Vowel Recognition Revolutionizes Early Childhood Education Globally
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v25i2.1107

Vowel Recognition Revolutionizes Early Childhood Education Globally


Pengenalan Vokal Merevolusi Pendidikan Anak Usia Dini Secara Global

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Vowel recognition Early childhood education Classroom Action Research Ball letter media Learning outcomes

Abstract

This study addresses the challenge of vowel recognition among 3-4-year-old children, focusing on vowels like “e,” “u,” and “o.” Using a Classroom Action Research (CAR) approach, twelve children at KB Aisyiyah 17 Jasem participated in pre-cycle, cycle I, and cycle II interventions. The results showed a significant improvement from a 33.3% recognition rate in the pre-cycle to 95.3% in cycle II, indicating the effectiveness of using ball letter media. This research highlights the importance of tailored teaching methods in enhancing early childhood learning outcomes, particularly in improving vowel recognition skills.

Highlight:

  1. Tailored CAR approach boosts vowel recognition in early education.
  2. Effective ball letter media enhances learning outcomes in young children.
  3. Notable 62% increase shows success in improving vowel recognition skills.

Keyword: Vowel recognition, Early childhood education, Classroom Action Research, Ball letter media, Learning outcomes

Pendahuluan

Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-6 tahun atau yang sering disebut dengan masa golden age (masa emas). Pada masa ini dimana usia paling efektif yang sangat peka terhadap rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya, dan pada masa ini juga stimulasi seluruh aspek perkembangan yang memiliki peran sangat penting untuk perkembangan selanjutnya [1]. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut [2]. Pendidikan anak usia dini khususnya pada usia 3-4 tahun yang lebih memfokuskan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan [3]. Beberapa perkembangan seperti fisik motoric kasar dan motoric halus, kecerdasan dalam berfikir (perkembangan kognotif), kecerdasan spiritual (perkembangan nilai agama dan moral), kecerdasan social emosional, kecerdasan bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan yang ada dan tahapan-tahapan perkembangan yang akan dilalui oleh anak usia dini, dan sebaiknya kegiatan yang disediakan harus sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan setiap anak.

Perkembangan adalah suatu proses bertambahnya kematangan dan fungsi psikologis manusia. Perkembangan yang dialami manusia akan meningkatkan kemampuannya pada lingkup perkembangan [4], untuk itu pentingnya mengetahui perkembangan anak usia dini saat ini karena akan mempengaruhi perkembangan selama rentang kehidupannya. Pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini dapat membantu orang tua dan guru untuk menyiapkan upaya mengoptimalkan perkembangan tersebut [5]. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Perkembangan kognitif adalah perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan individu untuk mengolah informasi dalam bahasa sehari-hari. Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengoperasikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain, sesuai dengan fungsinya. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan perkembangan intelektual, sosial dan emosional anak [6]. Pada anak usia dini perkembangan bahasa adalah alat atau sarana untuk berkomunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam bentuk simbol-simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dan berpikir [7]. Mengingat pentingnya peranan bahasa bagi anak usia dini, perkembangan bahasa mulai terlihat pada usia 1 tahun [8]. Sehingga perkembangan bahasa sangatlah penting sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya.

Pengenalan bahasa pada anak dapat dimulai dari mengenalkan huruf. Kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bunyi huruf, sehingga anak-anak dapat mengetahui dan memaknainya [9]. Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan. Kemampuan mengenal huruf juga memiliki arti kemampuan dalam membedakan bentuk-bentuk dan bunyi-bunyi dari setiap huruf serta mampu menyebutkan dan menunjukkan huruf. Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas 26 huruf a-z [10]. Kemampuan mengenal huruf juga merupakan kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda dan ciri aksara dalam melakukan tata tulis. Kemampuan anak dalam mengenal huruf dapat dilihat dari kemampuan anak dalam menyebutkan bunyi dan nama dari setiap huruf. Lima huruf vokal diantaranya a,i,u,e,o [11]. Salah satu Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada usia 3-4 tahun adalah mengenal beberapa huruf [12]. Pengenalan huruf untuk anak usia 3-4 tahun hanya terbatas lima huruf yang sering dikenal atau mereka jumpai [13]. Hal ini disebabkan anak pada usia 3-4 tahun adalah masa dalam pengenalan konsep. Permasalahan yang sering terjadi pada anak usia 3-4 tahun dalam mengenal lima huruf vokal seringkali merasa kesulitan dalam menyebutkan lima huruf vokal seperti “e” dan huruf “o”. Sedangkan huruf yang selalu diingat oleh mereka adalah huruf “a” dan huruf “i”. Dan pada saat proses belajar mengajar ketika guru meminta anak-anak untuk menunjuk huruf secara acak kebanyakan dari mereka masih banyak yang bingung. Hal ini menunjukkan kemampuan

dalam mengenal lima huruf vokal pada anak usia 3-4 tahun sangat rendah atau masih belum berkembang.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada proses pembelajaran mengenalkan lima huruf vokal di KB Aisyiyah 17 Jasem Ngoro Mojokerto pada tanggal 28 September 2020 ditemukan bahwa dari 12 anak di KB dengan indikator mampu menyebutkan lima huruf dengan benar dan berkembang sesuai harapan memperoleh skor 3 sebanyak 3 anak, dan yang mulai berkembang memperoleh skor 2 sebanyak 3 anak, sedangkan yang belum berkembang memperoleh skor 1 sebanyak 6 anak. Faktor penyebab dari permasalahan tersebut adalah kurang adanya penekanan dalam mengajarkan setiap huruf, pengenalan huruf pada anak yang masih sesuai urutan, media dalam mengenal huruf kurang bervariasi, dan hanya terbatas pada anak yang mampu menulis sesuai dengan contoh saja. Hal ini menyebabkan anak hanya mampu menulis tanpa mengenal konsep huruf yang sesungguhnya. Mengingat perkembangan bahasa ini sangat penting, maka peneliti dan guru kelas sepakat untuk menggunakan media bola huruf, dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan media bola huruf dalam

meningkatkan kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak usia 3-4 tahun dan untuk mengetahui peningkatan mengenal lima huruf vokal setelah penggunaan media bola huruf pada anak usia 3-4 tahun.

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fatimatuz Zahro Kusuma Wardani yang berjudul “Mengembangkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Melalui Permainan Sirkuit Bendera Pada Anak Kelompok Bermain Di Paud Aisyiyah II Kabupaten Kediri” mendapatkan hasil yang meningkat dari hasil yang diperoleh anak, dapat dilihat dari prosentase rata-rata kemampuan mengenal huruf melalui permainan sirkuit yang pada pra siklus 55%, siklus I 66,25%, dan pada siklus II sebesar 82,35% [14]. Penelitian terdahulu juga dilakukan oleh Siti Karoma yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima Huruf Vokal Melalui Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Playgroup Dan Taman Kanak Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Ketegan Taman Sidoarjo” juga mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai pra siklus 42,85%, siklus II 61,90%, dan pada siklus II sebesar 85,71% [15]. Dari penelitian tersebut, peneliti mendapat inspirasi untuk mengembangkan kemampuan anak mengenal lima huruf vokal melalui media bola huruf.

Kata media berasal dari bahasa latin medium, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menanamkan kemampuan pada setiap orang yang memanfaatkannya [16]. Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju [17]. Bola adalah bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang lengkung. Bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar sejauh 360 derajat pada garis tengahnya [18]. Huruf adalah sebagai tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa [19]. Media bola huruf adalah suatu media pembelajaran yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman anak dan juga meningkatkan kemampuan dalam mengenal huruf. Keterkaitan media bola huruf terhadap kemampuan mengenal huruf dapat dilihat dengan adanya peningkatan setelah menggunakan media bola huruf tersebut [20]. Anak-anak akan merasa senang dan tertarik, serta antusias dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga anak dapat lebih mudah dalam mengenal dan mengingat lambang huruf, dan tertanamkan konsep lima huruf vokal di dalam memorinya dan berangsur-angsur dapat meningkat [21]. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima huruf vokal Melalui Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di KB Aisyiyah 17 Jasem”. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan media bola lima huruf vokal anak usia 3-4 tahun di KB Aisyiyah 17 Jasem dan untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan mengenal lima huruf vokal anak usia 3-4 tahun di KB Aisyiyah 17 Jasem.

Metode

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang merupakan proses investigasi terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas, proses tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas. “Siklus” inilah yang sebenarnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan kelas [22]. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini terbatas dalam satu kali intervensi saja, tetapi berulang hingga mencapai ketuntasan yang diharapkan. Lokasi penelitian ini bertempat di KB Aisyiyah 17 Jasem Ngoro Mojokerto. Subjek penelitian ini adalah anak usia 3-4 tahun yang berjumlah 12 anak. Dipilih di KB Aisyiyah 17 Jasem karena berdasarkan hasil pengamatan banyak anak yang belum bisa mengenali lima huruf vokal.

Berdasarkan analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Beberapa data hasil observasi aktivitas anak terhadap penerapan media bola huruf. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis. Alat yang digunakan untuk mengobservasi aktivitas anak adalah berupa skor yang dilakukan dengan perhitungan prosentase menggunakan rumus pada gambar 1.

Figure 1.Desain Prosentase

Keterangan :

P = Persentase

F = Jumlah yang diperoleh dari hasil belajar N = Jumlah anak keseluruhan.

Prosentase yang dilakukan sebagai target pencapaian kemampuan mengenal lima huruf vokal dalam penelitian ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (1) Prosentase dinyatakan Tidak berhasil apabila nilai yang diperoleh keseluruhan menunjukkan 0%-74%. (2) Prosentase dinyatakan Berhasil apabila nilai yang diperoleh keseluruhan menunjukkan 75%-100%. Penelitian untuk meningkatkan kemampuan mengenal lima huruf vokal ini mengacu pada pendapat Takdiroutun Mufsiroh yang kemudian dikembangkan peneliti sebagai indikator, diantaranya (1) Anak Mampu Menyebutkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah. (2) Anak Mampu Menunjukkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah. (3) Anak Mampu Menggelompokkan Lima Huruf Vokal A,I,U,E,O.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada anak di KB Aisyiyah 17 Jasem untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan mengenal lima huruf vokal melalui media bola huruf. Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelum tindakan penelitian (pra siklus), bahwa kemampuan mengenal lima huruf vokal anak khususnya pada usia 3-4 tahun tergolong rendah yaitu 33,3%. Diperoleh dari kemampuan anak mampu menyebutkan, menunjukkan lima huruf vokal sesuai perintah dan menggelompokkan lima huruf vokal a,i,u,e,o yang mendapat skor 1 66,7% (belum berkembang), 33,3% anak mendapat skor 2 (mulai berkembang), 0% belum ada anak yang mendapat skor 3 dan 4, seperti yang terlihat pada tabel 1 dibawah ini.

No. Nama Indikator Hasil %
Anak Mampu Menyebutkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah Anak Mampu Menunjukkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah Anak Mampu Mengelompokkan Lima Huruf Vokal A,I,U,E,O
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Ash 3 25%
2. Fza 3 25%
3. Sqn 3 25%
4. Umr 3 25%
5. Alm 3 25%
6. Dvn 6 50%
7. Zen 6 50%
8. Rsy 6 50%
9. Hsm 3 25%
10. Azn 3 25%
11. Nnd 3 25%
12. Rea 6 50%
Jumlah 8 4 0 0 8 4 0 0 8 4 0 0
Ketuntasan nilai keseluruhan 33,3%
Table 1.Hasil Pengamatan Pra Siklus

Dari hasil prosentase pra siklus ini terlihat kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak masih rendah dan belum memenuhi kategori. Oleh karena itu, peneliti memiliki inovasi dalam mengembangkan kemampuan mengenal lima huruf vokal yang dirancang dengan imajinatif, menyenangkan dan bervariatif. maka akan dilakukan tindakan siklus 1 pada anak usia 3-4 tahun.

Dalam siklus I ini peneliti telah membuat perencanaan melalui media bola huruf guna meningkatkan kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak di KB Aisyiyah 17 Jasem. Beberapa tahap dalam penelitian (1) Peneliti menentukan topik pembahasan, menyusun rencana pembelajaran atau RPPH, menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran media bola huruf, serta menyiapkan lembar penilaian. (2) Tindakan saat pembelajaran dengan melakukan ice breaking (kegiatan yang ditujukan untuk menghilangkan rasa bosan dikelas) langsung dilanjut dengan pembukaan, menjelaskan dan mengenalkan media yang digunakan. (3) Mengamati proses pembelajaran saat berlangsung dan mencatat di lembar penilaian. (4) Menganalisis hasil pembelajaran dan memperbaiki kekurangan saat pembelajaran tersebut. Berikut hasil pengamatan melalui media bola huruf pada tabel 2.

No. Nama Indikator Hasil %
Anak Mampu Menyebutkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah Anak Mampu Menunjukkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah Anak Mampu Mengelompokkan Lima Huruf Vokal A,I,U,E,O
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Ash 6 50%
2. Fza 6 50%
3. Sqn 6 50%
4. Umr 6 50%
5. Alm 6 50%
6. Dvn 9 75%
7. Zen 9 75%
8. Rsy 9 75%
9. Hsm 6 50%
10. Azn 9 75%
11. Nnd 6 50%
12. Rea 9 75%
Jumlah 0 7 5 0 0 7 5 0 0 7 5 0
Ketuntasan nilai keseluruhan 60,7%
Table 2.Hasil Pengamatan Siklus I

Dilihat dari hasil perolehan pada tabel 2 menunjukkan peningkatan dalam setiap indikator yang mendapat nilai prosentase 60,7% yang menunjukkan sedikit peningkatan dari hasil belajar anak yang sebelumnya pada pra siklus mendapat nilai prosentase 33,3%. Namun, prosentase tersebut masih belum mencapai target yang telah ditentukan, maka akan dilakukan tindakan selanjutnya di siklus II. Pada siklus II peneliti telah melakukan perubahan pada media, yang sebelumnya huruf vokal sticker diganti huruf vokal kain flanel dengan warna yang lebih menarik dan lebih terlihat. Berikut hasil pengamatan pada siklus II yang dapat dilihat pada tabel 3.

No. Nama Indikator Hasil %
Anak Mampu Menyebutkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah Anak Mampu Menunjukkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah Anak Mampu Mengelompokkan Lima Huruf Vokal A,I,U,E,O
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Ash 9 75%
2. Fza 9 75%
3. Sqn 12 100%
4. Umr 12 100%
5. Alm 12 100%
6. Dvn 12 100%
7. Zen 12 100%
8. Rsy 12 100%
9. Hsm 12 100%
10. Azn 12 100%
11. Nnd 12 100%
12. Rea 12 100%
Jumlah 0 0 2 10 0 0 2 10 0 0 2 10
Ketuntasan nilai keseluruhan 95,3%
Table 3.Hasil Pengamatan Siklus II

Hasil perolehan pada tabel 3 menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan siklus I, yang merujuk pada indikator anak mampu menyebutkan lima huruf vokal sesuai perintah diperoleh hasil prosentase 66,7% (belum berkembang) dan 33,3% (mulai berkembang). Indikator anak mampu menunjukkan lima huruf vokal sesuai perintah diperoleh prosentase 41,7% (mulai berkembang), 58,3% (berkembang). Sedangkan pada indikator anak mampu mengelompokkan lima huruf vokal a,i,u,e,o diperoleh hasil prosentase 16,7% (berkembang baik), 83,3% (berkembang sesuai harapan). Apabila dihitung berdasarkan rumus diperoleh nilai sebesar 95,3% yang menandakan bahwa kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak di KB Aisyiyah 17 Jasem sudah berkembang sesuai dengan indikator yang ada. Maka penerapan media bola huruf sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak usia 3-4 tahun. Berikut hasil rekapitulasi nilai kemampuan mengenal lima huruf vokal anak pada tahap pra siklus, siklus I, siklus II pada anak usia 3-4 tahun di KB Aisyiyah 17 Jasem dapat dilihat tabel 4 dibawah ini.

33,3%

Figure 2.Grafik Hasil Ketuntasan Siklus

Dari hasil tabel diatas menjelaskan bahwa ada peningkatan dari mulai pra siklus, siklus I, hingga siklus II. Dibuktikan saat melakukan pra siklus memperoleh hasil prosentase 33,3%, kemudian setelah diberikan tindakan pada siklus I mencapai hasil ketuntasan kemampuan mengenal lima huruf vokal sebesar 60,7%. Namun hasil pencapaian tersebut belum dikatakan berhasil, maka perlu adanya tindak lanjut pada siklus II. Oleh sebab itu, peneliti melakukan observasi dan memberikan tindakan kembali dengan media yang lebih interaktif, maka diperoleh hasil ketuntasan sebesar 95,3%.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Karoma yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima Huruf Vokal Melalui Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Playgroup Dan Taman Kanak Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Ketegan Taman Sidoarjo” juga mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai pra siklus 42,85%, siklus II 61,90%, dan pada siklus II sebesar 85,71% . Maka dapat disimpulkan, bahwa media bola huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak usia 3-4 tahun. Adapun aspek penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Takdiroutun Mufsiroh yang kemudian dikembangkan peneliti sebagai indikator, diantaranya (1) Anak Mampu Menyebutkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah. (2) Anak Mampu Menunjukkan Lima Huruf Vokal Sesuai Perintah. (3) Anak Mampu Menggelompokkan Lima Huruf Vokal A,I,U,E,O. dengan demikian macam-macam jenis pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis yang disesuaikan dengan aspek perkembangan dan kemampuan yang dimiliki anak-anak, sebab stimulasi yang tepat dapat menjadikan anak berkembang dengan baik.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan mengenal lima huruf vokal dengan media bola huruf pada anak usia 3-4 tahun di KB Aisyiyah 17 Jasem yang dilakukan dengan mengajak anak untuk menyebutkan, menunjukkan, dan mengelompokkan lima huruf vokal. Dari hasil peningkatan yang terjadi secara bertahap di pra siklus diperoleh hasil prosentase 33,3,%, sedangkan siklus I prosentase sedikit meningkat sebesar 60,7%, namun masih belum mencapai hasil minimum sehingga perlu tindakan kembali di siklus II. Pada siklus II prosentase yang diperoleh lebih besar 95,3%, maka kemampuan mengenal lima huruf vokal melalui media bola huruf ini dinyatakan berhasil. Dari hasil prosentase yang sudah dipaparkan menyatakan bahwa adanya peningkatan kemampuan mengenal lima huruf vokal pada anak usia 3-4 tahun melalui media bola huruf di KB Aisyiyah 17 Jasem.

References

  1. S. A. et al., "Perkembangan dan Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini," Universitas Terbuka, Jakarta, 2015.
  2. A. Susanto, "Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya," Edisi Pertama, Jakarta: Kencana, 2012.
  3. I. K. Tanu, "Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Agar Dapat Tumbuh dan Berkembang Sebagai Generasi Bangsa Harapan di Masa Depan," Adi Widya J. Pendidik. Dasar., vol. 2, 2019. DOI: 10.25078/aw.v2i2.960.
  4. J. W. Santrock, "Perkembangan Anak," Jakarta: Erlangga, 2007.
  5. S. R. Talango, "Konsep Perkembangan Anak Usia Dini," vol. 01, pp. 93–107, 2020.
  6. D. et al., "Metode Pengembangan Bahasa," Universitas Terbuka, Jakarta, 2008.
  7. A. Isna, "Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini," Al-Athfal, vol. 2, pp. 62–69, 2019.
  8. N. Hamidah and J. Sulianto, "Perkembangan Bahasa pada Anak Usia 3 Tahun," Journal.Kualitama.Com, vol. 2, pp. 2774–2156, 2021.
  9. L. U. Faridah, "Pengenalan Bahasa untuk Anak Usia Dini," pp. 411–419, 2012.
  10. M. Sholihin, "Pengantar Kaidah Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar," Surabaya, 1999.
  11. R. D. Ade Chandra, "Pengembangan Media Visual Kartu Angka Efektif Untuk Mengenalkan Huruf Vokal a, I, U, E, O Pada Anak Usia Dini 3-4 Tahun Paud Labschool Jember," J. INDRIA (Jurnal Ilm. Pendidik. Prasekolah dan Sekol. Awal), vol. 2, pp. 62–71, 2017. DOI: 10.24269/jin.v2n1.2017.pp62-71.
  12. M. K. Firdaus et al., "Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini Melalui Media Busy Book 3D," vol. 9, pp. 53–62, 2021.
  13. D. Wijayanti, "Implementasi Media Stempel Huruf Dalam Meningkatkan Pengenalan Huruf Abjad Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Kb Puspa Nagari Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro," 2017.
  14. F. Z. Kusuma, "Mengembangkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Melalui Permainan Sirkuit Bendera Pada Anak Kelompok Bermain Di Paud Aisyiyah II Kabupaten Kediri," 2016.
  15. S. Karoma, "Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima Huruf Vokal Melalui Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun," JECED J. Early Child. Educ. Dev., vol. 1, pp. 60–66, 2019. DOI: 10.15642/jeced.v1i1.501.
  16. A. Prastowo, "Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI," Jakarta: Kencana, 2015.
  17. Sadirman Arif, "Definisi Bola," 2004. [Online]. Available: http://sadirmanarif.blogspot.com.
  18. Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Pengertian Huruf," Jakarta: Balai Pustaka, 2000.
  19. H. Di et al., "Mengembangkan Keaksaraan Anak Melalui Media Bola Huruf Di TK Teuku Nyak Arief Kabupaten Aceh Besar," vol. 5, pp. 45–58, 2020.
  20. W. Sanjaya, "Penelitian Tindakan Kelas," Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2015.
  21. H. M. Crie, "Metodologi Penelitian," 2012.