Abstract
Development is an increase in the ability of the structure, function of the body to be more complex in a regular pattern. Based on initial data obtained at PAUD Muslimat in Petung Village in January 2020 by conducting the KPSP test as many as 7 out of 10 children the results were dubious. The research design is descriptive, the population and samples of all mothers who have children aged 3-4 years are 35 people. The data are presented in the form of frequency distribution tables and cross tabulations and then analyzed descriptively without statistical tests using research data and supporting theories. The results showed that most (60%) mother's knowledge was good, most (57.2%) child development was doubtful, appropriate child development (86.7%) was more in mothers who had good and sufficient knowledge than those with less knowledge ( 60%) questionable child development. The conclusion of appropriate child development is more in mothers who have good and sufficient knowledge than those with less knowledge.
Pendahuluan
Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting karena dapat menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran di masa yang akan datang, serta masa depan masyarakat tergantung pada anak yang mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal [1]. Pada masa kanak-kanak yaitu masa Golden Age antara usia 1-6 tahun, masa ini merupakan masa yang emas pada pertumbuhan dan perkembangan anak, perkembangan merupakan proses bertambahnya kemampuan, fungsi dan struktur anak yang lebih baik dalam pola yang teratur yaitu sebagai hasil dari proses pematangan [2]. Pengetahuan ibu sangat penting untuk membentuk kualitas anak, jika ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu akan mampu mendeteksi secara dini apabila terjadi penyimpangan terhadap tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap usianya [3]. Tidak hanya dari faktor pengetahuan ibu saja, namun ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu : faktor lingkungan, status gizi, keturunan dan penyakit [4]. Sebagai ibu harus mengetahui stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya terutama ibu harus mengetahui pengetahuan yang baik dalam menstimulasi anak, karena dengan memberikan stimulasi yang baik dapat menunjukkan kepedulian ibu terhadap perkembangan balitanya, selain itu ibu juga dapat mendeteksi sendiri perkembangan anaknya dan dapat mengetahui penyebab dan pencegahan keadaan tersebut [5].
Berdasarkan WHO terdapat 5-25% anak prasekolah mengalami disfungsi otak minor, termasuk gangguan motorik halus, departemen kesehatan RI melaporkan bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan baik motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran kecerdasan dan keterlambatan bicara, sedangkan menurut dinkes sebesar 85.779 (62,02%) anak usia prasekolah mengalami gangguan perkembangan. Berdasarkan surve pendahuluan di PAUD Muslimat Desa Petung Gresik pada Januari 2020 dengan melakukan tes KPSP di dapatkan 10 anak yang dilakukan pemeriksaan menggunakan KPSP terdapat 7 (70%) anak hasilnya perkembangan meragukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pengetahuan ibu.
Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, menggunakan data primer dari lembar kuesioner yang diisi oleh ibu untuk mengetahui pengetahuan ibu dan menggunakan KPSP yang di isi oleh peneliti untuk mengetahui status perkembangan anak. Populasinya adalah seluruh responden yang memiliki anak usia 3-4 tahun di Desa Petung dan seluruh responden dijadikan subyek penelitian sebanyak 35 ibu pada tanggal 18-21 Agustus 2020. Data yang sudah diperoleh dimasukkan ke dalam rekapitulasi data, disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang kemudian dianalisis secara deskriptif tanpa dilakukan uji statistik.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian di Desa Petung Kecamatan Panceng Gresik menunjukkan bahwa Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar (68,6%) usia ibu di Desa Petung adalah 25-35 tahun. Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar (57,1%) pendidikan ibu di Desa Petung adalah pendidikan dasar. Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar (54,2%) pekerjaan ibu di Desa Petung adalah IRT. Tabel 4 menunjukkan bahwa hampir setengahnya (34,3%) berat badan anak usia 3 tahun dalam batas normal, sedangkan sebagian besar (65,7%) berat badan anak usia 4 tahun dalam batas normal. Tabel 5 menunjukkan bahwa hampir setengahnya (34,3%) tinggi badan anak usia 3 tahun dalam batas normal, sedangkan sebagian besar (65,7%) tinggi badan anak usia 4 tahun dalam batas normal. Tabel 6 menunjukkan bahwa seluruhnya (100%) umur kehamilan saat bayi lahir di Desa Petung adalah UK 40 minggu.
Tabel 7 menunjukkan jawaban yang paling banyak benar adalah pengertian perkembangan sebanyak 28 (80%) dan yang paling banyak salah adalah macam-macam perkembangan sebanyak 15 (43%). Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) pengetahuan ibu di Desa Petung adalah baik. Table 9 menunjukkan bahwa sebagian besar (57,2%) hasil dari perkembangan anak di Desa Petung yang telah di ukur menggunakan KPSP hasilnya meragukan.
Tabel 10 menunjukkan bahwa perkembangan anak yang sesuai (86,7%) lebih banyak pada ibu yang berpengetahuan baik dan cukup, perkembangan anak yang meragukan (60%) lebih banyak pada ibu yang berpengetahuan kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan anak yang sesuai dimemiliki oleh ibu dengan pengetahuan baik dan cukup.
Usia | Jumlah | Persentase (%) |
< 25 tahun25-35 tahun | 6 24 | 17,1 68,6 |
>35 tahun | 5 | 14,3 |
Total | 35 | 100 |
Pendidikan | Jumlah | Persentase (%) |
Dasar (SD dan SMP) | 20 | 57,1 |
Menengah (SMA)Atas (PTN) | 10 5 | 28,6 14,3 |
Jumlah | 35 | 100 |
Pekerjaan Ibu | Jumlah | Persentase (%) |
IRT | 19 | 54,2 |
Swasta wiraswastaPNS | 10 4 2 | 28,6 11,4 5,8 |
Total | 35 | 100 |
Usia | Berat Badan | Jumlah | Persentase (%) |
3 tahun | Normal | 12 | 34,3 |
4 tahun | Normal | 23 | 65,7 |
Jumlah | 35 | 100 |
Usia | Tinggi badan | Jumlah | Persentase (%) |
3 tahun4 tahun | Normal | 12 | 34,3 |
Normal | 23 | 65,7 | |
Jumlah | 35 | 100 |
Usia Kehamilan | Jumlah | Persentase (%) |
Preterm | 0 | 0 |
AtermPost term | 35 0 | 100 0 |
Jumlah | 15 | 100% |
No | Pertanyaan | Jawaban | |||
BENAR | % | SALAH | % | ||
1. | Perkembangananakadalah bertambahnya kemampuan yang dapat dilihat dari perkembangan bahasa, emosional, kreativitas dan tingkah lakuanak. | 28 | 80 | 7 | 20 |
2. | usia 1-6 tahun merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat cepat. | 18 | 51 | 17 | 49 |
3. | Perkembangan fisik pada anak ditandai denganberkembangnya keterampilan motorik kasar dan halus (seperti: dapatmelempar bola dan merapikan baju). | 19 | 54 | 16 | 46 |
4. | Perkembangan bahasa pada anakberhubungan dengan caraanakberbicara, berkomunikasi, dan mengikuti perintah (kognitif). | 15 | 43 | 20 | 57 |
5. | Anak usia 3 tahun belum mampu berjalan mundur | 22 | 63 | 13 | 37 |
6. | Anak sudah mampu mempertahankan keseimbangannya dalam waktu dua detik lebih saat berdiri satu kaki pada usia 3,5 tahun | 19 | 54 | 16 | 46 |
7. | Anak dapat melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa pegangan pada usia 3 tahun | 20 | 57 | 15 | 43 |
8. | Anak usia 4 tahun belum mampu menggambar lingkaran dengan baik | 20 | 57 | 15 | 43 |
9. | Bila diberi pensil, anak usia 3 tahun sudah bisa mencoret-coret ketas tanpa bantuan / petunjuk | 20 | 57 | 15 | 43 |
10. | anak usia 4 tahun belum bisa membangun menara dari 9-10 kotak | 21 | 60 | 14 | 40 |
11. | anak usia 4 tahun sudah dapat menyebut nama lengkapnya tanpa dibantu | 21 | 60 | 14 | 40 |
12. | Anak usia 3 tahun seharusnya mampu atau tidak menggunakan dua kata pada saat bicara, seperti “minta minum” | 22 | 63 | 13 | 37 |
13. | Anak sudah dapat menyebutkan dua diantara gambar yang ditunjuk tanpa bantuan, pada usia 3 tahun | 19 | 54 | 16 | 46 |
14. | Anak usia 3 tahun belum mampu untuk mengenakan celana panjang, kemeja, baju / kaos kaki tanpa bantuan | 24 | 69 | 11 | 31 |
15. | Anak usia 4 tahun sudah dapat mengikuti aturan permainan saat bermain petak umpet, atau permainan lainya | 22 | 63 | 13 | 37 |
16. | Anak usia 3 tahun mampu bereaksi dengan tenang atau tidak rewel (tanpa menangis pada ibu) pada saat ibu meninggalkan | 17 | 49 | 18 | 51 |
17. | Keluarga dan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perkembangan anak | 17 | 49 | 18 | 51 |
18. | Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki ibu tentang tumbuh kembang anak | 21 | 60 | 14 | 40 |
19. | Penyimpangan pada perkembangan anak dapat dilakukan secara dini menggunakan KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan) | 18 | 51 | 17 | 49 |
20. | Jika perkembangan anak sesuai dengan usianya maka ibu tidak perlu menstimulasi/mengajarkan apapun kepada anaknya | 26 | 74 | 9 | 26 |
Pengetahuan ibu | Jumlah | Persentase (%) |
Baik | 21 | 60 |
Kurang | 14 | 40 |
Jumlah | 35 | 100 |
Perkembangan anak | Jumlah | Persentase (%) |
Perkembangan sesuai (S) | 15 | 42,8 |
Perkembangan meragukan (M)Perkembangan penyimpangan (P) | 20 0 | 57,2 0 |
Jumlah | 35 | 100 |
Pengetahuan ibu | Perkembangan anak | Jumlah | ||
Sesuai | Meragukan | Penyimpangan | ||
Kurang | 13 (86,7%) | 8 (40%) | 0 | 21 (60%) |
Baik | 2 (13,3%) | 12 (60%) | 0 | 14 (40%) |
Jumlah | 15 | 20 | 0 | 35 (100%) |
3.1 Gambaran Pengetahuan Ibu
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) ibu memiliki pengetahuan baik, meskipun hampir setengahnya (34,2%) pendidikan ibu adalah pendidikan sedarajat, hal ini bisa di karenakan ibu sering mendapatkan informasi-informasi dari lingkungan sekitar dan juga kegiatan posyandu yang sering diisi dengan pemberian-pemberian informasi tentang perkembangan untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu. Hal ini sesuai dengan kutipan [6] Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak maka ibu akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Selain sumber informasi yang di dapat dari kegiatan posyandu, ibu juga dimudahkan dalam mendapatkan informasi lainya dengan menggunakan smartphone meraka masing-masing. Berdasarkan data umum tentang usia sebagian besar (68,6%) usia ibu yaitu berusia 25-35 tahun, usia tersebut masuk dalam kategori usia dewasa awal dimana pada usia tersebut proses perkembangan mentalnya bertambah meskipun tidak secepat seperti ketika umur belasan tahun, Selain itu daya ingat seseorang juga masih baik [6].
3.2 Gambaran Perkembangan Anak
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar (57,2%) perkembangan anak usia 3-4 tahun yakni perkembangan meragukan. Hal ini dikarenakan dari 20 anak yang hasil perkembangan meragukan terjadi karena takut kepada petungas yang tidak meraka kenal yang mengakibatkan meraka tidak mau melakukan apa yang disuruh oleh ibu dan petugas. Dari data umum BB dan TB anak menunjukkan hasil bahwa BB dan TB anak usia 3-4 tahun dalam batas normal, yaitu pada usia 3 tahun berat badan normal (11,7-14,6 kg) tinggi badan (87,8-94,9 cm) Sedangkan umur 4 tahun berat badan normal (13,2-16,7 kg) tinggi badan (96,4-102,9 cm) standart antropometri. Hasil ini didukung oleh teori [7] Peranan gizi terhadap tumbuh kembang akan berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia karena individu dapat mencapai potensinya secara maksimal dengan gizi yang cukup. Status gizi yang di capai oleh seseorang pada masa pertumbuhan merupakan manifestasi dari faktor genetik dan lingkungan yang mempengaruhinya pada masa tumbuh kembang. Ukuran tubuh yang diketahui melalui tinggi badan dan berat badan merupakan representasi dari proses tumbuh kambang
3.3 Gambaran perkembangan anak usia 3-4 tahun berdasarkan pengetahuan ibu
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa hampi seluruh (86,7%) perkembangan anak sesuai dimiliki oleh ibu yang berpengetahuan baik, sedangkan sebagian besar (60%) perkembangan anak meragukan dimiliki oleh ibu yang berpengetahuan kurang. Dimana salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah pengetahuan ibu. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengetahuan ibu bisa menentukan sikap dan perilaku dalam memberi nutrisi, kasih sayang, dan juga stimulasi yang diberikan ibu kepada anaknya. Jika pengetahuan seorang ibu itu baik maka akan dapat mengetahui bagaimana tumbuh kembang yang optimal. Apabila orang tua khususnya ibu yang memiliki pengetahuan kurang mengenai perkembangan anak akan dapat menghambat perkembangan anak yang seharusnya optimal dari segi fisik maupun psikologis [8]. Teori ini juga di dukung oleh pengetahuan dan kemampuan ibu dalam memantau perkembangan anak merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan pembentukan kualitas anak. ibu harus mengetahui pengetahuan yang baik dalam menstimulasi anak, karena dengan memberikan stimulasi yang baik dan juga tepat dapat menunjukan kepedulian ibu terhadap perkembangan balitanya, selain itu ibu juga dapat mendeteksi sendiri perkembangan anaknya dan dapat mengetahui penyebab dan pencegahan keadaan tersebut [5].
Pengetahuan ibu sangat penting untuk membentuk kualitas anak, jika ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu akan mampu mendeteksi secara dini apabila terjadi penyimpangan terhadap tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap usianya [3]. Pengetahuan ibu yang kurang akan mempengaruhi tingkat perkembangan anak maka dari itu ibu memiliki peranan penting dalam mengontrol, membimbing dan mendampingi anaknya [9]
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat disimpulkan : Sebagian besar pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun di desa petung memiliki pengetahuan baik. Sebagian besar perkembangan anak di Desa Petung yakni perkembangan meragukan. Perkembangan anak yang sesuai lebih banyak pada ibu yang berpengetahuan baik dan cukup dan perkembangan anak yang meragukan lebih banyak pada ibu yang berpengetahuan kurang.
References
- WHO. 2017 Early Child development Retrieved from https://www.tandfonline.com/loi/gecd20?open=187&year=2017&repitition=0#vo1187_2017
- Sulistyawati. 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta ; Selemba Medika
- Sudirman, S., Hartati, H., & Wulansari, A. (2017). Hubungan pengetahuan ibu dengan tahap pencapaian tumbuh kembang balita usia 4-5 tahun di kelurahan Medono kota Pekalongan. JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN, 12.
- Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang anak. Jakarta
- Nurlaila, & Nurchairina. 2014. Pemberian Stimulasi Oleh Ibu Untuk Perkembangan Balita. Jurnal Keperawatan, 140.
- Fikawati S, Ahmad S, & Arinda V. 2020. Gizi Anak dan remaja, Depok : RajaGrafindo Persada
- Suedjatmiko, S.,Gunardi, H.,Sekartini. R., Medise, B.E., Johnson, I., Wibowo, Y., & Basrowi, R.W (2018). Efektifitas Seminar pada Perubahan Sikap Ibu dalam Pemberian Dukungan Nutrisi dan Stimulasi selama Pemantauan Tumbuh Kembang. Sari Pediatri,19(4), 201-201
- Imelda. 2017. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Stimulasi dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 tahun) di Banda Aceh. Idea Nursing Journal, 8(3)