The Effect of Concrete Learning on Ibtidaiyah Madrasah Students' Reading and Writing Skills Improvement
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v19i.687

The Effect of Concrete Learning on Ibtidaiyah Madrasah Students' Reading and Writing Skills Improvement


Pengaruh Pembelajaran Konkrit Terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca dan Menulis Siswa Madrasah Ibtidaiyah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Concrete Learning Reading Writing

Abstract

The problem raised in this study is whether there is an effect of concrete learning on improving reading and writing skills in class I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. This study aims to analyze how much influence concrete learning has on improving reading and writing skills in Indonesian subjects in class I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. To achieve this goal, the researchers used quantitative methods with pretest/posttest test tools and questionnaires. The sample of this study was class I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng with a total of 24 students. There are several stages that researchers must go through in research, namely interviews with the homeroom teacher to get real problems, formulate hypotheses, collect data, analyze data and draw conclusions. In the sampling technique, the researcher used purposive sampling. Data analysis used a simple linear regression test with the help of SPSS 20 for windows. Based on the test results indicate that there is no effect of concrete learning on improving reading skills and there is an effect of concrete learning on improving writing skills. This can be proven by the results of the analysis of the effect of the significance value obtained from concrete learning with an increase in reading skills of 0.580 > 0.05, with t count -0.563 and t table 2.074 which results in H0 being accepted and Ha rejected, while concrete learning with improving writing skills obtained a significance of 0.677 <0.05 and t count writing -0.423 and t table 2.074 which resulted in Ho being rejected and Ha accepted.

Pendahuluan

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang tertuang pada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang sudah di amandemen, pada pasal 31 tentang Pendidikan Nasional mengamanatkan: (1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (2) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (3) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur undang-undang. Dan ada juga landasan yudisium yang tertuang pada UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”p

Pendidikan di Indonesia selama ini masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara yang lain. Untuk itu perlu perbaikan sistem pendidikan yang responsif terhadap perubahan dan tuntutan zaman. Dimulai dari perbaikan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sebaiknya menggunakan sistem pendidikan dan pola kebijakan yang sesuai dengan keadaan yang ada [1].

Lahirnya UU No. 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah membawa dampak positif bagi pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini mencerminkan dengan diangkatnya membaca, menulis dan berhitung sebagai kemampuan dasar berbahasa yang secara dini dan berkesinambungan menjadi perhatian dan kegiatan di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dari kelas Ii[2]. Standart Isi satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk kelas I di Sekolah Dasar menjelaskan bahwa berbahasa dan bersastra ada empat aspek [3] yaitu aspek mendengar, aspek berbicara, aspek membaca, dan aspek menulis. Pada keempat aspek tersebut merupakan aspek kemampuan berbahasa dan bersastra sehingga saling berkaitan erat dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.

Membaca dan menulis merupakan sebuah keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap orang. Siswa akan diajarkan dasar-dasar menulis mulai awal pembelajaran di Sekolah Dasar. Karena tujuan pengajaran membaca seharusnya secara otomatis membantu siswa untuk mengenali, memahami teks, dan secara motivasi agar dapat membaca dan bisa mengapresiasi bacaan [4]. Peranan penting yang harus dimiliki dalam kehidupan manusia modern adalah memiliki kemampuan membaca. Karena melalui membaca dapat memperbarui atau memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibantu dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat canggih [5]. Jika kemampuan membaca tidak dimiliki sejak usia sekolah dasar, maka pada kelas berikutnya akan mengalami berbagai kesulitan dalam mempelajari bidang studi. Sedangkan keterampilan menulis sejak seorang bayi usia dini juga sudah memiliki kemampuan menulis, akan tetapi menulis juga memiliki tujuan dan dalam menulis juga memerlukan latihan dengan waktu yang tidak sebentar untuk itu keterampilan menulis harus dimulai dari latihan, praktek terus menerus, dan teratur. Karena menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasayang digunakan dalam berkomunikasi secara tidak tatap muka atau tidak secara langsung [6].

Anak usia Sekolah Dasar yang baru mengenal huruf atau kata-kata tidak akan dapat melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya karena kegiatan membaca dan menulis adalah suatu kegiatan yang rumit dan unik. Untuk menguasai dalam bidang studi anak harus memiliki kemampuan membaca terlebih dahulu [7]. . Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar.Terutama pada aspek membaca permulaan akan mempengaruhi pada keterampilan membaca lanjutan karena sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya. Untuk itu membaca permulaan merupakan pondasi bagi pengajaran selanjutnya dan sebagai pondasi harus kuat dan kokoh [8].

Hakikatnya pembelajaran adalah proses dimana melakukan suatu interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung seperti tatap muka dan melalui berbagai media pembelajaran. Dengan didasari adanya perbedaan tersebut maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran [9]. Berbagai upaya telah dilakukan guru untuk mencari solusi yang tepat agar bisa mengatasi apa saja kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik. Karena pada dasarnya anak Sekolah Dasar merupakan anak yang membutuhkan pembelajaran secara langsung dalam setiap proses pembelajaran. Untuk itu, alangkah baiknya memberikan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif. Dalam belajar pengalaman langsung tersebut peserta didik tidak hanya mengamati, akan tetapi juga terlibat langsung dalam perbuatan dan akan bertanggung jawab dengan apa yang dihasilkan. Pembelajaran yang dimaksudkan adalah terciptanya suasana sehingga peserta didik dapat belajar dengan tujuana pembelajaran yang harus menunjang dalam tercapainya tujuan belajar itu sendiri [10]. Untuk itu pada penelitian ini pembelajaran konkrit dipilih untuk menyampaikan materi menggunakan media yang nyata. Karena berawal dari hal yang nyata atau rill dapat membantu siswa memahami materi yang disampaikan.

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 1. Pada saat wawancara peneliti menanyakan hal-hal yang terkait dengan indikator kemampuan membaca dan menulis. Dan hasil wawancara menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas 1 yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Diakibatkan karena faktor lingkungan dan keluarga yang kurang mendukung. Berdasarkan permasalahan yang ada di atas mengenai materi mambaca dan menulis, peneliti menggunakan pembelajaran konkrit. Karena di SD Muhammadiyah 2 Kedungbanteng sudah memiliki media pembelajaran yang bisa diterapkan dalam materi membaca dan menulis. Maka pada penelitian ini peneliti akan melihat “Pengaruh pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan membaca dan menulis siswa di MI Muhammadiyah 2”.

Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah sampel 24 siswa kelas I di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data Tes, Angket dan Dokumentasi.

Hasil dan Pembahasan

Peneliti melaksanakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran konkrit terhadap keterampilan membaca dan menulis di sekolah MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas I terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Selain wawancara peneliti juga membagikan soal pretest dan posttest. Tak hanya soal tes peneliti juga memberikan kuisioner atau angket. Soal pretest, posttest dan angket diberikan kepada responden yaitu siswa kelas I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng dengan jumlah 24 siswa. Hasil pretest, posttest dan angket dianalisis dengan menggunakan uji validasi, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji regresi.

Berdasarkan hasil uji validitas rhitung > rtabel 0,3297. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir soal valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Hasil uji reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,641. Oleh karena itu item soal pretest bisa dikatakan reliabel karena koefisien lebih besar 0,6 sedangkan item soal posttest dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,658 adalah reliabel atau konsisten karena koefisien lebih besar dari 0,6. Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram diketahui bahwa data dari tes dan angket menunjukkan pola yang berdistribusi melenceng ke arah kanan yang artinya data tersebut berdistribusi normal.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,312 ,833 1,575 ,130
Membaca -,046 ,081 -,124 -,563 ,580
Menulis -,041 ,098 -,093 -,423 ,677
a. Dependent Variable: RES2
Table 1.Hasil Uji Heterokedastisitas

Dari hasil analisis diketahui t hitung membaca -0,563 dan t tabel 2,074 jika disimpulkan -0,563 < 2,074. Nilai signifikansinya dari tabel coefficients mendapatkan nilai sebesar 0,580 > 0,05 selain itu juga H0 diterima dan Ha ditolak maka dengan hal ini dapat dinyatakan tidak ada pengaruh pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan membaca siswa kelas I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Sedangkan dari hasil t hitung menulis -0,423 dan t tabel 2,074 jika disimpulkan -0,423 < 2,074. Nilai signifikansinya dari tabel coefficients mendapatkan nilai sebesar 0,677 < 0,05 selain itu juga Ho ditolak dan Ha diterima maka dengan hal ini dapat dinyatakan terdapat pengaruh pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan menulis di kelas I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan membaca dan adanya pengaruh pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan menulis siswa di kelas I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Hal tersebut terbukti dengan adanya hasil hipotseis menunjukkan bahwa nilai signifikansinya pengaruh pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan membaca sebesar 0,580 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki nilai sig yang lebih dari 0,05 yang artinya tidakterdapat pengaruh. Sedangkan hasil dari pembelajaran konkrit terhadap keterampilan menulis sebesar 0,677 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai sig yang kurang dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh. Hasil analisis data tersebut sesuai dengan wawancara peneliti dengan wali kelas I MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas I di sekolah MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng tidak terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan membaca dan adanya pengaruh yang signifikan pembelajaran konkrit terhadap peningkatan keterampilan menulis. Meskipun dalam penelitian ini ada salah satu yang tidak terdapat pengaruh, tetapi sebagai tenaga pendidik harus memberikan yang terbaik agar bisa mencapai semua tujuan pembelajaran.

References

  1. Rahmawati, Y. (2018). Pengaruh Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Berfikir Peserta Didik Slow Learner (Pembelajaran Lamban) Di Sekolah Inklusi.
  2. Herlinasari, R. (2017). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Flash Card . Lampung
  3. Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
  4. Venda, D. M. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Siswa Kelas I SD Negeri Panembang. Yogyakarta.
  5. Herlinda, F. (2014). Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Melalui Media Audio Visual Bagi Anak Slow Learner.
  6. . Tarigan, H. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung.
  7. Haryanto. (2009). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan dengan Media Gambar. Surakarta.
  8. Hasanah, U. (2017). Strategi Guru Kelas dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas 1 di Sekolah Dasar 'Aisyiyah Kamila Dinoyo. Malang.
  9. Nurdyansyah, & Fariyatul, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning Center
  10. Nurdyansyah, & Widodo, A. (2015). Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.