatanpenjualan

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 7.710 . hal ini menunjukkan bahwa thitung 7.710 lebih besar dari ttabelsebesar 1,984 dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan pada produk laptop asus.

2. Uji F (Simultan)

Model Sum of Squares Mean Square
D f F Sig.
1 Regression 1318.248 3 439.416 217.318 .000a
Residual 194.112 96 2.022
Total 1512.360 99
Table 9.Hasil Uji F (Simultan)Data diolahmenggunakan SPSS

Pada tabel 9 diatas disajikan hasil uji F atau secara simultan , dimana diketahui hasil Fhitung217.318 dan Ft,abel dilihat dari tabel dengan derajat pembilang =K-1 (Jumlah variabel ) K-1 = 3 dan dengan derajat penyebut = n – k – 1 = 100 – 3 – 1 = 96 dan nilai sig 0,05 . Sehingga diperoleh F tabelsebesar 2,70.

Dijelaskan bahwa terdapat pengaruh simultan dari ketiga variabel kualitas produk, promosi, dan citra merekterhadap peningkatanpenjualan. Hal ini ditunjukan bahwa nilai Fhitung> Ftabel217.318 > 2.70.

  1. Uji F ( Simultan )

3. Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
.934 .872 .868 1.422
Table 10.Hasil Korelasi Berganda (R) dan Korelasi Determinasi Berganda (R2) Data diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 10 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai dari koefisien determinan (R2) pada hasil pengujian koefisien determinan berganda (R2) adalah sebesar 0.872 atau 87,2% sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel kualitas produk, promosi, dan citra merek dapat menjelaskan tentang variabel peningkatan penjualan. Dalam penelitian ini dan sisanya sebesar 12,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak menjadi objek dalam penelitian ini.

D. Pembahasan

Hasil dari penelitian yang ada di atas dapat diketahui seberapa besar pengaruh kualitas produk, promosi, dan citra merek terhadap peningkatan penjualan dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS statistik versi 22.0.

1. Kualitas Produk (X1) berpengaruh terhadap peningkatan penjualan (Y)

Berdasarkan hasil Uji T menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk berpengaruh terhadap Peningkatan Penjualan pada produk Laptop Asus. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden pada Analisis Deskriptif pada pernyataan ke enam yang menyatakan bahwa Produk Laptop Asus di ciptakan dengan bentuk yang menarik.

Hasil penelitian tersebut didukung penelitian yang dikemukakan [5] Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Produk Dan Kesesuaian Harga berpengaruh terhadap Peningkatan Penjualan Beras Premium.

2. Promosi (X2) berpengaruh terhadap peningkatan penjualan (Y)

Berdasarkan hasil Uji T menunjukkan bahwa variabel Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Penjualan pada produk Laptop Asus. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada Analisis Deskriptif pada pernyataan pertama yang menyatakan bahwa Produk Laptop Asus melakukan promosi dengan konten yang menarik sehingga banyak konsumen yang tertarik.

Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian yang dikemukakan oleh [6]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan.

3. Citra Merek berpengaruh terhadap peningkatan penjualan(Y)

Berdasarkan hasil Uji T menunjukkan bahwa variabel Brand Image berpengaruh terhadap Peningkatan Penjualan pada produk Laptop Asus. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada Analisis Deskriptif pada pernyataan pertama dan ketiga yang menyatakan bahwa Produk Laptop Asus adalah produk laptop yang berkualitas baik dari produk maupun layanannya dan Produk Laptop Asus mudah di dapatkan baik secara offline ataupun online.

Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian yang dikemukakan oleh [7]. Hasil peneltian menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan [8].

4. Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), dan Citra Merek berpengaruh secara bersama – sama terhadap Peningkatan Penjualan (Y)

Berdasarkan hasil Uji F menunjukkan bahwa kualitas produk, promosi, dan brand image berpengaruh secara simultan terhadap peningkatan penjualan. Berdasarkan analisis bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap peningkatan penjualan. Dalam hal ini laptop asus telah memaksimalkan dalam melakukan penjualan pada produk laptop asus dari segi kualitas. Berdasarkan analisis bahwa promosi berpengaruh terhadap peningkatan penjualan. Dalam hal ini perusahaan asus dapat melakukan promosi terkait penjualan laptop asus dengan berbagai media yang ada.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Produk Dan Kesesuaian Harga berpengaruh terhadap Peningkatan Penjualan Beras Premium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan.. Hasil peneltian menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan [9].

Kesimpulan

Berdasarkan analisis bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap peningkatan penjualan. Dalam hal ini laptop asus telah memaksimalkan dalam melakukan penjualan pada produk laptop asus dari segi kualitas [10]. Berdasarkan analisis bahwa promosi berpengaruh terhadap peningkatan penjualan.Dalam hal ini perusahaan asus dapat melakukan promosi terkait penjualan laptop asus dengan berbagai media yang ada [11].Berdasarkan analisis membuktikan bahwa kualitas produk, promosi, dan brand image berpengaruh secara bersama – sama terhadap peningkatan penjualan pada produk Laptop Asus. Hal in berarti jika kualitas produk yang di ciptakan oleh perusahaan, promosi yang dilakukan oleh perusahaan, serta brand image yang dibuat oleh perusahaan maka penjualan Laptop Asus akan mengalami peningkatan[12].

References

  1. linda R. Sari, “Promosi dan kualitas produk pengaruhnya terhadap penjualan pengusaha kripik gadung desa made jombang,” vol. 8, no. 1, pp. 49–58, 2021.
  2. N. Prasastono and S. Y. Pradapa, “Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kentucky Fried Chicken Semarang Candi,” Progr. Stud. D3 Perhotelan, Progr. Diploma Kepariwisataan Univ. Stikubank Semarang Abstr., vol. XI, pp. 13–23, 2017.
  3. L. A. Lestari, Y. Apriani, A. Asnaini, and K. Kustin, “Pengaruh Harga, Promosi, Produk, Label Halal terhadap keputusan membeli frozen food (studi di kota Bengkulu),” J-Alif J. Penelit. Huk. Ekon. Syariah dan Budaya Islam, vol. 6, no. 1, 2021, doi: 10.35329/jalif.v6i1.2135.
  4. Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif,” Bandung Alf., pp. 1–23, 2017.
  5. I. Puspitasari, H. Sumampouw, and A. Punuindoong, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kesesuaian Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Beras Premium Pada Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara Dan Gorontalo (Studi Kasus Pada Konsumen Wilayah Kota Manado),” J. Adm. Bisnis, vol. 6, no. 002, p. 269364, 2018.
  6. Suryani Wan, “ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN SPAREPART PADA PT. AKSARA MOTOR MEDAN,” Jurnal Ilmiah Integritas, 2017. http://www.jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/08/ANALISIS-PENGARUH-PROMOSI-TERHADAP-PENINGKATAN-PENJUALAN-SPAREPART.pdf (accessed Apr. 17, 2022).
  7. L. Puspitasari, “Pengaruh Brand Image Terhadap Penjualan Kamar Pada Hotel Aryaduta Jakarta Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Jakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BrandIimage dan Penjualan Kamar . Penelitian dilakukan di Hotel Aryaduta Jakarta ,” vol. 2, no. 1, pp. 44–54, 2017.
  8. D. Prapanca, W. P. Setoyono, and A. Hanif, “Penerapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Melalui Konsep Triple Bottom Line untuk Mendukung Universitas yang Berkelanjutan,” J. Manaj. dan Bisnis, vol. 5, no. 2, pp. 174–182, 2020.
  9. S. Nurhayati, “Pengaruh citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian handphone samsung di yogyakarta,” JBMA – Vol. IV, No. 2, Sept. 2017 ISSN 2252-5483, vol. IV, no. 2, pp. 60–69, 2017.
  10. D. S. Haryani, “Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Perumahan Griya Puspandari Asri Tanjungpinang,” J. Dimens., vol. 8, no. 1, 2019, doi: 10.33373/dms.v8i1.1827.
  11. A. SEGATI, “Pengaruh Persepsi Sertifikasi Halal, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Persepsi Peningkatan Penjualan,” JEBI (Jurnal Ekon. dan Bisnis Islam., vol. 3, no. 2, p. 159, 2018, doi: 10.15548/jebi.v3i2.175.
  12. R. Lesmana and S. D. Ayu, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Pt Paragon Tehnology and Innovation,” J. Pemasar. Kompetitif, vol. 2, no. 3, p. 59, 2019, doi: 10.32493/jpkpk.v2i3.2830