The Relationship of Anemia in 3rd Trimester Pregnant Women with the Length of the 1st Stage of Latent Phase
Innovation in Health Science
DOI: 10.21070/ijins.v15i.547

The Relationship of Anemia in 3rd Trimester Pregnant Women with the Length of the 1st Stage of Latent Phase


Hubungan Anemia pada Ibu Hamil Trimester 3 dengan Lama Kala 1 Fase Laten

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Anemia Lamakala

Abstract

Prolonged labor is labor that lasts more than 24 hours in primi and more than 18 hours in multigravida. The incidence of prolonged labor in KB Karunia in 2019-2020 is (79.36%). The purpose of this study was to determine the relationship between anemia and the incidence of prolonged labor in the Karunia family. The population studied were 100 patients and found (79.36%) mothers who had anemia and prolonged labor and (40.54%) mothers who were not anemic experienced normal first stage labor. The research design used in this article is cross-sectional, in which only observations and measurements of variables are carried out at one particular moment. The instruments used are medical records and patient partographs or use secondary data by applying the purposive sampling method. The results showed that the results of the chi square test showed P value of 0.056 > 0.05 which indicated that there was a relationship between the length of the first stage and the incidence of anemia. This shows that anemia in pregnancy has a relationship with the length of the 1st stage. The conclusions mostly show that there is a relationship between anemia and the incidence of the duration of the 1st stage of birth. Family Planning Karunia in 2019-2020.

Pendahuluan

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikasi untuk mengukur derajat kesehatan ibu. AKI di Indonesia juga masih tergolong tinggi di bandingkan dengan negara Asia Tenggara, yaitu urutan ke delapan dari 18 negara, sebesar 240 per 100.000 KH [1]. Di Indonesia, Terdapat a 28 persen kematian ibu dikarenakan perdarahan, 13 persen preklampsi atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, 9 persen persalinan lama, 11 persen komplikasi aborsi dan 10 persen akibat infeksi [2].

Perdarahan merupakan kasus tertinggi yang menjadi penyebab terjadinya angka kematian ibu. Beberapa hal yang menyebabkan perdarahan diantaranya: Persalinan yang memanjang menyebabkan terjadinya perdarahan postpartum, karena Jika mendapat stimulasi dan lemahnya kontraksi miometrium merupakan akibat dari kelelahan karena persalinan lama atau persalinan dengan tenaga besar [3]

Partus lama merupakan salah satu komplikasi yang terjadi dalam persalinan. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih dari 18 jam pada multigravida [4]. Terjadinya persalinan lama yang di sebabkan kelainan his yang tidak efisien, kelainan panggul, kelainan letak janin, pimpinan persalinan yang salah, janin besar, grande multipara dan ketuban pecah dini. Persalinan lama merupakan komplikasi partus yang salah satunya di sebabkan karena anemia. Menurut WHO 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan yang disebabkan defisiensi besi. Kondisi Ibu hamil yang mengalami anemia membuat keadaan ibu menjadi kelelahan, kelemasan dan kurangnya tenaga. Jika pada saat kehamilan anemia tidak teratasi dengan baik akan menjadi komplikasi pada proses persalinan yang salah satunya persalinan lama karena kelelahan otot rahim saat berkontraksi [5].

Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi diantaranya dapat menyebabkan abortu s, partus prematurus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri, serta menyebabkan perdarahan serta syok. Partus lama dapat dilihat ketika ibu sudah dalam fase aktif persalinan yang dinilai dari kecepatan pembukaan, dimulai dari pembukaan 3-4cm. Kemiripan yang luar biasa ini digunakan untuk menentukan fase aktif. Dengan demikian, pembukaan serviks 3 – 4 cm atau lebih, disertai adanya kontraksi uterus, dapat secara meyakinkan digunakan sebagai batas awal persalinan aktif. Karena diagnosis persalinan dapat ditegakkan ketika fase aktif berlangsung [6]

Kejadian anemia anemia masih tinggi oleh karena itu Sejak tahun 2013 pemerintah menggalakkan program pemberian tablet FE pada ibu hamil untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil . Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 menunjukkan angka kejadian anemia di Indonesia sebesar 37,1%, namun pada tahun 2018 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat menjadi 48,9%. Menurut RPJMN 2019 prevalensi anemia di Provinsi Jawa Timur adalah 28%, sedangkan prevelensi anemia di sidoarjo sebesar 29,26%. Hal ini menunjukkan masih tingginya anemia di Sidoarjo. Dengan ditemukannya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengaan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kejadian anemia denga lama kala 1 persalinan.

Metode Penelitian

Desain penelitian ini yang digunakan adalah cross sectional yang dimana hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada saat tertentu saja. Intrumen yang digunakan yaitu rekam medis dan partograf pasien atau menggunakan data sekunder dengan menerapkan metode purposive sampling yang melibatkan 100 sampel penelitian pada periode bulan oktober 2019- 2020 dengan kriteraia lama kala 1 lama dan anemia. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel , yaitu variabel bebas yang terdiri dari anemia, sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lama persalinan kala 1. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2019 – 8 Oktober 2020 di BKIA Karunia Sidoarjo.

Hasil dan Pembahasan

Analisis Unvariat

Variabel Frekuensi
Jumlah %
Usia
<20 tahun dan >35 tahun20-35 tahun 2575 2575
Paritas
Primigravida 25 25
Multigravida dan Grandemultigravida 75 75
Status Gizi
<23,5 37 37
>23,5 63 63
Anemia
Ya 61 61
Tidak 39 39
Lama persalinan kala 1
Normal 43 43
Tidak Normal 57 57
Table 1.Analisis Unvariat

Tabel 1. menujukkan distribusi frekuensi variabel bebas dan Variabel terikat. Pada tabel tersebut menunjukkan sebagian besar (75%) usia ibu adalah 20-35 tahun. Sebagian besar (75%) paritas ibu adalah multigravida dan grandemultigravida. Sebagian besar (63%) status gizi ibu baik Sebagian besar (61%) ibu mengalami anemia, dan sebagian besar (57%) lama kala 1 berlangsung normal.

Analisis Bivariat

Kadar HB Lama kala 1 Jumlah
Tidak Normal Normal P value
N (%) N (%) N (%)
Anemia 50 (79,36) 13 (20,63) 63 (100) 0,207
Tidak anemia 22 (59,45) 15 (40,54) 37 (100)
Table 2.Analisis Bivariat

Tabel 2 menunjukkan bahwa ibu yang anemia dan mengalami kala 1 persalinan yang tidak normal sebanyak (79,36%), sedangkan sebagian kecil (20,63%) ibu yang anemia mengalami kala 1 persalian yang normal. Sebagian kecil ibu yang tidak anemia (59,45%) mengalami kala 1 persalinan yang tidak normal, sebagian kecil lainnya (40,54%) ibu yang tidak anemia mengalami persalinan kala 1 yang normal. Setelah di lakukan analisis hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas, hasil dari uji chi square didapatkan hasil P value 0,056 > 0,05 menunjukkan adanya hubungan antara lama kala 1 dengan kejadian anemia. Hal ini menunjukkan bahwa anemia pada kehamilan ada hubungan dengan lama kala 1.

Berdasarkan data penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang menderita anemia sebagian besar tidak mengalami persalinan kala I tidak normal (lama). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya persalinan kala I lama, diantaranya adalah usia ibu atau juga dapat disebabkan oleh paritas.

Saat terjadinya proses persalinan, gangguan his dapat menimbulkan terjadinya anemia sehingga kala pertama dapat berlangsung dengan lama. Penelitian [7] menunjukkan bahwa ada hubungan antara anemia pada ibu bersalin dengan kejadian partus lama. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya kadar Hb dalam darah sehingga menyebabkan oksigen yang dikirim ke uterus juga sangat kurang. Jumlah oksigen dalam darah yang kurang dapat menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan baik dan adekuat sehingga menyebabkan his yang tidak efisien dalam pembukaan dan penipisan serviks [8]. Kontraksi dapat menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi). Apabila kontraksi tidak adekuat dapat menyebabkan persalinan berlangsung lama yang berakibatkan buruk pada kondisi ibu dan janin [9].

Ibu yang sering melahirkan lebih memiliki resiko mengalami komplikasi persalinan pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan gizi yang di konsumsi ibu. Pada usia paritas yang lebih dari tiga, biasanya kondisi rahim melemah sehingga menimbulkan partus lama dan perdarahan pada saat melahirkan.

Usia ibu merupakan salah satu faktor resiko yang yang berhubungan dengan lama kala 1. Pada ibu dengan usia kurang dari 20 tahun, perkembangan alat-alat reproduksi belum matang sehingga sehingga sering timbul komplikasi persalinan, sedangkan ibu dengan usia 35 tahun, mulai terjadi regeresi sel-sel tumbuh terutama endometrium sehingga menyebabkan proses kehamilan dan persalinan menjadi beresiko[10].

Paritas beresiko dapat menyebabkan terjadinya persalinan lama dikarenakkan otot-otot rahim pada ibu yang sering melahirkan sudah melemah sehingga dapat mengakibatkan lamanya proses persalinan.

Kesimpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara anemia dengan lama kala 1 persalinan. Penelitian ini dapat dijadikan wawasan pengetahuan untuk penelitian lebih lanjut dari faktor lain. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai data awal dikemudian hari. Data bisa juga ditambahkan variabel agar hasil penelitian bisa lebih lengkap.

References

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta.
  2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
  3. Rukiyah, A. Y., & Yulianti, L. (2012). Asuhan Kebidanan 4 Pathologi. (Pramono Herry, Ed.) (Pertama). Jakarta: Trans Info Media.
  4. Oxorn, Hary, 2009, Ilmu Kebidanan Patologis dan Fisiologis Persalinan, YEM, Jakarta.
  5. Almatsier, Sunita. 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  6. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan.YBP-SP. Jakarta
  7. Riskesdas. (2018). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Di Unduh Tgl 19 November Pukul 20:00
  8. Robson, E., & Jason, W. (2013). Patologi Pada Kehamilan. (Tayadih, Ed.) (Pertama). Yogyakarta: Nuha Medika.
  9. Rukiyah, A. Y., & Yulianti, L. (2012). Asuhan Kebidanan 4 Pathologi. (Pramono Herry, Ed.) (Pertama). Jakarta: Trans Info Media.
  10. Kumalasari, A. R. 2016, 4 juli. Hubungan Antara Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Persalinan Kala I Lama di RSUD surakarta Fakultas Kedokteran.
  11. Mulyawati, I., Azam, M. & Hadju, V. (2012). Faktor Determinan Lama Kala I Serta Dampaknya terhadap Pelepasan Plasenta Pada Primigravida di RSKD ibu dan anak Fatimah Makassar.