Diving into Math Success for Discipline and Interest Propel Sixth-Graders
Innovation in Education
DOI: 10.21070/ijins.v25i2.1098

Diving into Math Success for Discipline and Interest Propel Sixth-Graders


Menyelami Kesuksesan Matematika untuk Mendorong Kedisiplinan dan Minat Siswa Kelas Enam

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Learning discipline Interest in learning Mathematics learning outcomes Sixth-grade students Quantitative correlational study

Abstract

This study examines the relationship between learning discipline, interest in learning, and Mathematics learning outcomes among sixth-grade students at SDN Bulang, using a quantitative correlational approach. Data collected from 35 students through questionnaires and report card assessments were analyzed using SPSS v25. Results indicate a significant correlation between learning discipline, interest in learning, and Mathematics learning outcomes, with correlation coefficients of 0.747 (p=0.003) and 0.909 (p=0.001), respectively. These findings highlight the importance of cultivating both learning discipline and interest in learning to improve Mathematics performance among sixth-grade students, suggesting implications for educational practice and policy.

  Highlight:
  1. Correlation: Learning discipline, interest impact Mathematics outcomes.
  2. Quantitative study: 35 sixth graders' data analyzed using SPSS.
  3. Emphasizes fostering discipline, interest to enhance Mathematics performance.
  Keyword: Learning discipline, Interest in learning, Mathematics learning outcomes, Sixth-grade students, Quantitative correlational study

Pendahuluan

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, hasil belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran [1]. Hasil belajar menjadi ujung dari proses belajar mengajar yang berguna sebagai alat ukur sejauh mana subyek belajar mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. Mata pelajaran Matematika ini digunakan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah. Menurut Teori dari Deni menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf, atau symbol tertentu yang disepakati oleh pihak penyelenggara pendidikan [2].

Faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar menurut Susanto yaitu disiplin belajar dan minat belajar [3]. Menurut Fathurrohman disiplin belajar merupakan salah satu sikap ketaatan yang harus dimiliki siswa agar memiliki cara belajar yang baik [4]. Sikap dan perilaku disiplin tidak terbentuk dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat, namun melalui proses yang cukup panjang. Disiplin akan terwujud melalui pembinaan yang dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam pendidikan di sekolah [5]. Sedangkan menurut Laila minat belajar merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, ketika seseorang memiliki minat terhadap sesuatu maka ia akan menunjukkan rasa tertarik yang tinggi dengan memperhatikan secara terus menerus dan disertai dengan perasaan senang [6]. Dimana perasaan senang yang ada ini nampak pada perhatian yang lebih banyak pada sesuatu itu, sehingga memungkinkan individu lebih giat mempelajarinya.

. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 20 September 2022 di SDN Bulang kelas VI, peneliti menemukan bahwa disiplin belajar dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika masih rendah. Hal ini disebabkan peserta didik merasa bosan dengan metode yang digunakan oleh guru saat proses pembelajaran. Karena metode yang dipakai guru masih dominan menggunakan metode konvensional seperti guru langsung memberikan tugas kepada siswa tanpa ada penjelasan materi terlebih dahulu, setelah siswa selesai mengerjakan soal guru meminta siswa untuk mengumpulkannya kemudian guru memberikan nilai.

Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa pembelajaran Matematika itu sulit di pahami dan momok yang menakutkan bagi peserta didik, ketika anak telah menganggap suatu pelajaran itu sulit, maka ia akan mudah bosan belajar, sehingga menjadi tantangan guru terutama guru Sekolah Dasar dapat termotivasi untuk menciptakan suatu pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anwar bahwa disiplin dan minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa [7]. Dengan adanya disiplin dan minat dalam diri siswa maka akan menimbulkan keingintahuan dan kesenangan dalam diri siswa untuk terus belajar [8]. Keingintahuan dan kesenangan belajar itu bisa diperoleh dari materi yang diajarkan serta cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran, jika bahan pelajaran dan cara guru menyampaikan materi pelajaran tidak sesuai dengan disiplin dan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan baik dan maksimal, karena tidak ada daya tarik bagi dirinya [9]. Siswa tidak mempunyai keinginan untuk belajar dan siswa tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Sebaliknya bahan pelajaran yang menarik disiplin dan minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disampaikan, karena disiplin dan minat menambah kegiatan belajara [10].

Siswa harus memiliki disiplin dan minat belajar, dimana ini akan membawa satu keberhasilan, karena disiplin dan minat belajar berkaitan dengan keinginan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian disiplin dan minat akan mendorong siswa menunaikan tugas sekolahnya untuk mencapai hasil dengan hasil yang maksimal. Berdasarkan uraian diatas, disiplin belajar dan minat belajar merupakan faktor yang mempunyai konribusi terhadap hasil belajar siswa, untuk membuktikan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Hubungan Disiplin Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VI SDN Bulang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai apakah disiplin belajar dan minat belajar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas VI SDN Bulang.

Metode

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk mencari sejauh mana variasi-variasi dalam suatu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain yang didasarkan pada koefisien korelasi. Variabel X1 pada penelitian ini Disiplin Belajar, Variabel X2 pada penelitian ini Minat Belajar dan variabel Y pada penelitian ini adalah Hasil Belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bulang. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VI SDN Bulang dengan jumlah 35 siswa, dan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 35 siswa kelas VI SDN Bulang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu peneliti menyebarkan kuesioner dengan menggunakan teknik sampling dalam mengumpulkan data, kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan disiplin belajar berisi pernyataan yang berkaitan dengan aspek-aspek disiplin belajar, mengunakan minat belajar berisi pernyataan yang berkaitan dengan aspek-aspek minat belajar dan untuk hasil belajar data diambil berdasarkan penilaian siswa yang terangkum dalam raport. Alat ukur untuk variabel disiplin belajar menggunakan indikator Menurut Saraswati [11] yaitu: 1) Dapat Mengatur Waktu Belajar, 2) Rajin dan Teratur Belajar, 3) Perhatian di Kelas, dan 4) Ketertiban di Kelas, dengan reliabilitas sebesar 0,812. Alat ukur variabel minat belajar menggunakan indikator Menurut Djamarah [12] yaitu: 1) Perasaan Senang, 2) Keterlibatan Siswa, 3) Ketertarikan, dan 4) Perhatian Siswa, dengan reliabilitas sebesar 0,853. Data penelitian ini dianalisis dengan teknik korelasi productmoment dengan aplikasi statistic SPSS v25.

Hasil dan Pembahasan

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu prasyarat menentukan jenis statistic yang digunakan untuk mengetahui korelasi variabel-variabel yang diteliti. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS V25, dengan Kolmogorov-Smirnov pada taraf pengujian 5%. Hasil uji normalitas seperti pada table berikut ini.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 7.48071126
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .076
Negative -.110
Test Statistic .110
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Table 1.Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah peneliti (SPSS), 2023

Berdasarkan table output SPSS tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi Asiymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Kolmogorov-smirnov diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.

Uji Linieritas

Uji Linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat memiliki hubungan yang linier atau tidak. Uji Linieritas dilakukan menggunakan deviation from linieritydengan bantuan program SPSS. Hasil pengujian linieritas dapat dilihat pada table berikut.

Variabel Sig. Keterangan
Disiplin Belajar denganHasil Belajar 0,931 Signifikan
Minat Belajar dengan HasilBelajar 0,775 Signifikan
Table 2.Hasil Uji Linieritas

Sumber: Data diolah peneliti (SPSS), 2023

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh nilai deviation from linearity Sig. variabel disiplin belajar dan minat belajar lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linier secara signifikan antara variabel disiplin belajar dan minat belajar dengan variabel hasil belajar.

Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis yang ada, sebaran dari masing-masing variabel normal dan memiliki keterikatan linier yang baik, maka dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan statistic parametric. Pengujian hipotesis menggunakan statistic parametric. Pengujian hipotesis dilakukan guna mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dapat diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi sederhana.

Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin belajar dan minat belajar dengan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SDN Bulang. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Correlations
Disiplin Belajar Minat Belajar Hasil Belajar
Disiplin_Belajar Pearson Correlation 1 .702 .747
Sig. (2-tailed) .003 .003
N 35 35 35
Minat_Belajar Pearson Correlation .902 1 .909
Sig. (2-tailed) .003 .001
N 35 35 35
Hasil_Belajar Pearson Correlation .747 .909 1
Sig. (2-tailed) .003 .001
N 35 35 35
Table 3.Hasil Uji Hipotesis

Sumber: Data diolah peneliti (SPSS), 2023

Berdasarkan perhitungan dengan analisis korelasi product moment dengan bantuan program SPSS v25 diperoleh nilai sebagai berikut:

Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar positif, didukung oleh hasil korelasi sebesar sebesar 0,747 > r table 0,334 dan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05. Artinya meningkatnya disiplin belajar pada diri siswa akan membawa kenaikan pada hasil belajar siswa dan sebaliknya ketika disiplin belajar rendah maka hasil belajar siswa cenderung rendah. Disiplin belajar sangat berdampak pada hasil belajar siswa, karena dengan rutin melakukan disiplin mengantarkan siswa tersebut menuju hasil yang gemilang. Hal tersebut disebabkan karena siswa telah melakukan proses belajar yang disiplin. Sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Hamalik dimana proses belajar yang baik adalah proses belajar yang bisa memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan, disiplin sebagai suatu tata tertib yang mana orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati [13]

Dengan disiplin belajar maka memudahkan siswa dalam mengikuti pelajaran. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ali Imron dengan disiplin belajar yang dimiliki siswa, seorang siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan dengan disiplin belajar dapat meningkatkan hasil belajar [14]. Oleh karena itu disiplin belajar sangatlah penting diterapkan di sekolah, rumah atau dimanapun mereka berada.

Hasil ini relevan seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Saraswati yang menyatakan bahwa disiplin belajar mempunyai hubungan terhadap hasil belajar [15]. Kesadaran diri dalam diri siswa diperlukan untuk mengendalikan dirinya terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Kesadaran tersebut terwujud dalam disiplin belajar yang harus diwujudkan dalam diri siswa. Disiplin belajar dalam diri siswa membawa siswa untuk taat dalam megikuti kegiatan belajar dan menciptakan pola belajar yang baik. Pola belajar yang baik tentu didukung dengan usaha siswa untuk mengatur dirinya agar taat belajar dengan teratur. Belajar dapat dilakukan dengan mengulang kembali materi yang telah diberikan disekolah ataupun mempelajari materi selanjutnya sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran di skeolah. Selain itu, siswa juuga dapat mengatur pola belajarnnya denga tetap menyempatkan waktu untuk belajar ketika harus libur yang dapat didukung dengan membuat jadwal belajar saat di rumah. Sehingga, semakin baik disiplin yang dimiliki siswa berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai

Minat Belajar Dengan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar positif, didukung oleh hasil korelasi sebesar sebesar 0,909 > r table 0,334 dan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05. Artinya meningkatnya minat belajar pada diri siswa akan membawa kenaikan pada hasil belajar siswa dan sebaliknya ketika minat belajar rendah maka hasil belajar siswa cenderung rendah. Hasil analisis diatas sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Dalyono, bahwa minat belajar yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi, dan sebaliknya jika minat belajar kurang maka akan menghasilkan hasil yang rendah [16].

Hal ini dikemukakan oleh Asrori menyatakan bahwa minat belajar berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap hasil belajar [17]. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. [18].

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Slamet bahwa minat belajar memiliki hubungan yang besar terhadap hasil belajar, penelitian ini membuktikan bahwa minat belajar dengan hasil belajar berhubungan [19]. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Arisetiawan yang menunjukkan bahwa memiliki kontribusi terbesar terhadap kesulitan belajar siswa salah satunnya adalah minat belajar [20]. Minat belajar siswa yang rendah mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini disebabkan karena siswa tidak tertarik pada kegiatan yang berkenaan dengan proses belajar. Siswa juga tidak mengetahui pentingnya ia memperhatikan dan menguasai mata pelajaran yang sedang disampaikan oleh guru. Siswa yang sudah tidak tertarik dan tidak memahami tujuan mengapa ia belajar akan cenderung tidak memiliki keinginan untuk menguasai dan terlibat dalam kegiatan belajar itu. Hal ini membuat siswa menjadi sulit memahami materi yang disampaikan guru. Penyampaian guru secara langsung saja tidak dapat diterima oleh siswa, apalagi ketika membaca soal yang diberikan guru tanpa penjelasan. Hasil ini didukung dengan hasil penelitian oleh Muldayanti yang hasilnya menunjukkan ada hubungan dari minat belajar tinggi dan rendah terhadap hasil belajar Matematika [13]. Seperti pernyataan Syaiful bahwa seseorang yang memiliki minat terhadap suatu aktivitas, akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten disertai rasa senang [21].

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar dan minat belajar terdapat hubungan yang signifikan terhadap hasil belajara Matematika pada siswa kelas VI SDN Bulang. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa disiplin belajar mempunyai nilai korelasi sebesar 0,747 dan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya variabel minat belajar dengan nilai korelasi sebesar 0,909 dan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05. Artinya, semakin tinggi disiplin belajar dan minat belajar yang diberikan maka semakin tinggi pula hasil belajar Matematika pada siswa kelas VI SDN Bulang. Sebaliknya, semakin redah disiplin belajar dan minat belajar yang diberikan maka semakin rendah pula hasil belajar siswa kelas VI SDN Bulang.

References

  1. Rusman, "Pembelajaran Tematik Terpadu," PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2020.
  2. Deni, "Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar," Remaja Rosdakarya, Bandung, 2020.
  3. Ahmad Susanto, "Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar," Kencana, Jakarta, 2019.
  4. Fathurrohman, "Model-Model Pembelajaran Inovatif," Ruzz Media, Yogyakarta, 2021.
  5. Evelin, "Teori Belajar dan Pembelajaran," Ghalia Indonesia, Bogor, 2020.
  6. Laila, "Hasil Belajar Mengajar," PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2019.
  7. Anwar Wiranta, "Pengaruh Disiplin dan Minat Terhadap Aktivitas Belajar Siswa," Jurnal Formatif, vol. 7, no. 1, 2019.
  8. Dimyanti, "Psikologi Pendidikan," Rineka Cipta, Jakarta, 2021.
  9. Hadari, "Belajar dan Pembelajaran," Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2020.
  10. Devika Wasiatul, "Pendekatan Pembelajaran," Gava Media, Yogyakarta, 2020.
  11. Siti Masumah, "Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri S-Daerah Binaan II Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen," Skripsi publikasi Universitas Negeri Semarang, 2019.
  12. Djamarah, "Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya," PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2020.
  13. Hamalik, "Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar," PT. Kharisma Putra Utama, Jakarta, 2021.
  14. Imron Ali, "Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah," PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2020.
  15. Saraswati, "Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika," Jurnal Formatif, vol. 6, no. 1, 2019.
  16. Dalyono, "Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan," PT. Rosdakarya, Bandung, 2019.
  17. Asrori, "Guru dan Proses Belajar Mengajar," Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2021.
  18. Hadiat, "Cara Belajar yang Efisien," Liberti, Yogyakarta, 2019.
  19. Slamet, "Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar," Jurnal Formatif, vol. 1, no. 2, 2020.
  20. Arisetiawan, "Pengaruh Minat Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Sampolawa," Jurnal Edumatica, vol. 6, no. 1, 2020.
  21. Muldayanti, "Pengaruh Minat Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar," Journal of Primary Education, vol. 1, no. 2, 2019.
  22. Syaiful, "Teori Belajar dan Pembelajaran," Ghalia Indonesia, Bogor, 2020.