The Power of Peers Unleashed in Motivating Elementary Learning Around the World
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v25i2.1099

The Power of Peers Unleashed in Motivating Elementary Learning Around the World


Kekuatan Teman Sebaya Dilepaskan dalam Memotivasi Pembelajaran SD di Seluruh Dunia

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Peer influence Learning motivation Elementary education Descriptive qualitative research Academic achievement

Abstract

This study examines the role of peers and their impact on the learning motivation of fifth-grade students at Sidokare 1 Public Elementary School. Utilizing a descriptive qualitative approach, data was collected through interviews and documentation from both students and teachers. Findings indicate that peers significantly contribute to motivating learning by providing encouragement, studying together, and acting as problem-solving companions. The positive impact of peers on learning motivation underscores their importance as benchmarks and motivators for academic achievement. Understanding peer dynamics in elementary education is crucial for fostering supportive learning environments and enhancing student engagement. Further research focusing on peer influence among adolescents can provide additional insights into developmental aspects of peer interactions and their effects on learning motivation.

Highlight:

  1. Peer Encouragement: Crucial for motivating learning and academic achievement.

  2. Enhancing Student Engagement: Understanding peer dynamics fosters supportive learning environments.

  3. Research Method Importance: Descriptive qualitative approach explores peer interactions' impact effectively.

Keyword: Peer influence, Learning motivation, Elementary education, Descriptive qualitative research, Academic achievement.

Pendahuluan

Pendidikan adalah upaya yang dilakukan semata – mata untuk merancang peserta didik dalam aktivitas pembelajaran, pengajaran, atau latihan yang ditujukan bagi kontribusinya di masa yang akan dating . Dalam usaha penyiapan peserta didik di sekolah tentunya dibutuhkan motivasi dan semangat yang ada didalam diri peserta didik agar dapat melakukan proses belajar mengajar dengan suka cita serta dapat meningkatkan keiinginan belajar dan juga meningkatkan nilai serta prestasi siswa . Peserta didik juga membutuhkan motivasi yang diberikan oleh seseorang agar dapat memacu dirinya dalam proses belajar mengajar. Motivasi bisa ditafsirkan sebagai dorongan atau energi yang bisa memacu semangat dalam melakukan aktivitas, baik yang bermula dari diri sendiri ataupun dari orang lain . Kegiatan belajar mengajar biasanya dilakukan oleh pengajar dan peserta didik. Hal ini dirasa kurang apabila dalam pembelajaran motivasi belajar hanya didapat dari diri sendiri. Hal ini yang menjadi dasar betapa banyak motivasi yang dipunyai diri sendiri akan besar pengaruhnya kepada kapasitas tingkah laku yang ditampilkannya .

Motivasi adalah sesuatu yang dapat merangsang peserta didik untuk memacu prestasi dan nilai yang bisa diperolah dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar adalah suatu utama yang dapat diartikan sebab berguna dalam memacu dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan, motivasi belajar ini juga bisa didapatkan dari peran teman sebaya . Teman sebaya merupakan sesorang yang mempunyai usia, tingkatan, posisi, serta cara berfikir yang sama . Ada pula definisi lain dari teman sebaya yakni perkumpulan seseorang yang memiliki usia, latar belakangan pedididikan dan social yang setara . Tak hanya itu teman sebaya merupakan anak dengan umur atau kestabilan emosi yang sama, miliki banyak kesamaan tersebut yang menyebabkan pada cara bersosialisasi yang dilakukan yaitu bersosialisasi secara berkelompok . Peran teman mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan belajar seseorang. Teman sebaya seperti wilayah interaksi pertama dimana manusia belajar hidup bersama dan menghargai orang lain yang bukan dari lingkungan keluarganya . Teman sebaya berperan sebagai motivator yang dapat memberikan dukungan dan semangat dan mengajak kita untuk belajar bersama dimana mendukung dan menyemangati siswa adalah satu hal yang sangat penting bagi pembentukan dan perkembangannya karakter anak, belum lagi dukungan di masa depan usianya.

Didalam proses pembelajaran siswa memiliki kendala terhadap motivasi belajar yang dimana motivasinya dalam belajara terkadang menurun dan butuh dorongan untuk meningkatkan kemauan dalam belajar dari orang lain salah satunya teman sebaya. Teman sebaya dapat memberikan motivasi terhadap peserta didik dengan cara menyemangati ketika malas, mengajak belajar bersama, serta mengajak untuk meyelesaikan tugas bersama – sama. Dampak teman sebaya terbagi menjadi dua macam yakni positif dan negative. Dampak positif teman sebaya dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Dampak negative teman sebaya dapat membuat siswa malas dalam belajar dan mengerjakan tugasnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa dan guru kelas V SDN Sidokare 1 di jumpai berbagai macam permasalahan saat proses pembelajaran diantaranya, beberapa siswa enggan membiasakan diri dalam hal literasi hal ini dikarenakan teman sebayanya dalam satu kelas cenderung kurang menyukai literasi,tak hanya itu siswa kelas V SDN Sidokare 1 kurang berkonsentrasi saat proses pembelajaran berlangsung hal ini disebabkan oleh ada salah satu siswa yang mempengaruhi atau mengajak bermain siswa lain saat proses pembelajaran. Peneliti ini juga mendapatkan informasi dari guru kelas bahwa peran teman sebaya dirasa cukup dibutuhkan dalam motivasi belajar seperti salah satu siswa diajak untuk membaca buku diperpustakaan oleh teman sebayanya saat jam istirahat, tak hanya itu guru kelas juga mengatakan bahwa siswa dalam pengerjaan atau penyelesaiaan tugas sekolah seringkali dibantu oleh teman sebayanya dengan cara mengerjakan tugas secara bersama. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan , peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut akan peran teman sebaya yang dapat memotivasi siswa.

Penelitian terdahulu terkait peran teman sebaya dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Melisa menganalisis peran teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu teman sebaya berperan terhadap prestasi akademik siswa SD Negeri K01 VI Meulaboh. Melihat teori Vygotsky tentang zona proksimal Perkembangan, peran teman sebaya dalam belajar adalah memberikan bantuan siswa dalam kaitannya dengan mata pelajaran dan memotivasi siswa menjadi bersemangat dalam belajar. Jika dimainkan bersama teman, hasilnya pembelajaran siswa terus berkembang. Selain itu penelitian lain juga dilakukan oleh Ika Mariani. Penelitian yang dilakukan focus pada pengaruh peran teman sebaya terhadap kemandirian belajar siswa Kelas XII IPS di SMAN 3 Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran teman sebaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian belajar siswa. Penelitian terdahulu yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti fokus pada peran teman sebaya terhadap prestasi akademik dan dan kemandirian belajar. Sementara penelitian ini fokus pada peran teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis peran teman sebaya dalam memotivasi siswa kelas V SDN Sidokare 1 pada saat proses pembelajaran dan mengetahui bagaimana dampak teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa kelas V di SDN Sidokare .

Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan data diungkapkan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik, penelitian dengan cara ini, adalah contohnya penelitian sejarah dan studi kasus. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif adalah penelitian yang fokusnya memperhatikan permasalahan nyata dalam prosesnya pengumpulan, pengaturan atau klasifikasi; pemrosesan dan interpretasi data. .

Guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri Sidokare 1 yang berjumlah 10 siswa menjadi subyek wawancara dalam penelitian ini. Dalam teknik pengambilan sampel penelitian ini digunakan teknik purposive sampling, yakni. suatu unit sampling yang dipilih menurut tujuan berdasarkan aspek-aspek tertentu, yang kemudian menjadi unit sampling dengan karakteristik yang diinginkan.. .

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan data sekunder diperoleh dari artikel dan jurnal. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara kepada siswa dan guru kelas V SDN Sidokare 1 dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang peran teman sebaya dan pengaruh teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa kelas V SDN Sidokare 1. Mengenai dokumentasi, peneliti mengambil foto wawancara kepada siswa dan guru kelas V SDN Sidokare 1. Penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman untuk menganalisis data yaitu berupa reduksi data, penyajian data dan inferensi...

Hasil dan Pembahasan

Peran Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Teman sebaya merupakan makhluk social dengan umur atau tingkat emosional yang setara . Beberapa kesamaan tersebut mempengaruhi cara terjadinya interaksi, yaitu interaksi kelompok. Persamaan ini kemudian menciptakan asosiasi teman sebaya yang berbeda-beda yang mempengaruhi perilaku anggotanya sesuai dengan karakteristik masing-masing kelompok. Membangun hubungan baik antar siswa (teman sebaya) di sekolah penting dilakukan agar dapat memberikan dampak positif terhadap pembelajaran siswa . Terdapat enam fungsi positif dari teman sebaya menurut Kelly dan Harsen yakni peran teman sebaya dapat membantu memecahkan masalah, teman sebaya dapat memberikan motivasi, interaksi dengan teman sebaya dapat meningkatkan keterampilan sosial, teman sebaya dapat mengembangkan sikap terhadap seksualitas tingkah laku perbedaan jenis kelamin, Mengevaluasi nilai atau norma dalam lingkungan teman sebaya, dan bisa menigkatkan harga diri .

Berikut adalah diskusi hasil wawancara dengan siswa dan guru di SD Negeri Sidokare 1.

1. Memecahkan masalah

Teman sebaya dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh seorang siswa, contohnya ketika siswa kesulitan dalam mehami materi pelajarn siswa dapat bertanya kepada teman sebaya ataupun sedang kesulitan menyelesaikan tugas siswa dapat bertanya kepada teman sebaya dan membantu memberi solusi berupa memberi cara penyelesaian tugas tersebut. Hal ini didasari karena siswa lebih nyaman bertanya kepada teman sebayanya dari pada gurunya tanpa ada rasa malu serta didukung oleh teman sebaya yang informatif ketika menjawab pertanyaan. Melalui interaksi dengan teman sebaya, para siswa belajar bagaimana memecahkan masalah - masalah dengan cara lain selain tindakan secra langsung. Seperti halnya ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas disekolah . Teman sebaya dapat membatu memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi ketika sesulitan belajar maupun teman sebaya dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah yang di haadapi .

Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “ Dalam pembelajaran jika menemui masalah seperti kesulitan dalam mengerjakan tugas lebih sering bertanya kepada teman dan lebih nyaman bertanya kepada teman karena jika bertanya kepada teman tidak ada rasa malu dan respon teman juga baik serta informatif

2. Memberikan motivasi

Dorongan energi yang bisa diperoleh dari orang lain salah satunya dari teman sebaya. Melalui interaksi dengan teman sebaya siswa akan mendapatkan motivasi ketika malas belajar taupun mengerjakan tugas dari guru dengan cara diajak untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama -sama. Mendapatkan motivasi emosional dan sosial dan menjadi lebih mandiri. Teman mendorong generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru. Dorongan teman sebaya meminimalisir ketergantungan remaja pada dorongan keluarga . Dorongan atau motivasi dapat diperoleh dari dua sumber yakni diri sendiri dan orang lain yang bertujuan untuk memberikan dorongan atau motivasi dalam menyelesaikan dan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat . Berikut ini hasil wawancara dengan siswa” Teman sebaya bisa memberikan semangat ketika malas belajar dan sekolah, mengajak belajar bersama serta mengajak mengerjakan tugas Bersama” Berikut ini hasil wawancara dengan guru kelas” Teman sebaya bisa memberikan motivasi karena teman sebaya dapat dijadikan model atau panutan dalam belajar serta bisa dijadikan competitor dalam pembelajaran dan prestasi”.

3. Keterampilan sosial (mengekspresikan perasaan)

Keterampilan sosial dapat diperoleh dari bersosialisasi dengan orang lain salah satunya teman sebaya ketika berada di sekolah. Siswa dapat berinterakasi dan berkomunikasi dengan teman sebayanya. Dalam berinteraksi dengan teman sebayanya siswa lebih sering bercerita atau berkeluh kesah ketika senang maupun sedih karena siswa merasa nyaman dan teman sebaya dapat menengkan dan menyemangati pada saat sedih. Meningkatkan keterampilan – kerampilan social, mengembangakan keterhadap mampuan penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan perasaan – perasaan dengan cara yang lebih matang . keterampilan social dapat diperoleh dengan cara bersosialisasi dengan orang lain salah satunya teman sebaya. Teman sebaya dapat menjadi lawan dalam bersosial dan akan meningkatkan keterampilan bersosial dengan cara interaksi dan komunikasi. .

Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “Ketika merasakan kesenangan maupun kesedihan siswa cenderung lebih sering bercerita kepada teman sebaya karena lebih nyaman dalam berbicara serta respon teman sebaya yang dapat menenangkan juga menyemangati

4. Mengembangkan sikap terhadap seksualitas tingkah laku perbedaan jenis kelamin

Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dapat diperoleh dari interaksi teman sebaya yang berbeda jenis kelamin hal ini disebabkan adanya berbedaan dan rasa malu jika interaksi antar lawan jenis ini melebihi batas. Membentuk sikap terhadap seksualitas dan perilaku peran gender. Sikap – sikap yang berkaitan dengan seksualitas dan perilaku peran gender dibentuk terutama oleh teman sebaya . Perkembangan sikap seksualitas dapat diperoleh dengan cara interakasi dengan lawan jenis. Dalam beberapa interaksi seringkali melibatkan teman sebaya yang berlawan jenis hal itu dapat menyebabkan seorang siswa mengenal yang namanya batasan dalam berinteraksi. . Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “ dalam bergaul dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin terkadang merasa malu dan ada batasan dalam bersosial yang melibatkan kontak fisik dikarenakan umur yang semakin dewasa

5. Mengevaluasi nilai atau norma dalam lingkungan teman sebaya

Berdasarkan hasil pemaparan dan juga wawancara teman sebaya dapat menjadi agen penertib dan penegak aturan dan bilai yang ada dilingkungan. Teman sebaya dapat mematuhi aturan yang ada serta dapat mengingatkan atau menegur teman sebayanya yang melanggar norma atau nilai yang ada berlaku di lingkungan. Penguatan penyesuaian moral dan nilai-nilai. Orang dewasa biasanya mengajari anaknya apa yang benar dan apa yang salah. Dalam kelompok teman sebayanya, anak-anak mencoba mengambil keputusan sendiri. Anak mengevaluasi nilai-nilainya sendiri dan teman-temannya dan memutuskan apa yang benar. Teman sebaya dapat menjadi menertib dan penegak dalam nilai dan norma yang ada didalam lingkungan sekitarnya. . Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “ Ketika melanggar tata tertib dilingkungan sekolah teman sebayalah yang lebih sering untuk menegur dan menasehati

6. Menigkatkan harga diri

Seseorang siswa dapat meningkatkan harga diri melalui interaksi dengan teman sebayanya karena siswa pasti akan berusa untuk berbuat sebaik mungkin dihadapan teman sebayanya dan juga akan menyikapi dengan baik apabila ada teman sebayanya yang tidak menyukainya dengan tetap menganggap teman dan diajak bermain bersama. Menaikkan harga diri. Agar disukai oleh banyak teman sebayanya membuat mereka merasa baik dan menjadi pribasi yang baik . Peserta didik berusaha keras untuk mempertahankan harga dirinya. Melaksanakan tugas dengan baik merupakan simbol kebanggaan dan harga diri . Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “ apabila ada teman sebaya yang tidak menyukainya siswa menyikapi dengan biasa saja dan tetap berteman dengan baik walaupun tidak disukai

Dampak teman sebaya terhadap motivasi belajar

Teman sebaya dapat memberikan dampak terhadap motivasi belajar siswa. Dampak teman sebaya terdap motivasi belajar siswa terbagi menjadi dua bagian yakni dampak negatif dan dampak positif. Dampak negatif dari teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa dapat memberikan dampak lebih malas dalam belajar serta prestasi sedangkan dampak positif teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa yaitu siswa akan giat dalam belajar serta memiliki rasa kompetisi dalam berprestasi. Berdasarkan hasil wawancara yang diakukan oleh peneliti, terdapat dampak yang diberikan oleh teman sebaya yakni:

1. Keinginan dalam belajar

Keinginan belajar siswa dapat diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain salah satunya teman sebaya. Teman sebaya dapat menimbulkan rasa keinginan dalam belajar karena bisa mengajak belajar bersama dan juga mengerjakan PR secara bersama – sama. Keinginan belajar merupakan sesuatu yang ingin dipelajari oleh siswa. Artinya siswa benar-benar termotivasi untuk belajar .

.Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa teman sebaya dapat memberikan dampak keinginan belajar dikarena teman sebaya memberikan dampak positif terhadap motivasi belajar siswa

Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “ Ketika melihat teman sebaya yang rajin belajar dan mengerjakan PR akan berdampak rajin belajar juga karena sering diajak belajar bersama begitu juga dengan mengerjakan PR Bersama dan diingatkan apabila ada PR

2. Saingan atau kompetitor dalam belajar maupun prestasi

Didalam jiwa seseorang pasti memiliki rasa kompetisi untuk menjadi yang lebih baik. Begitu pula dengan siswa yang ingin lebih baik dibandingkan teman sebayanya dalam hal perolehan nilai maupun prestasi. Teman sebaya dapat dijadikan pesaing dalam lingkungan sekolah untuk mendapatkan prestasi

Kompetisi dapat meningkatkan motivasi siswa baik dalam kompetisi kelompok maupun individu .

Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa teman sebaya dapat memberikan dampak saingan dalam belajar dan prestasi dikarena siswa memiliki perasaan ingin setara hingga lebih dengan teman sebayanya dalam hal pembelajaran maupun prestasi. Berikut ini hasil wawancara dengan siswa “ Ketika melihat teman sebaya yang mendapat nilai lebih bagus atau prestasi ini menimbulkan rasa ingin mendapatkan nilai yang baik dan prestasi juga

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa kelas V dapat ditarik kesimpulan bahwa peran teman sebaya dapat memberikan motivasi belajar sebab teman sebaya dapat memberikan semangat ketika malas belajar serta mengajak belajar bersama, teman sebaya juga dapat menjadi pemecah masalah bagi siswa ketika menemui kesulitan dalam belajar, serta peran teman sebaya dapat menjadi tempat untuk mengekspresikan perasaan baik ketika senang maupun sedih, peran teman sebaya juga dapat menjadi pengembang sikap seksualitas perbedaan jenis kelamin karena dengan bergaul dengan teman sebaya siswa menjadi tau batasan ketika berinteraksi serta memiliki rasa malu, selain itu peran teman sebaya dapat mengevaluasi nilai dan norma juga meningkatkan harga diri

Teman sebaya memiliki dampak positif dalam pembelajaran karena teman sebaya yang rajin akan memberikan efek yang rajin juga dalam belajar serta teman sebaya lebih memotivasi belajar di sebabkan seringnya mengajak untuk mengerjakan tugas dan belajar bersama sebaliknya jika teman sebayanya tidak mengerjakan tugas maka siswa tetap mengerjakan tugasnya sendiri tak hanya itu siswa akan termotivasi apabila melihat temat sebayanya yang berprestasi.

Upaya untuk mengetahui peran teman sebaya dan dampak teman sebaya terhadap motivasi belajar masih membentuhkan observasi lebih lanjut dikarenakan yang menjadi subyek penelitian masih berumur sangat belia dimana anak – anak seusia sekolah dasar cenderung tidak dapat terlepas dari peran orang tua yang utama. Untuk peneliti berikutnya dapat meneliti peran teman sebaya dengan menggunakan subyek penelitian siswa berusia remaja. Karena usia remaja masa dimana anak mecari jadi diri dan sudah berkurangnya ketergantungan dengan orang tuanya.

References

  1. "UU Sisdiknas 2003 Pasal 1 Ayat 1."
  2. M. F. Ma’shumah, "Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, Cara Belajar, dan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Kesiapan Belajar," Economic Education Analysis Journal, vol. 1, pp. 1–15, 2019.
  3. A. R. S. A. A. Fauziah, "Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN Poris Gaga 05 Kota Tangerang," Jurnal JPSD, vol. 4, pp. 1–7, 2018.
  4. N. Fadhilah and A. M. A. Mukhlis, "Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya, dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar," Jurnal Pendidikan, pp. 18–20, 2021.
  5. W. R. D. Putu Anggreni, "Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Agama Hindu Perspektif Teori Belajar Sosial," Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 1, pp. 11–13, 2022.
  6. R. F. N. P. Nabila Evrida Putri, "Peran Teman Sebaya Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di MAN 1 Jombang," pp. 1–7, 2020.
  7. D. Maulia, "Interaksi Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa," Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, pp. 1–5, 2021.
  8. M. Uyun, "Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Presepsi Siswa Terhadap Cara Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar," Jurnal Pendidikan Islam, vol. 11, 2022.
  9. N. Prayogi, "Hubungan Dukungan Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Psikologi UIN AR - Raniry Banda Aceh," pp. 1–107, 2023.
  10. A. D. Kurnia, "Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk Kepribadian Islam Pada Masa Dewasa Muda (Usia 18 - 23 Tahun)," Jurnal Ilmu - Ilmu Keislaman, vol. 12, pp. 1–18, 2023.
  11. M. Junianto and N. Hidayah, "Student Engagement: Peran Motivasi, Dukungan Guru dan Teman Sebaya," Jurnal Ilmu Tarbiyah, vol. 2, pp. 1–25, 2023.
  12. E. A. S. J. P. W. R. Z. A. A. D. Winei, "Dampak Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar dan Kesehatan Mental Siswa," Journal on Education, vol. 6, pp. 1–11, 2023.
  13. R. Melisa, A. Fitri, and M. Mislinawati, "Peran Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tema 8 Subtema 1 di Kelas V SD Negeri 01 Percontohan Meulaboh," vol. 8, pp. 1–6, 2023.
  14. Z. R. R. M. I. Mariani, "Pengaruh Peran Teman Sebaya Terhadap Kemandirian Belajar Peserta Didik di Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Pariaman," Jurnal Pendidikan dan Konseling, vol. 5, pp. 1–6, 2023.
  15. N. M. B. U. By Arifin, "Buku Ajar Metodelogi Penelitian Pendidikan," vol. 4, Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018, pp. 19–21.
  16. P. N. W. A. R. Wijaya, "Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Remaja Awal di Kota Denpasar," Jurnal Psikologi Udayana, vol. 6, pp. 1–5, 2019.
  17. M. Sari, "Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk Kepribadian Siswa MI Ma'arif Singosaren Ponorogo," pp. 1–121, 2022.
  18. R. I. Yudha, "Pengaruh Dukungan Orang Tua, Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 2 Kota Jambi," pp. 1–10, 2020.
  19. L. L. A. Negara, "Pengaruh Peran Keluarga, Interaksi Teman Sebaya, dan Kompetisi Guru Terhadap Karakter Siswa Kelas XI IPS Dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA 2 Kudus," p. 2015, pp. 1–8.
  20. L. Latifah, "Pengaruh Peran Keluarga, Interaksi Teman Sebaya, dan Kompetisi Guru Terhadap Karakter Siswa Kelas XI IPS Dalam Pembelajaran Ekonomi Kelas 2," pp. 1–8, 2015.
  21. F. A. Wati, "Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya, Lingkungan Keluarga, dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sewon," Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, vol. XVII, pp. 1–10, 2019.
  22. P. Sembada, "Keterkaitan Antara Perkembangan Peserta Didik Dengan Faktor Teman Sebaya," pp. 5–10, 2020.
  23. F. M. S. M. I. Rivai, "Peran Lingkungan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD di Banjarnegara," pp. 1–12, 2022.
  24. F. Azahra, "Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Gugus III Kecamatan Palakka Kabupaten Bone," pp. 3–11, 2021.
  25. R. Fauzyah, "Pengaruh Kelompok Teman Sebaya dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik," vol. 3, pp. 1–15, 2019.
  26. N. Astrea, "Peran Teman Sebaya Dalam Perkembangan Afektif Siswa Kelas IV SDN Banyudono 1 Ngariboyo Magetan," pp. 20–31, 2019.
  27. L. Sunadi, "Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya," pp. 1–7, 2013.
  28. C. Cahayani, "Pengaruh Interakasi Teman Sebaya dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V di SDN 1 Jenangan Ponorogo," pp. 1–35, 2020.
  29. A. S. Y. Kurniawan, "Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan Karakter Siswa Madrasah Tsanawiyah," vol. 15, pp. 1–25, 2017.
  30. K. Cahya, "Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA X Selama Pembelajaran Daring," pp. 1–22, 2021.
  31. A. A. P. I. W. Wahyuni, "Kontribusi Peran Orang Tua dan Guru Dalam Pembentukan Karakter Islami Anak Usia Dini," Jurnal Pendidikan Agama Islam Al – Thariqah, vol. 5, pp. 1–8, 2022.
  32. M. Rinmawati, "Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika," vol. 2, pp. 1–10, 2020.
  33. N. Nurlaili, "Pengaruh Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII di MTS Riyadlatul Fallah Jombang," pp. 1–15, 2020.
  34. F. A. S. Lubis, "Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Minat Belajar Siswa di Desa Neglasari," Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, vol. 2, pp. 1–5, 2020.