Korean Wave's Influence on BT21 Purchases in Indonesia
Innovation in Social Science
DOI: 10.21070/ijins.v25i2.1152

Korean Wave's Influence on BT21 Purchases in Indonesia


Pengaruh Korean Wave terhadap Pembelian BT21 di Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo [https://ror.org/017hvgd88]
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo [https://ror.org/017hvgd88]
Indonesia

(*) Corresponding Author

Korean Wave Brand Ambassadors Influencers BT21 Consumer Behavior

Abstract

The influence of Korean Wave Brand Ambassadors and Influencers on purchasing decisions for BIS "BT21" products was examined in this study. Korean Wave, a phenomenon of Korean pop culture, has significantly impacted global markets. Companies leverage this trend to boost product sales through brand ambassadors and influencers. Despite its popularity, the specific impact on consumer purchasing decisions remains underexplored. This study aims to fill this gap by analyzing the effects of Korean Wave, Brand Ambassadors, and Influencers on BT21 product purchasing decisions in Sidoarjo, East Java. Using a quantitative approach, the research sampled 96 consumers who have purchased BT21 products, employing the Lemeshow formula for sampling. Data were collected through a questionnaire with a 5-point Likert scale and analyzed using SmartPLS version 3.0 software. The results indicated that the Korean Wave positively and significantly influences purchasing decisions for BT21 products. Similarly, Brand Ambassadors and Influencers also have a positive and significant impact on purchasing decisions. The findings suggest that the Korean Wave, alongside strategic use of Brand Ambassadors and Influencers, can effectively enhance consumer loyalty and boost product sales. These results have important implications for marketing strategies, particularly in leveraging cultural phenomena and influential figures to drive consumer behavior.

Highlight:

  1. Significant Impact: Korean Wave, Brand Ambassadors, and Influencers significantly influence BT21 purchasing decisions.
  2. Quantitative Analysis: Study used quantitative methods and SmartPLS software for data analysis.
  3. Marketing Strategies: Findings highlight the importance of leveraging cultural trends and influential figures in marketing.

 

Keywoard: Korean Wave, Brand Ambassadors, Influencers, BT21, Consumer Behavior

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini yang sangat cepat serta dibarengi dengan adanya perkembangan internet dan media sosial membuat meningkatnya persaingan bisnis semakin tajam. Setiap bisnis dalam suatu perusahaan berusaha untuk mengembangkan strategi pemasarannya agar dapat meningkatkan kepuasan minat pembeli serta mendorong keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk atau merek. Strategi pemasaran yang baik dan menarik akan meningkatkan minat terhadap produk dan dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian[1].

Keputusan pembelian merupakan proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna membuat pilihan untuk melakukan pembelian [2]. Keputusan pembelian tidak dapat dilepaskan dari sifat konsumen (consumer behavior) dan setiap konsumen memiliki faktor pendukung atau alasan dalam keputusan pembelian suatu produk[3]. Perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat sehingga dapat mempengaruhi konsumen membeli dan mengkonsumsi produk[4].

Keputusan pembelian juga tidak terkait dengan bagaimana konsumen mencapai tingkatan yang berbeda, yaitu bagaimana mereka mengetahuhi masalah sebelum konsumen membeli [5]. Diawali dengan mengenali suatu produk, mencari informasi produk, mengevaluasi produk, dan kemudian memutuskan untuk membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhan. Terdapat 4 indikator dalam proses keputusan pembelian yaitu, Kemantapan produk, kebiasaan dalam membeli produk, memberikan rekomendasi pada orang lain, melakukan pembelian ulang.

K-Pop merupakan salah satu represen- tasi dari adanya Hallyu. Hallyu atau biasa yang dikenal Korean wave meliputi kebudayaan tradisonal Korea yang kemudian digabungkan dengan berbagai macam bidang, seperti pada musik ada K-Pop, di bidang makanan K-Food, di bidang fashion dikenal istilah K-Style, dan juga di bidang film atau drama lebih dikenal dengan K-Movie atau K-Drama[6]. Gelombang Korea/Hallyu sendiri merupakan sebuah ungkapan yang mengekspresikan budaya Korea Selatan yang tersebar ke negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia sejak tahun 2000-an, khususnya di kalangan generasi online[7].

Korean Wave atau biasa dikenal dengan Hallyu, merujuk pada penyebaran budaya Korea Selatan atau kecintaan terhadap budaya Korea Selatan yang diekspor ke dunia. Hallyu wave adalah fenomena demam Korea yang menyebar ke seluruh dunia, terutama melalui melalui Korean Pop Culture [8]. Korean Wave selain memiliki efek positif terhadap ekspor produk Korea, tren budaya juga berdampak sangat besar bagi pasar [9]. Adapun 3 indikator yang digunakan pada Korean Wave yaitu Pemahaman (Understanding), Sikap dan Perilaku (Attitude and Behavior), Persepsi (Perception)

Budaya Korea berkembang pesat dan menyebar ke seluruh dunia, yang memunculkan fenomena Korean Wave[10]. Fenomena Hallyu/Korean wave ini dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan penjualannya. Banyaknya produk-produk yang dibintangi oleh artis-artis Korea Selatan berhasil menarik konsumen dengan citra yang positif. Hal ini membuat banyak perusahaan yang ingin berkolaborasi dengan beberapa artis Korea Selatan dan menjadikannya sebagai Brand Ambassador atau Influencer. Oleh karena itu, beberapa perusahaan merekrut aktor maupun aktris Korea untuk menjadi Brand Ambassador mereka, yang nantinya dapat menarik perhatian masyarakat. Tentunya strategi pemasaran ini bukanlah hal yang baru, tetapi strategi ini sudah diterapkan oleh banyak perusahaan dan terbukti lebih diminati dan menarik perhatian masyarakat[11].

Brand ambassador merupakan wajah bagi suatu produk yang diharapkan mampu meningkatkan awareness dan minat konsumen terhadap produk tersebut, dan berdampak pada peningkatan penjualan perusahaan[10]. Secara umum, public figure adalah orang yang mendapat perhatian media, biasanya mengacu pada konsep selebriti yang mengartikan public figure sebagai orang terkenal dan memiliki popularitas yang tinggi[12].

Brand Ambassador memiliki kemampuan atau keahlian untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk atau jasa perusahaan. Penggunaan brand ambassador dapat membantu perusahaan meningkatkan penjualannya dan memperkuat citra merknya[13]. Brand ambassador yang dipilih adalah brand ambassador yang memiliki popularitas tinggi, berbakat, serta daya tarik, dengan citra publik yang baik. Untuk itu, selebriti yang terkenal dan memiliki citra publik yang baik, mempunyai jumlah penggemar yang banyak yang dapat dijadikan sebagai target pasar[14]. Terdapat 4 indikator yang digunakan yaitu Kepopuleran (Visibility), Kredibilitas (Credibility), Daya Tarik (Attraction), Kekuatan (Power).

Influencer memiliki banyak jumlah pengikut di media sosial. Setiap konten yang dibawakan seorang Influencer melalui media sosial itu dapat mempengaruhi atau merespon perilaku dari pengikutnya[15]. Karena dengan adanya Influencer, para pengikut dapat mempercayai kualitas produk yang mereka posting melalui media sosial, sehingga dapat mendorong suatu keputusan pembelian produk tersebut.

Influencer diartikan sebagai individu yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain karena otoritas, pengetahuan, posisi atau hubungannya dengan pengikutnya [16]. Influencer yang kompeten adalah mereka yang memiliki kredibilitas tinggi sebagai sumber, ketika konsumen mempercayai influencer, mereka menerima rekomendasi yang dapat mengubah keputusan pembelian mereka [17]. Terdapat 4 indikator yang digunakan pada Influencer yaitu Trustworthinnes, Keahlian (Expertise), Daya Tarik (Attractiveness), Penghargaan (Respect).

BT21 merupakan proyek pertama dari LINE FRIENDS CREATOR sejak tahun 2017. Line Friends memilih BTS untuk bergabung dengan proyek “FRIENDS CREATORS” karena BTS memiliki popularitas yang tinggi dan pengaruh yang kuat. BT21 terdiri dari 8 karakter yang diciptakan oleh BTS yang sesuai dengan nama setiap personil dan membuat karakter yang sesuai dengan kepribadian mereka dengan pelindung mereka, yaitu ARMY.

Seperti yang kita tahu BTS merupakan grup global dunia asal Korea Selatan. Terdiri dari tujuh anggota, yaitu RM, Jin, SUGA, Jhope, Jimin, V dan Jungkook. BTS telah mencapai kesuksesan internasional dengan banyak prestasi salah satunya yaitu grup yang berada pada daftar Most Influential People 2019 oleh majalah TIME, hal ini karena BTS memiliki pengaruh yang besar dan berdampak positif kepada dunia[18].

Produk BT21 menjadi populer dan menarik perhatian publik, karena pengaruh oleh popularitas BTS yang membuat penggemar tertarik dengan segala sesuati yang dirilis oleh BTS. BTS berperan sebagai brand ambassador dan influencer karena mereka yang menciptakan karakter tersebut, dan BTS dapat memengaruhi perhatian publik terhadap produk BT21. Dan dengan alasan inilah produk BT21 dapat dikenal luas di kalangan publik[19].

Sebagai seorang Brand Ambassador dan Influencer, BTS menghasilkan banyak keuntungan dari brand-brand seperti pakaian hingga barang yang sering mereka gunakan. Dengan memiliki 42.6 juta pengikut di Twitter, dan 71.8 juta pengikut di Instagram hingga 73.7 juta pengikut di Youtube hal itu membuktikan bahwa BTS akan sangat berpengaruh sebagai Influencer.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh A. Sagia and S. H. Situmorang [20] membahas mengenai “Pengaruh Brand Ambassador, Brand Personality Dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Produk Nature Republic Aloe Vera”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Korean Wave dan Brand Ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Namun, hal berbeda yang disampaikan oleh G. A. Waluyan, B. Lumanauw, dan M. H. Rogi [21] dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Kualitas Produk, Brand Ambassador Dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa S1 Pengguna Skincare Scarlet Whitening, menyatakan bahwa Korean Wave secara parsial tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan N. Kusumawardani and A. P. Intan Puspita [22] menyatakan bahwa Brand Ambassador tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh [23] membahas mengenai “Pengaruh Influencer dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pelanggan Restoran Gildak Kertabumi Karawang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan [24] membahas mengenai “Pengaruh Influencer Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Elzatta Hijab Garut)” dimana hasil menunjukkan bahwa Influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh [25] membahas mengenai “Pengaruh Online Customer Review, Rating Dan Influencer Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Casual Pada Marketplace” dimana hasil menunjukkan bahwa Influencer tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Inkonsistensi dari peneliti terdahulu tidak konsisten dalam variabel Influencer, dan dengan ini peneliti menambahkan variabel tambahan dengan menambahkan variabel Influencer, agar hasil yang didapatkan lebih signifikan dan menciptakan konsistensi dalam penelitian ini. Menurut peneliti Influencer sangatlah berpengaruh dalam keputusan pembelian suatu produk. Dengan adanya kesenjangan dari hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti mengambil Korean Wave, Brand Ambassador, Influencer dan keputusan pembelian sebagai variabel didalam penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana “Pengaruh korean wave, brand ambassador dan influencer terhadap keputusan pembelian produk BTS “BT21”. Dan diharapkan dengan adanya penelitian ini akan memiliki hasil yang signifikan.

Rumusan Masalah : Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, peneliti merumuskan bahwa Analisis Korean Wave, Brand Ambassador dan Influencer Terhadap Keputusan Pembelian Produk BTS “BT21”

Pertanyaan Peneliti : Apakah Korean Wave, Brand Ambassador, dan Influencer berpenngaruh terhadap keputusan pembelian BTS “BT21” ?

Kategori SDGs : Berdasarkan paparan pendahuluan tersebut rumusan masalah pada penelitian ini berfokus pada suistanable development goals pilar pembangunan ekonomi yang meliputi point 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 9 yaitu industri dan inovasi juga infrastruktur.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014) dalam [26] Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai metode penelitian induktif, objektif, ilmiah dan data yang diperoleh berupa angka (nilai) atau pertanyaan dan dianalisis melalui analisis statistik. Penelitian ini dapat mengidentifikasi masalah berupa hubungan sebab akibat antar dua variabel atau lebih [5]. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Teknik pengambilan sampel diambil dengan menggunakan rumus Lemeshow karena jumlah populasi yang belum diketahui secara pasti dan diperoleh sebanyak 96 responden. Populasi pada sampel pada penelitian ini yaitu konsumen konsumen yang membeli produk BT21 di Sidoarjo.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil pengumpulan data sendiri dengan menggunakan metode kuisioner skala likert 5 pilihan jawaban dan setelahnya menyebarkan kuisioner kepada responden tentang analisis Korean Wave, Brand Ambassador, dan Inluencer terhadap keputusan pembelian produk BTS BT21 yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara membaca, mencatat, mempelajari buku, jurnal hingga sumber-sumber data bersifat teoritis yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti[27]. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan meggunakan kuisioner. Pertanyaan maupun pernyataan yang terdapat dalam kuisioner nantinya akan disebar dan diisi oleh responden. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Skala Likert [28] yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju dengan masing masing skor 1 sampai 5.

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis desktiptif dengan bantuan software SmartPLS versi 3.0. Metode analisis data yang peneliti gunakan yaitu Analisis model pengukuran (outer model) dan Analisis Model Struktural. Analisis model pengukuran (outer model) yang terdiri dari Uji Validitas Konvergen, Uji Validitas Diskriminan, Uji Reliabilitas. Sedangkan untuk Analisis Model Struktural terdiri dari R Square, Uji Goodness Of Fit dan Uji Hipotesis (Path Coefficient).

Figure 1.Kerangka Konseptual

Hipotesis

Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian

Bok-rae dalam penelitian [29] menyatakan bahwa Korean Wave atau Hallyu mengacu pada fenomena budaya pop Korea yang mulai populer di China dan Asia Tenggara pada akhir 1990-an. Korean Wave membawa beberapa budaya Korea seperti musik, tarian, drama, film, makanan, hingga fashion. Beberapa perusahaan memanfaatkan fenomena ini untuk menarik konsumen dalam meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh [17] dalam penelitiannya menyatakan bahwa Korean Wave memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan [8] menyatakan bahwa Korean Wave berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

H1 : Korean Wave berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Brand Ambassador terhadap Keputusan Pembelian

Lea-Greenwood dalam penelitian [30] menyatakan bahwa seorang Brand Ambassador adalah alat yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dan terhubung dengan konsumen, dan dengan Brand Ambassador inilah akan meningkatkan penjualan produk perusahaan. Dan semakin baik kualitas Brand Ambassador yang dimiliki perusahaan, akan meningkatkan ketertarikan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh [13] dalam penelitiannya menyatakan bahwa Brand Ambassador memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Serta pada penelitian yang dilakukan [14] menyatakan bahwa Brand Ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

H2 : Brand Ambassador berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Influencer Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Hariyanti & Wirapraja dalam [31] menyatakan bahwa influencer adalah seseorang atau figur yang memiliki banyak pengikut di media sosial, dan hal yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi perilaku pengikutnya. Banyak perusahan menggunakan strategi ini agar dapat menarik konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan. Dengan memiliki kreadibilitas yang tinggi dan jumlah pengikut banyak, Influencer dapat meningkatkan ketertarikan dengan apa yang disampaikannya. Pada penelitian yang dilakukan oleh [16] dalam penelitiannya menyatakan bahwa Influencer berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh [32] menyatakan bahwa Influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan, bahwa Influencer yang memiliki kreadibilitas yang tinggi dan pengaruh yang besar terhadap pengikutnya akan meningkatkan ketertarikan dengan apa yang disampaikannya.

H3 : Influencer berpengaruh terhadap keputusan pembelian

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Responden

Kategori Deskripsi Jumlah Presentase
Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Usia Laki-lakiPerempuanSMPSMAS1Lainnya13-1718-2223-27 69026033147319 6%90%2%60%33%1%4%73%19%
Table 1. Karakteristik Responden

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

Uji Validitas Konvergen

Figure 2.Loading Factor

Uji validitas konvergen bertujuan untuk menguji besarnya korelasi antara indikator dengan variabel laten. Menurut [33] Indikator individu dikatakan valid jika memiliki nilai loading lebih besar 0,7. Dan nilai Average Variance Extracted (AVE) dari masing- masing variabel memiliki nilai di atas 0,5 maka telah memenuhi kriteria convergent validity

Korean Wave (X1) Brand Ambassador (X2) Influencer (X3) Keputusan Pembelian (Y)
X1.1X1.2X1.3X2.1X2.2X2.3X2.4X3.1X3.2X3.3X3.4Y1.1Y1.2Y1.3Y1.4 0,8830,9010,863 0,8760,8940,8880,888 0,8920,8630,8380,845 0,8590,9040,9070,938
Table 2.Outer Loading

Sumber : Hasil pengolahan data SmartPLS

Berdasarkan pada tabel diatas hasil dari outer loadings menunjukkan nilai masing-masing indikator lebih dari 0,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap indikator sudah dinyatakan valid dan layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Terdapat indikator dengan nilai tertinggi pada indikator Y1.3 sebesar 0,938 dan nilai terendah pada indikator X3.3 sebesar 0,838

Average Variance Extracted (AVE)
Korean Wave (X1)Brand Ambassador (X2)Influencer (X3)Keputusan Pembelian (Y) 0,7780,7860,7390,814
Table 3.Construct Reliability and Validity

Sumber : Hasil pengolahan data SmartPLS

Berdasarkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai pada Average Variance Extracted (AVE) di setiap variabel latennya memiliki nilai lebih besar dari 0,5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai dari loading factor dan Average Variance Extracted (AVE) dinyatakan telah memenuhi validitas konvergen dengan nilai yang tinggi.

Uji Validitas Diskriminan

Model pengukuran validitas diskriminan merupakan metode pengukuran yang menghitung akar kuadrat dari nilai Average Variance Extracted (AVE) dengan membandingkan nilai korelasi antar variabel dan variabel lainnya yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi [33]. Cara menguji validitas diskriminan dengan indikator reflektif adalah dengan melihat nilai cross loading dan nilai setiap variabel harus lebih besar dari 0,70.

Korean Wave (X1 Brand Ambassador (X2 Influencer (X3) Keputusan Pembelian (Y)
X1.1X1.2X1.3X2.1X2.2X2.3X2.4X3.1X3.2X3.3X3.4Y1.1Y1.2Y1.3Y1.4 0,8830,9010,8630,6460,6670,6290,6460,7400,6280,7120,6480,6500,7350,6310,731 0,6480,7070,5690,8760,8940,8880,8880,6800,5710,6320,6360,6190,6790,6290,788 0,7210,7420,6340,6230,6860,6070,6880,8920,8630,8380,8450,6390,7370,6020,730 0,6690,7250,6220,6850,6620,6690,6680,6740,6250,6520,6410,8590,9040,9070,938
Table 4.Discriminant Validity (Cross Loading)

Sumber : Hasil pengolahan data SmartPLS

Berdasarkan tabel 5 dari hasil pengolahan data penelitian diketahui bahwa masing-masing indikator dari variabel laten memiliki nilai cross loading lebih besar dibandingkan dengan nilai variabel laten lainnya. Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel laten telah memenuhi kriteria validitas diskriminan.

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas bertujuan untuk menguji validitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reabilty maupun cronbachs alpha > 0,70 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki rebilitas yang baik [33]

Composite Reliability
Korean Wave (X1)Brand Ambassador (X2)Influencer (X3)Keputusan Pembelian (Y) 0,9130,9360,9190,946
Table 5.Construct Reliability and Validity

Berdasarkan pada tabel 6 menunjukkan bahwa Composite Reliability di setiap variabelnya memiliki nilai lebih besar dari 0,7. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap variabel laten sudah dapat dinyatakan valid dan reliabel, sehingga data dapat dilanjutkan pengujiannya melalui uji model struktural (inner model).

Analisis Model Struktural (Inner Model)

R Square

Pada model struktural menggambarkan hubungan antara variabel laten [34]. R Square bertujuan untuk mengetahui apakah variabel laten eksogen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel laten endogen. Menurut [33] terdapat tiga kategori pengelompokan pada nilai R square yaitu kategori kuat, kategori moderat, dan kategori lemah

R Square R Square Adjusted
Keputusan Pembelian(Y) 0,690 0,680
Table 6.R Square

Sumber : Hasil pengolahan data SmartPLS

Berdasarkan pada tabel 7 menunjukkan nilai R Square Adjusted sebesar 0,680 artinya variabel Korean Wave, Brand Ambassador dan Influencer mempengaruhi variabel keputusan pembelian sebesar 68,0%. Hal ini menunjukkan bahwa model penelitian ini tergolong sebagai model yang baik/kuat [34].

Uji Hipotesis

Original Sample T Statistics P Values
Korean Wave (X1) => Keputusan Pembelian (Y)Brand Ambassador (X2) => Keputusan Pembelian (Y)Influencer (X3) => Keputusan Pembelian (Y) 0,3100,3420,257 2,1152,4742,115 0,0350,0140,035
Table 7.Path Coefficient

Sumber : Hasil pengolahan data SmartPLS

Uji Goodness of Fit

Communality R Square GoF Index
0,779 0,690 0,733
Table 8. Uji Goodness of Fit

Dalam penelitian ini rata-rata nilai communality adalah 0,779 yang diambil dari kuadrat rata-rata Average Communalities Index, sedangkan nilai rata-rata R-Square adalah 0,690 sehingga nilai goodness of fit adalah 0,733 yang menunjukan bahwa , maka dapat disimpulkan kecocokan model secara keseluruhan berada dalam kategori tinggi dan model yang terbentuk secara keseluruhan adalah fit

PEMBAHASAN

Korean Wave berpengaruh terhadap keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil olah data pada path coefficient menunjukkan bahwa variabel Korean Wave produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis pertama diterima, yang artinya apabila dampak Korean Wave pada produk BT21 dimanfaatkan maka keputusan pembelian produk BT21 akan meningkat.

Penelitian ini merujuk pada penelitian [35] tentang indikator Korean Wave yaitu Pemahaman (Understanding), Sikap dan Perilaku (Attitude and Behavior), Persepsi (Perception). Kontribusi terbesar ada pada indikator sikap dan perilaku (Attitude and Behavior). Hal ini terjadi karena Korean Wave seperti K-POP, K-Drama, hingga K-Fashion sangat banyak digemari oleh masyarakat terutama kalangan anak muda. Jika seseorang yang menyukai Musik Korea hingga Drama Korea, maka orang tersebut memiliki keinginan untuk membeli barang atau produk-produk yang berkaitan, salah satunya yaitu membeli Official Album musisi Korea hingga produk-produk yang ditampilkan dalam drama. Seseorang yang lebih terpengaruh oleh Korean wave akan memutuskan untuk membeli produk tersebut berdasarkan minat mereka terhadap budaya Korea.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh [36] dengan hasil penelitian bahwa Korean Wave memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan pembelian Album Official BTS

Brand Ambassador berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil olah data pada path coefficient menunjukkan bahwa variabel Brand Ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis kedua diterima, yang artinya apabila Brand Ambassador yang dijadikan oleh suatu perusahaan ditingkatkan maka keputusan pembelian produk BT21 akan meningkat.

Penelitian ini merujuk pada penelitian [20] tentang indikator Brand Ambassador yaitu Kepopuleran (Visibility), Kredibilitas (Credibility), Daya Tarik (Attraction), Kekuatan (Power). Kontribusi terbesar ada pada indikator kredibilitas. Hal ini terjadi karena produk BT21 sangat populer dan menarik perhatian publik dan peran BTS sebagai Brand Ambassador produk tersebut. Besarnya pengaruh dan popularitas BTS yang membuat konsumen dari yang penggemar hingga kalangan umum tertarik dengan segala sesuati yang dirilis oleh BTS. Produk BT21 memiliki kualitas yang baik dan memiliki berbagai macam jenis yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menyebabkan konsumen untuk membeli produk BT21. Apalagi didukung dengan adanya perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengeluarkan produk special edition BT21, salah satunya dari produk skincare hingga makanan.

Penelitian in juga didukung oleh penelitian [37] bahwa Brand Ambassador Choi Siwon memiliki ketertarikan terhadap keputusan pembelian produk Mie Korean Spicy Chicken

Influencer berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil olah data pada path coefficient menunjukkan bahwa variabel Influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis ketiga diterima, yang artinya apabila Influencer memiliki pengaruh yang kuat terhadap pengikutnya serta memiliki penampilan dan pengalam yang baik maka keputusan pembelian produk BT21 akan meningkat.

Penelitian ini merujuk pada penelitian [38] tentang indikator Influencer yaitu Trustworthinnes, Keahlian (Expertise), Daya Tarik (Attractiveness), Penghargaan (Respect). Kontribusi terbesar ada pada indikator indikator Trustworthinnes. Hal ini terjadi karena Influencer memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pengikutnya. Seorang Influencer juga dapat meningkatkan kepercayaan pengikutnya untuk membeli produk yang dipromosikan salah satunya produk BT21. Maka dari banyak konsumen mempercayai Influencer mengenai kualitas produk dari BT21 yang di posting melalui medai sosial. Hal ini juga didukung dengan keahlian seorang Influencer dalam kejelasan menyampaikan produk BT21 sehingga membuat tingkat keingintahuan konsumen dalam mencari informasi sebelum membeli produk BT21.

Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti terdahulu yang dilakukan oleh [38] dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Influencer memiliki efek yang cukup besar terhadap keputusan pembelian pada generasi Z DKI Jakarta.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti, maka dalam penelitian yang berjudul Analisis Korean Wave, Brand Ambassador, dan Influencer terhadap keputusan pembelian produk BTS “BT21”, maka dapat disimpulkan bahwa Korean Wave berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk BT21 pada konsumen. Artinya semakin meningkatnya tren fenomena Korean Wave di masyarakat, semakin tinggi pula keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand Ambassador berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk BT21. Artinya selebriti mampu membangun citra yang baik terhadap brand yang diwakili, semakin baik citra selebriti maka akan semakin tinggi pula minat konsumen. Brand Ambassador juga dapat menjangkau lebih banyak kalangan terutama penggemar mereka, yang nantinya brand produk tersebut dapat dikenal dan dipakai oleh kalangan umum lainnya. Influencer berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk BT21. Artinya seorang Influencer memiliki pengaruh yang kuat terhadap pengikutnya. Sehingga, apapun yang mereka promosikan, bisa menginspirasi dan mempengaruhi para pengikutnya. Dan saat ini Influencer menjadi salah satu strategi pemasaran online yang dapat meningkatkan minat beli konsumen dan pastinya akan mendorong terjadinya keputusan pembelian pada produk BT21.

References

  1. F. P. Priyanto, H. Purwanto, And R. S. Dessyarti, “Seminar Inovasi Majemen Bisnis Dan Akuntansi 3,” 2021.
  2. Muhammad Hanapi And A. Sriyanto, “Pengaruh Brand Ambassador, Minat Beli, Dan Testimoni Terhadap Keputusan Pembelian,” 2019, Vol. Vol 8, Doi: Http://Dx.Doi.Org/10.36080/Jem.V8i1.858.
  3. E. S. Wardani And A. Santosa, “Pengaruh Hallyu, Ambassador Merek, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Atas Produk Republik Natur Di Yogyakarta,” Jae, Vol. 8, No. 2, Pp. 203–211, Jul. 2020, Doi: 10.31846/Jae.V8i2.289.
  4. R. A. Siswandi, “Pengaruh Celebrity Endorser, Korean Wave, Brand Image, Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian,” Vol. 8, 2019.
  5. A. Firdayanti, D. Amalia Putri, D. Risuandi, And R. Niar Ramadhini, “Literature Review Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli: Promosi Dan Endorsement,” Jmpis, Vol. 3, No. 1.
  6. M. F. Ningsih, “Pengaruh Korean Wave, Parasocial Relationship, Dan Brand Ambassador Terhadap Brand Loyalty,” Vol. 01, No. 4, 2022.
  7. D. Indriningtiyas, “Brand Ambassador Artis Korea Pada E-Commerce Di Indonesia,” Pk, Vol. 6, No. 2, P. 219, Dec. 2022, Doi: 10.24853/Pk.6.2.219-230.
  8. R. W. Ningsih And G. Wijayanto, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Korean Wave Terhadap Brand Image Dan Keputusan Pembelian,” Vol. 01, No. 4, 2022.
  9. S. Wijayanti, S. P. Hadi, And S. Listyorini, “Pengaruh Nct 127 Sebagai Brand Ambassador Dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Produk Nature Republic,” Vol. 12, No. 1, 2023.
  10. A. Rahmadani And Y. Anggarini, “Pengaruh Korean Wave Dan Brand Ambassador Pada Pengambilan Keputusan Konsumen,” Tb, Vol. 22, No. 1, P. 59, Jul. 2021, Doi: 10.35917/Tb.V22i1.225.
  11. S. H. Lawu, R. Andriani, And R. Febriana, “Dampak Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian”.
  12. G. Geraldine And D. A. Candraningrum, “Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Non-Celebrity Analisa Widyaningrum Terhadap Keputusan Pembelian Hijabenka,” J. Prologia, Vol. 4, No. 1, P. 25, Feb. 2020, Doi: 10.24912/Pr.V4i1.6422.
  13. A. D. Yanthi, P. Hadi, And M. Astuti, “Peran Korea Wave, Lifestyle Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Produk Innisfree,” Vol. 1, 2020.
  14. G. Kristian, H. Welsa, And I. B. N. Udayana, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Trustworthiness Sebagai Variabel Intervening,” Jimkes, Vol. 9, No. 3, Pp. 509–520, Dec. 2021, Doi: 10.37641/Jimkes.V9i3.570.
  15. N. Tri Hariyanti And A. Wirapraja, “Pengaruh Influencer Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Moderen (Sebuah Studi Literatur),” 2018-07-31, Vol. Vol 15, No. Vol 15 No 1 (2018): Year 2018.
  16. G. Rahmawan And D. Setyorini, “Pengaruh Produk, Influencer Dan Strategi Promosi Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Herborist,” Jdm, Vol. 4, No. 1, P. 78, Jun. 2021, Doi: 10.22441/Jdm.V4i1.12110.
  17. A. Halim And M. J. Tyra, “Pengaruh Online Consumer Review Dan Influencer Terhadap Keputusan Pembelian Produk Di Marketplace Shopee,” Be, Vol. 18, No. 1, P. 99, Oct. 2021, Doi: 10.31315/Be.V18i1.5630.
  18. S. A. N. Qisti And V. N. Rakhmatullah, “Analisis Respon Army (Fans Bts) Terhadap Bts Sebagai Brand Ambassador Tokopediamenggunakan Aisas Model,” Vol. 2, 2020.
  19. L. S. Wijaya, “Analisis Aisas Model Terhadap ‘Bts Effect’ Sebagai Brand Ambassador Dan Influencer,” Vol. 11, No. 2, 2020.
  20. A. Sagia And S. H. Situmorang, “Pengaruh Brand Ambassador, Brand Personality Dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Produk Nature Republic Aloe Vera,” Jmbi, Vol. 5, No. 2, Pp. 286–298, Feb. 2018, Doi: 10.31843/Jmbi.V5i2.168.
  21. G. A. Waluyan, B. Lumanauw, And M. H. Rogi, “Pengaruh Kualitas Produk, Brand Ambassador Dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa S-1 Pengguna Skincare Scarlet Whitening Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado,” Vol. 11, No. 1, 2023.
  22. N. Kusumawardani And A. P. Intan Puspita, “Pengaruh Boyband Korea Sebagai Duta Merek, Kepribadian Merek, Dan Gelombang Budaya Korea Terhadap Minat Beli Produk Sheet Mask: Studi Kasus Pada Merek Mediheal,” J.Manage.Bus.Rev., Vol. 18, No. 2, Pp. 365–379, Jun. 2021, Doi: 10.34149/Jmbr.V18i2.285.
  23. A. S. Dhio Fajar Ramadhan, “Pengaruh Influencer Dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pelanggan Restoran Gildak Kertabumi Karawang,” Sep. 2022, Doi: 10.5281/Zenodo.7070000.
  24. A. S. Lengkawati And T. Q. Saputra, “Pengaruh Influencer Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Elzatta Hijab Garut),” Vol. 18, No. 1, 2021.
  25. Sonie Mahendra And Primasatria Edastama, “Pengaruh Online Customer Review, Rating Dan Influencer Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Casual Pada Marketplace,” Jumma45, Vol. 1, No. 2, Pp. 21–28, Oct. 2022, Doi: 10.30640/Jumma45.V1i2.317.
  26. R. H. Amanah And R. Damastuti, “Pengaruh Brand Personality Terhadap Keputusan Pembelian Dan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Pada Produk Kosmetik Somethinc,” 2022.
  27. E. Hernawan, “Pengaruh Promosi Dan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mie Sedap Di Tangerang,” Primanomics : Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 17, No. 2, P. 57, May 2019, Doi: 10.31253/Pe.V17i2.164.
  28. J. Nuryadin And J. Siwalankerto, “Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. , No. , (2022), P,” 2022.
  29. A. Tania, “The Culture Of Hallyu Fan Community And Its Representations,” Vol. 11, No. 02, 2019.
  30. Dwi Indah Utami And N. Hidayah, “Pengaruh Citra Merek, Kualiatas Produk, Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Produk Scarlett,” Jukim, Vol. 1, No. 04, Pp. 102–111, Jul. 2022, Doi: 10.56127/Jukim.V1i04.159.
  31. Eneng Wiliana And Nining Purwaningsih, “Pengaruh Digital Marketing Dan Influencer Terhadap Keputusan Pembelian Produk Umkm Kuliner Di Kota Tanggerang Di Masa Covid-19,” Mamen: Jurnal Manajemen, Vol. 1, No. 3, Pp. 242–251, Jul. 2022, Doi: 10.55123/Mamen.V1i3.641.
  32. R. N. Shadrina And Y. Sulistyanto, “Analisis Pengaruh Content Marketing, Influencer, Dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Pengguna Instagram Dan Tiktok Di Kota Magelang)”.
  33. R. S. Hamid And S. M. Anwar, Structural Equation Modeling (Sem) Berbasis Varian: Konsep Dasar Dan Aplikasi Dengan Program Smartpls 3.2.8 Dalam Riset Bisnis. Jakarta: Pt. Inkubator Penulis Indonesia, 2019.
  34. J. F. Hair, G. T. M. Hult, C. M. Ringle, And M. Sarstedt, A Primer On Partial Least Squares Structural Equation Modeling (Pls-Sem) Third Edition, 3rd Ed. Sage, 2022.
  35. Y. Hendayana And N. Afifah, “Pengaruh Brand Ambassador Dan Korean Wave Terhadap Minat Belanja Online Melalui Marketplace Tokopedia,” Kinerja, Vol. 3, No. 1, Pp. 32–46, Mar. 2021, Doi: 10.34005/Kinerja.V3i1.1285.
  36. H. Fahirra And A. L. Andjarwati, “Pengaruh Korean Wave Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Keputusan Pembelian Album Official Bts,” Vol. 10, 2022.
  37. S. Ilmi, S. Pawenang, And F. S. Marwati, “Pengaruh Choi Siwon Sebagai Brand Ambassador, Brand Image (Citra Merek) Dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Mie Korean Spicy Chicken,” Vol. 04, No. 01, 2020.
  38. E. R. Anjani And V. Simamora, “Pengaruh Influencer, Harga Dan Kualitas Produk Skincare Scarlett Whitening Terhadap Keputusan Pembeli Generasi Z, Dki Jakarta,” Vol. 6, No. 3, 2022.